Ikan gabus yang sering disebut kutuk, deleg (jawa), Kocolan (Betawi), Bogo (Sunda), Haruan (Kalimantan) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki keistimewaan yang lebih dibanding ikan air tawar lain. Harga jual ikan dengan nama latin Channa striata ini tergolong mahal. Harganya jauh di atas harga ikan air tawar lainnya. Saat ini harga ikan gabus di Indonesia mencapai Rp. 95 ribu per kilogram.
“Harga ikan gabus memang tinggi saat musim hujan karena susah mendapatkan tangkapan liarnya di sungatai atau rawa. Kalua musim kemarau biasanya harga agak murah sekitar Rp 40 ribu perkilogram,” ucap Syakdillah, salah satu pembudidaya ikan gabus asal Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Setiap kali panen, Syakdillah mengaku mampu menghasilkan gabus seberat 200 hingga 500 gram per ekor. Tingginya harga ikan gabus di pasaran, dinilai Syakdillah, membuat prospek budidaya ikan gabus sangat menjanjikan.
Di hubungi secara terpisah, Rusmini, Sekertaris Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin mengatakan ,sejak tahun 2012 ia bersama jajarannya telah membentuk kelompok pembudidaya ikan gabus di setiap kecamatan. Setiap kelompok tersebut diarahkan untuk melakukan pembenihan dan pembesaran ikan gabus.
“Sekarang ini, ada 21 kelompok pembudidaya ikan gabus tersebar di lima kecamatan, setiap kelompok beranggotakan 10 orang,” jelas Rusmini.
Hal tersebut pun dibenarkan oleh Doyo Pudjadi, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin yang akan terus mengembangkan budidaya ikan gabus di Kota Banjarmasin. Dengan begitu penyediaan ikan gabus untuk konsumsi masyarakat tidak lagi bergantung pada alam.
“Tahun ini kamu targetkan panen ikan gabus sebanyak 30 ton, gabus merupakan makanan favorit orang Banjar” kata Doyo.
Doyo mengatakan, keberhasilan budidaya ikan gabus diharapkan tidak hanya mampu mengubah nasib para pembudidaya menjadi baik tetapi juga mampu meredam inflasi di Kalimantan Selatan.
sumber: bibitikan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar