Sabtu, 06 Mei 2017

Penyakit Jamur Fusariosis pada Udang

Image result for penyakit Fusariosis pada ikan

Fusarium spp. merupakan jamur yang bertanggungjawab atas penyakit fusariosis ini. Penyakit ini menginfeksi udang di tambak pada stadia juvenil hingga ukuran dewasa. Prevalensi infeksi lebih tinggi pada lahan tambak yang persiapannya kurang baik, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan yang kurang sempurna. Pada infeksi akut, hifa cendawan ditemukan pula pada bagian tubuh lainnya. Mortalitas yang terjadi terutama karena gangguan terhadap proses ganti kulit (moulting).

Bio-Ekologi Patogen :
• Menginfeksi udang di tambak pada stadia juvenil hingga ukuran dewasa.
• Prevalensi infeksi lebih tinggi pada lahan tambak yang persiapannya kurang baik, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan yang kurang sempurna.
• Pada infeksi akut, hifa cendawan ditemukan pula pada bagian tubuh lainnya.
• Mortalitas yang terjadi terutama karena gangguan terhadap proses ganti kulit (moulting).

Gejala Klinis :
• Cenderung menginfeksi pada bagian insang, menimbulkan inflamasi yang intensif hingga terjadi melanisasi sehingga insang berwarna hitam (sering disebut penyakit insang hitam/black gill disease).
• Organ lain seperti kaki jalan & renang serta ekor udang mengalami kerusakan, bahkan terputus.
• Pada bagian tubuh lain sering ditemukan adanya luka atau gejala seperti terbakar, dll.

Diagnosa :
• Pengamatan secara mikroskopis, terutama pada organ insang ditemukan adanya makrokonidia cendawan.
• Isolasi pada media semi solid (agar), dan diidenfikasi secara morfometris.



Gambar 1. Insang udang yang terinfeksi Fusarium spp., tampak adanya inflamasi yang intensif sehingga terjadi melanisasi.



Gambar 2. Udang yang terserang penyakit fusariosis, mengalami kerusakan pada rostrum (terputus) serta tubuh udang berwarna hitam.

Pengendalian :
• Persiapan petak tambak secara sempurna, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan dasar tambak.
• Menghindari penumpukan bahan organik dalam media pemeliharaan, melalui penggunaan mikroba esensial atau probiorik dan/atau frekuensi penggantian air yang lebih tinggi.
• Penggunaan bahan kimia/desinfektan di tambak tidak efisien.

Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
http://kesehatan-ikandanlingkungan.blogspot.co.id/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar