Jumat, 06 Maret 2020

Kelembagaan Pelaku Utama - Proses Penumbuhan














Kegiatan Penyuluhan Perikanan merupakan suatu proses pembelajaran dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan sasaran dari penyuluhan perikanan yakni para pelaku utama dan/atau pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan, maka proses penyuluhan tidak hanya dapat dilakukan langsung kepada pelaku utama/pelaku usaha selaku sasaran utama penyuluhan perikanan. Tapi juga dapat dilakukan melalui sasaran antara penyuluhan sebagaimana tercantum dalam UU No. 16 Tahun 2006 tentang sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yakni kelompok atau lembaga pemerhati perikanan, serta generasi muda dan tokoh masyarakat.

Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Sedangkan yang dimaksud dengan kelompok perikanan atau dapat juga disebut dengan kelembagaan pelaku utama perikanan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. KEP. 14/MEN/2012 adalah kumpulan para pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudi daya ikan, dan pengolah ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan yang ditujukan kepada sasaran antara dalam hal ini kelompok, sangat dipengaruhi oleh proses penumbuhan dan pengembangan dari kelompok itu sendiri. Umumnya, penumbuhan kelompok pelaku utama perikanan lebih didasarkan pada hal-hal yang bersifat fisik atau lebih berorientasi pada homogenitas atau kesamaan-kesamaan secara fisik yang dimiliki oleh setiap anggota seperti usia, jenis kelamin, suku, warna, agama, usaha, dan sifat-sifat fisik lainnya.

Sebagai contoh dalam penumbuhan kelembagaan pelaku utama perikanan khususnya para pembudidaya ikan biasanya didasarkan atas prinsip-prinsip berikut: 1. Prinsip Hamparan atau Kawasan
2. Prinsip Kesamaan Jenis Usaha, dan
3. Prinsip Kesamaan Kepentingan dan Kebutuhan

Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut secara umum masih dapat digunakan sebagai dasar penumbuhan sebuah kelompok. Namun yang paling penting dalam proses penumbuhan sebuah kelompok harus didasarkan pada ikatan-ikatan alami yang bersifat emosional/mental (Afinitas) seperti adanya tujuan yang sama, saling pengertian, rasa memiliki, saling percaya, saling perhatian, cinta dan kasih sayang, saling mendukung, dan ikatan-ikatan alami lainnya. Ikatan-ikatan ini diyakini akan akan menjadi pengikat yang kuat bagi kelompok-kelompok perikanan yang akan berkembangan menuju sebuah kelompok yang mandiri.

Sebagaimana yang tercantum dalam keputusan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor. KEP.14/MEN/2012 bahwa yang menjadi unsur pengikat yang kuat bagi kelembagaan pelaku utama perikanan yang mandiri diantaranya: 1. Adanya kepentingan yang sama;
2. Adanya motivasi untuk berkembang diantara mereka;
3. Adanya saling mengenal dengan baik antara sesama anggotanya, akrab, dan saling percaya;
4. Adanya sentra/kluster/areal/zona yang menjadi tanggung jawab bersama diantara anggotanya;
5. Adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas;
6. Adanya pengelolaan administrasi, sarana dan prasarana serta keuangan secara bersama;
7. Adanya kader yang berdedikasi untuk menggerakkan para pelaku utama dan kepemimpinannya
diterima oleh sesama pelaku utama lainnya;
8. Adanya kegiatan yang dapat memberi manfaatn bagi sebagian besar anggotanya;
9. Adanya dorongan dari tokoh masyarakat setempat untuk mendukung program yang telah ditentukan;
10. Adanya jejaring kerja/usaha serta akses terhadap kelembagaan keuangan dan pasar; serta
11. Memiliki akses terhadap teknologi dan informasi.

Adapun proses terbentuknya sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Seperti yang terlihat dalam 
bagan berikut ini: 



Penjelasan dari bagan diatas:
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.

Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

A. Unsur-Unsur Yang Perlu Diperhatikan dalam Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan kelompok
1. Adanya saling mengenal dengan baik antara sesama anggotanya, akrab, dan saling percaya mempercayai.
2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha
3. Memiliki kesamaan dalam hal: tradisi/kebiasaan, pemukiman, jenis usaha, hamaparan, jenis alat tangkap/kapal,
4. Keanggotaan setiap kelompok berkisar 10-25 orang.
5. Memiliki motivasi untuk berkembang

B. Dasar Pengelompokan Kelembagaan Pelaku Utama
1. Kelembagaan Pelaku Utama berdasarkan
a) Segmen (pembenihan, pendederan, pembesaran, saprokan, pemasaran, pengolah,
penangkapan dll)
b) Usaha pada komoditas utama yang sama

2. Kelembagaan pelaku utama diarahkan menjadi asosiasi perikanan (ASOKAN)
Pengelompokan dapat didasarkan pula kepada:
a) Jenis alat /usaha atau RTP (Rumah Tangga Perikanan) atau RTBP ( Rumah Tangga Buruh
Perikanan)
b) Peranan anggota kelembagaan didalam RTP (apakah sebagai juragan, penggarap, buruh) yang pada prinsipnya berperan sebagai decision maker (penentu).
c) Lokasi atau sosiometri (anggota kelembagaan bebas memilih kontak nelayan/pembudidaya ikan/pengolah, atau berdararkan hubungan sejarah/famili)
d) Status anggota kelembagaan di dalam lingkungan keluarganya (Bapak, Ibu, anak, Pemuda, wanita)

C. Langkah-langkah Penumbuhan Kelompok
Kelompok dapat terbentuk dengan sendirinya (tanpa bantuan pihak luar) dan dapat pula terbentuk dengan bantuan pihak luar, sehingga agar pelaku utama dapat membentuk kelompok, perlu adanya rangsang dan motivasi, antara lain dengan cara-cara berikut :

1) Memberikan penerangan mengenai keuntungan membentuk kelompok, melalui ceramah, diskusi, tanya-jawab, pemutaran film/slide, siaran televisi, penyebaran brosur/leaflet dan lain-lain.
2) Mengajak para pelaku utama untuk mengunjungi kelompok-kelompok lain yang sudah berhasil.

Dalam pelaksanaan penumbuhan kelompok, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi Potensi
Petugas/tenaga pendamping mengamati dan meneliti apakah ada pelaku utama dan pelaku usaha bidang perikanan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi suatu kelembagaan kelompok pelaku utama antara lain:
a) Keberhasilan kegiatan usahanya dalam beberapa musim atau tahun.
b) Sering atau berani mencoba sesuatu teknologi baru.
c) Hubungan dengan aparat desa, Instansi/Dinas, lembaga lain, tokoh masyarakat, Penyuluh atau pembina lainnya, cukup baik untuk berkonsultasi atau dalam rangka mencari sesuatu informasi yang berhubungan dengan pembangunan perikanan.
d) Mau dan mampu melaksanakan serta mengembangkan program Pemerintah.

2. Pelaksanaan Penumbuhan:
a) Koordinasi dengan pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan kontak pelaku utama yang ada wilayah kerja penyuluhan untuk terlaksananya pertemuan para pelaku utama.
b) Musyawarah penumbuhan kelembagaan kelompok pelaku utama
c) Pengukuhan kelembagaan kelompok pelaku utama

Penumbuhan kelembagaan pelaku utama sebagai wahana kerjasama antara anggota kelompok dan antara kelompok dengan pihak lain :
(1) Menciptakan suasana saling kenal, saling percaya mempercayai dan selalu berkeinginan untuk berkejasama dalam bisnis perikanan.
(2) Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat dan pandangan- pandangan di antara anggota untuk mencapai tujuan bersama dalam kegiatan bisnis perikanan.
(3) Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja diantara sesama anggota sesuai dengan kesepakatan bersama.
(4) Mengembangkan kedisiplinan dan rasa/tanggung jawab diantara sesama anggota kelompok dalam mencapai keberhasilan bisnis perikanan.
(5) Merencanakan dan melaksanakan musyawarah dan pertemuan-pertemuan lainnya agar tercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kelompoknya dalam menunjang bisnis perikanan.
(6) Mentatati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam kelompok
(7) Melaksanakan tukar menukar pikiran.
(8) Bekerjasama dengan pihak-pihak penyedia kemudahan sarana produksi perikanan, pengolahan, dan pemasaran hasil.
(9) Mengembangkan kader kepemimpinan di kalangan para anggota kelompok dengan jalan memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk megembangkan keterampilan dibidang tertentu sehingga berperan sebagai agen teknologi.
(10) Mengadakan akses ke lembaga keuangan untuk keperluan pengembangan usaha para anggota kelompok
(11) Melaksanakan hubungan melembaga dengan kios penyedia sarana produksi perikanan dalam pelaksanakan RUK, pengolahan, pemasaran hasil dan permodalan.

Bila semua pelaku utama bekerja secara sendiri-sendiri tentu saja tidak akan mampu mengembangkan usaha dengan baik. Namun setelah digabung dalam kelompok dan masuk dalam wadah kelembagaan kelompok maka berbagai keunggulan dan keuntungan pasti akan diperoeh, misalnya mudah mendapatkan modal usaha, dapat bermitra dengan lembaga keuangan serta mempermudah dalam akses pemasarannya. Dengan manfaat berlembaga cukup besar dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan masyarakat bidang kelautan dan perikanan.

Dalam rangka penumbuhan kelompok pelaku utama bidang kelautan dan perikanan melalui pengelompokan yang antara lain dapat dibagi kedalam;
1) Kelembagaan Pelaku Utama berdasarkan JENIS USAHA
2) Kelembagaan Pelaku Utama Berdasarkan SKALA USAHA
3) Kelembagaan Pelaku Utama Berdasarkan STATUS USAHA
4) Kelembagaan Pelaku Utama Berdasarkan KOMODITAS UTAMA
5) Kelembagaan Pelaku Utama Berdasarkan TEMPAT TINGGAL/ DOMISILI


Sumber Referensi:

................., 2019; http://suarapenyuluhperikananpati.blogspot.com

................., 2017; https://apriyanispi90.blogspot.com







1 komentar:

  1. Strange "water hack" burns 2lbs overnight

    Over 160k men and women are trying a simple and SECRET "water hack" to lose 1-2 lbs each night in their sleep.

    It is very easy and it works every time.

    This is how to do it yourself:

    1) Take a clear glass and fill it with water half glass

    2) Proceed to learn this amazing hack

    so you'll be 1-2 lbs lighter in the morning!

    BalasHapus