Rabu, 26 Februari 2020

Kualitas Air - Indikator Warna Air

Hasil gambar untuk kualitas air kolam ikan

Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan. Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah.Pengelolaan kolam yang sukses membutuhkan pemahaman tentang peran unsur hara dan parameter kualitas air lainnya, serta pemantauan berkala terhadap kondisi lingkungan di dalam ekosistem kolam.

Kualitas air sering diabaikan dalam pengelolaan kolam, dan kualitas air yang buruk dapat menyebabkan masalah umum, misalnya jumlah alga yang berlebihan, pertumbuhan tanaman yang berlebihan, bau tidak sedap, atau ikan yang mati dan sekarat.

Untuk mencegah masalah ini, diperlukan pemahaman tentang kimia dasar air dan parameter fisik lainnya. Ulasan ini menjelaskan faktor kualitas air terpenting yang mempengaruhi kesehatan kolam.

Beberapa faktor yang sangat penting dalam kolam ikan untuk memastikan kesehatan ikan dan produktivitas kolam juga dibahas.

Pemahaman dasar tentang bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi satu sama lain akan membantu pemilik kolam menjaga kualitas air yang baik dan ekosistem kolam yang sehat.
Bagi Anda yang memiliki kolam ikan budi daya, hal yang harus Anda perhatikan adalah air pada kolam. Sepenting itu kah warna air pada kolam ikan Anda? Warna air adalah indikator pertama kita dalam menentukan kualitas air. Air dengan kualitas baik pasti akan menentukan keberhasilan budi daya ikan. 

Media budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang yaitu air.  Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut dapat digunakan untuk budidaya ikan.Hal ini dikarenakan organisme ini merupakan produsen primer sebagai pendukung kesuburan perairan. Oleh karena itu kondisi perairan/ air harus mampu menyiapkan kondisi yang baik, terutama untuk tumbuhan tingkat rendah (Fitoplankton) dalam proses asimilasi sebagai sumber makanan hewan terutama ikan. 

Secara umum air sebagai lingkungan hidup mempunyai sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Agar dapat melakukan pengelolaan kualitas air dalam budidaya ikan maka harus dipahami ketiga parameter kualitas air yang sangat menentukan keberhasilan suatu budidaya ikan. Dalam bab ini akan dibahas tentang kuantitas air dalam hal ini sumber air yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya, parameter kualitas air yang akan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya ikan dan bagaimana cara melakukan pengukuran terhadap parameter kualitas air tersebut agar dapat selalu dipantau perubahan kualitas air dalam wadah budidaya ikan.

Kualitas air sangat memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya karena akan berpengaruh terhadap proses pertumbuhan ikan budidaya. Jika kualitas air bagus maka pertumbuhan ikan akan bagus begitu juga sebaliknya jika kualitas air jelek maka pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan bisa mengakibatkan kematian massal.

Secara garis besar, kualitas air dibagi menjadi tiga parameter yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika meliputi : suhu, salinitas, dan tingkat kecerahan. Sedangkan parameter kimia meliputi : Oksigen terlarut (O2), pH, Nitrat (NO3), Amoniak (NH3), Asam belerang (H2S). Parameter biologi meliput : kelimpahan plankton (fitoplankton dan zooplankton), benthos.

Ketiga parameter tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Sehingga ketika salah satu unsur parameter terganggu maka otomatis akan mengganggu unsur lain. Contohnya, ketika suhu perairan naik akan berpengaruh terhadap penurunan kadar oksigen terlarut dalam perairan. Hal ini disebabkan, ketika suhu naik akan menyebabkan proses respirasi organisme perairan akan meningkat sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kadar oksigen di perairan. Salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya penurunan kadar oksigen dalam kolam / tambak budidaya khususnya semi intensif dan intensif yaitu dengan cara pemasangan kincir atau blower. Cara yang kedua yaitu dengan menaruh daun kelapa di atas permukaan perairan agar airnya tidak langsung terpapar sinar matahari sehingga suhu tidak terlalu tinggi dan proses respirasi organisme tidak mengalami peningkatan secara simultan.

Berikut empat parameter kualitas air yang harus diperhatikan pada kolam ikan Anda:

Suhu air
Dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetasi air dan kadar oksigen dalam air. Peningkatan suhu air akan menyebabkan kadar oksigen berkurang.

Perubahan suhu air juga bisa menyebabkan nafsu makan ikan berkurang.

pH air
Keasaman merupakan salah satu hal yang penting untuk kesehatan ikan. pH pada air dapat diukur dengan pH meter. pada umumnya pH pada air kolam ikan adalah 6,9-8.
Kandungan oksigen
Kurangnya kadar oksigen dalam air kolam dapat menyebaban kematian ikan.

Banyaknya ikan di dalam kolam serta sirkulasi air yang tidak baik dapat mengakibatkan kurangnya kandungan oksigen. Sistem aerasi yang baik dapat membantu menjaga kestabilan kadar oksigen.


Kadar garam
Kadar garam yang sesuai untuk kolam ikan Anda adalah 0,15-0,20%. Kadar garam berguna untuk menetralkan zat amonia dan nitrat pada air kolam. Anda bisa menggunakan salinity meter untuk mengukur kadar garam pada air kolam.

Setelah mengetahui parameter kualitas air yang baik untuk kolam, Anda juga harus memperhatikan warna air pada kolam Anda.

Warna air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik, ion-ion metalalam (besi dan mangan), plankton, humus, buangan industri dan tanaman air.

Warna pada air kolam yang umumnya kita temui adalah sebagai berikut:
Hijau Muda



Sering terlihat pada kolam terpal. fiber,beton dengan jenis ikan lele, gurame dan nila. Kolam ini menunjukkan adanya plankton berklrofil dengan kepadatan rendah. Jenisnya adalah Cyanobacteria dan Gloeotrichia echinulata.

Pada siang hari plankton ini melakukan fotosintesis dan meningkatkan kadar oksigen pada kolam.
Coklat Muda



Biasa ditemui kolam beton dan kolam tanah. Warna cokelat muda adalah warna yang normal, asupan pakan tidak berlebih, kandung mineral cukup dan terjaga baik.

Hijau Tua dan Coklat Tua



Hijau tua biasanya disebabkan karena padatnya plankton berklorofil. Cokelat tua biasanya disebabkan dari kotoran, sisa pakan dan lumpur.

Akan tetapi pada kolam bioflok warna seperti ini wajar karena penambahan bakteri sebagai asupan pakan. Jika warna terlalu pekat sebaiknya dilakukan aerasi pada malam hari.

Merah Kecokelatan



Biasanya air berwarna merah kecokelatan ini ada dua penyebabnya.

Penyebab pertama karena penambahan bakteri (Lactobacillus dan ragi Saccharomyces) sebagai pengurai limbah dan penjaga kualitas air.

Penyebab kedua adalah warna alami karena adanya plankton Diatom dan alga Rodophyta.
Putih atau Keruh



Hal ini terjadi karena banyaknya kandungan kapur atau mineral yang tersuspensi. Cara mengatasinya dengan cara pergantian atau pengendapan air sampai didapat pH air yang sesuai.
Jernih

Air kolam jernih tidak begitu disarankan. Karena menarik hama dan perhatian pemangsa ikan. Selain itu air yang jernih pada kolam juga menandakan bahwa jumlah plankton, jumlah materi organik dan non organik rendah.

Sementara ketiga hal tersebut menunjang pertumbuhan ikan.



Warna air pada kolam sebaiknya diperhatikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan.

Pembudi daya ikan harus memperhatikan jenis ikan dan air kolam yang sesuai agar pertumbuhan ikan tidak terganggu.


Referensi:

........................, 2011; https://defishery.wordpress.com/uu-perikanan/

Panggabean, T., 2016 ; https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jari/article/download/4427/2263


1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus