Keberhasilan perkawinan dan hasil yang didapat sangat dipengaruhi oleh kondisi induknya. Dengan demikian pemilihan induk mas koki yang memenuhi syarat adalah sangat penting. Adapun syarat-syarat induk mas koki yang untuk dijadikan indukan adalah:
- Umurnya telah cukup dewasa dan matang kelamin;
- Sehat dan tidak mengalami stress;
- Tubuhnya tidak luka;
- Tidak sedang terserang penyakit atau parasit;
- Tubuhnya normal dan tidak cacat.
Agar tidak salah memilih induk yang cukup umur dan memenuhi syarat, sebaiknya minta bantuan sama penjualnya. Jangan memilih induk yang terlalu besar, karena dikhawatirkan sudah terlalu tua dan jarang mau bertelur lagi. Keindahan mas koki terletak pada bentuk dan warna tubuhnya, oleh karena itu kedua hal tersebut sering dijadikan parameter dalam pemilihan induk.
Berikut ini disajikan beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai patokan dalam pemilihan induk, yaitu:
1. Bentuk Kepala
JIka mas koki termasuk golongan berjambul, sebaiknya dipilih induk yang memiliki ukuran kepala agak besar. Apabila tidak memiliki jambul, induk yang dipilih sebaiknya mempunyai ukuran kepala yang relatif kecil. Jambul mas koki sebaiknya dipilih yang besar, tinggi, lebar dan lebar.
2. Bentuk Badan
Bentuk badan mas koki yang disukai oleh pembeli adalah mendekati bujur sangkar, kecuali jenis mas koki mutiara yang berbentuk bola.
3. Bentuk Sirip Ekor
Sirip ekor yang dianggap baik oleh penggemar mas koki adalah bentuk ekor yang sempurna, tidak sobek-sobek, terdiri dari empat bagian dan posisinya mekar. Selain terdiri dari empat bagian, ukuran sirip ekor harus serasi dengan besarnya tubuh ikan.
4. Gerakan Tubuh
Gerakan tubuh mas koki saat berenang harus wajar dan stabil. Jangan memilih induk yang gerakannya malas atau sulit bergerak. Mas koki yang gerakannya menyentak-nyentak atau miring, jangan digunakan sebagai indukan.
5. Warna Tubuh
Pada mas koki yang hanya memiliki satu warna dominan, maka warna tersebut harus cerah dan tidak kusam. Bila tubuhnya terdiri dari kombinasi sejumlah warna, masing-masing warna harus mempunyai perbandingan yang seimbang.
Selain Umur, bentuk dan warna tubuh, penentuan jenis kelamin induk mas koki juga harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai terjadi kedua induk memiliki jenis kelamin yang sama. Mas koki yang telah berumur 7 bulan sudah dapat dibedakan jenis kelaminnya secara skunder, yaitu:
Ambillah seekor mas koki yang telah cukup umur dan kemudian perhatikan jari-jari pertama dari sirip dadanya (pectoral fin). Apabila jari-jari tersebut agak keras dan terdapat bintik-bintik putih yang tersusun secara teratur di sepanjang tulang jari-jari tersebut, sudah dapat dipastikan kalau mas koki itu berjenis kelamin jantan. Sedangkan mas koki betina, jari-jari pertama dari sirip dadanya relatif lebih lunak dan tidak berbintik-bintik (polos).
Induk mas koki betina mempunyai perut yang lebih besar bila dibandingkan dengan mas koki jantan.
Cara lain untuk menentukan jenis kelamin mas koki adalah dengan melihat bentuk tubuhnya. Mas koki dengan punggung yang agak melengkung biasanya berjenis kelamin betina. Sedangkan mas koki jantan mempunyai punggung yang agak mendatar dan tubuhnya lebih panjang bila dibandingkan dengan tubuh mas koki betina.
Untuk memastikan induk betina sudah siap dikawinkan, dapat diuji dengan meraba perut bagian bawah. Jika perut yang gendut tersebut masih terasa agak keras, berarti belum siap untuk dikawinkan karena telurnya masih belum benar-benar matang. Sebaliknya apabila perut terasa agak lunak berarti telur induk mas koki betina telah siap untuk dikawinkan. Ciri lain induk mas koki betina yang telah siap untuk dikawinkan adalah perut yang membesar telah membentuk huruf "U", gerakan berenangnya agak lamban dan lubang kloakanya berwarna agak kemerahan.
Sebelum dikawinkan sebaiknya mas koki betina dipisahkan selama kurang lebih satu bulan. Tujuan pemisahan ini adalah untuk menimbulkan rangsangan yang cukup besar untuk melakukan perkawinan. pada unit perkolaman yang mempunyai saluran air saling berhubungan satu sama lain (sistem seri), sebaiknya induk betina ditaruh pada kolam bagian hulu. Sebelum menjalani perkawinan sebaiknya kedua induk mas koki di amati secara cermat untuk menghindari terjangkitnya penyakit atau parasit yang kemungkinan besar akan menggagalkan usaha perkawinan. Induk yang terserang penyakit atau parasit cenderung menghasilkan keturunan yang kurang sehat karena kemungkinan besar akan terjangkit penyakit atau parasit yang sama. Induk yang nyata terserang penyakit sebaiknya cepat-cepat diobati sampai benar-benar sembuh sebelum dikawinkan. Sedangkan bagi induk yang tidak mengalami serangan sebaiknya diberikan perlakuan tertentu untuk mencegah terjadinya penularan, misalnya dengan perendaman pada larutan Kalium permanganat atau tetrasiklin.
Beberapa minggu sebelum dan selama perkawinan, induk mas koki sebaiknya diberikan makanan berupa jentik nyamuk atau pellet. Usahakan agar jangan memberikan makanan berupa cacing air (tubifex), karena diduga akan tertutupnya lubang kloaka sehingga telur tidak dapat dikeluarkan dan akhirnya akan menyebabkan kematian induk mas koki.
Cara lain untuk menentukan jenis kelamin mas koki adalah dengan melihat bentuk tubuhnya. Mas koki dengan punggung yang agak melengkung biasanya berjenis kelamin betina. Sedangkan mas koki jantan mempunyai punggung yang agak mendatar dan tubuhnya lebih panjang bila dibandingkan dengan tubuh mas koki betina.
Untuk memastikan induk betina sudah siap dikawinkan, dapat diuji dengan meraba perut bagian bawah. Jika perut yang gendut tersebut masih terasa agak keras, berarti belum siap untuk dikawinkan karena telurnya masih belum benar-benar matang. Sebaliknya apabila perut terasa agak lunak berarti telur induk mas koki betina telah siap untuk dikawinkan. Ciri lain induk mas koki betina yang telah siap untuk dikawinkan adalah perut yang membesar telah membentuk huruf "U", gerakan berenangnya agak lamban dan lubang kloakanya berwarna agak kemerahan.
Sebelum dikawinkan sebaiknya mas koki betina dipisahkan selama kurang lebih satu bulan. Tujuan pemisahan ini adalah untuk menimbulkan rangsangan yang cukup besar untuk melakukan perkawinan. pada unit perkolaman yang mempunyai saluran air saling berhubungan satu sama lain (sistem seri), sebaiknya induk betina ditaruh pada kolam bagian hulu. Sebelum menjalani perkawinan sebaiknya kedua induk mas koki di amati secara cermat untuk menghindari terjangkitnya penyakit atau parasit yang kemungkinan besar akan menggagalkan usaha perkawinan. Induk yang terserang penyakit atau parasit cenderung menghasilkan keturunan yang kurang sehat karena kemungkinan besar akan terjangkit penyakit atau parasit yang sama. Induk yang nyata terserang penyakit sebaiknya cepat-cepat diobati sampai benar-benar sembuh sebelum dikawinkan. Sedangkan bagi induk yang tidak mengalami serangan sebaiknya diberikan perlakuan tertentu untuk mencegah terjadinya penularan, misalnya dengan perendaman pada larutan Kalium permanganat atau tetrasiklin.
Beberapa minggu sebelum dan selama perkawinan, induk mas koki sebaiknya diberikan makanan berupa jentik nyamuk atau pellet. Usahakan agar jangan memberikan makanan berupa cacing air (tubifex), karena diduga akan tertutupnya lubang kloaka sehingga telur tidak dapat dikeluarkan dan akhirnya akan menyebabkan kematian induk mas koki.
Sumber : http://budidaya-maskoki.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar