Jumat, 29 Juli 2022

Ikan Mujair - Cara Mengetahui Jenis Kelamin


Kebanyakan orang sering sekali tidak bisa membedakannya dengan ikan nila, Berikut ini adalah ciri-ciri ikan mujair yang bisa kamu amati agar tidak tertukar Ya, kedua ini memang masih berkerabat. Namun walau serupa tapi keduanya tidak sama. Tapi sebelum masuk ke topik pembahasan, bagaimana kalau kita bahas sedikit asal muasal si ikan mujair. kita pasti tidak menyangka jika nama ikan mujair ini bukanlah nama asli si ikan, karena nama mujair sendiri sebenarnya adalah nama dari penemunya yakni Mbah Moedjair.
Mbah Moedjair menemukan ikan dengan nama ilmiah Oreochromis Mossambicus di muara Sungai Serang, selatan kota Banten pada tahun 1939 disaat beliau sedang memancing. Ternyata sejak awal habitat ikan mujair bukanlah ikan air tawar, sobat. Dengan campur tangan Mbah Moedjair, ikan mujair yang tadinya hidup di perairan yang memiliki kadar air asin cukup tinggi (air payau), akhirnya dapat hidup di air tawar dan menjadi salah satu ikan yang memiliki nilai jual tinggi. Selain karena mudah bereproduksi dan dibudidayakan, ikan mujair juga dikenal sebagai ikan yang memiliki nilai gizi yang baik sehingga banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan manusia.


Ciri Ciri Ikan Mujair 
Meski terlihat berbeda, masih saja ada yang suka tertukar antara ikan mujair dengan kerabat dekatnya, yakni ikan nila. Sekarang Petpi akan beritahu bagaimana cara mengenali ikan mujair agar tidak lagi tertukar dengan si ikan nila. Ciri-ciri dari ikan mujair yang perlu sobat ketahui adalah sebagai berikut :
  1. Ikan mujair bisa tumbuh hingga panjang maksimal 40 cm.
  2. Ikan mujair bentuk tubuhnya pipih dan memiliki corak warna dominan cenderung gelap seperti keabu-abuan, kecoklatan, kehitaman atau bisa juga campuran dari beberapa warna tersebut dan kekuningan.
  3. Pada badan Ikan mujair terdapat :15 sampai 17 duri tajam pada sirip punggungnya, dengan 10 sampai 13 duri lunak di jari-jari.
  4. 3 duri tajam pada sirip dekat anus, dengan 9 sampai 12 duri lunak di jari-jari.
  5. Panjang sirip bisa mencapai 0,5 cm hingga 1 cm tergantung ukuran ikan mujair
  6. Ikan mujair akan melindungi telur-telur yang sudah dibuahi di dalam mulut, dengan tujuan agar tidak ada telur yang dimakan oleh ikan lain.
  7. Karakteristik Ikan mujair memiliki kebiasaan memakan telur ikan lain yang ada pada satu kolam dengannya. Karena itu pastikan jika sobat memindahkan ikan mujair ke kolam lain apabila ada ikan yang bertelur.
  8. Walaupun ikan mujair relatif cepat tumbuh besar, namun saat mulai dewasa pertumbuhannya akan mulai melambat.
  9. Ikan mujair sudah siap dijadikan saat berusia 3 bulan, lalu setelahnya akan selalu produktif setiap 1½ bulan sekali.
  10. Satu ikan mujair betina, dapat menghasilkan 100 sampai dengan 150 butir telur bahkan bisa lebih banyak apabila ikan mujair jantan dan betina memiliki kualitas yang baik.
  11. Ikan mujair memiliki sirip pada bagian perutnya dan biasanya warna sirip perut ini akan sama dengan warna sirip ekor.
Tak hanya itu, pasti ada diantara kalian yang mengira jika ikan mujair ini adalah ikan asli Indonesia. Nyatanya ikan mujair adalah ikan invasif yang asalnya dari Afrika,tepatnya di dataran rendah Zambesi, Pantai Algoa hingga Shire. Ikan mujair juga sudah tersebar ke 90 negara di dunia. Selain menjadi ikan konsumsi, ternyata ikan mujair juga dijadikan ikan hias oleh para kolektor ikan.

Ciri ciri ikan mujair yang dijadikan ikan hias adalah ikan yang memiliki warna unik, seperti albino, merah atau ikan dengan warna sisik yang tidak biasa. Misalnya putih, abu-abu, merah atau putih dengan bercak hitam.

Ikan mujair ternyata adalah ikan pemakan segala atau omnivora, ikan ini pada habitat aslinya hidup secara berkelompok. Mereka dapat sobat temukan di perairan yang tenang, misalnya bendungan atau danau. Ikan mujair bisa dipelihara di dalam akuarium, namun pertumbuhannya tidak akan secepat jika dipelihara pada kolam. Jadi, jika sobat berniat untuk memelihara ikan mujair. Sebaiknya dipelihara pada kolam dengan sistem pengairan yang baik, agar dapat tumbuh dengan maksimal, pastikan kadar pH pada kolam ada di angka 5 sampai 8 dan pada suhu 20° hingga 27°. Selalu pastikan juga jika air dalam keadaan bagus dan tidak tercemar.

Manfaat Ikan Mujair Bagi Kesehatan
Ikan mujair memang digadang-gadang sebagai ikan air tawar yang memiliki cita rasa lezat, selain itu ikan mujair juga ditunjuk sebagai ikan pengganti ikan air laut yang harganya semakin melonjak. Lalu apa saja manfaat yang dimiliki ikan mujair bagi kesehatan :
  1. Sumber energi bagi tubuh, karena ikan mujair memiliki kandungan protein yang tinggi.
  2. Dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
  3. Mencegah penyakit kanker.
  4. Mencegah penyakit jantung.
  5. Dapat menurunkan kadar kolesterol jahat pada tubuh.
  6. Menjaga kestabilan kadar gula darah.
  7. Memperkuat massa otot tubuh.
  8. Mencerdaskan otak
  9. Ikan mujair juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak
Tips Membedakan Ikan Mujair Dan Nila

Beda Mujair Dan Nila 

Setelah mengetahui apa saja ciri-ciri dan manfaat ikan mujair, ini saatnya kamu untuk mengetahui tips serta cara membedakan ikan nila dengan mujair yang memang tidak bisa hanya dilihat sekilas saja. Berikut ini adalah beberapa perbedaan yang mencolok antara ikan mujair dengan nila, antara lain :
  • Warna bola mata ikan mujair cenderung merah dengan lingkaran kekuningan atau putih, biasanya warna lingkaran ini akan semakin jelas seiring usia ikan yang semakin tua.
  • Inilah beda ikan nila dan mujair yang paling mencolok, yakni mujair memiliki warna sisik kecoklatan dengan semburat hitam agak abu-abu sedangkan nila cenderung berwarna cerah.
  • Bola mata pada mujair lebih kecil sedangkan nila cenderung lebih besar.
  • Bentuk kepala ikan mujair umumnya lebih besar dibandingkan ikan nila yang bentuk kepalanya kecil.
  • Corak pada tubuh mujair biasanya adalah bintik-bintik hitam sedangkan nila bercorak garis-garis vertikal.
  • Tidak ada garis pada tulang ekor ikan mujair, sementara ikan nila memiliki garis pada tulang ekornya.
  • Mujair memiliki bentuk tubuh yang memanjang sedangkan nila lebih bulat dan lebar.
  • Untuk ukuran tubuhnya, pada umumnya ikan mujair dewasa biasanya lebih kecil dibandingkan ikan nila.
  • Jika melihat dari mulutnya, ternyata mujair memiliki mulut yang lebih besar daripada nila.Dalam budi daya ikan mujair, pemisahan antara yang jantan dan betina amatlah diperlukan. Pemisahan bisa dilakukan setelah anak-anak ikan mujair berusia sekitar 2 minggu. Secara alami, pada usia itu anak mujair sdh ditinggal induknya karena dianggap sudah bisa mencari makan sendiri.
Mengapa ikan mujair jantan dan betina perlu dipisah? Mujair adalah jenis ikan yang sangat mudah kawin dan bertelur. Mudahnya ikan mujair bertelur membuat perkembangan ukuran ikan tersebut akan sedikit terhambat. Ikan itu menjadi tidak optimal perkembangannya. Nah sebaliknya, jika yang jantan dan betina dipisah, maka pertumbuhan ikan mujair akan menjadi lebih optimal. Asupan makanan ikan itu akan lebih digunakan untuk mengembangkan bentuk dan ukuran tubuhnya.

Banyak orang yang merasa kesulitan untuk mengetahui jnis kelamin ikan mujair. Ciri-ciri berikut ini mungkin bisa membantu para pembudi daya ikan mujair untuk menetapkan jenis kelamin ikan tersebut.

Mujair Betina
  1. Ada tiga lubang dalam alat reproduksinya: dubur, lubang pengeluaran telur, lubang urine
  2. Warna perut lebih putih dibanding bagian tubuh lain.
  3. Dagu mujair berwarna putih.
  4. Ujung sirip berwarna kemerah-merahan tetapi tidak terlalu jelas.
  5. Jika perut di striping tidak akan mengeluarkan cairan.
Mujair Jantan
  • Pada alat reporduksi, mujair jantan hanya memiliki dua lubang: anus dan lubang sperma. Lubang sperma ini sekaligus berfungsi sebagai tempat pembuangan urine.
  • Warna perut lebih gelap dan kehitam-hitaman.
  • Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
  • Ujung sirip berwarna kemerah-merahan dan jelas.
  • Jika perut distriping, maka akan mengeluarkan cairan.
Masyarakat juga perlu mengenal ciri-ciri induk mujair yang baik. Pengetahuan tentang ini akan membantu masyarakat yang ingin membudidayakan ikan mujair. Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:
  • Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
  • Pertumbuhannya sangat cepat.
  • Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
  • Lebih resisten terhadap serangan hama, parasit, dan penyakit.
  • Dapat hidup dan tumbuh dengan baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
  • Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan, yaitu 100 gram lebih per ekornya.

Sistem pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

Sistem satu kolam
Pada sistem ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4. Untuk ini jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Sistem dua kolam
Pada sistem ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup deras mengalir dari kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.

Sistem platform
Pada sistem ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam kedua tempat induk betina disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua ini. Kolam ketiga merupakan tempat pelepasan larva dan tempat yang keempat adalah kolam pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistem yang pertama.

Pembenihan
Pemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10?n dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair secara komersial.

Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30?ngan dosis 2-3?ri berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena telah mampu mencari makanan sendiri.

Pemeliharaan Bibit
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan.

Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina




Referensi:
  1. Amri, K dan Khairuman. 2002. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Jakarta: Agromedia
  2. Fujaya. 1999. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya, Jakarta.
  3. Ir. Bambang Cahyono,2000. Budidaya ikan air tawar, Kanisius, Yogyakarta
  4. Prahasta, Arief. 2009. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Ikan Mujair. Bandung: Pustaka Grafika.
  5. Said, A. 2000. Budidaya Mujair dan Nila. Jawa Barat: Ganeca Exact.
  6. Soeseno, S. 1984. Perkenalkan: Ikan (Pak) Mujair. dalam Dari Kutu sampai ke Gajah. PT Gramedia, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar