Senin, 10 April 2017
Penyakit Iridovirus pada Ikan Kerapu
Penyakit Iridovirus atau Grouper Sleepy Disease Iridovirus, merupakan penyakit pada ikan kerapu yang disebabkan oleh virus dari family Iridoviridae, genus Ranavirus
Bio – Ekologi Paogen :
• Virus berdiameter 160-200 nm. Replikasi virus terjadi di dalam sitoplasma sel yang terinfeksi, dan secara in vitro dapat tumbuh dengan baik pada kultur jaringan yang berasal dari ikan kerapu.
• Penularan terjadi secara horizontal dan air terkontaminasi merupakan media penularan yang paling potensial.
• Inang rentan meliputi beberapa jenis ikan kerapu, menginfeksi tubuh ikan secara sistemik dan organ yang menjadi target infeksi antara lain ginjal dan limfa.
• Menyebabkan kematian yang cukup tinggi (20-50%) hanya dalam jangka waktu beberapa hari
• Virus tidak hanya menyerang organ hemapoetik (ginjal dan limpa) tetapi menyerang semua organ seperti hati, jantung, timus, lambung dan usus
Gejala Klinis :
• Gejala klinis seperti nafsu makan yang berkurang, pergerakan renang yang lemah dan tidak berorientasi serta berdiam diri di dasar bak dengan keadaan berbaring pada salah satu sisi tubuh.
• Warna tubuh ikan menjadi gelap dan mengalami anemia akut, hal ini terlihat dari warna insang yang pucat dan kadar hematocrit yang rendah (< 25%).
• Serangan iridovirus memunculkan gejala pembengkakan pada organ limpa dan menyebabkan kematian ikan.
Diagnosa :
Polymerase Chain Raection (PCR).
Gambar 1. Ikan kerapu yang terinfeksi iridovirus, warna tubuh gelap dan mengalami anemia akut.
Gambar 2. Ikan kerapu yang terinfeksi iridovirus, organ limfa mengalami pembengkakan.
Pengendalian :
• Pengendalian secara spesific belum ada, namun untuk pencegahan penyakit virus dapat dilakukan dengan sanitasi pada semua peralatan dan tahapan budidaya.
• Minimalisir “stress” selama proses transportasi.
• Mengurangi kepadatan.
• Di Jepang, pencegahan melalui vaksin telah berhasil dengan baik.
Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
Wiwin Wiyani; Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang Direktorat Jenderal Perikanan BudidayaKementerian Kelautan dan Perikanan,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar