Budidaya ikan air tawar menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan saat ini. Apalagi untuk masyarakat pedesaan yang memiliki lahan untuk melakukan budidaya ikan. Modal yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya ikan tergolong ringan. Meskipun begitu, keuntungan yang didapatkan dari bisnis ini bisa sangat besar. Tak heran jika banyak orang yang tertarik untuk menjalankan bisnis ini. Banyak jenis ikan air tawar yang bisa dibudidayakan. Salah satu jenis ikan yang paling populer di kalangan masyarakat adalah ikan lele. Tak hanya mudah dipelihara, budidaya ikan lele juga tergolong murah. Selain itu, ketika sudah waktunya panen, ikan lele bisa dengan mudah dijual dan harga jualnya juga sangat menguntungkan.
Jenis-jenis Kolam Budidaya Lele Beserta Kelebihan serta Kelemahannya
Ikan lele bisa dibudidayakan di beberapa jenis kolam.Ketika anda ingin membudidayakan ikan lele maka anda harus menemukan jenis kolam lele yang tepat untuk dipakai.
Berikut adalah beberapa jenis kolam lele yang bisa digunakan untuk memelihara ikan lele :
1. Kolam Tanah
2. Kolam Semen
3. Kolam Jaring Apung atau Keramba
4. Kolam Fiber
5. Kolam Drum
6. Kolam Terpal
Anda bisa memilih jenis kolam yang menurut anda paling menguntungkan. Dari banyaknya jenis kolam yang ada, kita akan membahas kolam semen atau tembok sebagai berikut :
Kolam Semen/Tembok/Bentok
Daya tarik lain untuk budidaya ikan lele terdapat pada cara budidayanya yang terbilang mudah seperti halnya cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, ikan lele sendiri dapat hidup dan berkembang pada media kolam jenis apapun, baik kolam tanah, kolam terpal, maupun kolam beton.
Dari ketiga media kolam yang sudah disebutkan tadi, cara budidaya ikan lele di kolam beton memang menjadi banyak pilihan dan keunggulan. Akan tetapi penggunaan kolam beton memang sedikit membutuhkan biaya yang lebih mahal. Penyebab mahalnya pemilihan kolam beton bukan terdapat pada bibit atau pun perawatannya, yang membuat mahal media kolam beton terdapat pada awal pembuatan kolam.
Kolam semen merupakan jenis kolam lele yang hampir mirip dengan kolam tanah namun dinding dan dasar kolam disemen.Jenis kolam ini juga banyak digunakan karena dinilai kuat dan aman untuk memelihara ikan lele.
Kelebihan kolam Semen :
Kelebihan kolam Semen :
- Tahan lama karena bangunannya kuat, kolam semen diketahui bisa bertahan bahkan hingga 10 tahun.
- Suhu air kolam bisa dikontrol dengan mudah.
- Penggantian air kolam bisa dilakukan dengan lebih mudah.
- Membutuhkan biaya yang besar.
- Ketika kolam rusak, perbaikan kolam akan lebih sulit untuk dilakukan.
- Perlu disterilkan beberapa hari agar bau semen hilang dan kolam bisa menjadi tempat hidup yang aman untuk ikan lele.
- Mudah ditumbuhi lumut.
Tak ada patokan luas kolam yang akan digunakan. Penggunaan media kolam beton untuk budidaya ikan lele tak memiliki patokan luas. Kola bisa disesuaikan dengan luas tanah yang Anda miliki. Ikan lele akan tetap tumbuh dan bertahan hidup dengan baik kedati berada pada kolam yang ukurannya kecil.
Perawatan kolam yang mudah. Untuk melakukan perawatan kolam budidaya ikan lele tak diperlukan perawatan khusus seperti cara budidaya burung lovebird lutino, perawatannya cukup dengan cara menjaga kebersihan kolam serta juga ketinggian air kolam. Karena ikan lele tergolong kedalam ikan yang tahan serta kuat terhadap serangan penyakit.
Lebih awet dan tahan lama. Media kolam yang terbuat dari beton terbilang awet serta tahan lama, alhasil kolam dapat digunakan berkali-kali tanpa harus membuat kolam baru untuk proses budidaya selanjutnya. Ini sangat berbeda dengan penggunaan media kolam tanah dan terpal yang membutuhkan pembaruan bila akan digunakan untuk pembudidayaan berikutnya. Selain itu, media kolam beton lebih kuat terhadap resiko adanya longsor pada dinding kolam.
Kualitas air kolam akan tetap terjaga. Tingkat keasaman pada kolam beton tidak akan mudah berubah, dengan demikian kualitas air pun akan tetap terjaga. Berbeda halnya dengan media kolam tanah, umumnya tingkat keasaman dan kualitas tanah pada air kolam akan sering berubah-ubah.
Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Beton
Kendati cara budidaya ikan lele di kolam beton terbilang sederhana dan mudah seperti cara merawat bawang merah di musim hujan, namun begitu anda tak bisa menyepelakan. Anda tetap harus memperhatikan hal-hal dibawah ini agar hasil panen ikan lele ternak bisa menjadi maksimal sesuai dengan harapan.
Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ini merupakan cara budidaya ikan lele di kolam beton :
Kualitas air kolam akan tetap terjaga. Tingkat keasaman pada kolam beton tidak akan mudah berubah, dengan demikian kualitas air pun akan tetap terjaga. Berbeda halnya dengan media kolam tanah, umumnya tingkat keasaman dan kualitas tanah pada air kolam akan sering berubah-ubah.
Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Beton
Kendati cara budidaya ikan lele di kolam beton terbilang sederhana dan mudah seperti cara merawat bawang merah di musim hujan, namun begitu anda tak bisa menyepelakan. Anda tetap harus memperhatikan hal-hal dibawah ini agar hasil panen ikan lele ternak bisa menjadi maksimal sesuai dengan harapan.
Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ini merupakan cara budidaya ikan lele di kolam beton :
Mempersiapkan Kolam Beton
Seperti yang sudah diutarakan di awal artikel ini, pembuatan kolam beton untuk budidaya ikan lele memang memerlukan budget yang lebih banyak. Selain itu, pembuatan kolam semen alias kolam beton harus diperhatikan, salah satunya adalah konstruksi kolam. Untuk konstruksi bagian dasar kolam harus dibuat melandai, kurang lebih 5 derajat menuju arah pembuangan air keluar. Ini bertujuan untuk mempermudah proses pergantian air.
Selain memperhatikan konstruksi dasar kolam yang dibuat melandai, saluran pembuangan air pada kolam juga harus diperhatikan. Usahakan untuk saluran air bisa berfungsi dengan baik, dengan artian bisa membuang seluruh air dan juga endapan yang dihasilkan dari sisa makanan, kotoran ikan lele, dan juga endapan lumpur. Setelah memperhatikan dasar kolam dan juga saluran pembuangan air, langkah berikutnya yaitu membiarkan kolam beton kering. Kolam semen atau beton akan kering kurang lebih 3 hingga 6 hari.
Pengairan Kolam Beton
Salah satu kunci keberhasilan cara budidaya ikan lele di kolam beton adalah pemberian air. Untuk pemberian air kolam beton yang baru, disarankan untuk tak langsung memberikan air pada kolam, disarankan untuk melakukan proses persiapan terlebih dahulu. Proses persiapan macam ini bertujuan untuk menjaga ikan lele terhidar dari keracunan dari kolam beton baru yang masih mengandung senyawa berbahaya dan kolam masih memiliki kondisi panas.
Proses persiapan menjadi penting karena bila langkah ini tak dilakukan, proses pembibitan ikan lele dapat berisiko gagal serta gagal panen. Untuk proses persiapan kolam dilakukan dalam tempo waktu kurang lebih 1 bulan. Untuk cara menghilangkan racun sangat mudah, semudah cara pemupukan mangga dalam pot, yaitu cukup dengan mengisi air kolam sebanyak setengah penuh. Lalu selanjutnya masukan batang pisang secukupnya, dan biarakan membusuk.
Umumnya batang pisang akan membusuk dengan sendirinya setalah 2 minggu, batang pisang berguna untuk menghilangkan racun yang terdapat dalam kolam beton yang baru saja dibuat. Setelah batang pisang membusuk, kolam harus dibersihkan kemudian biyarkan kering. Bila kolam sudah kering, anda harus melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik, bisa juga menggunakan pupuk kompos yang sudah dicampur dengan tanah. Pemupukan dilakukan pada dasar kolam dengan ketebalan kurang lebih 10 hingga 15 cm.
Pemupukan memiliki tujuan untuk menciptakan media tumbuh hewan air yang nantinya bisa digunakan sebagai pakan alam ikan lele. Bukan itu saja pemupukan kolam juga bisa untuk menghilangkan penyakit dan juga meningkatkan pH air dalam kolam.
Setelah itu, genangi air kolam beton dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, diamkan selama 3 hari. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan media tumbuh hewan air karena memperoleh sinar matahari yang cukup. Bila sudah selesai, langkah berikutnya yaitu meningkatkan debit air dengan ketinggian air 90 hingga 100 cm. Kemudian diamkan selama 3 hari sebelum dimasukkan bibit ikan lele, jangan lupa untuk memberikan kolam dengan tanama air seperti eceng gondok, dan sirkulasi air.
Seperti yang sudah diutarakan di awal artikel ini, pembuatan kolam beton untuk budidaya ikan lele memang memerlukan budget yang lebih banyak. Selain itu, pembuatan kolam semen alias kolam beton harus diperhatikan, salah satunya adalah konstruksi kolam. Untuk konstruksi bagian dasar kolam harus dibuat melandai, kurang lebih 5 derajat menuju arah pembuangan air keluar. Ini bertujuan untuk mempermudah proses pergantian air.
Selain memperhatikan konstruksi dasar kolam yang dibuat melandai, saluran pembuangan air pada kolam juga harus diperhatikan. Usahakan untuk saluran air bisa berfungsi dengan baik, dengan artian bisa membuang seluruh air dan juga endapan yang dihasilkan dari sisa makanan, kotoran ikan lele, dan juga endapan lumpur. Setelah memperhatikan dasar kolam dan juga saluran pembuangan air, langkah berikutnya yaitu membiarkan kolam beton kering. Kolam semen atau beton akan kering kurang lebih 3 hingga 6 hari.
Pengairan Kolam Beton
Salah satu kunci keberhasilan cara budidaya ikan lele di kolam beton adalah pemberian air. Untuk pemberian air kolam beton yang baru, disarankan untuk tak langsung memberikan air pada kolam, disarankan untuk melakukan proses persiapan terlebih dahulu. Proses persiapan macam ini bertujuan untuk menjaga ikan lele terhidar dari keracunan dari kolam beton baru yang masih mengandung senyawa berbahaya dan kolam masih memiliki kondisi panas.
Proses persiapan menjadi penting karena bila langkah ini tak dilakukan, proses pembibitan ikan lele dapat berisiko gagal serta gagal panen. Untuk proses persiapan kolam dilakukan dalam tempo waktu kurang lebih 1 bulan. Untuk cara menghilangkan racun sangat mudah, semudah cara pemupukan mangga dalam pot, yaitu cukup dengan mengisi air kolam sebanyak setengah penuh. Lalu selanjutnya masukan batang pisang secukupnya, dan biarakan membusuk.
Umumnya batang pisang akan membusuk dengan sendirinya setalah 2 minggu, batang pisang berguna untuk menghilangkan racun yang terdapat dalam kolam beton yang baru saja dibuat. Setelah batang pisang membusuk, kolam harus dibersihkan kemudian biyarkan kering. Bila kolam sudah kering, anda harus melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik, bisa juga menggunakan pupuk kompos yang sudah dicampur dengan tanah. Pemupukan dilakukan pada dasar kolam dengan ketebalan kurang lebih 10 hingga 15 cm.
Pemupukan memiliki tujuan untuk menciptakan media tumbuh hewan air yang nantinya bisa digunakan sebagai pakan alam ikan lele. Bukan itu saja pemupukan kolam juga bisa untuk menghilangkan penyakit dan juga meningkatkan pH air dalam kolam.
Setelah itu, genangi air kolam beton dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, diamkan selama 3 hari. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan media tumbuh hewan air karena memperoleh sinar matahari yang cukup. Bila sudah selesai, langkah berikutnya yaitu meningkatkan debit air dengan ketinggian air 90 hingga 100 cm. Kemudian diamkan selama 3 hari sebelum dimasukkan bibit ikan lele, jangan lupa untuk memberikan kolam dengan tanama air seperti eceng gondok, dan sirkulasi air.
Persiapan Bibit Ikan Lele
Persiapan serta pemilihan bibit ikan lele menjadi kunci sukses cara budidaya ikan lele berikutnya, sembari memperiapkan kolam, anda bisa memilih bibit ikan lele yang hendak dibudidayakan. Pilih bibit ikan lele yang berkualitas, untuk ciri-ciri ikan lele berkualitas yaitu bebit ikan tidak memiliki kondisi cacat, mempunyai warna kulit yang cerah dan pergerakannya lincah.
Setelah kolam sudah siap dan benih juga, saatnya menebar bibit ikan lele yang sudah ada. Sebelum masuk ke proses penaburan, alangkah baiknya menempatkan benih kedalam wadah yang diisi dengan air kolam selama 30 menit. Ini berfungsi untuk memberikan kesempatan bibit ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Untuk proses penebaran bisa dilakukan dengan cara memasukan ember ke dalam kolam, dengan cara memiringkan lalu membiarkan benih ikan keluar secara sendirinya.
Persiapan serta pemilihan bibit ikan lele menjadi kunci sukses cara budidaya ikan lele berikutnya, sembari memperiapkan kolam, anda bisa memilih bibit ikan lele yang hendak dibudidayakan. Pilih bibit ikan lele yang berkualitas, untuk ciri-ciri ikan lele berkualitas yaitu bebit ikan tidak memiliki kondisi cacat, mempunyai warna kulit yang cerah dan pergerakannya lincah.
Setelah kolam sudah siap dan benih juga, saatnya menebar bibit ikan lele yang sudah ada. Sebelum masuk ke proses penaburan, alangkah baiknya menempatkan benih kedalam wadah yang diisi dengan air kolam selama 30 menit. Ini berfungsi untuk memberikan kesempatan bibit ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Untuk proses penebaran bisa dilakukan dengan cara memasukan ember ke dalam kolam, dengan cara memiringkan lalu membiarkan benih ikan keluar secara sendirinya.
Pemberian Pakan Ikan Lele
Setelah 3 hari proses penebaran bibit, anda tak perlu memberikan pakan. Biyarkan benih ikan lele memakan hewan air pada kolam. Untuk pakan alami ikan lele yaitu kutu air, cacing, plankton, dan sejenisnya.
Setelah 4 hari, bibit ikan lele sudah bisa diberikan pekan berupa pelet dengan takaran 3-5% dari bobot ikan. Untuk mempercepat masa pertumbuhan, sesekali bisa diberikan tambahan nutrisi berupa POC Nasa, Hormonic, atau Viterna Plus.
Setelah 3 hari proses penebaran bibit, anda tak perlu memberikan pakan. Biyarkan benih ikan lele memakan hewan air pada kolam. Untuk pakan alami ikan lele yaitu kutu air, cacing, plankton, dan sejenisnya.
Setelah 4 hari, bibit ikan lele sudah bisa diberikan pekan berupa pelet dengan takaran 3-5% dari bobot ikan. Untuk mempercepat masa pertumbuhan, sesekali bisa diberikan tambahan nutrisi berupa POC Nasa, Hormonic, atau Viterna Plus.
Masa Panen Ikan Lele
Waktu panen ikan lele tidak memilik patokan, panen biasanya menyesuaikan dengan perintaan pasar atau konsumen. Namu, umumnya pembudidaya ikan lele akan memanen ikan setelah berusia 2-3 bulan dengan bobot 5-7 ekor/kg.
Waktu panen ikan lele tidak memilik patokan, panen biasanya menyesuaikan dengan perintaan pasar atau konsumen. Namu, umumnya pembudidaya ikan lele akan memanen ikan setelah berusia 2-3 bulan dengan bobot 5-7 ekor/kg.
Referensi:
- .........., 2017; http://fkg.unair.ac.id/en/panduan-lengkap-budidaya-ikan-lele/
- .........., 2019; http://bptpb.jogjaprov.go.id/budidaya-ikan-lele/
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
selamat siang salam kenal dari papua bang saya mau buat kolam ikan lele cuma saya baru mau mulai usaha embart baru mau belajar bisa minta contoh rab mau tahapannya. termkasih di tunggu
BalasHapus