Senin, 16 Januari 2017

Model Polikultur Gracillaria, Windu dan Bandeng SecaraTradisional

Image result for polikultur gracilaria

Pembudidayaan ikan merupakan kegiatan memelihara, membesarkan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. Pembudidayaan ikan dapat dilakukan secara polikultur yaitu pembudidayaan ikan lebih dari satu jenis secara terpadu.Polikultur merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan air yang mengakibatkan penurunan produksi ikan di kolam.

Polikultur dapat dilakukan secara tradisional yang mengedepankan luas lahan, pasang surut, intercrop dan tanpa pemberian makanan tambahan sehingga makanan bagi komoditas yang dibudidayakan harus tersedia secara alami dalam jumlah yang cukup. Model budidaya polikultur terdiri dari enam komponen yaitu penentuan lokasi tambak,persiapan tambak, pemeliharaan, panen, kelembagaan sosial dan kelembagaan ekonomi. Masing-masing kompon tersebut saling berhubunga.
Kegiatan perikanan di wilayah pesisir adalah usaha perikanan budidaya di tambak untuk udang, ikan bandeng dan atau udang dan ikan bandeng (Dahuri et al., 1996). Dalam polikultur ini salah satu contohnya dapat digunakan tiga komoditas yaitu udang windu, ikan bandeng dan rumput laut. Udang windu, ikan bandeng dan rumput laut secara biologis memiliki sifat–sifat yang dapat bersinergi sehingga dapat dikatakan suatu bentuk budidaya polikultur yang ramah terhadap lingkungan
Berdasarkan hasil beberapa penelitian diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang mendukung penentuan lokasi kolam, yaitu jenis tanah di atas kolam, sumber air tawar, sumber air laut, dan keberadaan hutan mangrove. Kualitas dan kesuburan air cukup baik dan berada pada kisaran standard kualitas air untuk tambak. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara padat tebar untuk udang windu dan ikan bandeng pada tipe polikultur tiga komoditas dan polikultur dua komoditas. Padat tebar rumput laut pada polikultur tiga komoditas dapat meningkatkan kualitas air menjadi lebih baik dibandingkan pada polikultur dua komoditas.
Rumput laut merupakan penyuplai oksigen melalui fotosintesis pada siang hari dan memiliki kemampuan untuk menyerap kelebihan nutrisi dan cemaran yang bersifat toksik di dalam perairan. Xu et al., (2007)menjelaskan bahwa alga gracilaria dapat menyerap kelebihan cemaran dalam pembudidayaan udang (Litopenaeus vannamei) dan ikan (Epinephelus araora).
Sedangkan ikan bandeng sebagai pemakan plankton merupakan pengendali terhadap kelebihan plankton dalam perairan. Ikan bandeng sebagai pemakan plankton baik plankton yang berguna maupun yang tidak berguna merupakan pengendali terhadap kelebihan plankton di perairan. Ikan bandeng dengan tubuhnya stream line, sirip ekor tegak, hidup bergerombol dan berenang cepat dapat meningkatkan difusi oksigen ke dalam perairan.
Kotoran udang windu, ikan bandeng, sisa ikan dan bahan organik lainnya melalui proses dekomposisi menghasilkan unsur hara untuk pertumbuhan rumput laut dan fitoplankton, sehingga perairan menjadi subur. Kondisi tambak dengan sifat demikian, mencerminkan kondisi ekosistem yang seimbang. Apabila dalam suatu hamparan tambak seluruhnya berbudidaya secara polikultur udang windu, ikan bandeng dan rumput laut adalah merupakan suatu kawasan tambak yang ramah terhadap lingkungan. Karena air limbah tambak mengandung senyawa toksik yang relatif sedikit.
Dengan di integrasikannya rumput laut kedalam budidaya polikultur udang windu dan ikan bandeng (tiga komoditas), ternyata meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air tambak dan menurunkan kandungan amoniak (NH3), Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrit (NO2), Ortho Fosfat (PO43), Biological Oksigen Demand (BOD) dan kandungan Logam Berat Pb Dalam air tambak. Kecerahan, alkalinitas, BOD dan kandungan logam Pb pada air tambak budidaya polikultur tiga komoditas berbeda sangat nyata dengan kandungan air pada budidaya polikultur dua komoditas. Kesuburan air tambak tiga komoditas lebih tinggi dari kesuburan air tambak dua komoditas walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.

Produksi budidaya polikultur udang windu, ikan bandeng dan rumput laut dapat memberikan keuntungan finansial yang lebih tinggi dari produksi budidaya polikultur udang windu dan ikan bandeng. Tingginya keuntungan finansial yang diterima pembudidaya udang windu, ikan bandeng dan rumput laut akan berdampak positif kepada peningkatan kesejahteraan pembudidaya tiga komoditas.

Sumber : http://sabrinanadaanbia.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar