Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang banyak digemari oleh konsumen di Indonesia. Ikan ini berasal dari Afrika, tepatnya afrika bagian timur pada tahun 1969 dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia.
Ikan nila dengan nama ilmiah Oreochromis niloticus dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan nila bukan ikan asli perairan Indonesia, melainkan ikan introduksi (ikan yang berasal dari luar Indonesia, tetapi sudah dibudidayakan di Indonesia). Bibit ikan ini didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969 dari Taiwan ke Bogor.Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia.
Sesuai dengan nama Latinnya Oreochromis niloticus berasal dari sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami hulu sungai Nil di Uganda. Selama bertahun-tahun, habitatnya semakin berkembang dan bermigrasi ke arah selatan (kehilir) sungai melewati danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir.Dengan bantuan manusia, ikan nila sekarang sudah tersebar sampai kelima benua meskipun habitat yang disukainya adalah daerah tropis dan sub tropis. Sedangkan di wilayah beriklim dingin , ikan nila tidak dapat hidup baik.
Pada awalnya ikan nila dikenal dengan namaTilapia nilotica. Aristoteles dan rekan-rekannya memberi nama itu sekitar tahun 300 tahun SM. Mengingat Mesir kuno bukan satu-satunya negeri yang menghargai nila tetapi di kawasan Junani juga telah dikenal sebagai penggemar ikan nila sehingga diyakini telah menamakan Tilapia nilotica (ikan Nil) pada waktu.
Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh pemerintah Indonesia melalui Direktur Jenderal Perikanan sejak tahun 1972
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung (pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 jari-jari duri lunak dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari- jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapainya 50 gram dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina.
Ikan nila tergolong ikan pemakan segala (omnivora) seperti plankton, alga, crustacean, insect dan organisme benthos. Ikan nila memiliki sifat-sifat unggul antara lain efisien dalam pemanfaatan pakan, pertumbuhannya cepat,bergizi tinggi dan dagingnya mirip dengan kakap merah. Ikan nila hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang sempit dan dangkal seperti sungai, waduk, rawa, dan tambak air payau.
Ikan nila merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia, karena budidayanya mudah. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau di tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, ikan nila tidak dianjurkan dicampurkan dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif.
Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:
- Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
- Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
- Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
- Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
- Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)
Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami.
Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.
Secara morfologi, ikan nila memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, garis linea lateralis terputus dan terbagi dua, yaitu bagian atas dan bawah. Ikan nila toleran terhadap perbedaan lingkungan sangat tinggi, dapat hidup pada salinitas 0-29 permil; suhu 14-38 °C; pH 5 — 11.
Merupakan ikan omnivora dan sangat menyenangi pakan alami berupa rotifera, Daphnia sp, Benthos, perifiton dan fitoplankton. Disamping itu, bisa juga di beri pakan seperti pellet, dedak dll. Termasuk ikan yang dapat memijah sepanjang tahun dan mulai memijah pada umur 6-8 bulan. Seekor induk betina ukuran 200-400 gram dapat menghasilkan larva 500-1.000 ekor.
Ikan ini tergolong mudah untuk dikembangkan, apakah anda tertarik dan ingin memulai budidaya ikan nila? Sebelum itu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis ikan nila yang paling berkualitas untuk dibudidayakan. Tujuannya, agar hasil yang Anda dapatkan nantinya bisa maksimal. Sebagai referensi dari berbagai sumber terdapat beberapa jenis ikan nila yang direkomendasikan untuk dibudidayakan.
Ikan Nila Merah
Ikan nila merah merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan. Selain karena berwarna menarik, ikan ini memiliki rasa lezat dan enak saat disantap. Pertumbuhannya pun tergolong cepat sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi pelaku budidaya.
Ikan Nila GESIT
Nila GESIT (Genetically Supermale Indonesia Tilapia) dikembangkan oleh IPB, BPPT, dan BBPBAT pada 2006. Ikan ini merupakan rekayasa genetik nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapias) dari Filipina. Pemerintah mendatangkan ikan air tawar pada 1994 dan 1997.
Salah satu keunggulan nila GESIT, yaitu mampu menghasilkan nila jantan dengan daya tahan hidup hingga 98 persen. Pertumbuhannya relatif cepat dengan panjang 8 cm pada umur 4—5 bulan. Bobotnya bisa mencapai 500—600 gram per ekor.
Ikan Nila Citralada
Berasal dari Thailand, ikan nila citralada memiliki performa fisik yang menarik. Tubuhnya berwarna merah terang dengan sirip panjang. Salah satu kelebihan ikan ini, yaitu lebih banyak menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan. Bobot nila pada umur 4 bulan mencapai 200 gram. Struktur dagingnya kenyal, produksi telur melimpah, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Ikan Nila Nirwana 3
Nila nirwana merupakan hasil persilangan nila GIFT dan GESIT. Nama lain ikan ini adalah nila ras wanayasa. Pertama kali diperkenalkan ke masyarakat pada 2006 dengan sejumlah keunggulan. Setelah itu, Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa, Purwakarta kembali meluncurkan nila nirwana 2. Lembaga riset ini menjamin pertumbuhan nila nirwana 2 lebih cepat 15 persen daripada yang pertama. Tak lama, muncul keluaran baru dengan nama ikan nirwana 3. Jenis ini paling diunggulkan oleh pelaku budidaya.
Hal itu karena nirwana 3 mampu mencapai pertumbuhan 30 persen lebih cepat daripada nirwana 2. Pemanenannya pun hanya 2 bulan dengan persentase anakan sekitar 80 persen. Selain itu, FCR (Food Convertion Ratio) nila ini sebanyak 1,4 sehingga bisa menghembat pakan.
Ikan nila SRIKANDI
Nila SRIKANDI (Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi) berasal dari persilangan nila nirwana hitam betina dan biru jantan. Lama pemeliharaan ikan ini sekitar 3—4 bulan dengan bobot maksimal 250 gram per ekor. Nila SRIKANDI bisa bertahan hidup di air payau (salinitas tinggi).
Ikan nila SRIKANDI juga mengandung omega-3, omega-6, serta protein tinggi. Dagingnya pun terasa enak sehingga sangat digemari konsumen.
Ikan Nila BEST
Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) merupakan pengembangan generasi keenam dari nila GIFT yang disilangkan dengan 3 strain nila. Secara fisik, bentuknya menyerupai nila GIFT. Benih ikan ini lebih besar, mudah beradaptasi di lingkungan buruk, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Nila BEST mampu menghasilkan telur dengan sebanyak 1.500—2.800 butir per ekor. Berat induknya mencapai 400 gram. Karena itu, ukuran telurnya tergolong besar dan seragam.
Keunggulan Ikan Nila Best (Bogor Enhanced Strain Tilapia)
Ikan nila BEST merupakan ikan hasil pemuliaan menggunakan karakter keunggulan dalam pertumbuhan. Ikan ini dihasilkan melalui proses penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor dan telah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Dr. Ir. Fadel Muhammad).
Ikan ini memiliki ketahan terhadap terhadap penyakit 140% lebih baik dari ikan yang ada di masyarakat. Fekunditas 3-5 kali dari ikan masyarakat, sintasan 84,4-93,3%. Angka itu lebih tinggi 8% dibandingkan nila lokal di karamba jaring apung. Pengujian terhadap ketahanan lingkungan yang dilakukan pada media bersalinitas menunjukkan bahwa ikan nila BEST dapat hidup dengan baik hingga salinitas 15 ppt.Pertumbuhan 2 kali lipat dari ikan yang ada di masyarakat. Pertumbuhan mencapai 300-500 g dalam waktu 4 bulan.
Ikan Nila Larasati
Ikan nila ini merupakan jenis lokal yang dikembangkan oleh Balai Benih Ikan Janti, Klaten. Nila larasati bisa dikembangkan di berbagai macam media, semisal kolam air tenang, deras, air payau, ataupun kolam buatan. Daya tahan tubuhnya juga tergolong kuat. Pun kebal terhadap serangan bakteri Streptococcus dan Algalectiae. Selain itu, nila larasati mampu bertumbuh secara cepat.
Ikan Nila mempunyai jenis-jenis yang beraneka ragam, diantaranya adalah ikan nila merah super, ikan nila gesit, ikan nila chitralada, ikan nila gift, dll. Diantara jenis-jenis ikan nila yang ada, tentunya masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing. Untuk kali ini, kami mencoba berbagi tentang keunggulan jenis ikan nila JICA.
ikan nila JICA
Nila Jica (Japan for International Cooperation Agency) Jica adalah sebuah lembaga donor dari Jepang. Tahun 2002, Jica bekerja sama dengan BBAT Jambi melakukan rekayasa genetis strain ikan nila hasil penelitian Kagoshima Fisheries Research Station , Jepang di Jambi. Tahun 2004 dihasilkan ikan nila unggul yang dinamakan strain Jica. Sebagian masyarakat Jambi menyebut nila strain Jica dengan nama nila kagoshima.
Ikan nila JICA memiliki warna tubuh hitam keabu-abuan. Warna bagian bawah tutup insangnya putih kehitaman dan putih kekuningan. Ikan nila JICA memiliki panjang total 33.37 ± 1.88 cm. Panjang standar 26.93 ± 1.55 cm. Panjang kepala 8.51 ± 0.66 cm. Jarak antara sirip dubur ke ujung mulut 9.24 ± 1.79 cm. Tinggi batang ekor 4.42 ± 0.33 cm. Tinggi badan 11.14 ± 0.87 cm. Rasio panjang standar/tinggi badan 2.42 ± 0.11 cm (Kepmen KPRI NOMOR: KEP. 52/MEN/2004).
Keunggulan dari ikan nila Jica ini adalah pertumbuhan yang cepat dan disukai oleh masyarakat dan jika dibandingkan dengan jenis ikan nila lainnya tergolong relatif lebih cepat. Tingkat fekunditas yaitu jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh induk betina mencapai 1.000 – 4.100 butir/gram induk betina, sementara dalam tahap pemeliharaan, tingkat daya hidup atau Sintasan mencapai diatas : > 80%., sehingga sangat menguntungkan bagi peternak atau pembudidaya ikan.
Ikan nila jenis ini diklaim 20% lebih cepat tumbuh daripada ikan nila gift dan konversi pakan yang lebih rendah.
Ciri ikan ini adalah berwarna hitam keabu abuan pada tubuhnya dan putih kekuning-kuningan atau putih kehitam-hitaman pada bagian bawah tutup insang
Referensi :
------------, 2019, https://www.pertanianku.com/jenis-jenis-ikan-nila-yang-paling-berkualitas-untuk-dibudidayakan/ 25/07/2020/08.36 WITA
------------, 2018, https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nila, 25/07/2020/08.37 WITA
------------, 2019, http://www.bibitikan.net/5-keunggulan-ikan-nila-best-bogor-enhanced-strain-tilapia/, 25/07/2020/08.39 WITA
------------, 2019, https://diskan.kutaibaratkab.go.id/mengenal-jenis-jenis-ikan-nila-unggul/25/07/2020/08.40 WITA
------------, 2018, http://www.bibitikan.net/budidaya-ikan-nila-merah-nilasa/2/07/2020; 15.49
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^