Penyakit bintik putih (white spot), yang dikenal juga dengan nama Ich, adalah parasit yang harus dihadapi oleh para penggemar ikan tropis, baik cepat atau lambat. Penyakit bintik putih adalah penyebab kematian ikan tertinggi dibandingkan penyakit lain. Penyakit tersebut biasanya terjadi pada ikan akuarium yang terlalu sering berkontak dengan ikan lain, dan juga stres yang disebabkan karena ikan tinggal di dalam akuarium, bukan alam bebas. Ich dapat ditemukan pada ikan tropis air tawar ataupun air asin, dan cara mengobatinya pun bermacam-macam, tergantung pada ekosistem dan makhluk lain yang tinggal di dalam akuarium.
Perbedaan penyakit bintik putih pada ikan air tawar dan ikan air asin.
Penyakit Ich memengaruhi ikan air tawar dan ikan air laut dengan cara yang sama, tetapi lama siklus hidup dan cara pengobatannya berbeda. Pada kedua jenis ikan, parasit protozoa akan menempel pada tubuh ikan agar dapat menumpang di dalam siklus hidup ikan. Di alam liar, Ich lebih tidak berbahaya karena inang lebih sulit untuk ditemukan. Ketika parasit menemukan inang, parasit akan terlepas dari ikan, dan ikan mampu pergi menjauh dan menyembuhkan lukanya. Akan tetapi, di dalam akuarium yang tertutup, parasit Ich dapat menempel pada ikan dengan mudah, sehingga dapat menggandakan diri dan mengerumuni inangnya, yang lama-kelamaan akan membunuh semua ikan di dalam akuarium.
Di air tawar, Ich dikenal sebagai ichthyophthiriasis.
Di air laut, Ich dikenal sebagai cryptocaryon irritans, dan sering kali tidak dapat dibedakan dengan parasit lain yang juga menyebabkan bintik putih. Ich air laut memerlukan waktu lebih lama untuk menggandakan diri, tetapi parasit tersebut hanya memiliki waktu selama 12 hingga 18 jam untuk menemukan inang sebelum mati, sedangkan Ich air tawar dapat bertahan hingga 48 jam tanpa inang.
Bio – Ekologi Patogen :
• Protozoa berbentuk bulat/oval berdiameter 50–1000 μm, diselaputi silia, inti sel berbentuk seperti tapal kuda
• Bersifat obligat parasitic, sdan pada angat ganas, infeksi berat dapat mematikan hingga 100% dalam tempo beberapa hari.
• Menginfeksi semua jenis ikan air tawar terutama benih (ikan tidak bersisik lebih sensitif)
Gejala klinis :
• Nafsu makan menurun, gelisah
• Menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya
• Frekwensi pernapasan meningkat (megap-megap), mendekat ke air masuk
• Bintik-bintik putih di sirip, kulit atau insang
Diagnosa :
• Pengamatan secara visual terhadap adanya bintik putih (parasit) pada kulit, sirip dan insang ikan
• Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ kulit/mukus, sirip dan/atau insang.
Gambar 1. Ikan yang terserang penyakit ichthyophthiriasis, tampak adanya bintik-bintik putih di seluruh tubuh ikan
Gambar 2. Morfologi parasit Ichthyophthirius multifiliis, sel yang dipenuhi oleh nutrisi dan makro-nukleus yang menyerupai bentuk tapal kuda
Pengendalian :
• Mempertahankan suhu air ≥ 29o C selama 2 minggu atau lebih
• Meningkatkan frekwensi pergantian air
• Pemindahan ikan pada air yang bebas “Ich” secara berkala yang disesuaikan dengan siklus hidupnya
• Ikan yang terinfeksi ”Ich” dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman menggunakan beberapa jenis desinfektan, antara lain:
- Perendaman dalam larutan garam dapur pada konsentrasi 500-10.000 ppm (tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
- Perendaman dalam larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
- Perendaman dalam larutan Acriflavin pada dosis 10-15 ppm selama 15 menit, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
http://id.wikihow.com
Di air laut, Ich dikenal sebagai cryptocaryon irritans, dan sering kali tidak dapat dibedakan dengan parasit lain yang juga menyebabkan bintik putih. Ich air laut memerlukan waktu lebih lama untuk menggandakan diri, tetapi parasit tersebut hanya memiliki waktu selama 12 hingga 18 jam untuk menemukan inang sebelum mati, sedangkan Ich air tawar dapat bertahan hingga 48 jam tanpa inang.
Bio – Ekologi Patogen :
• Protozoa berbentuk bulat/oval berdiameter 50–1000 μm, diselaputi silia, inti sel berbentuk seperti tapal kuda
• Bersifat obligat parasitic, sdan pada angat ganas, infeksi berat dapat mematikan hingga 100% dalam tempo beberapa hari.
• Menginfeksi semua jenis ikan air tawar terutama benih (ikan tidak bersisik lebih sensitif)
Gejala klinis :
• Nafsu makan menurun, gelisah
• Menggosok-gosokkan badan pada benda di sekitarnya
• Frekwensi pernapasan meningkat (megap-megap), mendekat ke air masuk
• Bintik-bintik putih di sirip, kulit atau insang
Diagnosa :
• Pengamatan secara visual terhadap adanya bintik putih (parasit) pada kulit, sirip dan insang ikan
• Pengamatan secara mikroskopis untuk melihat morfologi parasit melalui pembuatan preparat ulas dari organ kulit/mukus, sirip dan/atau insang.
Gambar 1. Ikan yang terserang penyakit ichthyophthiriasis, tampak adanya bintik-bintik putih di seluruh tubuh ikan
Gambar 2. Morfologi parasit Ichthyophthirius multifiliis, sel yang dipenuhi oleh nutrisi dan makro-nukleus yang menyerupai bentuk tapal kuda
Pengendalian :
• Mempertahankan suhu air ≥ 29o C selama 2 minggu atau lebih
• Meningkatkan frekwensi pergantian air
• Pemindahan ikan pada air yang bebas “Ich” secara berkala yang disesuaikan dengan siklus hidupnya
• Ikan yang terinfeksi ”Ich” dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman menggunakan beberapa jenis desinfektan, antara lain:
- Perendaman dalam larutan garam dapur pada konsentrasi 500-10.000 ppm (tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
- Perendaman dalam larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
- Perendaman dalam larutan Acriflavin pada dosis 10-15 ppm selama 15 menit, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
Sumber :
Donna Oc, Buku Saku Penyakit Ikan; milis-ipkani@googlegroups.com
http://id.wikihow.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar