Minggu, 31 Juli 2022

Ikan Mujair - Budidaya Di Kolam Beton Dan Kolam Tanah

Untuk dapat membudidayakan ikan Mujair tentunya membutuhkan lahan yang cukup luas untuk dijadikan sebagai media kolam, namun Anda yang memiliki lahan terbatas masih dapat membudidayakannya dengan menggunakan media terpal dan Aquarium sebagai ikan hias dalam rumah.
Jenis Ikan Mujair
Ada beberapa Jenis Mujair yang wajib kalian ketahui. Jenis tersebut juga dibedakan dengan bentuk tubuh dan warna. Klasifikasi ikan Mujair adalah sebagai berikut:
Kelas: Pisces
Sub kelas: Teleostei
Ordo: Percomorphi
Sub-ordo: Percoidea
Famili: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Species: Oreochromis mossambicus

Manfaat Konsusmi Ikan Mujair
Sebagai sumber suplai protein hewani. Kandungan omega-3 pada ikan Mujair diketahui membawa banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain: Menjaga kesehatan jantung. Menjaga kesehatan jiwa. Mengurangi lemak hati.

Syarat Kolam Ikan Mujair
  1. Tanah yang baik untuk tambak adalah tanah liat/lempung, tidak porous. Jenis tanah ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat tanggul/dinding tambak.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk konstruksi tambak adalah antara 3-5% untuk memudahkan pengairan tambak secara gravitasi.
  3. Ikan Mujair dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan Mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak terkontaminasi bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
  5. Ikan Mujair dapat tumbuh subur di tambak, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam renang dengan sistem aliran air yang sangat baik
  6. untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan Mujair. Debit air untuk tambak air tenang adalah 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di tambak air berat debitnya 100 liter/menit/m3.
  7. Keasaman (pH) air yang baik adalah antara 7-8.
  8. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.
Langkah-langkah Pelihara Ikan Mujair
Sebelum budidaya mujair, masalah sarana dan peralatan yang harus dipersiapkan agar ikan tidak mati. Persiapan Sarana dan Peralatan yakni:

1) Kolam
Fasilitas berupa kolam yang perlu disediakan dalam budidaya ikan Mujair tergantung dari sistem pemeliharaannya (1 sistem kolam, 2 kolam, dst). Jenis kolam yang biasa digunakan dalam budidaya ikan Mujair antara lain:

A. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam seharusnya berupa kolam tanah dengan luas 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m2. Persyaratan kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; Dasar kolam harus berpasir.

B. Kolam
Pemeliharaan benih/kolam pembibitan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan harus 5-50 kepala / meter persegi. Lama pemeliharaan di kolam pembibitan antara 3-4 minggu, ketika benih ikan berukuran 3-5 cm.

C. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat memelihara dan membesarkan benih setelah kolam pembibitan. Terkadang dalam pemeliharaan ini dibutuhkan beberapa kolam pembesaran yaitu :

Kolam pembesaran tahap I
berfungsi untuk memelihara benih ikan setelah kolam pembibitan. Kolam ini sebaiknya antara 2-4 buah dengan luas maksimal 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak disarankan menggunakan kolam semen, karena benih sebesar ini membutuhkan lahan yang luas. Setelah benih menjadi kayu gelondongan kecil, benih tersebut memasuki tahap pembesaran kedua atau langsung dijual ke petani.

Kolam pembesaran tahap II
berfungsi untuk memelihara kayu bulat besar. Kolam tersebut bisa berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25-1,5 cm. Jumlah stoking pembesaran tahap II tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Pembesaran tahap III
berfungsi untuk membesarkan benih. Kolam tanah yang dibutuhkan antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi. D. Kolam/area bersih adalah tempat untuk membersihkan ikan sebelum dipasarkan.

2) Peralatan
Alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan Mujair antara lain: jaring, waring (anco), hapa (kotak yang terbuat dari jaring/jaring untuk menampung indukan dan benur sementara), seser, ember, baskom berbagai ukuran, timbangan kecil (gram) dan besar ( Kg), cangkul, arit, pisau dan secchi disc (cakram secchi) untuk mengukur tingkat kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan Mujair antara lain waring/sendok halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat penyimpanan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, bus ikan (untuk pengangkutan ikan jarak dekat). . ), kekaban (untuk penempelan telur lengket), kain hapa tricote (untuk penetasan telur terkontrol) atau sesekali untuk menangkap benih, ayakan aluminium/bambu, oblok/delok (untuk mengangkut benih), sirip (untuk menangkap ukuran benih 10 cm dan atas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit jaring nilon (untuk menangkap ikan makanan), scoopnet (untuk menangkap benih berumur satu minggu ke atas), seser (menggunakan= scoopnet, tetapi berukuran lebih besar), jaring segi empat (untuk menangkap indukan atau ikan konsumsi).

3) Persiapan Media
Yang dimaksud dengan “persiapan” adalah menyiapkan media pemeliharaan ikan terutama mengenai penjemuran, pemupukan, dll. Dalam mempersiapkan media pemeliharaan ini yang perlu dilakukan adalah mengeringkan kolam selama beberapa hari, kemudian pengapuran untuk membasmi hama dan ikan liar. . sebanyak 25-200 gram/meter persegi, pemupukan berupa pupuk buatan yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, pupuk buatan berupa urea dan TSP juga dapat ditambahkan dengan dosis masing-masing sebesar 15 gram dan 10 gram/meter persegi. meter persegi.

Bibit Ikan Mujair
Untuk mempersiapkan benih ikan Mujair yang akan dipelihara perlu memperhatikan hal-hal persiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan kebutuhan benih, karakteristik benih dan induk unggul.

1) Ciri Induk Mujair Yang Bagus
Ciri-ciri induk ikan Mujair unggul adalah sebagai berikut:
  1. Mampu menghasilkan benih dalam jumlah banyak dengan kualitas tinggi.
  2. Pertumbuhan sangat cepat.
  3. Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
  4. Tahan terhadap hama, parasit dan penyakit.
  5. Dapat hidup dan tumbuh dengan baik di lingkungan perairan yang relatif buruk.
  6. Ukuran induk yang baik untuk pemijahan lebih dari 100 gram per ekor.
2) Cara Pembibitan Mujair
Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

A. Sistem satu kolam
Dalam sistem ini, kolam pemijahan/penetasan digabungkan dengan kolam pembibitan/pengasuhan anak. Setelah menyiapkan media persemaian, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan kepadatan total 2 pasang/10 meter persegi. Panen dilakukan setiap 2 minggu sekali.

B. Sistem dua kolam
Dalam sistem ini, proses pemijahan dan pendederan dilakukan di kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pembibitan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pembibitan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup kuat untuk mengalir dari kolam pemijahan ke kolam pembibitan. Di pintu kedua kolam dipasang saringan kasar sehingga hanya ikan muda yang bisa lewat. Jumlah dan kepadatan indukan jantan dan betina yang didistribusikan sama seperti pada sistem tambak tunggal.

C. Sistem platform
Pada sistem ini kolam dibagi menjadi 4 bagian yaitu kolam pertama sebagai tempat tetua jantan dan betina bertemu atau bertelur. Kolam kedua adalah tempat induk betina disekat oleh kisi-kisi atau kerai bambu dengan lubang seukuran tubuh induk betina sehingga hanya induk betina yang bisa masuk ke kolam kedua ini.

Kolam ketiga adalah tempat pelepasan larva dan yang keempat adalah pembibitan. Persiapan media dan jumlah induk yang dikeluarkan sama seperti pada sistem pertama.

3) Pembibitan
Pemijahan dan penetasan Mujair berlangsung sepanjang tahun di kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan khusus. Yang perlu dilakukan adalah persiapan media pemeliharaan seperti pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk meningkatkan tingkat produktivitas dan kesuburan diberikan pakan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: 25% tepung ikan, 10% tepung kopra dan 65% dedak halus. Komposisi ransum ini digunakan dalam budidaya Mujair komersial. Bisa juga diberikan pakan berupa pelet yang mengandung 20-30% protein dengan dosis 2-3% dari bobot populasi per hari, diberikan 2 kali/hari, pada pagi dan sore hari.

Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang berupa cekungan di dasar kolam dengan diameter sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera proses pemijahan berlangsung. Setelah proses pembuahan selesai, telur pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Saat itu induk betina sedang tidak aktif makan sehingga tubuhnya terlihat kurus.

Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27 derajat C. Setelah sekitar 2 minggu sejak menetas, induk betina baru melepaskan anaknya, karena dapat mencari makan sendiri.

4) Pemeliharaan Benih
Penangkaran atau pembesaran ikan Mujair dilakukan setelah telur-telur pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan di kolam pembibitan yang siap menerima bayi ikan dimana kolam tersebut terlebih dahulu dikeringkan dan dibersihkan dari ikan liar. Tambak harus diberi kapur dan pupuk sesuai ketentuan. Demikian juga pemberian pakan untuk bibit disesuaikan dengan ketentuan.

Jumlah tebar di kolam pembibitan tergantung pada ukuran benih ikan. Benih ikan berukuran 1-3 cm, jumlah penebaran sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm, jumlah penebaran berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan ukuran ikan 5-8 cm, jumlah penebaran 2-5 ekor/meter persegi.

Untuk benih berukuran 5-8 cm sebaiknya dilakukan budidaya monoseks, karena pada ukuran tersebut benih ikan dapat dibedakan yang jantan atau betina.

Pemeliharaan Pembesaran Ikan Mujair
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur atau monokultur.
a) Polikultur
1. 50% ikan Mujair, 20% ikan tawes, dan 30% ikan mas, atau 
2. 50% ikan Mujair, 20% ikan mas dan 30% ikan mas.

b) Pemeliharaan sistem monokultur
merupakan pemeliharaan yang paling baik dibandingkan dengan polikultur dan dalam sistem ini induk jantan dan betina dipisahkan.

Pembesaran ikan Mujair juga bisa dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m hingga 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa bisa disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu, sawah yang sedang dibuka juga dapat digunakan untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan Mujair. Sebelum digunakan, sawah diperdalam untuk menampung 50-60 cm air, dan dibuat parit dengan lebar 1-1,5 m dan dalam 60-75 cm.

1) Pemupukan
Pemupukan tambak bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tambak, yaitu dengan merangsang pertumbuhan pakan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m2

2) Memberi makan
Jika produktivitas dan kesuburan tambak menurun, maka dapat diberikan pakan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: 25% tepung ikan, 10% tepung kopra dan 65% dedak halus. Komposisi ransum ini digunakan dalam budidaya ikan munjair komersial.

Bisa juga diberikan pakan berupa pelet yang mengandung 20-30% protein dengan dosis 2-3% dari bobot populasi per hari, diberikan dua kali per hari, pada pagi dan sore hari. Selain itu, kondisi pakan di perairan sudah sesuai dengan takaran atau ketentuan yang ada. Artinya selain pakan dari media dasar, pakan tambahan berupa pellet atau remah remah juga diperlukan dengan dosis 10% dari bobot populasi per hari. Pemberian 2-3 kali/hari.

3) Pemeliharaan Kolam/Kolam
Dalam hal pemeliharaan ikan Mujair, yang tidak boleh diabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air tetap stabil dan bersih serta tidak tercemar/terracuni oleh zat-zat beracun.
Cara Memanen Ikan Mujair
Pemanenan ikan Mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

1) Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa mengeringkan kolam, ikan yang akan dipanen diseleksi dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung permintaan konsumen, umumnya diklasifikasikan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5cm dan 5-8cm.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terseleksi (biasanya terluka oleh jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diperlakukan dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

2) Panen total
Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan yang dipelihara. Pada umumnya umur ikan Mujair yang dipanen sekitar 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan mengeringkan kolam hingga ketinggian air 10-20 cm.

Panen petak/petak pemancingan dibuat dengan luas 1 m2 di depan pintu keluar (monnik), sehingga memudahkan dalam menangkap ikan. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Panen sesegera mungkin dan berhati-hatilah agar tidak melukai ikan.

Cara Jual Ikan Mujair
Penanganan pasca panen ikan Mujair dapat dilakukan dengan penanganan ikan hidup atau ikan segar.
1) Menangani ikan hidup
Terkadang ikan konsumsi ini akan lebih mahal jika dijual hidup-hidup. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar ikan sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:Dalam transportasi, gunakan air dengan suhu rendah sekitar 20 derajat C. Waktu transportasi harus di pagi atau sore hari. Kepadatan total ikan di alat angkut tidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segar
Ikan Mujaer segar merupakan produk yang kualitasnya cepat menurun. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesegaran antara lain:Penangkapan harus dilakukan dengan hati-hati agar ikan tidak terluka. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci terlebih dahulu agar bersih dan berlendir.
Kontainer transportasi harus bersih dan tertutup. Untuk transportasi jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk transportasi jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas box maksimal 50 kg dengan tinggi box maksimal 50 cm. Ikan ditempatkan dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.

Gunakan es yang berbentuk potongan-potongan kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan = 1:1. Bagian bawah kotak tertutup es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es setebal 5-10 cm ini, disusul lapisan es lainnya dan seterusnya. Ada es di antara ikan dan dinding kotak, dan di antara ikan dan tutup kotak. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan benih adalah sebagai berikut:

1) Benih ikan harus dipilih yang sehat, yaitu bebas penyakit, parasit dan bebas cacat. Setelah itu, ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).

2) Air yang digunakan untuk media transportasi harus bersih, sehat, bebas dari hama dan penyakit serta bahan organik lainnya. Misalnya, air sumur yang telah diangin-anginkan semalaman bisa digunakan.

3) Sebelum diangkut, ikan harus dikerok selama beberapa hari. Gunakan wastafel berupa bak berisi air bersih dan udara yang baik. Bak lekukan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m.

Dengan ukuran tersebut, palka dapat menampung 5000-6000 ekor ikan mas dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah bibit dalam okulasi harus disesuaikan dengan ukuran bibit.

4) Berdasarkan waktu/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Sistem terbuka Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak yang dekat atau tidak membutuhkan waktu yang lama. Alat transportasi berupa sangkar. Setiap kandang dapat diisi dengan 15 liter air bersih dan dapat membawa sekitar 5000 benih berukuran 3-5 cm.

B. Sistem Tertutup Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memakan waktu lebih dari 4-5 jam, dengan menggunakan kantong plastik. Volume media angkut terdiri dari 5 liter air bersih yang didukung oleh 9 gram Na2(hpo)4.1H2O.

Cara Kirim Benih Ikan Mujair
Cara mengemas benih ikan yang diangkut dalam kantong plastik:
  1. masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih
  2. mengusir udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
  3. mengalirkan oksigen dari tabung ke kantong plastik sebanyak 2/3 dari total volume rongga (air:oksigen=1:1);
  4. kantong plastik lalu diikat.
  5. kantong plastik dimasukkan ke dalam kotak dengan posisi memanjang atau ditidurkan. Dos berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi dengan 2 kantong plastik.
Benih Ikan Mujair Pindah Kolam
Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam baskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
  2. Buka kantong plastik, tambahkan air bersih dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi secara perlahan.
  3. Pindahkan benih ikan ke dalam baskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
  4. Masukkan benih ikan ke dalam bak cuci. Di tangki makan, ikan diberi makan cukup. Selain itu dilakukan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrasiklin, obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% juga dapat digunakan selama 3-5 menit.
  5. Setelah 1 minggu karantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
Dengan luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan danau buatan seluas hampir 13 juta ha, merupakan potensi alam yang sangat baik untuk pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Selain itu, masih banyak potensi pendukung lainnya yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian dalam hal pembenihan, pengendalian penyakit dan hama serta penanganan pasca panen, penanganan budidaya dan kemudahan perizinan impor.

Meski permintaan di tingkat pasar lokal akan ikan Mujair dan ikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah penjualan rata-rata selalu meningkat dari tahun ke tahun. Jika pasar ikan Mujair lokal lesu akan sangat mempengaruhi harga jual baik di tingkat pembudidaya maupun di tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu, penjualan benih ikan Mujair hampir tidak ada masalah, prospeknya cukup bagus. Selain faktor pendukung potensial dan permintaan komoditas perikanan untuk pasar lokal, sektor perikanan merupakan salah satu peluang bisnis yang cerah.


Referensi:
  1. Amri, K dan Khairuman. 2002. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Jakarta: Agromedia
  2. Prahasta,  Arief.  2009.  Budidaya  Usaha  Pengolahan  Agribisnis  Ikan  Mujair. Bandung: Pustaka Grafika.
  3. Said, A. 2000. Budidaya Mujair dan Nila. Jawa Barat: Ganeca Exact.  
  4. Soeseno, S. 1984. Perkenalkan: Ikan (Pak) Mujair. dalam Dari Kutu sampai ke Gajah. PT Gramedia, Jakarta.
  5. Sugiarti, Ir. 1988. Teknik Pembenihan Ikan Mujair dan Nila Penerbitan CV Simpleks (Anggota IKAPI) Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar