Di dalam melakukan kegiatan budi daya, penanganan hama dan penyakit sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerugian oleh pembudidaya dan kerugian bagi orang banyak akibat mutu rendah dan penyakit yang menyerang. Untuk itu perlu dilakukan pemberantasan hama dan penyakit dengan baik
Penyakit ikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak lansung. Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak dating begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi di dalam air), kondisi inang (ikan), dan adanya jasad pathogen (jasad penyakit). Dengan demikian timbulnya serangan penyakit itu merupakan hasil dari interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan, dan jasad/ organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjdi lemah dan akhirnya mudah diserang penyakit.
Manusia memegang peranan penting dalam upaya mencegah terjadinya serangan penyakit pada ikan budidaya, baik di kolam, keramba, tambak, maupun di wadah budidaya lainnya, yaitu dengan cara memelihara keserasian interaksi antara tiga komponen di atas. Ini berarti kerugian yang diderita karena serangan penyakit sebenarnya dapat dihindari apabila petani mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai cara menjaga keserasian antara ketiga komponen penyebab penyakit itu.
Jamur merupakan parasit yang dapat merugikan ekosistem akuarium. Tumbulnya jamur dapat menyebabkan penyakit pada ikan-ikan dalam akuarium Anda dan dapat juga menyebabkan kematian. Jamur dapat menginfeksi ikan dengan menempel pada sirip atau sisip ikan. Lama kelamaan jamur tumbuh dan menyebar sehingga mempengaruhi kesehatan ikan. Jamur yang mencapai insang ikan akan mengganggu sistem pernafasan pada ikan dalam akuarium. Apabila tidak diatasi, ikan dapat kesulitan bernafas dan akhirnya mati.
Karena ukuran jamur yang sangat kecil dan tidak kasat mata, terkadang gejala yang ditimbulkan oleh jamur juga tidak dapat dilihat oleh mata karena hanya berupa titik-titik putih yang samar. Gejala lainnya yang dapat diamati yaitu lendir yang berlebihan pada tubuh ikan. Namun ada juga gejala yang berbentuk spot-spot berwarna putih keabuan seperti kapas yang menempel pada tubuh ikan.
a). Penyakit Parasit pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Trichodina sp.
Trichodina sp. adalah mikroorganisme parasit yang sering menyerang ikan air tawar, seperti ikan nila. Trichodina sp. biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan, yaitu kulit, sirip dan insang. Gejala serangan Trichodina sp. pada ikan nila yaitu terlihat adanya luka pada bagian tubuh ikan yang diserang.
Pengendalian penyakit kulit, sirip dan insang ikan nila :
– Mengganti air kolam secara teratur
– Memasang filter air (bak pengendapan) pada instalasi pengairan kolam
– Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500-1000 mg/liter selama 24 jam. Atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter.
– Lakukan pengobatan secara teratur setiap 3 hari sekali sampai ikan benar-benar sembuh.
b). Penyakit Parasit pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Epistylis spp.
Epistylis spp. merupakan mikroorganisme parasit yang sering menyerang bagian luar tubuh ikan nila. Bagian tubuh yang sering diserang Epistylis spp. adalah kulit, sirip ikan dan insang. Gejala serangan terlihat adanya perubahan warna insang menjadi merah kecoklatan, gangguan pernapasan pada ikan/ikan sulit bernapas, gerakan ikan lambat, dan pertumbuhan ikan terhambat. Penyakit ini menular melalui kontak langsung antara ikan yang sakit dengan ikan sehat.
Pengendalin penyakit insang, kulit dan sirip pada ikan nila :
– Mengambil ikan yang sakit dan memeliharanya pada kolam karantina. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan terhadap ikan yang sehat.
– Menjaga kualitas air,
– Padat tebar tidak melebihi kapasitas kolam,
– Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KMnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit,
– Pengobatan dilakukan beberapa kali sampai ikan sembuh.
c). Penyakit Jamur pada Ikan Nila yang Disebabkan Oleh Saprolegniasis
Saprolegniasis adalah organisme sejenis jamur/cendawan yang sering ditemukan pada kolam pembenihan ikan nila. Saprolegniasis sering menyerang telur-telur ikan nila, larva dan benih ikan nila. Penyakit ini biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan. Gejala serangan terlihat seperti benang-benang halus berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Saprolegniasis adalah organisme sejenis jamur/cendawan yang sering ditemukan pada kolam pembenihan ikan nila. Saprolegniasis sering menyerang telur-telur ikan nila, larva dan benih ikan nila. Penyakit ini biasanya menyerang bagian luar tubuh ikan. Gejala serangan terlihat seperti benang-benang halus berwarna putih sampai putih kecoklatan.
Pengendalian Penyakit Jamur pada ikan nila :
– Menjaga kualitas air yang digunakan
– Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
– Lakukan pengobatan beberapa kali sampai ikan sembuh
– Menjaga kualitas air yang digunakan
– Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan malachite green 1 mg/liter selama 1 jam, atau larutan formalin 200-300 mg/liter selama 1-3 jam, atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
– Lakukan pengobatan beberapa kali sampai ikan sembuh
d). Penyakit Bercak Merah pada Ikan Nila
Penyakit bercak merah pada ikan nila disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Kedua jenis bakteri ini biasanya menyerang bagian luar dan organ dalam tubuh ikan. Gejala serangan penyakit bercak merah pada ikan nila yaitu terjadinya pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik ikan nila terkelupas, menimbulkan borok pada kulit ikan nila, perut membusung, dan terjadi pendarahan pada organ hati, ginjal dan limpa. Gejala lain yaitu gerakan ikan melemah dan sering muncul kepermukaan kolam.
Pengendalian penyakit Bercak Merah pada ikan nila ;
– Menjaga kualitas air,
– Mengganti air kolam secara teratur,
– Memberi pakan tidak berlebihan,
– Mencampur pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari
– Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan,
– Merendam ikan yang sakit menggunakan kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit,
Penyakit bercak merah pada ikan nila disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Kedua jenis bakteri ini biasanya menyerang bagian luar dan organ dalam tubuh ikan. Gejala serangan penyakit bercak merah pada ikan nila yaitu terjadinya pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik ikan nila terkelupas, menimbulkan borok pada kulit ikan nila, perut membusung, dan terjadi pendarahan pada organ hati, ginjal dan limpa. Gejala lain yaitu gerakan ikan melemah dan sering muncul kepermukaan kolam.
Pengendalian penyakit Bercak Merah pada ikan nila ;
– Menjaga kualitas air,
– Mengganti air kolam secara teratur,
– Memberi pakan tidak berlebihan,
– Mencampur pakan dengan oxytetracylin 50mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7-10 hari
– Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot ikan atau kanamysin 20-40 mg/kg bobot ikan,
– Merendam ikan yang sakit menggunakan kaliumpermanganat 10-20 mg/liter selama 30-60 menit,
5 Faktor Utama Penyebab Penyakit pada Budidaya Ikan Nila
Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak. Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.
Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak. Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.
Beberapa faktor ynag menyebabkan timbulnya penyakit pada ikan antara lain sebagai berikut :
a. Adanya serangan organisme parasit
b. Lingkungan yang tercemar (ammonia, sulfide atau bahan-bahan kimia beracun)
c. Lingkungan dengan fluktuasi suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar
d. Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
e. Kondisi tubuh ikan yang lemah karena faktor genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan).
a. Adanya serangan organisme parasit
b. Lingkungan yang tercemar (ammonia, sulfide atau bahan-bahan kimia beracun)
c. Lingkungan dengan fluktuasi suhu, pH, salinitas, dan kekeruhan yang besar
d. Pakan yang tidak sesuai atau gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
e. Kondisi tubuh ikan yang lemah karena faktor genetik (kurang kuat menghadapi perubahan lingkungan).
7 Tips Mencegah Serangan Penyakit pada Budidaya Ikan Nila
Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin.
Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :
a). Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
b). Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
c). Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam),
d). Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
e). Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
f). Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
a). Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen,
b). Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit,
c). Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam),
d). Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit,
e). Memelihara ikan nila dengan baik dan benar,
f). Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila,
g). Mengganti air kolam secara teratur.
Selain beberapa organisme penyabab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan nila.
Selain beberapa organisme penyabab penyakit pada ikan nila diatas, penyakit ikan nila juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kotoran atau limbah yang ada didasar kolam dapat menimbulkan keracunan pada ikan. Sisa-sisa pakan dan pembusukan material organik di dasar kolam dapat menimbulkan gas beracun, seperti H2S yang menyebabkan keracunan pada ikan nila.
Referensi:
- Gusrina,2006; https://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum 2006/12 SMK/kelas12 smk budidaya ikan gusrina.pdf
- Akbar, J. 2010; http://eprints.ulm.ac.id/4458/1/Buku Manajemen Kesehatan Ikan.pdf
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802