Ikan koi adalah ikan hias yang dinikmati karena keindahan warna tubuhnya. Oleh karena itu, penyakit yang umumnya menyerang ikan koi dapat merusak keindahan warnanya. Simak paparan artikel jenis ikan koi untuk mengetahui begitu banyaknya variasi warna yang indah dari ikan koi.
Kita ketahui bersama, meskipun sebenarnya memelihara ikan koi itu mudah, tetapi menjaga keindahan warna tubuh ikan koi, sekaligus membudidayakannya, adalah pekerjaan yang tidak mudah. Umumnya, pudarnya warna dan keindahan sisik ikan koi disebabkan oleh penyakit, atau faktor lingkungan yang tidak sesuai.
Sebagian besar penyebab penyakit yang timbul dan menyerang ikan koi disebabkan oleh kondisi air yang tidak sehat, yang kadang disebabkan oleh kotoran. Kotoran yang banyak bisa terjadi karena feces ikan, sisa makanan, atau mucus (yaitu lendir yang tebal). Secara alami, mucus berfungsi pada ikan koi sebagai pelindung tubuh ikan koi dari hubungan langsung tubuh ikan koi dari kotoran air. Tetapi, jika jumlah mucus terlalu banyak, hal ini dapat berakibat buruk terhadap kebersihan air. Bisa jadi karena jumlah ikan koi terlalu banyak, sehingga mucus menjadi terlalu banyak.
Perlu kita ketahui juga bahwa ikan koi yang semakin tua dan dewasa, akan menghasilkan mucus yang semakin banyak juga. Air yang kotor dapat menghasilkan parasit dan bakteri. Dan inilah yang menimbulkan penyakit pada ikan koi. Daya tahan menurun karena ikan koi menjadi stres.
Langkah umum yang sering dilakukan untuk membersihkan kolam dari mucus, bakteri, dan parasit adalah dengan penggantian air kolam secara total, untuk mendapatkan air yang bersih kembali. Idealnya, penggantian air dilakukan 2 minggu sekali. Atau, cara lain adalah dengan menggunakan sistem air mengalir pada kolam, sehingga air kolam tergantikan secara terus menerus selama ikan koi ada di dalam kolam. Setelah dirasa air kolam tergantikan dan bersih kembali, pengaliran air dapat dihentikan. Membersihkan air kolam juga bisa dilakukan dengan sistem filter kolam sebagaimana telah dibahas pada artikel sebelumnya.
Ciri-ciri ikan koi yang terkena penyakit
Sejak dini perlu dikenali gejala ikan koi yang terkena penyakit. Secara umum ikan koi yang terkena penyakit memiliki karakter yang berubah dari biasanya.
- Lendir ikan koi menjadi lebih banyak dari biasanya
- Ada bagian tubuh yang memiliki bercak luka, gejala busuk, benjolan, yang tampak dari luar
- Ikan koi cenderung menyendiri
- Lebih pasif dengan gejala lebih sedikit menggerakkan sirip
- Sirip dirapatkan ke sisi badan Nah, jika melihat gejala seperti itu, kita bisa menangkapnya untuk melihatnya secara lebih detail, periksa bagian insangnya, perhatikan apakan ada yang luka, membusuk, atau benjolan kecil.
- Sesegera mungkin lakukan isolasi pada ikan yang terkena penyakit. Pindahkan pada aquarium/ember/kolam secara terpisah, untuk mencegah kemungkinan penularan pada ikan lain yang masih sehat
- Usahakan menjaga temperatur air tempat isolasi ikan koi tetap stabil
- Lakukan aerasi yaitu dengan memberikan oksigen yang cukup menggunakan pompa udara
- Hindari memberi makan terlalu banyak, karena biasanya ikan mengalami penurunan nafsu makan. Dan pakan yang terlalu banyak dapat mengotori air
- Berikan obat yang tepat
Secara umum, penyebab penyakit ikan koi adalah parasit dan non parasit.
Penyakit yang disebabkan oleh parasit adalah white spot (bintik putih), kutu ikan (udang renik), cacing jangkar (lernaea), dan jamur (kapas putih).
Kebanyakan parasit penyebab penyakit tersebut adalah dari luar tubuhnya. Sehingga memang sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan air kolam.
Penyakit pada ikan koi yang disebabkan oleh non parasit adalah misalnya penyakit balon gas dan gelembung renang.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang sering menyerang ikan koi:
1. Penyakit White Spot pada Ikan Koi
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintik putih pada permukaan sisik ikan koi.
Meskipun pada awalnya, bintik putih ini hanya timbul di bagian permukaan, tetapi jika dibiarkan, maka lama kelamaan juga akan menyerang bagian lebih dalam, seperti insang, sirip, dan bagian tubuh lainnya. Biasanya penyakit bintik putih ini menyerang ikan koi yang dipelihari di dalam aquarium.
Kuman penyebab penyakit white spot adalah protuzoa Ichchyophthirius multifilis. Memang tidak terlihat mata, bakteri ini berukuran kecil. Tetapi jika jumlahnya banyak dan berkumpul dalam satu titik, maka kuman ini akan terlihat sebagai bintik-bintik putih.
Ukuran protozoa ini begitu kecil, 1 protozoa hanya memiliki diameter 0,7 mm dengan bentuk menyerupai telur.
Ikan koi yang terkena penyakit ini tampak seperti terutup bedak putih. Parasit putih ini menyerap lendir ikan koi. Dalam jangka waktu lama, tubuh ikan koi menjadi kurus dan akhirnya bisa mati.
Pengobatan penyakit bintik putih pada ikan koi
Penanganan bintik putih tergolong tidak terlalu sulit. Biasanya pengobatan dilakukan dengan menaikkan suhu air kolam sedikit di atas suhu air kolam biasanya. Lalu menambahkan Metheline blue ke dalam air kolam dengan takaran 0,5 gram per 1 ton air.
Ini adalah cara mengatasi bintik putih yang efektif menyembuhkan penyakit dan membunuh parasit white spot.
2. Penyakit Koi Kapas Putih
Jenis penyakit pada ikan ini biasanya menyerang ikan koi yang sedang terluka. Bisa juga timbul karena air yang kotor. Penyebabnya adalah jamur saprolegnia atau lebih dikenal dengan si kapas putih.
Jamur penyakit ini memang senang tumbuh pada kolam yang kotor, bagian luka pada ikan, dan bekas luka. Biasanya luka pada ikan juga sering terjadi karena gigitan kutu ikan. Ini juga berpotensi tumbuhnya jamur kapas putih.
Pengobatan penyakit jamur kapas putih
Menggunakan larutan garam natrium klorida (NaCl) dengan konsentrasi 1,5 % samap 2,5 %.
Celupkan ikan koi dalam laruta NaCl
Bersihkan bulu-bulu halus jamur pada tubuh ikan, gunakan kapas yang diolesi obat merah.
Tahap akhirnya, mandikan ikan dengan larutan Monofuracin, untuk membersihkan sisa larutan natrium klorida dan obat merah.
Kebanyakan parasit penyebab penyakit tersebut adalah dari luar tubuhnya. Sehingga memang sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan air kolam.
Penyakit pada ikan koi yang disebabkan oleh non parasit adalah misalnya penyakit balon gas dan gelembung renang.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang sering menyerang ikan koi:
- Penyakit white spot pada ikan koi
- Penyakit koi kapas putih
- Penyakit koi Lernaea
- Luka gores
- Penyakit lumpur pada ikan koi
- Jamur batang insang
- Penyakit lumpuh pada ikan koi
- Penyakit punggung kurus
- Cacar ikan koi
- Jamuran pada mulut ikan koi
- Ikan koi terkena dropsi
- Penyakit cacing kulit pada koi
- Penyakit busuk sirip dan ekor ikan koi
- Koi Herpes Virus (KHV)
- Penyakit LEECHES (Lintah) pada ikan koi
1. Penyakit White Spot pada Ikan Koi
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintik putih pada permukaan sisik ikan koi.
Meskipun pada awalnya, bintik putih ini hanya timbul di bagian permukaan, tetapi jika dibiarkan, maka lama kelamaan juga akan menyerang bagian lebih dalam, seperti insang, sirip, dan bagian tubuh lainnya. Biasanya penyakit bintik putih ini menyerang ikan koi yang dipelihari di dalam aquarium.
Kuman penyebab penyakit white spot adalah protuzoa Ichchyophthirius multifilis. Memang tidak terlihat mata, bakteri ini berukuran kecil. Tetapi jika jumlahnya banyak dan berkumpul dalam satu titik, maka kuman ini akan terlihat sebagai bintik-bintik putih.
Ukuran protozoa ini begitu kecil, 1 protozoa hanya memiliki diameter 0,7 mm dengan bentuk menyerupai telur.
Ikan koi yang terkena penyakit ini tampak seperti terutup bedak putih. Parasit putih ini menyerap lendir ikan koi. Dalam jangka waktu lama, tubuh ikan koi menjadi kurus dan akhirnya bisa mati.
Pengobatan penyakit bintik putih pada ikan koi
Penanganan bintik putih tergolong tidak terlalu sulit. Biasanya pengobatan dilakukan dengan menaikkan suhu air kolam sedikit di atas suhu air kolam biasanya. Lalu menambahkan Metheline blue ke dalam air kolam dengan takaran 0,5 gram per 1 ton air.
Ini adalah cara mengatasi bintik putih yang efektif menyembuhkan penyakit dan membunuh parasit white spot.
2. Penyakit Koi Kapas Putih
Jenis penyakit pada ikan ini biasanya menyerang ikan koi yang sedang terluka. Bisa juga timbul karena air yang kotor. Penyebabnya adalah jamur saprolegnia atau lebih dikenal dengan si kapas putih.
Jamur penyakit ini memang senang tumbuh pada kolam yang kotor, bagian luka pada ikan, dan bekas luka. Biasanya luka pada ikan juga sering terjadi karena gigitan kutu ikan. Ini juga berpotensi tumbuhnya jamur kapas putih.
Pengobatan penyakit jamur kapas putih
Menggunakan larutan garam natrium klorida (NaCl) dengan konsentrasi 1,5 % samap 2,5 %.
Celupkan ikan koi dalam laruta NaCl
Bersihkan bulu-bulu halus jamur pada tubuh ikan, gunakan kapas yang diolesi obat merah.
Tahap akhirnya, mandikan ikan dengan larutan Monofuracin, untuk membersihkan sisa larutan natrium klorida dan obat merah.
3. Penyakit Koi Lernaea
Penyakit ini sering dikenal juga dengan penyakit si cacing jangkar. Ini adalah nama parasit dan mudah terlihat menempel di bagian luar tubuh ikan dan insang ikan koi.
Penyakit si cacing jangkar menghisap cairan tubuh ikan. Ikan koi akan menjadi lemas dan kurus dalam waktu lama. Jika tidak segera ditangani, ikan akan mati.
Cacing parasit koi ini sangat mudah berkembangbiak. Jika satu koi yang terjangkit cacing ini, ikan koi yang lain dalam satu kolam dapat dengan cepat terinfeksi juga.
Penanganan cacing lernaea pada ikan koi
Penyakit ini sering dikenal juga dengan penyakit si cacing jangkar. Ini adalah nama parasit dan mudah terlihat menempel di bagian luar tubuh ikan dan insang ikan koi.
Penyakit si cacing jangkar menghisap cairan tubuh ikan. Ikan koi akan menjadi lemas dan kurus dalam waktu lama. Jika tidak segera ditangani, ikan akan mati.
Cacing parasit koi ini sangat mudah berkembangbiak. Jika satu koi yang terjangkit cacing ini, ikan koi yang lain dalam satu kolam dapat dengan cepat terinfeksi juga.
Penanganan cacing lernaea pada ikan koi
- Kalau jumlahnya sedikit, cacing ini dapat diangkat dari tubuh ikan koi dengan pinset.
- Oleskan obat merah pada bekas luka yang ditimbulkan oleh gigitan cacing ini.
- Jika jumlahnya sudah banyak dan merata, pengobatannya bisa menggunakan formalin atau Dephterex.
- Mandikan ikan koi yang terkena cacing secara merata tersebut ke dalam larutan formalin dengan konsentrasi 25 ppm. Lakukan selama kurang lebih 10 menit.
- Ulangi proses memandikan ikan tersebut 2 sampai 3 kali setiap 2 hari.
4. Luka Gores
Tidak jarang, ikan koi melakukan gerakan secara mendadak dan ekstrim. Jika gerakan mengenai permukaan yang tajam, sering kali terjadi luka gores pada tubuh ikan koi. Ikan koi yang melompat keluar kolam juga sering terjadi menimbulkan luka gores. Jika tidak ditangani, luka gores dapat menyebabkan infeksi bakteri.
Lakukan perendaman pada tubuh ikan koi dalam larutan Monafuracin, kurang selama 4 sampai 5 hari.
5. Penyakit Lumpur pda Ikan Koi
Pemberian pakan yang terlalu banyak kandungan protein pada suhu air kolam yang rendah menyebabkan kulit ikan koi mengalami iritasi, dan infeksi bakteri pada pembuluh darah. Inilah yang dikenal dengan penyakit lumpur. Keadaan tidak sehat ini dapat kembali normal jika air diganti dengan air baru dan bersih.
Agar keadaan ikan koi dapat segera pulih, gunakan garam dapur konsetrasi 10% untuk merendam ikan koi. Biarkan selama satu jam ikan di dalam air garam.
Cara lain mengatasi penyakit lumpur adalah memberikan pakan ikan koi yang dicampur beberapa tetes Merchurochrome dan satu sendok Aureomycin.
Pada saat proses penyembuhan, pakan ikan koi sebaiknya menggunakan selada atau kubis. Fungsinya, mengembalikan kondisi dari lambung ikan.
6. Jamur Batang Insang
Sering kali jamur menyerang batang insang pada ikan koi. Akibatnya, ikan menjadi berkurang nafsu makannya, malas menggerakkan insang, dan malas bergerak.
Kondisi kolam yang kotor biasanya menyebabkan penyebaran jamur menjadi lebih cepat. Suhu kolam yang terlalu tinggi juga dapat mempercepat penyebaran jamur ini. Keadaan akan semakin parah jika pakan yang diberikan secara berlebihan.
Jika ikan sudah terlanjur terkena panyakit ini, maka penanganannya adalah dengan merendam ikan koi ke dalam larutan yang terdiri dari campuran air, green F, dan Aureomycin.
Komposisinya adalah 10 liter air bersih, 0,1 gram Green F, dan 1 sendoh teh Aureomycin.
Lama waktu perendaman biasanya tertera dalam kemasan obat.
7. Penyakit Lumpuh pada Ikan Koi
Kelumpuhan pada ikan koi biasanya ditandai dengan ikan yang berenang miring atau kaku. Jika keadaan sudah parah, gerakan ikan koi menjadi limbung, ekornya bengkok ke atas saat diam.
Penyebab penyakit ini biasanya adalah karena keracunan obat-obatan. Hindari bahan kimia berbahaya dan beracun untuk mencegah penyakit ini.
8. Penyakit Punggung Kurus
Meskipun bisa berenang seperti biasa, penampilan ikan koi menjadi kurang menarik, karena sepanjang punggung ikan menjadi terlihat sangat kurus.
Penyebabnya, biasanya karena pengurangan lemak dalam jumlah yang banyak pada ikan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit itu digunakan pemberian pakan wortel, vitamin E, chlorella, dan mineral.
9. Cacar Ikan Koi
Penyakit cacar disebabkan oleh virus. Ditandai dengan munculnya bercak berwarna putih yang berlendir. Lendir yang dihasilkan memancarkan warna putih susu.
Seiring waktu, bercak kecil itu akan mengembang menjadi merah keabu-abuan. Walaupun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, memberikan desinfektan pada air kolam dapat mempercepat prosese penyembuhan penyakit pada ikan koi ini.
10. Jamuran pada Mulut Ikan Koi
Gejalanya, mulut ikan koi tampak berwarna putih seperti jamuran. Penyakit satu ini disebabkan oleh bakteri Fexibactercolumnaris.
Agar tidak terjadi penularan panyakit pada koi lain, maka ikan koi yang terkena penyakit ini perlu diobati.
Pindahkan koi yang terkena penyakit pada kolam yang berisi air bersih. Taburi garam pada air sebanyak 10 % dari volume airnya. Peralatan yang digunakan dalam kolam ikan koi pun harus disterilisasi dengan larutan nifuropirinol dan larutan fenoksietanol untuk menghilangkan jamur agar tidak tumbuh kembali.
11. Dropsi
Penyakit ini ditandai dengan sisik mengelupas, dan tubuh koi membengkak. Ikan menjadi sulit berenang dan sulit bernapas.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan larutan anti bakteri dan menaburkan garam dapur pada ikan yang terkena penyakit. Untuk mendapatkan hasil secara lebih optimal, maka tambahkan asam oksilin dalam pakan untuk diberikan pada ikan koi.
12. Penyakit Cacing Kulit
Penyakit pada ikan koi ini disebabkan oleh cacing dari jenis Gyrodactyius sp. Gejalanya, koi menjadi merasa gatal sehingga sering menggosokkan tubuhnya pada baigan kasar dari kolam.
Mengobati koi dilakukan dengan mengambil ikan yang terkena cacing lalu memasukkan dalam 10 liter larutan air antiparasit, misalnya larutan air dengan campuran Malacite Green 2%, selama kurang lebih 10 menit.
13. Penyakit Busuk Sirip dan Ekor
Penyakit ini disebabkan oleh bakter Aeromonas Hydrophylia. Biasanya, bakteri ini lebih senang menempel pada bagian tubuh ikan yang sedang mengalami luka. Ia membusukkan luka dan meninggalkan luka berdarah. Bagian-bagian tubuh seperti sirip dan ekor sangat rawan terkena penyakit ini. Apalagi jika kondisi air kolam kotor dan tidak sehat.
Untuk mengatasi penyakit ini digunakan pengobatan dengan Fenoksietanol, Nitrofurazon, atau Kloramin. Obat-obatan tersebut dicampur di dalam makanan ikan koi dengan takaran 1 gram per kg pakan ikan.
14. Koi Herpes Virus (KHV)
Ini adalah salah satu penyakit mematikan pada ikan koi yang disebabkan oleh virus. Bersifat akut dan ganas, sehingga dapat menimbulkan kematian ikan koi secara massal dalam satu kolam dalam waktu yang relatif cukup singkat.
Penyakit ini bersifat menular. Biasanya penyebarannya berlangsung pada musim panas, ketika suhu air cukup tinggi, antara suhu 18 sampai 27 derajat celcius.
Sejak timbul gejala, kematian ikan koi yang terkena virus ini hanya dalam waktu 24 sampai 48 jam saja. Cukup cepat.
Umumnya gejala ikan koi yang terkena penyakit koi herpes virus adalah:
Lakukan perendaman pada tubuh ikan koi dalam larutan Monafuracin, kurang selama 4 sampai 5 hari.
5. Penyakit Lumpur pda Ikan Koi
Pemberian pakan yang terlalu banyak kandungan protein pada suhu air kolam yang rendah menyebabkan kulit ikan koi mengalami iritasi, dan infeksi bakteri pada pembuluh darah. Inilah yang dikenal dengan penyakit lumpur. Keadaan tidak sehat ini dapat kembali normal jika air diganti dengan air baru dan bersih.
Agar keadaan ikan koi dapat segera pulih, gunakan garam dapur konsetrasi 10% untuk merendam ikan koi. Biarkan selama satu jam ikan di dalam air garam.
Cara lain mengatasi penyakit lumpur adalah memberikan pakan ikan koi yang dicampur beberapa tetes Merchurochrome dan satu sendok Aureomycin.
Pada saat proses penyembuhan, pakan ikan koi sebaiknya menggunakan selada atau kubis. Fungsinya, mengembalikan kondisi dari lambung ikan.
6. Jamur Batang Insang
Sering kali jamur menyerang batang insang pada ikan koi. Akibatnya, ikan menjadi berkurang nafsu makannya, malas menggerakkan insang, dan malas bergerak.
Kondisi kolam yang kotor biasanya menyebabkan penyebaran jamur menjadi lebih cepat. Suhu kolam yang terlalu tinggi juga dapat mempercepat penyebaran jamur ini. Keadaan akan semakin parah jika pakan yang diberikan secara berlebihan.
Jika ikan sudah terlanjur terkena panyakit ini, maka penanganannya adalah dengan merendam ikan koi ke dalam larutan yang terdiri dari campuran air, green F, dan Aureomycin.
Komposisinya adalah 10 liter air bersih, 0,1 gram Green F, dan 1 sendoh teh Aureomycin.
Lama waktu perendaman biasanya tertera dalam kemasan obat.
7. Penyakit Lumpuh pada Ikan Koi
Kelumpuhan pada ikan koi biasanya ditandai dengan ikan yang berenang miring atau kaku. Jika keadaan sudah parah, gerakan ikan koi menjadi limbung, ekornya bengkok ke atas saat diam.
Penyebab penyakit ini biasanya adalah karena keracunan obat-obatan. Hindari bahan kimia berbahaya dan beracun untuk mencegah penyakit ini.
8. Penyakit Punggung Kurus
Meskipun bisa berenang seperti biasa, penampilan ikan koi menjadi kurang menarik, karena sepanjang punggung ikan menjadi terlihat sangat kurus.
Penyebabnya, biasanya karena pengurangan lemak dalam jumlah yang banyak pada ikan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit itu digunakan pemberian pakan wortel, vitamin E, chlorella, dan mineral.
9. Cacar Ikan Koi
Penyakit cacar disebabkan oleh virus. Ditandai dengan munculnya bercak berwarna putih yang berlendir. Lendir yang dihasilkan memancarkan warna putih susu.
Seiring waktu, bercak kecil itu akan mengembang menjadi merah keabu-abuan. Walaupun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, memberikan desinfektan pada air kolam dapat mempercepat prosese penyembuhan penyakit pada ikan koi ini.
10. Jamuran pada Mulut Ikan Koi
Gejalanya, mulut ikan koi tampak berwarna putih seperti jamuran. Penyakit satu ini disebabkan oleh bakteri Fexibactercolumnaris.
Agar tidak terjadi penularan panyakit pada koi lain, maka ikan koi yang terkena penyakit ini perlu diobati.
Pindahkan koi yang terkena penyakit pada kolam yang berisi air bersih. Taburi garam pada air sebanyak 10 % dari volume airnya. Peralatan yang digunakan dalam kolam ikan koi pun harus disterilisasi dengan larutan nifuropirinol dan larutan fenoksietanol untuk menghilangkan jamur agar tidak tumbuh kembali.
11. Dropsi
Penyakit ini ditandai dengan sisik mengelupas, dan tubuh koi membengkak. Ikan menjadi sulit berenang dan sulit bernapas.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan larutan anti bakteri dan menaburkan garam dapur pada ikan yang terkena penyakit. Untuk mendapatkan hasil secara lebih optimal, maka tambahkan asam oksilin dalam pakan untuk diberikan pada ikan koi.
12. Penyakit Cacing Kulit
Penyakit pada ikan koi ini disebabkan oleh cacing dari jenis Gyrodactyius sp. Gejalanya, koi menjadi merasa gatal sehingga sering menggosokkan tubuhnya pada baigan kasar dari kolam.
Mengobati koi dilakukan dengan mengambil ikan yang terkena cacing lalu memasukkan dalam 10 liter larutan air antiparasit, misalnya larutan air dengan campuran Malacite Green 2%, selama kurang lebih 10 menit.
13. Penyakit Busuk Sirip dan Ekor
Penyakit ini disebabkan oleh bakter Aeromonas Hydrophylia. Biasanya, bakteri ini lebih senang menempel pada bagian tubuh ikan yang sedang mengalami luka. Ia membusukkan luka dan meninggalkan luka berdarah. Bagian-bagian tubuh seperti sirip dan ekor sangat rawan terkena penyakit ini. Apalagi jika kondisi air kolam kotor dan tidak sehat.
Untuk mengatasi penyakit ini digunakan pengobatan dengan Fenoksietanol, Nitrofurazon, atau Kloramin. Obat-obatan tersebut dicampur di dalam makanan ikan koi dengan takaran 1 gram per kg pakan ikan.
14. Koi Herpes Virus (KHV)
Ini adalah salah satu penyakit mematikan pada ikan koi yang disebabkan oleh virus. Bersifat akut dan ganas, sehingga dapat menimbulkan kematian ikan koi secara massal dalam satu kolam dalam waktu yang relatif cukup singkat.
Penyakit ini bersifat menular. Biasanya penyebarannya berlangsung pada musim panas, ketika suhu air cukup tinggi, antara suhu 18 sampai 27 derajat celcius.
Sejak timbul gejala, kematian ikan koi yang terkena virus ini hanya dalam waktu 24 sampai 48 jam saja. Cukup cepat.
Umumnya gejala ikan koi yang terkena penyakit koi herpes virus adalah:
- Ikan koi sering melakukan gerakan yang tidak terkontrol, kadang aktif dan kadang diam
- Ikan sering megap-megap dan cenderung naik ke permukaan
- Nafsu makan ikan menurun
- Muncul bercak warna merah dan putih pada insang, hal ini karena adanya nekrosis, yaitu kematian jaringan insang. Insang akan memucat dan mengalami pembusukan
- Sering terjadi lecet pada sisik ikan
- Mata ikan menjadi sedikit cekung
- Terdapat kulit yang melepuh
Langkah-langkah pencegahan serangan KHV pada ikan
Uji coba penggunaan bawang putih untuk menanggulangi penyakit KHV pernah dilakukan di IPB. Hasilnya, daya tahan ikan koi terhadap serangan KHV cenderung meningkat dengan konsumsi bawang putih, yaitu dengan membuat formula tonik dengan campuran sari bawang putih sebagai makanan ikan koi.
Dari hasil penelitian itu juga dihasilkan, kematian ikan koi berkurang dengan pakan tonik campuran bawang putih tersebut. Ikan koi semakin sehat dari sebelumnya. Air kolam semakin jernih dari sebelumnya dipenuhi lendir dari tubuh ikan koi yang sakit.
Pembuatan pakan ikan anti KHV dengan bawang putih
15. Penyakit Leeches (Lintah)
Lintah pada ikan koi
Terdapat banyak sekali jenis lintah. Ukurannya bisa sangat kecil. Lintah pada ikan koi melekat pada tubuh ikan sebagai inang dan menghisap darah ikan dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini dapat melemahkan kondisi ikan koi.
Tidak hanya itu, lintah dapat membawa bakteri flagellate, sebagai penyebab penyakit tidur pada ikan koi. Ikan koi yang terkena panyakit tidur dapat terlihat lesu. Bekas gigitan lintah juga dapat menimbulkan bekas luka yang mengundang bakteri atau jamur. Dan ini dapat menyebabkan infeksi.
Ikan yang terkena gigitan lintah hendaknya segera dipindahkan, dan dirawat dengan menggunakan larutan garam. Biasanya lintah akan berjatuhan karena melepaskan cengkeramannya. Jika tidak, bisa diangkat dengan pinset. Jika masalah lintah bersumber dari kolamnya, pembersihan kolam ikan perlu dilakukan. Caranya dengan menggunakan pemutih (kalsium hipoklorit atau kaporit). Perhatikan juga tumbuh-tumbuhan di sekitar kolam ikan secara seksama, jangan sampai juga menjadi sarang lintah.
Setelah bersih, isi kembali kolam dengan air bersih. Biarkan dulu selama 5 sampai 10 hari dengan filter menyala agar air bersih secara sempurna. Baru masukkan kembali ikan koi ke dalam kolam. Sembari memasukkan ikan ke dalam kolam, periksa kembali kondisi ikan apakah masih ada tanda-tanda penyakit.
16. Kutu Jangkar
Penyakit kutu jangkar atau kutu jarum pada koi sering menyerang sebagai parasit. Sebenarnya, jenis parasit kutu jangkar adalah termasuk dalam species udang-udangan. Biasanya, kutu jangkar membenanmkan dirinya ke bawah sisik ikan koi.
Kutu jangkar dapat menurunkan ketahanan ikan koi, dan juga dapat menyebabkan infeksi lanjutan karena luka yang ditimbulkannya. Cacing jangkar dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang cukup besar. Tetapi dengan kaca pembesar, kita dapat lebih mudah melihat sekaligus mengatasinya.
Ciri-ciri ikan koi yang terkena kutu jarum
Karena terasa gatal, ikan koi sering meloncat ke atas permukaan air, dan tampak sering menggesekkan tubuhnya ke dasar dan dinding kolam.
Kutu jarum melekatkan dirinya pada tubuh ikan koi, kadang di mata, insang, sirip, badan, dan bagian tubuh ikan koi lainnya. Ia menancapkan sejenis alat khusus layaknya jangkar, yang menembus jaringan otot ikan. Jika menyerang insang, ini menyebabkan ikan sulit bernapas dan dapat mengakibatkan kematian. Terdapat luka yang bisa menimbulkan infeksi bakteri.
Cara mengobati dan mengatasi kutu jangkar pada ikan koi
Cara mengatasi kutu jangkar dilakukan secara manual. Yaitu dengan mencabut kutu jangkar dengan menggunakan pinset.
Jadi, kita harus menangkap ikan koi yang terindikasi terkena kutu jangkar, memeriksanya, lalu mengangkat kutu jangkar. Luka yang ditimbulkan oleh kutu jangkar dapat kita olesi obat merah atau betadine agar tidak terjadi infeksi.
Untuk ikan koi yang sudah terjangkit kutu jarum secara merata pada seluruh tubuhnya, anda bisa menggunakan larutan formalin atau dephterex. Gunakan konsentrasi larutan 25 ppm (part per million). Rendam ikan koi dalam larutan tersebut selama kurang lebih 10 menit. Ulangi perendaman ikan koi dalam larutan 2 hari sekali, sampai ikan koi benar-benar sembuh.
Cara mengangkat kutu jangkar pada ikan koi
Sebenarnya, jenis penyakit ikan koi bisa lebih banyak lagi. Tetapi yang telah disebutkan di atas adalah penyakit yang umum menyerang ikan koi. Namun, jika pemeliharaannya benar, kemungkinan ikan koi terserang penyakit sangat kecil. Atau jika segera diketahui gejalanya, penyakit ikan koi dapat segera dapat ditangani.
Secara umum, agar ikan koi dapat terhindar dari penyakit, ada beberapa penting yang harus diperhatikan dalam kolam untuk selalu membuat kondisi air tetap bersih dan sehat yang penting untuk menjaga kesehatan ikan koi. Hal-hal tersebut adalah:
Kecukupan oksigen dalam kolam
Referensi:
1. Amri, dan Khairuman.2002. Menanggulangi Penyakit pada Ikan Mas dan Koi.Agromedia Pustaka. Jakarta. 98 hal.
2. Tiana, O.A. dan Muhamanto (2002). Budidaya Koi. Agromedia Pustaka: Jakarta, hal 6-7.
3. Twigg, D. 2008. Informasi Lengkap Cara Memberi Makan, Memelihara Kesehatan, Membiakkan, dan Membeli Serta Memamerkan Nishikogi Dalam Kontes. Buku Pintar Koi. Gramedia.Jakarta . 32 hal.
4. Yuasa, K., P. Nughroho., M. Bahman, dan K. E. Kurniadi. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Ditjen Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan dan JICA.
- Saat memasukkan ikan baru, pastikan ikan baru tidak terjangkit virus ini. Usahakan dari sumber pemilik ikan yang terpercaya.
- Jangan mencampur ikan koi dengan ikan hias lain, karena KHV biasanya menyebar lewat ikan hias lain.
- Usahakan menjaga lingkungan kolam dalam kondisi optimal, sehingga ketahanan ikan koi dapat tetap maksimal.
- Jangan terlalu banyak memasukkan ikan dalam kolam, sehingga ikan koi tidak mudah stress.
- Gunakan bawang putih untuk menjaga kesehatan ikan dan ketahanan ikan koi dari serangan KHV Khasiat bawang putih untuk kesehatan ikan koi
Uji coba penggunaan bawang putih untuk menanggulangi penyakit KHV pernah dilakukan di IPB. Hasilnya, daya tahan ikan koi terhadap serangan KHV cenderung meningkat dengan konsumsi bawang putih, yaitu dengan membuat formula tonik dengan campuran sari bawang putih sebagai makanan ikan koi.
Dari hasil penelitian itu juga dihasilkan, kematian ikan koi berkurang dengan pakan tonik campuran bawang putih tersebut. Ikan koi semakin sehat dari sebelumnya. Air kolam semakin jernih dari sebelumnya dipenuhi lendir dari tubuh ikan koi yang sakit.
Pembuatan pakan ikan anti KHV dengan bawang putih
- Kupas bawang putih
- Campur air lalu blender
- Perbandingan air dan bawang putih saat diblender: 50 gram per 100 ml air sampai dengan 70 gram per 100 ml air.
- Lakukan penyaringan cairan yang dihasilkan tadi untuk memisahkan ampasnya
- Semprotkan cairan yang dihasilkan tersebut pada pakan ikan dan biarkan dingin dan mengering sehingga bercampur dengan pakan ikan
15. Penyakit Leeches (Lintah)
Lintah pada ikan koi
Terdapat banyak sekali jenis lintah. Ukurannya bisa sangat kecil. Lintah pada ikan koi melekat pada tubuh ikan sebagai inang dan menghisap darah ikan dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini dapat melemahkan kondisi ikan koi.
Tidak hanya itu, lintah dapat membawa bakteri flagellate, sebagai penyebab penyakit tidur pada ikan koi. Ikan koi yang terkena panyakit tidur dapat terlihat lesu. Bekas gigitan lintah juga dapat menimbulkan bekas luka yang mengundang bakteri atau jamur. Dan ini dapat menyebabkan infeksi.
Ikan yang terkena gigitan lintah hendaknya segera dipindahkan, dan dirawat dengan menggunakan larutan garam. Biasanya lintah akan berjatuhan karena melepaskan cengkeramannya. Jika tidak, bisa diangkat dengan pinset. Jika masalah lintah bersumber dari kolamnya, pembersihan kolam ikan perlu dilakukan. Caranya dengan menggunakan pemutih (kalsium hipoklorit atau kaporit). Perhatikan juga tumbuh-tumbuhan di sekitar kolam ikan secara seksama, jangan sampai juga menjadi sarang lintah.
Setelah bersih, isi kembali kolam dengan air bersih. Biarkan dulu selama 5 sampai 10 hari dengan filter menyala agar air bersih secara sempurna. Baru masukkan kembali ikan koi ke dalam kolam. Sembari memasukkan ikan ke dalam kolam, periksa kembali kondisi ikan apakah masih ada tanda-tanda penyakit.
16. Kutu Jangkar
Penyakit kutu jangkar atau kutu jarum pada koi sering menyerang sebagai parasit. Sebenarnya, jenis parasit kutu jangkar adalah termasuk dalam species udang-udangan. Biasanya, kutu jangkar membenanmkan dirinya ke bawah sisik ikan koi.
Kutu jangkar dapat menurunkan ketahanan ikan koi, dan juga dapat menyebabkan infeksi lanjutan karena luka yang ditimbulkannya. Cacing jangkar dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang cukup besar. Tetapi dengan kaca pembesar, kita dapat lebih mudah melihat sekaligus mengatasinya.
Ciri-ciri ikan koi yang terkena kutu jarum
Karena terasa gatal, ikan koi sering meloncat ke atas permukaan air, dan tampak sering menggesekkan tubuhnya ke dasar dan dinding kolam.
Kutu jarum melekatkan dirinya pada tubuh ikan koi, kadang di mata, insang, sirip, badan, dan bagian tubuh ikan koi lainnya. Ia menancapkan sejenis alat khusus layaknya jangkar, yang menembus jaringan otot ikan. Jika menyerang insang, ini menyebabkan ikan sulit bernapas dan dapat mengakibatkan kematian. Terdapat luka yang bisa menimbulkan infeksi bakteri.
Cara mengobati dan mengatasi kutu jangkar pada ikan koi
Cara mengatasi kutu jangkar dilakukan secara manual. Yaitu dengan mencabut kutu jangkar dengan menggunakan pinset.
Jadi, kita harus menangkap ikan koi yang terindikasi terkena kutu jangkar, memeriksanya, lalu mengangkat kutu jangkar. Luka yang ditimbulkan oleh kutu jangkar dapat kita olesi obat merah atau betadine agar tidak terjadi infeksi.
Untuk ikan koi yang sudah terjangkit kutu jarum secara merata pada seluruh tubuhnya, anda bisa menggunakan larutan formalin atau dephterex. Gunakan konsentrasi larutan 25 ppm (part per million). Rendam ikan koi dalam larutan tersebut selama kurang lebih 10 menit. Ulangi perendaman ikan koi dalam larutan 2 hari sekali, sampai ikan koi benar-benar sembuh.
Cara mengangkat kutu jangkar pada ikan koi
Sebenarnya, jenis penyakit ikan koi bisa lebih banyak lagi. Tetapi yang telah disebutkan di atas adalah penyakit yang umum menyerang ikan koi. Namun, jika pemeliharaannya benar, kemungkinan ikan koi terserang penyakit sangat kecil. Atau jika segera diketahui gejalanya, penyakit ikan koi dapat segera dapat ditangani.
Secara umum, agar ikan koi dapat terhindar dari penyakit, ada beberapa penting yang harus diperhatikan dalam kolam untuk selalu membuat kondisi air tetap bersih dan sehat yang penting untuk menjaga kesehatan ikan koi. Hal-hal tersebut adalah:
Kecukupan oksigen dalam kolam
- Jumlah ikan koi yang tidak terlalu banyak, seimbang
- Drainase air dalam kolam yang baik dan lancar
- Sirkulasi dan filtering kolam secara baik, untuk menjaga kebersihan air kolam
- Segera ketahui gejala penyakit sedini mungkin dan segera lakukan pengobatan
- Usahakan jangan membuang lumut dalam kolam. Ini membuat permukaan kolam menjadi lembut dan tidak mudah membuat tubuh ikan tergores.
- Usahakan suhu kolam tetap stabil sepanjang hari.
- Hindarkan kolam dari pancaran terik sinar matahari saat siang.
Referensi:
1. Amri, dan Khairuman.2002. Menanggulangi Penyakit pada Ikan Mas dan Koi.Agromedia Pustaka. Jakarta. 98 hal.
2. Tiana, O.A. dan Muhamanto (2002). Budidaya Koi. Agromedia Pustaka: Jakarta, hal 6-7.
3. Twigg, D. 2008. Informasi Lengkap Cara Memberi Makan, Memelihara Kesehatan, Membiakkan, dan Membeli Serta Memamerkan Nishikogi Dalam Kontes. Buku Pintar Koi. Gramedia.Jakarta . 32 hal.
4. Yuasa, K., P. Nughroho., M. Bahman, dan K. E. Kurniadi. 2003. Panduan Diagnosa Penyakit Ikan. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Ditjen Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan dan JICA.
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802