Rabu, 26 Mei 2021

Vaksinasi Ikan - Manfaat dan Teknik Vaksinasi



Vaksin merupakan suatu produk biologi yang terbuat dari mikroorganisme, komponen tersebut yang telah dilemahkan, dimatikan atau direkayasa genetika dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh secara aktif.Penggunaan vaksin pada ikan budidaya harus memperhatikan beberapa faktor sehingga dalam penggunaan vaksin akan tepat guna dan manfaat. Adapun persyaratan vaksin yang ideal adalah sebagai berikut :

1. Aman bagi ikan, lingkungan air dan konsumen
2. Vaksin harus spesifik untuk pathogen tertentu
3. Vaksin harus dapat melindungi ikan dalam waktu yang lama minimal satu siklus produksi
4. Mudah didapat, mudah diterapkan dan ekonomis

Pertimbangan dalam melakukan Vaksinasi Ikan
1. Spesies ikan
2. Status sistem imun
3. Siklus produksi dan siklus hidup
4. Penyakit apa yang akan dikendalikan
5. Kapan wabah penyakit biasa terjadi
6. Tingkat teknologi yang diterapkan
7. Lingkungan (temperature)
8. Faktor-faktor stress
9. Nutrisi

Teknik aplikasi vaksin pada ikan ada beberapa cara yaitu:
1) Aplikasi vaksin melalui perendaman
Teknik perendaman biasanya diaplikasikan untuk ikan yang ukurannya kecil dan dalam jumlah banyak. Ikan yang akan divaksinasi dimasukkan/direndam kedalam larutan yang telah diberi vaksin selama 15 – 30 menit. Selama proses vaksinasi sebaiknya dilengkapi dengan aerasi dan kepadatan ikan tidak terlalu tinggi (antara 100 – 200 gram/L air).

(2) Aplikasi vaksin melalui pakan
Teknik ini lebih sesuai untuk ikan-ikan yang sudah dipelihara dalam kolam pemeliharaan ataupun sebagai upaya vaksinasi ulang (booster). Dosis vaksin yang digunakan untuk teknik ini sesuai dengan dosis yang direkomendasikan (sebagai contoh untuk vaksin HydroVac adalah 3-5 ml/kg bobot tubuh ikan) dan pemberian vaksin melalui pakan sebaiknya dilakukan selama 5 – 7 hari berturut-turut.

(3) Aplikasi vaksin melalui suntikan
Cara pemberian vaksin dengan melalui suntikan lebih tepat untuk ikan-ikan yang berukuran relatif besar, jumlahnya tidak terlalu banyak dan berharga, misalnya induk ikan. Keuntungan pemberian vaksin melalui penyuntikan adalah 100% vaksin dapat masuk ke dalam tubuh ikan. Cara penyuntikan yang biasa dilakukan, yaitu dimasukkan ke rongga perut (intra peritoneal) dan dimasukkan ke otot/daging (intra muscular) dengan sudut kemiringan jarum suntik (needle) kira-kira 30 derajat.

Manfaat dan Teknik Vaksinasi IkanSalah satu penentu keberhasilan program vaksinasi yaitu bagaimana dan kapan sebaiknya vaksin itu diberikan. Karena itu ada beberapa persyaratan yang sebaiknya diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi terhadap ikan, yaitu :

1. Sebaiknya ikan telah berumur 3 minggu atau lebih, karena pada umur kurang dari 3 minggu, organ-organ yang berperan dalam sistem pembentukan antibodi belum sempurna.

2. Ikan yang akan divaksin harus dalam kondisi optimal. Ikan yang sedang sakit/stres sebaiknya jangan divaksinasi terlebih dahulu sampai ikan sehat lagi.

3. Suhu air relatif hangat (diatas 260C). Vaksinasi dan pemeliharaan ikan pada suhu air ≥ 280C menyebabkan respon antibodi yang terbentuk akan lebih cepat dibandingkan dengan suhu air yang lebih rendah.

4. Air yang digunakan untuk melakukan vaksinasi dan pemeliharaan ikan harus bebas dari unsur polutan. Air yang mengandung unsur polutan akan menghambat proses pembentukan antibodi dalam tubuh ikan.

Beberapa Vaksin Ikan yang digunakan untuk akuakultur di Indonesia
Nama Vaksin
Nama Penyakit
Nama Patogen
Jenis Ikan
Produsen
Aquavac Garverii
Streptococcosis
S. iniae
L. garviene
Nila
Intervert/Schering-Plough, Singapura
Aquavac Garverii Oral
Streptococcosis
S. iniae
L. garviene
Nila
Intervert/Schering-Plough, Singapura
Aquavac Strep Sa
Streptococcosis
S. agalactiae
Kakap
Intervert/Schering-Plough, Singapura
Aquavac-Col
Columnaris disease
F. columnare
Lele
Intervert/Schering-Plough, Singapura
Aquavac – E3CHO
Enteric sept. of catfish
E. ictaluri
Lele
Intervert/Schering-Plough, Singapura
Himmvac Agilban S-Plus
Streptococcosis
S. iniae
Ikan air laut
Blue Sky Biotech
HydroVac Caprivac Acro-L
MAS
A. hydrophilla
Ikan air tawar
BPPBAT Caprifarmindo Labs.
KV - 3
Koi Herpesvirus
Koi Herpesvirus
Mas dan Koi
Kovac, Israel
Streptovac
Sreptococcosis
S. agalactiae
Nila
BPPBAT Caprifarmindo Labs.

Referensi:
  1. Nugroho, E., J. Subagja, dan Sulhi. 2010. Optimasi Budidaya Ikan Gurame. Penelitian. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor. 34 hal.
  2. Purwanto, A. 2006. Gambaran Darah Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Terin- feksi Koi Herpes Virus. Skripsi Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 35 hal.
  3. Sari, R. H., Agus. H, dan Suparmono. 201.Peningkatan Imunogenisitas Vak- sin Inaktif Aeromonas salmonicida dengan Penambahan Adjuvant pada Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 1 (2) : 87-94.
  4. Utami, D. T., S. B. Prayitno, S. Hastuti, dan A. Santika. 2013. Gambaran Parameter Hematologis pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Vaksin DNA Streptococcus iniae dengan Dosis yang Berbeda. Journal of Aquaculture Mana- gement and Technology. 2 (4): 7-20.
  5.  http://dkp.jatengprov.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar