Beberapa tahun belakangan ini ikan sidat memang banyak dicari masyarakat. Sebab, kini banyak orang mengetahui bahwa ikan sidat memiliki kandungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan. Ikan sidat memiliki kandungan gizi seperti omega-3 yang tinggi, rendah kolesterol, dan cita rasa dagingnya enak. Selain itu, harga sidat ukuran konsumsi termasuk tinggi, bisa mencapai Rp170.000 per kilogram (kg).
Bahkan kini, banyak orang mulai tertarik untuk membudidayakan ikan sidat. Salah satu pembudidaya ikan sidat adalah Hanif Irfani. Pria asal Sleman, Yogyakarta, ini melakukan usaha pembesaran ikan sidat sejak beberapa tahun lalu.
Ia mengungkapkan, pemasaran sidat konsumsi cukup mudah, baik ditawarkan ke konsumen termasuk pemilik rumah-rumah makan maupun lewat internet.
“Hanya saja untuk mendapatkan bibit sidat tidak mudah, karena bibit sidat diperoleh dari tangkapan alam. Proses perkawinan induk sidat dan beranak di sungai-sungai mendekati laut,” cerita Hanif.
Bibit sidat yang pernah dibesarkan, lanjutnya, antara lain pernah diperoleh dari pengepul asal Cilacap, Jawa Tengah. Suatu saat ia pernah membeli 1.050 ekor bibit sidat, tetapi setelah dibesarkan tinggal 76 ekor dan dijual laku Rp1 juta lebih sedikit.
“Sebagian ada yang mati dan sebagian hilang. Ini termasuk kendala dalam membesarkan sidat. Bukti ada yang hilang pemancing-pemancing di sungai yang tidak jauh dari kolam pembesaran sidat kami, pernah mendapatkan ikan-ikan sidat,” ungkapnya.
Suradal, pemilik warung makan spesial menu sidat di Sumberadi, Mlati, Sleman mengungkapkan, pernah mencoba dua kali membesarkan bibit-bibit sidat. Hanya saja ia harus menunggu minimal delapan bulan untuk memanen sidat ukuran konsumsi. Masih ditambah lagi banyak yang mati dan ia merasa rugi. Akhirnya, saat ini ia lebih mantap mengandalkan setoran sidat dari pengepul terutama dari Cilacap untuk memenuhi kebutuhan di warungnya.
“Di Cilacap sidat banyak ditemukan seperti di rawa-rawa maupun sungai-sungai kawasan hutan bakau. Jika ingin memesan masih wujud bibit pun, sebagian pengepul di sana akan menyanggupi,” jelasnya.
Kolam untuk penampungan stok sidat perlu dilengkapi tempat persembunyian seperti pipa-pipa peralon ataupun genteng-genteng. Airnya diusahakan selalu bening dan sirkulasi udaranya bagus. Ia biasa memberi pakan berupa ikan-ikan tombro kecil, keong, ataupun irisan usus ayam. Beberapa konsumen pun ada pula yang membeli sidat yang masih hidup.
Sumber : https://www.pertanianku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar