Kamis, 11 Mei 2017

Penyakit Udang Kapas atau Microsporidiasis



Microsporidia adalah parasit intrasel yang menyerang banyak inang di perairan, seperti ikan, kepiting, udang dan lain-lain. Perkembangan parasit umumnya di dalam sitoplasma sel inang melalui peningkatan jumlah inti dan pembentukan spora. Adapun Microsporidia yang menginfeksi udang adalah Agmasoma, Ameson, Nosema, Pleistophora, Tuzetia, Thelohania,dan lain-lain.



Tanda udang yang terinfeksi Microsporidia adalah apa yang dikenal di kalangan pembudidaya dengan penyakit udang kapas (Cotton Meat diseas). Yakni berat udang tidak sesuai dengan ukurannya, beratnya jauh di bawah ukuran udang normal..

Enterocytozoon hepatopenael(EHP) termasuk famili Microsporidia yang menyerang hepato pankreas udang. EHP merupakan parasit obligat intraseluler C dan hanya berkembang biak di dalam sel yang menginfeksi seluruh sel epitel hepatopankreas sehingga menyebabkan pertumbuhan udang lambat dan juga ditemukan pada white feces disease.

Diduga, EHP masuk ke dalam tubuh udang sehat melalui kanibalisme udang yang terinfeksi dan dari spora EHP yang terdapat di dasar kolam. Dari saluran pencernaan, spora menembus lapisan usus masuk ke dalam saluran peredaran darah dan terus ke hepatopankreas melalui pori-pori tubular. Selanjutnya spora berkembang biak di dalam sel epitel hepatopankreas. Akibatnya sel epitel pecah dan spora keluar melalui tubular hepatopankreas dan masuk ke saluran pencernaan untuk selanjutnya keluar bersama feces.

Adanya spora EHP di dalam saluran pencernaan menyebabkan lapisan dinding lambung rusak sehingga proses pencernaan terganggu dan pertumbuhan udang menjadi lambat. “Bahkan tidak itu saja, EHP juga memperparah terjadinya infeksi penyakit yang lain,” tuturnya.

Warna hepatopankreas udang yang dalam kondisi normal berwarna hitam akan berubah menjadi coklat dengan bercak putih pada tahap awal terinfeksi EHP. Seiring berkembangnya infeksi EHP maka warna hepatopankreas juga akan berubah menjadi coklat pucat terus kekuningan dan akhirnya pucat menghitam.

Penyebab : Microsporidia dari genera Thelohania, Nosema dan Peistophora

Bio – Ekologi Patogen :
• Disebut sebagai penyakit udang kapas dan/atau udang susu.
• Memiliki lebih dari 8 spora dalam tiap kapsul
• Hampir semua jenis udang penaeid dilaporkan paling sedikit rentan terhadap infeksi salah satu jenis dari parasit golongan microsporidia, meskipun ada indikasi lokal spesifik
• Patogenisitas rendah, tingkat prevalensi dalam satu populasi umumnya tidak lebih dari 5% dan mortalitas yang diakibatkannya juga relatif rendah

Gejala klinis :
• Bagian tubuh udang yang terinfeksi berwarna putih susu dan lebih lunak
• Spora yang berwarna putih menyebar di bagian daging/otot (internal parasite)
• Udang lemah, mudah stress, nafsu makan menurun, lamban sehingga mudah dimangsa predator, serta mudah mati setelah penanganan (handling)

Diagnosa :
• Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang cukup jelas
• Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi microsporidia melalui pembuatan preparat ulas dari organ target infeksi. Pengamatan yang lebih jelas terhadap karakteristik spora diperlukan pewarnaan yang spesifik.



Gambar 1. Udang yang terserang penyakit microspordiasis, warna otot/daging seperti kapas/susu



Gambar 2. Morfologi parasit microsporidia (Pleistophora spp.)

Pengendalian :
• Desinfeksi, pengeringan dasar tambak dan sumber air yang bebas dari microsporidia
• Udang yang terinfeksi segera dimusnahkan, untuk mengurangi potensi penularan secara horizontal
• Untuk memotong siklus hidup parasit, hindari pemberian pakan berupa ikan rucah yang terinfeksi microsporidia
• Tidak ada bahan kimia yang efektif untuk mencegah dan/atau mengobati penyakit microsporidiasis.

Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar