Rabu, 04 Januari 2017

Teknik Budidaya Rumput Laut Gracilaria Di Tambak



Selain digunakan sebagai tempat untuk budidaya udang dan ikan bandeng, tambak juga digunakan sebagai lahan untuk melakukan budidaya rumput laut. Rumput laut yang dibudidayakan di tambak adalah dari jenis rumput laut Gracilaria. Rumput laut Gracilaria adalah merupakan bahan baku pembuat agar-agar atau biasa disebut sebagai agarophyte. Produk agar-agar sendiri sudah sangat familier ditengah-tengah masyarakat Indonesia dan dijual dalam berbagai merk dagang. Dibeberapa daerah rumput laut ini disebut dengan nama yang berbeda, di Sulawesi disebut sebagai Sango-Sango, Rambu Kasang (Jawa Barat), Bulung Sangu (Bali).

Rumput laut Gracilaria cukup adaptis terhadap kadar garam yang terkandung didalam air tempat tumbuhnya, algae ini dapat tumbuh dengan baik pada kisaran salinitas 15 hingga 30 ppt, oleh karena itu rumput laut Gracilaria dapat tumbuh baik di tambak maupun di laut dengan tingkat kadar garam tersebut

Seperti tanaman darat, rumput laut Gracilaria juga memerlukan tempat yang kondusif untuk pertumbuhannya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan budidaya rumput laut Gracilaria, budidaya rumput laut dapat dilakukan secara monokultur maupun bersamaan dengan komoditas budidaya lainnya seperti bandeng misalnya. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya rumput laut Gracilaria.

Rumput laut Gracilaria basah yang dipanen dari tambak


1. PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA
Pemilihan lokasi budaya sangat penting untuk dilakukan sebelu melakukan budidaya, hal ini akan sangat menentukan keberhasilan budidaya rumput laut Gracilaria. Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi budidaya, pertama kondisi tambak secara alami dan kondisi tambak yang dapat disiasati secara tehnis.

a. Kondisi Alami tambak
Masing-masing daerah mempunyai sifat dan kondisi lokasi yang berbeda dan merupakan keadaan yang memang telah ada pada tambak, inilah yang disebut sebagai kondisi alami tambak yaitu.


Tambak tempat budidaya rumput laut Gracilaria

1. Lokasi tambak, lokasi tempat budidaya pada umumnya berjarak antara 300 hingga 1000 meter dari laut, hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap salinitas air tambak yang akan digunakan sebagai tempat budidaya. Lokasi tambak yang terlalu dekat dengan laut akan menyebabkan salinitas air terlalu tinggi yang akan menyebabkan rumput laut tidak dapat tumbuh dengan baik begitu juga sebaliknya. Pada jarak 300 hingga 1000 meter ini, tambak akan mengikuti pola pasang surut air laut sehingga pergantian air akan berlangsung dengan baik.
2. Pilihlah lokasi dimana struktur tanah tambak berupa tanah berpasir yang sedikit bercampur lumpur.
3. Lakukan pengukuran tingkat kadar garam (salinitas), salinitas air laut syarat tumbuh rumput laut Gracilaria adalah antara 15-30ppt.
4. Suhu air yang ideal bagi pertumbuhan Gracilaria adalah antara 20 hingga 28 derajat Celcius
5.Tingkat keasaman (pH) adalah antara 6 hingga 9
6.Dekat dengan sumber air tawar, hal ini diperlukan untuk mengurangi salinitas ketika kadar air tambak terlalu asin.

b. Kondisi tambak yang dapat disiasati
Maksudnya adalah bahwa kondisi dari suatu tambak dapat diperbaiki saat keadaan tambak kurang atau tidak sesuai dengan standar budidaya rumput laut, antara lain:
Pilihlah lokasi tambak yang dapat dengan mudah diatur sirkulasi airnya
Kedalaman air dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi idealnya adalah tambak tersebut mempunyai kedalaman antara 0,5 hingga 1 meter
Tidak terkontaminasi oleh polusi berupa limbah industry atau polusi lainnya yang akan mengganggu pertumbuhan rumput laut
Kondisi air tidak terlalu keruh, sehingga sinar matahari dapat menembus kedalaman air yang akan akan digunakan untuk budidaya yang akan mempermudah bagi rumput laut untuk melakukan fotosintesis.
Kondisi tambak mudah dibuat saluran sirkulasi air baik keluar tabak maupun ke dalam.

2. PENANAMAN
Budidaya rumput laut Gracilaria lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan rumput laut Eucheuma Cottonii, karena lokasi budidayanya berada di tambak sehingga tidak perlu diikat dan dan dapat dilakukan pemupukan jika kondisi rumput laut memperlihatkan tanda-tanda kurang subur. Kondisi air tambak yang tenang juga membuat rumput laut tidak hanyut oleh arus air. Adapun persiapan yang harus dilakukan adalah.
Persiapan Lahan budidaya dan penanaman

Langkah ini diperlukan untuk membuat kondisi tambak menjadi kondusif terhadap proses pertumbuhan rumput laut Gracilaria yang dibutuhkan. Kondisi tambak yang kurang standar akan mengganggu pertumbuhan rumput laut, hal-hal yang harus dilakukan untuk mempersiapkan lahan antara lain;


Rumput laut Gracilaria yang tumbuh dengan baik akan memenuhi dasar tambak pada usia 6 Minggu

Keluarkan seluruh air yang ada didalam tambak , setelah air habis taburkan pupuk kandang diatasnya kemudian dilakukan pembajakan atau dicangkul agar tanah dan dan pupuk dapat tercampur. Dapat juga dicampurkan TSP jika kondisi tanah terlalu keras. Ketebalan tanah pada dasar lahan budidaya idealnya berada pada ketebalan antara 10 hingga 15 CM. Setelah selesai dilakukan pembajakan, biarkan permukaan tambak terpapar sinar matahari hingga kering selama kurang lebih 3 hari.
Semprotkan saponin untuk membunuh pathogen tambak dan hama lain yang dapat mengganggu pertumbuhan rumput laut yang akan di tanam. Dosis penyemprotan Saponin adalah 40 hingga 50 KG per-hektar, setelaha dilakukan penyemprotan masukkan air kembali kedalam tambak hingga kedalaman 20 CM diamkan selama satu hari satu malam kemudian keringkan kembali.
Setelah tambak mengering kembali bersihkan gulma, bangkai binatang dan sampah dari dalam kolam agar nantinya tidak mengganggu pertumbuhan rumput laut.
Persiapkan bibit yang telah disediakan, tentang cara pemilihan bibit silahkan baca artikel dengan judul Cara Pembuatan Bibit Eucheuma Cottonii, dalam artikel tersebut secara spesifik membahas tentang cara pembuatan bibit Eucheuma Cottonii, namun pada prinsipnya dalam pengelolaan bibit Gracilaria tidak jauh berbeda dengan pengelolaan bibit E.Cottonii.
Masukkan kembali air kedalam tambak setinggi 10 CM dan lakukan penebaran bibit secara merata, jangan terlalu rapat juga jangan terlalu jarang. Penebaran bibit dilakukan sore hari untuk menghindari terjadinya stress pada rumput laut. 1 hektare tambak dibutuhkan bibit 1 ton, jika memperlihatkan pertumbuhan baik maka dapat dapat ditambah lagi 1 ton bibit.
Setelah penebaran bibit selesai masukkan kembali air hingga ketinggian 50 CM dan usahakan salinitas air berada pada level 15 hingga 30 ppt.

3. PEMELIHARAAN
Rumput laut Gracilaria lebih mudah dipelihara dibandingkan dengan rumput Eucheuma Cottonii, penyebabnya adalah lokasi budidaya rumput laut Gracilaria yang berada di tambak yang bisa dikatakan tanpa arus air, sehingga jika ada masalah kesuburan dapat dilakukan pemupukan. Pada rumput laut Eucheuma Cottonii kadang rumput laut yang ditanam patah karena terjangan ombak dan meyebabkannya jadi hanyut dan kerusakan pada tali bentangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan ruput laut Gracilaria antara lain:
-Rumput laut menyerap makanan dari air tempat tumbuhnya, oleh karena itu ketersediaan unsur makanan didalam air sangat diperlukan untuk pertumbuhan rumput laut , untuk keperluan itu pergantian air di dalam tambak sangat penting dilakukan untuk memperbarui unsur hara tempat tumbuhnya rumput laut. Penggantian air harus dilaukan minimal 1 kali dalam 1 minggu, penggantian air dapat dilakukan dengan memanfaatkan pasang surut air laut.
Pada masa awal pertumbuhan usahakan kedalaman air berada pada 40 hingga 50 CM, pertahankan kedalaman tersebut hingga tanaman mencapai umur tiga Minggu, selanjutnya pada minggu keempat hingga masa panen (Minggu ke-8) kedalam air di kondisikan pada kedalaman 60 hingga 70 CM.
Amati tanaman pada minggu ke-dua, jika memperlihatkan tanda-tanda kurang subur lakukanlah pemupukan dengan pupuk yang mengandung unsur N seperti urea. Jika tanaman sudah berkembang lakukanlah pemecahan rumput laut yang telah tumbuh subur untuk kemudian disebarkan ke daerah yang masih jarang terdapat rumput laut.
Bersihkan rumput laut dari lumpur, sampah dan tanaman lain yang tumbuh bersama rumput laut agar tidak menjadi competitor dalam penyerapan unsur hara.
Bersihkan tambak dari binatang-binatang yang dapat menjadi predator bagi rumput laut seperti keong, kerang, sumpil, ikan mujahir, berang-berang dan lain sebagainya.
Hindarkan tambak dari suplay air tawar yang berlebihan yang dapat menurunkan salinitas air tambak yang dapat mengganggu pertumbuhan rumput laut.

Tekhnik Pemecahan Bibit
Pilihlah rumput laut yang mengalami pertumbuhan pesat kemudian pisahkan rumput laut tersebut menjadi 3 atau 4 bagian. Hasil pemecahan dapat ditanam pada tambak baru atau dapat digunakan untuk menyulam bagian tambak yang masih kosong atau jarang. Pada 2 minggu berikutnya lakukan pemecahan lagi dan lakukan hal yang seperti 2 minggu sebelumnya.


Pecahkan rumput laut yang tumbuh subur dan kemudian sebarkan

Setelah pemecahan ke-2 jangan dilakukan pemecahan lagi agar usia tanam dapat seragam dan biarkan hingga 7 sampai 8 minggu hingga siap panen. Pada usia 7 hingga 8 Minggu apabila rumput laut tumbuh dengan baik dasar tabak sudah dipenuhi oleh rumput laut Gracilaria.

Sumber : https://raheemtabet.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar