Proses pemberdayaan masyarakat perikanan baik itu nelayan, pembudidaya maupun pengolah serta lainnya adalah sebuah proses yang sangat penting dalam upaya mensejahterakan masyarakat perikanan, maka salah satu hal penting yang perlu dikembangkan adalah Kelembagaan Perikanan. Perlu kiranya kelembagaan dijadikan sebagai suatu sistem norma untuk mencapai tujuan masyarakat nelayan yang diaanggap penting. Untuk menggerakannya secara praksis, maka secara konsepsi perlu kiranya kita pelajari sebagi acuan atau gambaran dalam proses menahkodai kelembagaan perikanan.
Pengertian Kelembagaan
Pengertian Kelembagaan itu sendiri Adalah salah satu sistem yang normatif dan dijadikan sebagai wadah acuan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Hal demikian tak beda jauh seperti yang diamanahkan oleh idianto dalam paradigma berfikirnya terkait dengan kelembagaan.
Lembaga di dalam sosiologi merupakan suatu system norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. System norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi (reward system). System norma tersebut merupakan hasil proses berangsur-angsur menjadi suatu system yang terorganisasi. Artinya, system itu telah teruji kredibilitasnya, dipercaya sebagai sarana mencapai tujuan tertentu
Pembangunan nasional sektor kelautan dan perikanan merupakan proses yang bertujuan untuk memperkuat posisi pelaku utama dan keluarganya serta pelaku usaha di
semua sektor sesuai dengan usahanya, agar lebih baik, lebih menguntungkan, lebih sejahtera, mandiri, terampil, dinamis, efisien dan professional, serta berdaya guna dengan tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari.
Pelaku Utama Perikanan ditempatkan bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya, sehingga diharapkan pelaku utama bisa menjadi tonggak terbentuknya kelembagaan pelaku utama perikanan sebagai organisasi yang kuat dan mandiri dalam mencapai tujuan bersama dari anggotanya.
Mengingat saat ini di lingkungan masyarakat telah tumbuh beberapa kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, maka dibutuhkan penyuluhan yang diarahkan kepada penumbuhan dan 18 pengeembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pengembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah ikan melalui pendekatan kelompok sehingga kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan mampu tumbuh dan berkembang lebih baik. Orientasi dari proses tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha Perikanan yang mandiri.Tumbuh dan berkembangnya kelompok - kelompok dalam masyarakat, umumnya didasarkan atas adanya kepentingan dan tujuan bersama, sedangkan kekompakan kelompok tersebut tergantung pada faktor pengikat yang dapat meningkatkan keakraban individu-individu yang menjadi anggota kelompok.
Pengertian Kelembagaan itu sendiri Adalah salah satu sistem yang normatif dan dijadikan sebagai wadah acuan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Hal demikian tak beda jauh seperti yang diamanahkan oleh idianto dalam paradigma berfikirnya terkait dengan kelembagaan.
Lembaga di dalam sosiologi merupakan suatu system norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. System norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi (reward system). System norma tersebut merupakan hasil proses berangsur-angsur menjadi suatu system yang terorganisasi. Artinya, system itu telah teruji kredibilitasnya, dipercaya sebagai sarana mencapai tujuan tertentu
Pembangunan nasional sektor kelautan dan perikanan merupakan proses yang bertujuan untuk memperkuat posisi pelaku utama dan keluarganya serta pelaku usaha di
semua sektor sesuai dengan usahanya, agar lebih baik, lebih menguntungkan, lebih sejahtera, mandiri, terampil, dinamis, efisien dan professional, serta berdaya guna dengan tetap memperhatikan lingkungan yang terpelihara dan lestari.
Pelaku Utama Perikanan ditempatkan bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya, sehingga diharapkan pelaku utama bisa menjadi tonggak terbentuknya kelembagaan pelaku utama perikanan sebagai organisasi yang kuat dan mandiri dalam mencapai tujuan bersama dari anggotanya.
Mengingat saat ini di lingkungan masyarakat telah tumbuh beberapa kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, maka dibutuhkan penyuluhan yang diarahkan kepada penumbuhan dan 18 pengeembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pengembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah ikan melalui pendekatan kelompok sehingga kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan mampu tumbuh dan berkembang lebih baik. Orientasi dari proses tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha Perikanan yang mandiri.Tumbuh dan berkembangnya kelompok - kelompok dalam masyarakat, umumnya didasarkan atas adanya kepentingan dan tujuan bersama, sedangkan kekompakan kelompok tersebut tergantung pada faktor pengikat yang dapat meningkatkan keakraban individu-individu yang menjadi anggota kelompok.
Dengan berkelompok maka pelaku utama akan belajar mengorganisasi kegiatan bersama-sama, yaitu membagi pekerjaan dan mengkoordinisasi pekerjaan dengan mengikuti tata tertib sebagai hasil kesepakatan mereka. Mereka belajar membagi peranan dan melakukan peranan tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama kelompok yang kompak, yaitu setiap anggota merasa memiliki komitmen terhadap kelompoknya. Mereka merasa "In Group" yaitu mengembangkan "ke-kitaan bukan ke-kamian". Dengan demikian akan merasa bangga sebagai suatu kelompok yang terorganisasi secara baik, dibandingkan berbuat sendiri-sendiri.
Kelompok pelaku utama adalah kumpulan pelaku utama yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut. Pelaku utama diharapkan dapat mandiri dalam arti mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Siahaan, 2012; http://siahaanwithluph.wordpress.com/struktur-organisasi/
Kelompok pelaku utama adalah kumpulan pelaku utama yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata, mempunyai daya tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu kegiatan. Hal ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok tersebut. Pelaku utama diharapkan dapat mandiri dalam arti mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Tumbuhnya kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan melalui kelompok.
Pengembangan kelompok diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan usaha perikanan, penguatan kelompok menjadi organisasi kelompok yang kuat dan mandiri.
Ciri-ciri Kelompok yang sudah kuat dan mandiri antara lain:
1. Adanya pertemuan/rapat anggota dan pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan.
2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipatif.
3. Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama.
4. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang lengkap.
5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama disektor hulu dan hilir.
6. Memfasilitasi usaha secara komersial dan berorientasi pasar.
7. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para pelaku utama umumnya anggota kelompok.
8. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok dengan pihak lain.
9. Adanya pemupukan modal usaha yang baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok.
1. Adanya pertemuan/rapat anggota dan pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan.
2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara partisipatif.
3. Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama.
4. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang lengkap.
5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama disektor hulu dan hilir.
6. Memfasilitasi usaha secara komersial dan berorientasi pasar.
7. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para pelaku utama umumnya anggota kelompok.
8. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok dengan pihak lain.
9. Adanya pemupukan modal usaha yang baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok.
Bila semua anggota kelompok secara sadar sepakat untuk mengikuti anjuran dan merasakan manfaat dari kegiatan berkelompok, maka langkah selanjutnya adalah berupa bimbingan-bimbingan. Bimbingan tersebut terus dilakukan secara berkala melalui upaya pembinaan yang terus menerus. Pembinaan kepada para sasaran/pelaku utama dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.
Pembinaan tidak semata-mata hanya dilakukan oleh penyuluh perikanan/pendamping saja, melainkan harus ada dukungan yang kuat dari instansi terkait lainnya, karena dalam proses pembinaan sering ditemui permasalahan yang dihadapi di lapangan dan harus melibatkan institusi lain.
Pengembangan kelompok pelaku utama diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompok pelaku utama dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan usahanya, penguatan kelompok pelaku utama menjadi organisasi yang kuat dan mandiri. Kegiatan ini dalam proses penyuluhan perikanan sering disebut dengan Pembinaan Manajerial Kelompok.
Beberapa langkah-langkah sederhana, urgen dan efektif dalam pembinaan manajerial kelompok, adalah:
1. Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2. Pembuatan papan nama dan struktur organisasi kelompok
3. Penyusunan buku administrasi kelompok
4. Pengorganisasian kelompok
5. Permodalan kelompok
6. Pengelolaan pinjaman ke anggota kelompok
7. Pemeriksaaan keuangan kelompok
8. Pengelolaan kesehatan keuangan kelompok
Agar Kelembagaan Pelaku utama perikanan dapat berkembang secara melembaga perlu dilakukan Kegiatan aebagaimana biasanya, Bila semua anggota kelompok masyarakat secara sadar sepakat untuk mengikuti anjuran dan merasakan manfaat dari kegiatan berkelompok, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan dalam bentuk bimbingan bimbingan.
Bimbingan tersebut dilakukan secara berkala kepada pelaku utama kegiatan perikanan melalui upaya pembinaan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama secara terus menerus. Pembinaan tersebut semata-mata tidak hanya dilakukan oleh penyuluh perikanan/pendamping saja, melainkan harus ada dukungan yang kuat dari institusi terkait lainnya berdasarkan permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Pelaksanaan bimbingan tersebut dilakukan dengan cara:
1. Pembinaan Teknis Bidang Usaha Kelompok
Pembinaan teknis bidang usaha kelompok dilakukan melalui bimbingan mengenai:
Pembinaan manajerial kelompok dilakukan melalui bimbingan mengenai:
a. Penyusunan RUK
RUK disusun bersama berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat anggota yang dipimpin oleh ketua kelompok dengan didampingi penyuluh perikanan. RUK minimal memuat tentang biodata kelompok, rencana kerja, kebutuhan nyata kelompok, dan analisa usaha serta prospek usaha di bidang kelautan dan perikanan. RUK yang telah disusun kemudian ditandatangani oleh Ketua Kelompok, tenaga pendamping serta diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Dinas yang membidangi Kelautan dan Perikanan sebagai Pembina. RUK dibuat dengan materi/informasi sebagai berikut:
1. Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
2. Pembuatan papan nama dan struktur organisasi kelompok
3. Penyusunan buku administrasi kelompok
4. Pengorganisasian kelompok
5. Permodalan kelompok
6. Pengelolaan pinjaman ke anggota kelompok
7. Pemeriksaaan keuangan kelompok
8. Pengelolaan kesehatan keuangan kelompok
Agar Kelembagaan Pelaku utama perikanan dapat berkembang secara melembaga perlu dilakukan Kegiatan aebagaimana biasanya, Bila semua anggota kelompok masyarakat secara sadar sepakat untuk mengikuti anjuran dan merasakan manfaat dari kegiatan berkelompok, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan dalam bentuk bimbingan bimbingan.
Bimbingan tersebut dilakukan secara berkala kepada pelaku utama kegiatan perikanan melalui upaya pembinaan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama secara terus menerus. Pembinaan tersebut semata-mata tidak hanya dilakukan oleh penyuluh perikanan/pendamping saja, melainkan harus ada dukungan yang kuat dari institusi terkait lainnya berdasarkan permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Pelaksanaan bimbingan tersebut dilakukan dengan cara:
1. Pembinaan Teknis Bidang Usaha Kelompok
Pembinaan teknis bidang usaha kelompok dilakukan melalui bimbingan mengenai:
- Penguatan modal usaha;
- Penangkapan ikan;
- Budidaya ikan;
- Jasa dan industri perikanan;
- Peningkatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan aparat;
- Pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan (konservasi);
- Pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan;
- Pengolahan dan pemasaran hasil;
- Penguatan kelembagaan usaha;
- Kontribusi pelaku utama kelautan dan perikanan;
- Identifikasi potensi wilayah dan sumberdaya perikanan yang ada di lingkungannya;
- Pemilihan teknologi yang dibutuhkan; dan
- Peningkatan kapasitas produksi dan mutu hasil.
Pembinaan manajerial kelompok dilakukan melalui bimbingan mengenai:
a. Penyusunan RUK
RUK disusun bersama berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat anggota yang dipimpin oleh ketua kelompok dengan didampingi penyuluh perikanan. RUK minimal memuat tentang biodata kelompok, rencana kerja, kebutuhan nyata kelompok, dan analisa usaha serta prospek usaha di bidang kelautan dan perikanan. RUK yang telah disusun kemudian ditandatangani oleh Ketua Kelompok, tenaga pendamping serta diketahui oleh Kepala Desa dan Kepala Dinas yang membidangi Kelautan dan Perikanan sebagai Pembina. RUK dibuat dengan materi/informasi sebagai berikut:
a) Gambaran umum kelompok, berisi:
1. rencana produksi.
2. rencana pemasaran (harga, tujuan pasar, dsb).
3. analisa usaha.
d) Rencana pendampingan, berisi:
1. pendampingan teknis.
2. pendampingan manajerial.
e) Keberhasilan yang ingin dicapai berupa:
a.Peningkatan kemampuan kelompok, yang berisi:
Dana yang disalurkan kepada kelompok pelaku utama bidang perikanan merupakan penguatan modal untuk terus dipupuk menjadi dana penguatan modal kelompok untuk pengembangan usaha kelompok secara berkelanjutan.
- Nama kelompok dan tahun berdirinya.
- Alamat kelompok.
- Susunan pengurus dan perkembangan jumlah anggotanya.
- Pengakuan keberadaan kelompok oleh masyarakat/instansi terkait.
- Maksud dan tujuan pendirian kelompok sebagaimana tercantum dalam ad/art.
- Jenis kegiatan usaha yang sedang berjalan, produksi saat ini dan pemasarannya.
- Perkembangan sarana yang dimiliki dari saat ini serta asal modal tersebut.
- Administrasi kelompok (buku pendukung).
- Nama, domisili, dan prestasi tenaga pendamping.
- Mitra usaha (pemerintah/swasta).
- Prestasi kelompok.
- investasi.
- Modal kerja (pembelian sarana produksi yang akan digunakan).
- Pengembangan kelembagaan (pelatihan, administrasi kelompok, pengembangan pemasaran, dan lain-lain).
1. rencana produksi.
2. rencana pemasaran (harga, tujuan pasar, dsb).
3. analisa usaha.
d) Rencana pendampingan, berisi:
1. pendampingan teknis.
2. pendampingan manajerial.
e) Keberhasilan yang ingin dicapai berupa:
a.Peningkatan kemampuan kelompok, yang berisi:
- Administrasi kelompok (adanya kelengkapan administrasi).
- Produksi dan pemasaran (terjadinya peningkatan).
- Dampak terhadap kelompok.
- Dampak terhadap masyarakat sekitar kelompok.
- Dampak terhadap lingkungan/ekologi yang dapat dirasakan oleh anggota kelompok maupun masyarakat.
Dana yang disalurkan kepada kelompok pelaku utama bidang perikanan merupakan penguatan modal untuk terus dipupuk menjadi dana penguatan modal kelompok untuk pengembangan usaha kelompok secara berkelanjutan.
Penguatan modal kelompok dapat dilakukan dari anggota kelompok berupa iuran dan simpanan kelompok serta dana bentuan dari pemerintah dan pihak lainnya.
Pengadaan dan penyaluran sarana produksi perikanan dengan jenis dan jumlah sarana yang dilakukan secara transparan dan diputuskan oleh kelompok, yang dibuktikan dengan berita acara serah terima barang.
Pemanfaatan dana kelompok untuk modal kerja direncanakan bersamasama secara transparan oleh kelompok. Penarikan, pembelanjaan, dan pembukuan mengikuti prosedur yang sama dengan dana pengadaan sarana/prasarana.
Untuk pengadministrasian dana kolompok, terlebih dahulu harus disepakati mekanisme yang diterapkan untuk menghimpun dana pengembalian dari pelaku utama perikanan. Selanjutnya ditentukan pengurus atau pengelola dana tersebut. Dalam hal ini perlu dicari alternatif mekanisme yang sederhana tetapi transparan, sehingga mudah dikontrol oleh semua pihak yang terkait.
Keuntungan dari modal kelompok disimpan dalam rekening kelompok yang bersangkutan, yang dapat ditarik sesuai kebutuhan dan prosedur yang disepakati.
c. Pengembangan Usaha kelompok
Berbagai bidang usaha yang dapat dikelola oleh kelompok masyarakat antara lain bidang usaha kios sarana produksi, usaha jasa, konservasi berorientasi ekonomi, budidaya, pengolahan, penangkapan dan pemasaran hasil perikanan.
d. Pengembangan Pemasaran Hasil dan Bimbingan Manajerial Lainnya
3. Pembinaan aspek sosial
Pembinaan aspek sosial dapat dilakukan antara lain melalui bimbingan mengenai:
1. Kesadaran hukum;
2. Pembinaan kader;
3. Taat perjanjian; dan
4. Pembinaan hubungan dengan kelembagaan lain.
E. Pelaksana Pembinaan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama
Pembinaan/pendampingan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan sepenuhnya oleh penyuluh perikanan dengan bekerjasama dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait yang kompeten sesuai dengan substansi materi pembinaan
F. Kelas Kemampuan dan Klasifikasi Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan
Kelembagaan pelaku utama perikanan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelas dengan memperhatikan pada:
1. Penguasaan teknologi;
2. Pengorganisasian;
3. Skala Usaha;
4. Kemampuan Permodalan;
5. Kemitraan/Kerjasama; dan
6. Akses informasi pasar.
Keuntungan dari modal kelompok disimpan dalam rekening kelompok yang bersangkutan, yang dapat ditarik sesuai kebutuhan dan prosedur yang disepakati.
c. Pengembangan Usaha kelompok
Berbagai bidang usaha yang dapat dikelola oleh kelompok masyarakat antara lain bidang usaha kios sarana produksi, usaha jasa, konservasi berorientasi ekonomi, budidaya, pengolahan, penangkapan dan pemasaran hasil perikanan.
d. Pengembangan Pemasaran Hasil dan Bimbingan Manajerial Lainnya
3. Pembinaan aspek sosial
Pembinaan aspek sosial dapat dilakukan antara lain melalui bimbingan mengenai:
1. Kesadaran hukum;
2. Pembinaan kader;
3. Taat perjanjian; dan
4. Pembinaan hubungan dengan kelembagaan lain.
E. Pelaksana Pembinaan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama
Pembinaan/pendampingan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelembagaan pelaku utama perikanan sepenuhnya oleh penyuluh perikanan dengan bekerjasama dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait yang kompeten sesuai dengan substansi materi pembinaan
F. Kelas Kemampuan dan Klasifikasi Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan
Kelembagaan pelaku utama perikanan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelas dengan memperhatikan pada:
1. Penguasaan teknologi;
2. Pengorganisasian;
3. Skala Usaha;
4. Kemampuan Permodalan;
5. Kemitraan/Kerjasama; dan
6. Akses informasi pasar.
Sumber:
Anonimous, 2007. Modul Pelatihan Kelompok. Program Pengembangan Kecamatan, Regional Management Unit Wilayah - VII Jawa Timur.
Siahaan, 2012; http://siahaanwithluph.wordpress.com/struktur-organisasi/
Pranoto, J dan Suprapti, W. 2006. Membangun Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia, Jakarta.
Do you understand there's a 12 word phrase you can communicate to your crush... that will trigger intense feelings of love and instinctual attraction for you buried inside his heart?
BalasHapusThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, treasure and guard you with his entire heart...
12 Words Will Fuel A Man's Desire Response
This impulse is so built-in to a man's genetics that it will drive him to try better than before to to be the best lover he can be.
Matter of fact, triggering this dominant impulse is so essential to achieving the best possible relationship with your man that the instance you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will instantly notice him expose his heart and mind for you in a way he never expressed before and he'll recognize you as the one and only woman in the universe who has ever truly appealed to him.
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802