Senin, 10 April 2017

Penyakit Yellowhead pada Udang



YHD terutama menyerang P. monodon pada stadium juvenile dengan gejala tidak mau makan, bergerombol di tepi kolam, cephalotorax berwarna pucat kekuningan (dari hepatopankreas yang berwarna kuning). Gejala penyakit ini adalah berkurangnya nafsu makan, berenang hanya dipermukaan, udang mouting menunjukkan penampilan yang memucat dan perubahan warna menjadi kekung-kuningan yang disebabkan oleh yellow hepatopankreas dibawahnya, yang termasuk pucat bila dibandingkan dengan hepatopankreas berwarna coklat pada udang yang sehat

Bio – Ekoloi Patogen :
• Krustase yang sensitif terhadap infeksi virus ini antara lain: Penaeus monodon, P. merguensis, P. semisulcatus, Metapenaeus ensis, Litopenaeus vannamei, dll.
• Udang windu merupakan jenis udang yang sangat sensitif, pada kasus akut dapat mengakibatkan kematian hingga 100% dalam tempo 3-5 hari sejak pertama kali gejala klinis muncul.
• Penularan terjadi secara horizontal melalui air atau kanibalisme terhadap udang yang sedang sakit atau pakan yang terinfeksi virus.
• Post larvae (PL) udang windu berumur < 15 hari relatif resisten terhadap infeksi virus ini dibandingkan dengan PL yang berumur 20-25 hari atau juvenil.
• Secara molekuler (sequencing DNA) dari produk reverse- transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) virus yellow head memiliki kemiripan dengan gill-associated virus (GAV), meskipun berbeda jenis atau strain.

Gejala Klinis :
• Juvenil udang berukuran antara 5-15 gram memiliki nafsu makan yang tinggi (abnormal) selama beberapa hari, untuk selanjutnya berhenti (menolak) makan secara tiba-tiba.
• Sekitar 3 hari setelah menolak makan, mulai terjadi kematian massal
• Udang yang sekarat berkumpul di dekat permukaan air atau ke sisi pematang kolam/tambak
• Insang berwarna putih, kuning atau coklat
• Cephalothorax berwarna kekuningan, sedangkan bagian tubuh lain berwarna pucat
• Penyakit ini dapat menimbulkan kematian massal dalam waktu 2-4 hari

Diagnosa :
Polymerase Chain Reaction (PCR)



Gambar 1. Udang windu yang terinfeksi yellow head virus (YHV) (sebelah kiri), sedangkan yang sebelah kanan adalah udang windu sehat.

Pengendalian :
• Gunakan benur yang benar-benar bebas YHV/SPF
• Menjaga status kesehatan udang agar selalu prima melalui pemberian pakan yang tepat jumlah dan mutu
• Menjaga kualitas lingkungan budidaya agar tidak menimbulkan stress bagi udang
• Lakukan pemanenan di tambak/kolam pada saat terjadinya serangan penyakit, pemanenan dini tidak dapat mengurangi tetapi hanya mengeliminasi kerugian ekonomi.

Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
Wiwin Wiyani; Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang Direktorat Jenderal Perikanan BudidayaKementerian Kelautan dan Perikanan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar