Ikan air tawar yang banyak peminatnya salahsatunya adalah ikan Nila. Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar yang diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:
- Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
- Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
- Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
- Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
- Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
- Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983)
Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.
Ikan ini tergolong mudah untuk dikembangkan, apakah anda tertarik dan ingin memulai budidaya ikan nila? Sebelum itu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis ikan nila yang paling berkualitas untuk dibudidayakan. Tujuannya, agar hasil yang Anda dapatkan nantinya bisa maksimal. Sebagai referensi dari berbagai sumber terdapat 7 jenis ikan nila yang direkomendasikan untuk dibudidayakan.
Ikan Nila GESIT
Nila GESIT (Genetically Supermale Indonesia Tilapia) dikembangkan oleh IPB, BPPT, dan BBPBAT pada 2006. Ikan ini merupakan rekayasa genetik nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapias) dari Filipina. Pemerintah mendatangkan ikan air tawar pada 1994 dan 1997.
Salah satu keunggulan nila GESIT, yaitu mampu menghasilkan nila jantan dengan daya tahan hidup hingga 98 persen. Pertumbuhannya relatif cepat dengan panjang 8 cm pada umur 4—5 bulan. Bobotnya bisa mencapai 500—600 gram per ekor.
Ikan Nila Citralada
Berasal dari Thailand, ikan nila citralada memiliki performa fisik yang menarik. Tubuhnya berwarna merah terang dengan sirip panjang. Salah satu kelebihan ikan ini, yaitu lebih banyak menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan. Bobot nila pada umur 4 bulan mencapai 200 gram. Struktur dagingnya kenyal, produksi telur melimpah, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Salah satu keunggulan nila GESIT, yaitu mampu menghasilkan nila jantan dengan daya tahan hidup hingga 98 persen. Pertumbuhannya relatif cepat dengan panjang 8 cm pada umur 4—5 bulan. Bobotnya bisa mencapai 500—600 gram per ekor.
Ikan Nila Citralada
Berasal dari Thailand, ikan nila citralada memiliki performa fisik yang menarik. Tubuhnya berwarna merah terang dengan sirip panjang. Salah satu kelebihan ikan ini, yaitu lebih banyak menghasilkan anakan berjenis kelamin jantan. Bobot nila pada umur 4 bulan mencapai 200 gram. Struktur dagingnya kenyal, produksi telur melimpah, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Ikan Nila Nirwana 3
Nila nirwana merupakan hasil persilangan nila GIFT dan GESIT. Nama lain ikan ini adalah nila ras wanayasa. Pertama kali diperkenalkan ke masyarakat pada 2006 dengan sejumlah keunggulan. Setelah itu, Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa, Purwakarta kembali meluncurkan nila
Nila nirwana merupakan hasil persilangan nila GIFT dan GESIT. Nama lain ikan ini adalah nila ras wanayasa. Pertama kali diperkenalkan ke masyarakat pada 2006 dengan sejumlah keunggulan. Setelah itu, Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa, Purwakarta kembali meluncurkan nila
nirwana 2.
Lembaga riset ini menjamin pertumbuhan nila nirwana 2 lebih cepat 15 persen daripada yang pertama. Tak lama, muncul keluaran baru dengan nama ikan nirwana 3. Jenis ini paling diunggulkan oleh pelaku budidaya.
Hal itu karena nirwana 3 mampu mencapai pertumbuhan 30 persen lebih cepat daripada nirwana 2. Pemanenannya pun hanya 2 bulan dengan persentase anakan sekitar 80 persen. Selain itu, FCR (Food Convertion Ratio) nila ini sebanyak 1,4 sehingga bisa menghembat pakan.
Lembaga riset ini menjamin pertumbuhan nila nirwana 2 lebih cepat 15 persen daripada yang pertama. Tak lama, muncul keluaran baru dengan nama ikan nirwana 3. Jenis ini paling diunggulkan oleh pelaku budidaya.
Hal itu karena nirwana 3 mampu mencapai pertumbuhan 30 persen lebih cepat daripada nirwana 2. Pemanenannya pun hanya 2 bulan dengan persentase anakan sekitar 80 persen. Selain itu, FCR (Food Convertion Ratio) nila ini sebanyak 1,4 sehingga bisa menghembat pakan.
Ikan nila SRIKANDI
Nila SRIKANDI (Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi) berasal dari persilangan nila nirwana hitam betina dan biru jantan. Lama pemeliharaan ikan ini sekitar 3—4 bulan dengan bobot maksimal 250 gram per ekor. Nila SRIKANDI bisa bertahan hidup di air payau (salinitas tinggi).
Ikan nila SRIKANDI juga mengandung omega-3, omega-6, serta protein tinggi. Dagingnya pun terasa enak sehingga sangat digemari konsumen.
Ikan Nila BEST
Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) merupakan pengembangan generasi keenam dari nila GIFT yang disilangkan dengan 3 strain nila. Secara fisik, bentuknya menyerupai nila GIFT. Benih ikan ini lebih besar, mudah beradaptasi di lingkungan buruk, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Nila BEST mampu menghasilkan telur dengan sebanyak 1.500—2.800 butir per ekor. Berat induknya mencapai 400 gram. Karena itu, ukuran telurnya tergolong besar dan seragam.
Ikan nila larasati
Ikan nila ini merupakan jenis lokal yang dikembangkan oleh Balai Benih Ikan Janti, Klaten. Nila larasati bisa dikembangkan di berbagai macam media, semisal kolam air tenang, deras, air payau, ataupun kolam buatan. Daya tahan tubuhnya juga tergolong kuat. Pun kebal terhadap serangan bakteri Streptococcus dan Algalectiae. Selain itu, nila larasati mampu bertumbuh secara cepat.
Nila SRIKANDI (Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi) berasal dari persilangan nila nirwana hitam betina dan biru jantan. Lama pemeliharaan ikan ini sekitar 3—4 bulan dengan bobot maksimal 250 gram per ekor. Nila SRIKANDI bisa bertahan hidup di air payau (salinitas tinggi).
Ikan nila SRIKANDI juga mengandung omega-3, omega-6, serta protein tinggi. Dagingnya pun terasa enak sehingga sangat digemari konsumen.
Ikan Nila BEST
Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) merupakan pengembangan generasi keenam dari nila GIFT yang disilangkan dengan 3 strain nila. Secara fisik, bentuknya menyerupai nila GIFT. Benih ikan ini lebih besar, mudah beradaptasi di lingkungan buruk, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Nila BEST mampu menghasilkan telur dengan sebanyak 1.500—2.800 butir per ekor. Berat induknya mencapai 400 gram. Karena itu, ukuran telurnya tergolong besar dan seragam.
Ikan nila larasati
Ikan nila ini merupakan jenis lokal yang dikembangkan oleh Balai Benih Ikan Janti, Klaten. Nila larasati bisa dikembangkan di berbagai macam media, semisal kolam air tenang, deras, air payau, ataupun kolam buatan. Daya tahan tubuhnya juga tergolong kuat. Pun kebal terhadap serangan bakteri Streptococcus dan Algalectiae. Selain itu, nila larasati mampu bertumbuh secara cepat.
Keunggulan Ikan Nila Best (Bogor Enhanced Strain Tilapia)
Ikan nila BEST merupakan ikan hasil pemuliaan menggunakan karakter keunggulan dalam pertumbuhan. Ikan ini dihasilkan melalui proses penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor dan telah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Dr. Ir. Fadel Muhammad).
Ikan Nila Merah
Ikan nila merah merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan. Selain karena berwarna menarik, ikan ini memiliki rasa lezat dan enak saat disantap. Pertumbuhannya pun tergolong cepat sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi pelaku budidaya.
Ikan Nila Merah memiliki beberapa keunggulan antara lain:
Nila merah memiliki daging tebal berwarna putih bersih, tidak berbau lumpur, memiliki rasa gurih dan yang paling disukai konsumen ialah nila tak memiliki duri halus seperti ikan mas sehingga sangat mudah untuk dikonsumsi. Beberapa ikan nila merah memiliki ciri yang hampir serupa sehingga sulit membedakannya satu sama lain, dari varietas yang ada nila merah terbagi menjadi nila merah Singapura, nila Larasati, nila Salin, nila Sa dan nila merah lokal.
Bentuk tubuh ikan nila merah mampu tumbuh panjang hingga 30cm dan ramping, kepala seperti torpedo, sisik berukuran besar dengan warna merah keputihan dan corak bergaris hitam pada bagian punggung, sirip tajam seperti duri berwarna kemerahan dan mata besar menonjol dengan bagian tepi berwarna putih. Kendati memiliki banyak varian keunggulan nila merah antara satu dengan lainnya tak jauh berbeda.
Keunggulan nila merah baru bisa terlihat setelah disandingkan dengan nila hitam. Budidaya nila merah di Indonesia sebetulnya sudah ada sejak awal tahun 2000an, meski telah 15 tahun di budidayakan masyarakat lokal namun nila merah tetap eksis menjadi ikan konsumsi dikarenakan terus bermunculannya varian nila merah baru dengan pelabagi keunggulan dari generasi sebelumnya.
Syarat Hidup.
Ikan nila BEST merupakan ikan hasil pemuliaan menggunakan karakter keunggulan dalam pertumbuhan. Ikan ini dihasilkan melalui proses penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor dan telah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Dr. Ir. Fadel Muhammad).
Ikan Nila Merah
Ikan nila merah merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan. Selain karena berwarna menarik, ikan ini memiliki rasa lezat dan enak saat disantap. Pertumbuhannya pun tergolong cepat sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi pelaku budidaya.
Ikan Nila Merah memiliki beberapa keunggulan antara lain:
- Ikan ini memiliki ketahanan terhadap penyakit 140% lebih baik dari ikan yang ada di masyarakat.
- Fekunditas 3-5 kali dari ikan masyarakat,
- sintasan 84,4-93,3%. Angka itu lebih tinggi 8% dibandingkan nila lokal di karamba jaring apung.
- Pengujian terhadap ketahanan lingkungan yang dilakukan pada media bersalinitas menunjukkan bahwa ikan nila ini dapat hidup dengan baik hingga salinitas 15 ppt.
- Pertumbuhan 2 kali lipat dari ikan yang ada di masyarakat. Pertumbuhan mencapai 300-500 g dalam waktu 4 bulan.
Nila merah memiliki daging tebal berwarna putih bersih, tidak berbau lumpur, memiliki rasa gurih dan yang paling disukai konsumen ialah nila tak memiliki duri halus seperti ikan mas sehingga sangat mudah untuk dikonsumsi. Beberapa ikan nila merah memiliki ciri yang hampir serupa sehingga sulit membedakannya satu sama lain, dari varietas yang ada nila merah terbagi menjadi nila merah Singapura, nila Larasati, nila Salin, nila Sa dan nila merah lokal.
Bentuk tubuh ikan nila merah mampu tumbuh panjang hingga 30cm dan ramping, kepala seperti torpedo, sisik berukuran besar dengan warna merah keputihan dan corak bergaris hitam pada bagian punggung, sirip tajam seperti duri berwarna kemerahan dan mata besar menonjol dengan bagian tepi berwarna putih. Kendati memiliki banyak varian keunggulan nila merah antara satu dengan lainnya tak jauh berbeda.
Keunggulan nila merah baru bisa terlihat setelah disandingkan dengan nila hitam. Budidaya nila merah di Indonesia sebetulnya sudah ada sejak awal tahun 2000an, meski telah 15 tahun di budidayakan masyarakat lokal namun nila merah tetap eksis menjadi ikan konsumsi dikarenakan terus bermunculannya varian nila merah baru dengan pelabagi keunggulan dari generasi sebelumnya.
Syarat Hidup.
Menurut para pembenih nila di daerah Sleman dan Subang, baiknya nila dibudidayakan di dataran rendah dengan suhu berkisar di angka 27-30 derajat Celcius. Mengenai ketinggian tak jadi masalah, yang terpenting suhu tidak berada di 24 derajat Celcius. Suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan nila menjadi sulit berkembang dan larva yang dihasilkan menjadi lebih sedikit.
Idealnya nila dibudidayakan di kolam tanah dengan kedalaman air 70-80cm. Keuntungan jika melakukan pembenihan ialah tidak mesti memerlukan lahan yang luas, pembenihan bisa dilakukan di lahan sempit. Karena lahan yang terbatas otomatis modal yang dikeluarkan pun minim sehingga pembenihan merupakan salah satu peluang usaha yang patut diperhitungkan.
Nila mampu bertahan hidup di suhu air hangat maupun dingin dengan tingkat pH air normal 7-8. Perubahan suhu yang drastis merupakan salah satu penyebab ikan bisa stres dan dapat mengganggu pertumbuhannya. Dalam satu kolam pembibitan, idealnya kepadatan kolam 80-100 ekor benih per meter persegi dan untuk pembesaran harus dilakukan penjarangan dengan kepadatan 8-10 ekor per meter persegi.
Benih yang bagus ialah benih nila yang berasal dari indukan yang memiliki bobot minimal 5 ons, dengan begitu benih pada saat dewasa akan memiliki ukuran sama seperti induknya dan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat. Khusus untuk pembesaran perbandingan yang optimal untuk perkawinan yakni 1 jantan mengkawinkan 3 ekor betina, pada usia 5 bulan sebetulnya nila jantan dan betina sudah bisa dijadikan indukan ukuran 300-500gram. masa produktivitas indukan nila hanya berlangsung sampai umur 2 tahun, selebihnya induk mesti diganti dengan yang lebih muda.
Sekali bertelur tiap ekor indukan betina bisa menghasilkan 1.300-2.000 ekor benih. Keunikan dari ikan nila, yakni indukan jantan dan betina mengelurkan sperma dan telur ke luar tubuh kemudian ditampung ke dalam mulut indukan betina sehingga terjadi pembuahan di dalam mulut. Dua atau tiga hari kemudian telur akan menetas dan baru setelah 10-15 hari dikeluarkan dalam bentuk larva.
Pakan yang diberikan bisa berupa pakan komersil seperti pelet yang memiliki kandungan protein diatas 30%. Takaran pemberiannya ialah 5% dari bobot keseluruhan 1 ikan yang ada dalam 1 kolam. Selain pelet pakan juga bisa berupa plankton yang tumbuh dari pupuk yang ditebar saat persiapan kolam. Nila merupakan jenis ikan omnivora sehingga pakannya tak terlalu sulit di dapat, pembenih bisa dengan mudah menjumpai pakan nila di toko-toko pakan ikan terdekat.
Bahkan ada beberapa rumah makan padang yang mengganti menu kepala kakap menjadi nila. Ia menambahkan Yogyakarta saja masih sangat kekurangan pasokan nila konsumsi padahal petani nila berada tak terpaut jarak yang jauh dari kota Jogja.
Untung Besar. Budidaya nila hampir tak memiliki kendala berarti kecuali ketersediaan pasokan air untuk kolam, ikan nila merah bisa memiliki kekebalan tubuh yang cukup tinggi itu terbukti sampai dengan saat ini tidak ada penyakit yang menyerang nila kecuali hama, hama biasanya bisa berupa burung bangau dan ikan predator yang dapat memangsa anakan nila. Namun hal itu bisa diatasi dengan manajemen pemeliharaan yang baik. Maka tak heran para pembudidaya pembenih maupun pelaku pembesaran dalam 1 bulan mampu meraup untung hingga jutaan rupiah dengan keuntungan bersih 40%.
Idealnya nila dibudidayakan di kolam tanah dengan kedalaman air 70-80cm. Keuntungan jika melakukan pembenihan ialah tidak mesti memerlukan lahan yang luas, pembenihan bisa dilakukan di lahan sempit. Karena lahan yang terbatas otomatis modal yang dikeluarkan pun minim sehingga pembenihan merupakan salah satu peluang usaha yang patut diperhitungkan.
Nila mampu bertahan hidup di suhu air hangat maupun dingin dengan tingkat pH air normal 7-8. Perubahan suhu yang drastis merupakan salah satu penyebab ikan bisa stres dan dapat mengganggu pertumbuhannya. Dalam satu kolam pembibitan, idealnya kepadatan kolam 80-100 ekor benih per meter persegi dan untuk pembesaran harus dilakukan penjarangan dengan kepadatan 8-10 ekor per meter persegi.
Benih yang bagus ialah benih nila yang berasal dari indukan yang memiliki bobot minimal 5 ons, dengan begitu benih pada saat dewasa akan memiliki ukuran sama seperti induknya dan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat. Khusus untuk pembesaran perbandingan yang optimal untuk perkawinan yakni 1 jantan mengkawinkan 3 ekor betina, pada usia 5 bulan sebetulnya nila jantan dan betina sudah bisa dijadikan indukan ukuran 300-500gram. masa produktivitas indukan nila hanya berlangsung sampai umur 2 tahun, selebihnya induk mesti diganti dengan yang lebih muda.
Sekali bertelur tiap ekor indukan betina bisa menghasilkan 1.300-2.000 ekor benih. Keunikan dari ikan nila, yakni indukan jantan dan betina mengelurkan sperma dan telur ke luar tubuh kemudian ditampung ke dalam mulut indukan betina sehingga terjadi pembuahan di dalam mulut. Dua atau tiga hari kemudian telur akan menetas dan baru setelah 10-15 hari dikeluarkan dalam bentuk larva.
Pakan yang diberikan bisa berupa pakan komersil seperti pelet yang memiliki kandungan protein diatas 30%. Takaran pemberiannya ialah 5% dari bobot keseluruhan 1 ikan yang ada dalam 1 kolam. Selain pelet pakan juga bisa berupa plankton yang tumbuh dari pupuk yang ditebar saat persiapan kolam. Nila merupakan jenis ikan omnivora sehingga pakannya tak terlalu sulit di dapat, pembenih bisa dengan mudah menjumpai pakan nila di toko-toko pakan ikan terdekat.
Bahkan ada beberapa rumah makan padang yang mengganti menu kepala kakap menjadi nila. Ia menambahkan Yogyakarta saja masih sangat kekurangan pasokan nila konsumsi padahal petani nila berada tak terpaut jarak yang jauh dari kota Jogja.
Untung Besar. Budidaya nila hampir tak memiliki kendala berarti kecuali ketersediaan pasokan air untuk kolam, ikan nila merah bisa memiliki kekebalan tubuh yang cukup tinggi itu terbukti sampai dengan saat ini tidak ada penyakit yang menyerang nila kecuali hama, hama biasanya bisa berupa burung bangau dan ikan predator yang dapat memangsa anakan nila. Namun hal itu bisa diatasi dengan manajemen pemeliharaan yang baik. Maka tak heran para pembudidaya pembenih maupun pelaku pembesaran dalam 1 bulan mampu meraup untung hingga jutaan rupiah dengan keuntungan bersih 40%.
Referensi :
------------, 2019, https://www.pertanianku.com/jenis-jenis-ikan-nila-yang-paling-berkualitas-untuk-dibudidayakan/ 25/07/2020/08.36 WITA
------------, 2018, https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_nila, 25/07/2020/08.37 WITA
------------, 2019, http://www.bibitikan.net/5-keunggulan-ikan-nila-best-bogor-enhanced-strain-tilapia/, 25/07/2020/08.39 WITA
------------, 2019, https://diskan.kutaibaratkab.go.id/mengenal-jenis-jenis-ikan-nila-
Rahmah, K., 2020, https://berempat.com/bisnis/umkm/12270/permintaan-ikan-nila-merah-sangat-tinggi/26/07/2020, 08.41
Rahmah, K., 2020, https://berempat.com/bisnis/umkm/12270/permintaan-ikan-nila-merah-sangat-tinggi/26/07/2020, 08.41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar