Kolam merupakan salah satu sarana budidaya ikan yang penting untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan khususnya perikanan darat. Kolam adalah media atau wadah air yang digunakan untuk ikan hidup, sehingga diusahakan semirip mungkin dengan kondisi alami lingkungan ikan di alam bebas, sehingga dengan kata lain diharapkan kita dapat memanipulasi lingkungan kolam sehingga ikan betah dan mau berkembang dengan baik di kolam. Berbagai jenis dan bentuk kolam sudah dikembangkan berdasarkan aspek budidaya dan ekonomi, tinggal kita sebagai praktisi perikanan memilih kira-kira jenis dan bentuk kolam yang mana yang cocok untuk kita.
I. Jenis-Jenis Kolam
- Kolam Tanah : yaitu kolam yang dibuat secara tradisional dengan cara menggali tanah dengan kedalamam tertentu dan tanah galian tersebut dibuatkan tanggul keliling sebagai penahan air. Bentuk kolam ini tergantung dari ketersediaan lokasi lahan, bisa segiempat, persegi panjang, lingkaran, ataupun trapesium.
- Kolam Beton/semen : yaitu kolam yang dibuat menggunakan campuran pasir,semen,batu dan rangka besi. Kolam jenis ini relatif kuat dan tahan bocor, tetapi biaya pembuatannya mahal.
- Kolam Terpal : yaitu kolam yang dibuat menggunakan terpal dengan rangka kayu dan papan. Kolam jenis ini dirasakan paling efisien dan murah dibandingkan dengan dua jenis kolam lainnya.
A. Kolam Tanah
- Tentukan rencana lokasi kolam
- Tentukan rencana luas kolam, supaya kualitas air stabil dan pertumbuhan ikan optimal maka luas kolam minimal burukuran 2m x 3m, buatlah batas-batasnya.
- Mulailah menggali sampai kedalaman 75cm, tanah bagian atas yang subur disimpan dulu untuk dikembalikan lagi ke dalam kolam kalau kolam sudah jadi, tanah hasil galian selanjutnya ditimbun dan disusun di sepanjang batas kolam yang sudah dibuat sebelumnya, kalau ada sisa-sia kayu atau akar sebaiknya dibuang sehingga tanggul tidak mudah bocor .
- Tanam pralon berbentuk L di salahsatu sudut tanggul untuk saluran pembuangan, dan disudut yang lain sebagai saluran pemasukan.
- Buatlah parit ditengah kolam yang menghubungkan antara saluran pemasukan dan pembuangan untuk mempermudah pemanenan ikan nantinya.
- Tentukan rencana lokasi kolam
- Tentukan rencana luas kolam, supaya kualitas air stabil dan pertumbuhan ikan optimal maka luas kolam minimal burukuran 2m x 3m, buatlah batas-batasnya.
- Mulailah membuat pondasi kolam dan kerangka besi untuk dinding kolam.
- Buatlah papan mal pondasi dan tanggul kolam untuk pengecoran dinding kolam dan pondasi, setelah itu lakukanlah pengecoran. Untuk dasar kolam biarkan berupa tanah.
- Apabila ingin menghemat biaya, dinding kolam bisa juga menggunakan batu bata atau batako, akan tetapi dinding rawan retak.
- Tanam pralon berbentuk L di salahsatu sudut tanggul untuk saluran pembuangan, dan disudut yang lain sebagai saluran pemasukan.
- Buatlah parit ditengah kolam yang menghubungkan antara saluran pemasukan dan pembuangan untuk mempermudah pemanenan nantinya.
- Tentukan rencana lokasi kolam
- Tentukan rencana luas kolam, supaya kualitas air stabil dan pertumbuhan ikan optimal maka luas kolam minimal burukuran 2m x 3m dengan terpal 3m x 4m, lalu buatlah batas-batasnya.
- Mulailah membuat tiang kolam dengan kayu, jarak antar tiang 1m.
- Buatlah dinding kolam dengan papan dan dipaku ke tiang-tiang yang sudah dipasang.
- Ratakan dasar tanah sebelum terpal dimasukkan agar tidak ada benda-benda tajam yang dapat membuat terpal bocor.
- Masukkan terpal, ikat atau paku tepi-tepi atasnya ke tiang-tiang kolam, lipat ujung-ujungnya.
- Siapkan selang air untuk pemasukan dan pengeluaran air.
- Supaya suhu air tida terlalu panas pada siang hari, sebaiknya buatkanlah penutup dari paranet atau kalau mau lebih murah meriah yaitu dari daun kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar