Jumat, 12 Mei 2017
Penyakit Cacing Jangkar pada Ikan
Meskipun diberi nama cacing jangkar (anchor worm), binatang ini sebenarnya adalah golongan udang-udangan dari keluarga Copepode. Spesies utama yang sering menyerang ikan adalah Lernae cyprinacea. Cacing jangkar (sering juga disebut sebagai kutu jarum) merupakan parasit ikan berukuran besar sehingga dapat dengan mudah dilihat dengan mata telanjang. Parasit ini, biasanya, lebih mudah dijumpai pada kolam-kolam ikan daripada dalam akuarium.
Dalam siklus hidupnya, cacing jangkar tidak memerlukan inang perantara. Cacing jangkar jantan dan betina akan membentuk pasangan di permukaan tubuh ikan. Dari pasangan ini selanjutnya hanya betina yang kemudian menjadi parasit. Sedangkan si jantan sendiri akan mati setelah malakukan perkawinan.
Cacing jangkar betina menancapkan diri pada tubuh ikan dengan manggunakan alat khusus menyerupai jangkar (Gambar 1). Alat ini ditancapkan menembus kulit ikan bahkan hingga dapat menembus jaringan otot dibawahnya. Cacing jangkar kemudian menghisap darah dan residu sel ikan yang bersangkutan.
Gambar 1. Lernae cyprinacea
Cacing jangkar betina akan membentuk dua buah kantung telur di bagian belakang tubuhnya, sehingga parasit ini sering tampak membentuk huruf Y atau T. Telur-telur ini selanjutnya akan lepas kedalam air akuarium, menetas, dan bermetamofosis beberapa kali, melalui tahapan larva yang berenang bebas dan tahapan parasit. Larva parasitik pada umumnya akan menjangkiti insang ikan.
Tanda-tanda Serangan
Sebagai parasit berukuran besar, kehadiran cacing jangkar dapat dikenali dengan mudah melalui penampakan benda asing yang menancap pada tubuh ikan (Gambar 2). Kahadiran parasit ini akan menimbulkan iritasi sehingga kerap ikan yang terjangkit akan tampak berusaha membebaskan diri dengan menggosok-gosokan badannya pada dekorasi akuarium atau benda lainnya. Bahkan sering dijumpai ikan melucur dengan cepat kesana kemari. Pada ikan berukuran kecil parasit dapat menyebabkan ikan menjadi sangat lemah dan bahkan mati.
Gambar 2. Cacing jangkar pada badan ikan
Luka tusukan yang diakibatkan oleh cacing jangkar sangat rentan terhadap infeksi sekunder seperti jamur atau bakteri. Serangan dalam jumlah banyak pada insang dapat menyebabkan ikan mengalami kesulitan bernafas dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Beerbeda dengan serangan cacing jangkar dewasa, serangan pada tahap larva relatif sulit dikenali. Kehadirannya hanya dapat diketahui dengan melihatnya dibawah mikroskop.
Pencegahan dan Pengobatan
Ikan yang terjangkit hendaknya diisolasi untuk mencegah telur yang dikandung parasit tersebut terlepas dan menetas dalam akuarium utama. Penanganan dapat dilakukan secara fisik dengan mencabut secara hati-hati parasit tersebut dari tubuh ikan, dengan sarat ikan berukuran cukup besar sehingga proses pencabutan tidak menyebabkan ikan menderita, dan dapat ditolerir oleh ikan yang bersangkutan. Luka yang tersisa harus segera diberi perlakuan dengan antiseptik atau mercurochrome.
Perendaman dengan bahan kimia tertentu dapat dilakukan untuk memusnahkan larva parasit. Trichlorfon dan senyawa organofosgat diketahui efektif pada dosis 0.2 - 0.3 mg/liter. Perlakuan diulang setiap 7 hari selama 4 - 6 minggu.
Pencabutan parasit dianjurkan dilakukan setelah parasit mati. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan kapas yang telah direndam PK pekat atau anti parasit pada tubuh parasit tersebut.
Perendaman pada larutan garam atau bahan kimia pencegah parasit komersial juga diketahui efektif. Perendaman jangka panjang dapat pula dilakukan dengan dichlofention (Bromex) pada konsentrasi 0.12 ppm/liter air. Lakukan setiap minggu sekali hinggga parasit hilang, atau lakukan perendaman dengan waktu singkat, 5 - 10 menit, dalam larutan dengan konsentrasi 25 mg/liter; disertai dengan aerasi kuat.
Bio – Ekologi :
• Parasit ini dikenal sebagai cacing jangkar (anchor worm).
• Menempel ke tubuh ikan dengan “jangkar” yang menusuk dan berkembang di bawah kulit.
• Badan parasit dilengkapi dengan dua buah kantung telur akan terlihat menggantung di luar tubuh ikan.
• Hampir semua jenis ikan air tawar rentan terhadap infeksi parasit ini, terutama yang berukuran benih.
• Pada tingkat infeksi yang tinggi dapat mengakibatkan kasus kematian yang serius.
Gejala Klinis :
• Terlihat menyerupai panah yang menusuk tubuh ikan.Terkadang pada tubuh parasit ditumbuhi lumut sehingga ikan yang terinfeksi terlihat seperti membawa bendera hijau
• Terjadi luka atau pendarahan pada lokasi tempat penempelannya. Pada benih ikan dalamnya tusukan bisa mencapai organ dalam sehingga dapat mengakibatkan kematian
Diagnosa :
• Secara visual terlihat adanya parasit yang menempel pada tubuh ikan
Gambar 3. Ikan mas (Cyprinus carpio) yang terserang penyakit lerniasis
Gambar 4. Morfologi parasit Lernaeae cyprinaceae
Pengendalian :
• Pengendapan dan penyaringan air masuk.
• Pemusnahan ikan yang terinfeksi dan pengeringan dasar kolam yang diikuti dengan pengapuran.
• Perendaman dengan :
- Larutan formalin pada 250 ppm selama 15 menit.
- Larutan Abate pada dosis 1 ppm (akuarium) dan 1,5 ppm (kolam)
- Larutan Dichlorvos 0,2 mg/L selama 24 jam atau lebih,setiap minggu selama 4 minggu berturut-turut
Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
http://www.oocities.org/wpurwakusuma/HamaPenyakit/CacingJangkar.htm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar