Kamis, 13 April 2017

Penyakit Bakterial Pseudomoniasis pada Ikan



Salah satu penyebab penyakit pada ikan adalah bakteri, bakteri mempunyai daerah penyebaran relative luas sehingga hampir dapat dijumpai dimana saja. Bakteri mempunyai ukuran yang relative besar jika di bandingkan dengan virus, yaitu antara 0,3 sampai 0,5 mikron. Cara mencegah infeksi oleh bakteri adalah mengusahakan kualitas air dan lingkungan bebas dari polusi racun atau bahan kimia yang berbahaya, oksigen dalam lingkungan tetap terpenuhi, dan mencegah masuknya parasit eksternal maupun internal.
Ikan yang terkena infeksi fin rot akan kehilangan nafsu makan dan gerakan berenangnya mulai tidak teratur yang akhirnya ia akan muncul dan berenang di permukaan air. Ikan yang terserang secara eksternal akan mengalami pendarahan yang selanjutnya menjadi borok (haemorrhage) pada sirip perut dan ekor serta bagian anus. Secara internal usus dan lambung mengalami hyperemia yang akhirnya terkikis. Hati sidat yang terserang penyakit ini menjadi tidak berfungsi. Pada serangan lebih lanjut rahang bawah akan mengalami luka dan borok. Infeksi sekunder dapat terjadi jika sidat terserang oleh cotton cap.

Bio – Ekologi Patogen :
• Merupakan bakteri gram negatif dan non-spora. Bakteri ini bersifat aerobik, dengan ukuran 3 µm x 0,5 µm, motil, memproduksi pigmen fluorescent, dan berkembang biak di tanah dan air.
• Berbahaya terutama pada ikan air tawar (meskipun juga dapat menyerang ikan laut dan payau) serta dapat berakibat kematian yang tinggi karena penyakit ini menular dalam waktu cepat bila kondisi perairan memungkinkan.
• Penularan serta penyebaran penyakit melalui kontak langsung dengan ikan yang sakit atau dengan lingkungan yang tercemar.
• Serangannya bisa terjadi kalau ikan rentan atau lemah akibat lapar, pakan tidak cocok, dingin, atau kondisi air tidak baik.

Gejala Klinis :
• Ikan lemah bergerak lambat, bernafas megap-megap di permukaan air.
• Warna insang pucat dan warna tubuh berubah gelap.
• Terdapat bercak-bercak merah pada bagian luar tubuhnya dan kerusakan pada sirip, insang dan kulit
• Mula-mula lendir berlebihan, kemudian timbul perdarahan
• Sirip dan ekor rontok (membusuk)
• Perdarahan, perut ikan menjadi kembung yang dikenal dengan dropsy.

Diagnosa :
• Isolasi dan identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia.



Gambar 1. Ikan lele yang terinfeksi bakteri Pseudomonas spp., mengalami pendarahan pada seluruh bagian tubuh



Gambar 3. Ikan Poecilia velifera yang terinfeksi bakteri Psedomonas spp. mengalami bengkak pada bagian perut (dropsy)

Pengendalian :
• Menghindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi)
• Memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru
• Pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu (ikan, lingkungan dan patogen)
• Kurangi pemberian pakan dan jumlah ikan dalam kolam
• Perendaman dalam larutan PK 20 ppm selama 30 menit

Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar