Pengendalian Hama Dan Penyakit Budidaya Ikan Gurame
Faktor pendukung keberhasilan dalam budidaya ikan ini adalah mengetahui cara pengendalian hama dan penyakit untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Simak langkah dan cara pengendalian hama dan penyakit di bawah ini :
Pengendalian Hama Dan Penyakit Budidaya Ikan Gurame
Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit parasiter adalah sebagai berikut :
Penyakit pada kulit, Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
Penyakit pada insang, Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.
Penyakit pada organ dalam, Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
Serangan Hama
Serangan hama biasanya tidak separah serangan penyakit, hanya biasanya berukuran lebih besar daripada ikan dan bersifat pemangsa.
1. Serangan Ular
Ular sangat senang menyerang benih dan ikan kecil. Untuk Mengatasi serangan hama jenis ini dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Lakukan penangkapan,
- Pemagaran kolam.
- Dan Pasang Jebakan.
2. Serangan Burung Pemangsa Ikan
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Untuk Mengatasi serangan hama jenis ini dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Untuk Mengatasi serangan hama jenis ini dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
- Beri penghalang bambu agar supaya sulit menerkam;
- Diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
3. Serangan Biawak
Biawak juga merupakan hama dalam budidaya ikan untuk menanggulangi hama ini kita dapat lakukan :
Biawak juga merupakan hama dalam budidaya ikan untuk menanggulangi hama ini kita dapat lakukan :
- Penangkapan Pada Malam Hari
- Pasang Jerat (ranjau)
- Memberi Pagar setinggi 50 Cm menggunakan Jaring sekeliling bibir kolam.
1. Penyakit Dactylogyrus dan gryodactylus
Penyakit tersebut adalah jenis cacing parasit yang tumbuh karena kualitas air yang buruk, pakan ikan kurang atau kepadatan kolam terlalu penuh. Ketika Dactylogyrus menyerang insang ikan.Gejala :
Penurunan nafsu makan dan ikan gurame sering terlihat berbaring dengan posisi terbuka insang, menjadi jenis serangan Gyrodactylus sirip.
Cara Pengendalian :
Memperbaiki kualitas air yang berada di kolam dengan menggantinya dengan air yang baru, Menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2.
Jika penyakit sudah sangat parah anda bisa merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.
Penyakit tersebut adalah jenis cacing parasit yang tumbuh karena kualitas air yang buruk, pakan ikan kurang atau kepadatan kolam terlalu penuh. Ketika Dactylogyrus menyerang insang ikan.Gejala :
Penurunan nafsu makan dan ikan gurame sering terlihat berbaring dengan posisi terbuka insang, menjadi jenis serangan Gyrodactylus sirip.
Cara Pengendalian :
Memperbaiki kualitas air yang berada di kolam dengan menggantinya dengan air yang baru, Menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2.
Jika penyakit sudah sangat parah anda bisa merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.
2. Penyakit Bintik putih
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang memiliki bulu getar, yaitu Ichthyophthirius multifillis. Parasit ini biasanya berada di bawah lapisan epidermis kulit.Gejala :
Warna tubuh gurami menjadi pucat akibat dari adanya bintik putih di seluruh badan ikan.
Gurami terlihat sering menggosok-gosokkan badannnya ke bagian dasar atau dinding kolam atau terlihat megap-megap,
Sering berkumpul di tempat pemasukan air karena kekurangan oksigen.
Penyakit ini dapat menular melalui penggunaan peralatan yang tidak bersih. Penularan juga dapat terjadi akibat suhu air yang rendah (kurang dai 22 C), kurang makan, atau tertular penyakit dari ikan liar.
Cara Pengendaliannya :
Merendam gurame dalam larutan formalin 25 ml/m3 air.
Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan dengan cara menaikkan temperatur air kolam hingga mencapai 28 C.
3. Penyakit Mata Belo
Gejala :
Ikan menjadi kurang aktif,
Malas,
Nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air.
Disusul dengan bola mata yang membengkak dan akhirnya ikan ini menjadi buta dan mati.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis cacing.
Cara pengobatannya :
Menghentikan pasokan air selama 24 jam,
Lalu masukkan garam sebanyak 1kg/M2,
Keesokan harinya air dikuras dan diganti dengan air yang baru.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang memiliki bulu getar, yaitu Ichthyophthirius multifillis. Parasit ini biasanya berada di bawah lapisan epidermis kulit.Gejala :
Warna tubuh gurami menjadi pucat akibat dari adanya bintik putih di seluruh badan ikan.
Gurami terlihat sering menggosok-gosokkan badannnya ke bagian dasar atau dinding kolam atau terlihat megap-megap,
Sering berkumpul di tempat pemasukan air karena kekurangan oksigen.
Penyakit ini dapat menular melalui penggunaan peralatan yang tidak bersih. Penularan juga dapat terjadi akibat suhu air yang rendah (kurang dai 22 C), kurang makan, atau tertular penyakit dari ikan liar.
Cara Pengendaliannya :
Merendam gurame dalam larutan formalin 25 ml/m3 air.
Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan dengan cara menaikkan temperatur air kolam hingga mencapai 28 C.
3. Penyakit Mata Belo
Gejala :
Ikan menjadi kurang aktif,
Malas,
Nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air.
Disusul dengan bola mata yang membengkak dan akhirnya ikan ini menjadi buta dan mati.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis cacing.
Cara pengobatannya :
Menghentikan pasokan air selama 24 jam,
Lalu masukkan garam sebanyak 1kg/M2,
Keesokan harinya air dikuras dan diganti dengan air yang baru.
4. Penyakit Jamur
Gejala :
Pada tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang – benang berwarna krem seperti kapas,
Biasanya pada kulit tubuh yang terluka.
Jenis jamur yang menyerang ikan gurami adalah Saprolegnia dan Achyla.
Jamur ini akan menyebabkan ikan menjadi lemah karena kurang makan,
Sehingga bisa memicu penyakit lain muncul.
Cara Pengendalian :
Dengan memberikan garam ke dalam kolam dengan jumlah 400g/M2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok harinya,
Selain garam bisa juga dipakai malachyte oxalatesebanyak 1 mg/l air selama 12 jam.
Bisa juga menggunakan larutan formalin 200 ppm selama 2 jam.
5. Penyakit Bakteri
Jenis bakteri yang menyerang ikan gurami adalah bakteri Aeromonas sp, dan Pseudomonas sp.
Gejala :
Pada tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang – benang berwarna krem seperti kapas,
Biasanya pada kulit tubuh yang terluka.
Jenis jamur yang menyerang ikan gurami adalah Saprolegnia dan Achyla.
Jamur ini akan menyebabkan ikan menjadi lemah karena kurang makan,
Sehingga bisa memicu penyakit lain muncul.
Cara Pengendalian :
Dengan memberikan garam ke dalam kolam dengan jumlah 400g/M2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok harinya,
Selain garam bisa juga dipakai malachyte oxalatesebanyak 1 mg/l air selama 12 jam.
Bisa juga menggunakan larutan formalin 200 ppm selama 2 jam.
5. Penyakit Bakteri
Jenis bakteri yang menyerang ikan gurami adalah bakteri Aeromonas sp, dan Pseudomonas sp.
Gejala
Terdapat luka berdarah tubuh,
Perut membesar,
Lendir mencair,
Sisik mengelupas dan muncul borok ditubuhnya.
Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah,
Mengambang di permukaan air dan akhirnya mati.
Cara Pengobatan :
Merendam ikan dalam larutan oxytetracycline 2 – 5 mg/l selama 24 jam,
Dilakukan berulang 3 kali. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi bateri dengan larutan matachite green oxalat 0,5mg/l selama satu jam ,
Selang 1 jam kemudian deberi umpan makanan yang lebih dahulu diberi kandungan oxcytetracycline 60mg/kg pakan,
Diulang selama 7 hari berturut – turut.
6. Penyakit Bercak Merah
Penyakit bercak merah disebabkan oleh bakteri Aeromonas punctata dan Aeromonas hydrophylla.Gejala :
Badan gurami yang terserang penyakit ini akan berwarna gelap dan kulitnya menjadi kasar akibat kekurangan lendir.
Selain itu, gurami sering muncul ke permukaan air akibat kekurangan oksigen.
Cara Pengendalian :
Merendam gurami di dalam larutan Oxytetracyclin 205 ppm.
Perendaman dilakukan tiga kali berturut-turut, masing-masing selama 24 jam.
Mengobati bekas luka dapat dilakukan dengan mengoleskan obat merah yang diencerkan.
Satu mililiter obat merah dilarutkan ke dalam 10 ml air.
Lalu dioleskan ke bagian badan gurami yang luka.
7. Penyakit Columnaris
Penyakit columnaris disebabkan oleh parasit Flexybacter columnaris yang menyerang bagian sirip dan insang. Penyakit ini menyerang gurami dengan berbagai umur.
Terdapat luka berdarah tubuh,
Perut membesar,
Lendir mencair,
Sisik mengelupas dan muncul borok ditubuhnya.
Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah,
Mengambang di permukaan air dan akhirnya mati.
Cara Pengobatan :
Merendam ikan dalam larutan oxytetracycline 2 – 5 mg/l selama 24 jam,
Dilakukan berulang 3 kali. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi bateri dengan larutan matachite green oxalat 0,5mg/l selama satu jam ,
Selang 1 jam kemudian deberi umpan makanan yang lebih dahulu diberi kandungan oxcytetracycline 60mg/kg pakan,
Diulang selama 7 hari berturut – turut.
6. Penyakit Bercak Merah
Penyakit bercak merah disebabkan oleh bakteri Aeromonas punctata dan Aeromonas hydrophylla.Gejala :
Badan gurami yang terserang penyakit ini akan berwarna gelap dan kulitnya menjadi kasar akibat kekurangan lendir.
Selain itu, gurami sering muncul ke permukaan air akibat kekurangan oksigen.
Cara Pengendalian :
Merendam gurami di dalam larutan Oxytetracyclin 205 ppm.
Perendaman dilakukan tiga kali berturut-turut, masing-masing selama 24 jam.
Mengobati bekas luka dapat dilakukan dengan mengoleskan obat merah yang diencerkan.
Satu mililiter obat merah dilarutkan ke dalam 10 ml air.
Lalu dioleskan ke bagian badan gurami yang luka.
7. Penyakit Columnaris
Penyakit columnaris disebabkan oleh parasit Flexybacter columnaris yang menyerang bagian sirip dan insang. Penyakit ini menyerang gurami dengan berbagai umur.
Gejala :
Ikan menjadi lemas,
Nafsu makan berkurang,
Sirip rontok,
Insang terkelupas.
Ikan menjadi lemas,
Nafsu makan berkurang,
Sirip rontok,
Insang terkelupas.
Cara Pengendalian :
Pelaksanakan sanitasi yang baik,
Mendesinfeksi peralatan, dan mengurangi kandungan bahan organik terlarut di dalam kolam.
Gurami yang telah terserang penyakit ini, dapat diobati dengan cara direndam di dalam larutan Baytril 8-10 ppm selama 24 jam.
Dikutip Dari Beberapa Sumber :
http://www.bibitikan.net/
http://akbarjayafarm.blogspot.com/
Pelaksanakan sanitasi yang baik,
Mendesinfeksi peralatan, dan mengurangi kandungan bahan organik terlarut di dalam kolam.
Gurami yang telah terserang penyakit ini, dapat diobati dengan cara direndam di dalam larutan Baytril 8-10 ppm selama 24 jam.
Dikutip Dari Beberapa Sumber :
http://www.bibitikan.net/
http://akbarjayafarm.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar