Ketika seseorang membahas tentang cara budidaya ikan gabus, apa yang ada di fikiran anda? Apakah anda mengenal sosok ikan yang satu ini? Ikan ini merupakan ikan predator di air tawar, sangat liar dan rakus hingga biasanya di takuti oleh para peternak ikan. Ikan gabus merupakan ikan buas pemakan segala benih ikan, bahkan ikan gabus juga memangsa serangga – serangga yang di temukan di air beserta beberapa ikan dewasa jika ia hidup di habitat asalnya.
Ikan gabus berasal dari Indonesia, sering di temukan hidup di perairan air tawar, waduk, sungai dan bahkan di rawa – rawa. Namun sayangnya, sekarang populasi dari ikan gabus kian berkurang, sehingga melakukan tindakan budidaya tentunya sesuatu yang sangat di perlukan dan di kembangkan. Ikan gabus ini di kenal dengan berbagai nama, seperti haruan, kocolan, bogo, bale salo, kutuk,bayong dan licingan.
Ketika anda telah berniat untuk melakukan budidaya ikan gabus, karena kandungan dan berbagai manfaat yang di miliki ikan ini sangat banyak sekali dan sepertihalnya Cara Budidaya Ikan Nila, anda bisa memanen hasilnya. Tapi anda harus mengetahui terlebih dahulu langkah – langkah dalam membudidayakan ikan gabus tersebut, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa ikan ini memiliki sifat predator. Bahkan ikan ini juga memangsa kodok selain dari berbagai ikan ikan kecil. Berikut serangkaian tata cara memelihara ikan gabus agar panen anda melimpah :
1. Pemilihan Tempat
Ada bebrapa tempat pembudidayaan ikan gabus yang biasa di pakai oleh para peternak ikan gabus, yaitu : kolam tana, kolam terpal maupun kolam beton. Pilihlah salah satu jenis kolam yang akan kamu pakai nantinya, sesuaikan dengan modal awal. Berikut beberapa poin penting yang harus kamu ketahui tentang ketiga jenis kolam pemeliharaan ikan gabus ini :
Kolam Tanah
Untuk kolam ikan gabus yang menggunakan media langsung dari tanah, cara membuatnya cukup sederhana yaitu dengan menggali tanah yang permukaannya datar hingga mencapai kedalaman tertentu (disesuaikan dengan keinginan pemilik) dan kemudian anda hanya tinggal melakukan penimbunan di bagian sisi kolam agar ketinggian dari kolam tersebut bisa bertambah.
Untuk masalah air yang akan digunakan di dalam kolam ikan gabus tersebut, biasanya berasal dari anak sungai yang di aliri dari atas kolam, dan air yang telah melimpah akan masuk dan mengalir ke dalam selokan yang di siapkan di dekat kolam hingga akan terjadi sirkulasi air yang baik. Selain lebih praktis dan hemat biaya, berikut beberapa keuntungan lain yang di peroleh melalui kolam dengan media tanah ini :
- Kemungkinan ikan mendapatkan pakan alami akan lebih tinggi, hingga akan membantu dalam budidaya ikan gabus dan menjaga agar para ikan tumbuh dengan sehat. Akan selalu ada beberapa pakan alami yang hidup dan berkembang biak secara langsung di dalam kolam ikan berjenis ini seperti beberpa jenis ikan – ikan kecil, udang – udang liar dan beberapa zat renik.
- Perairan yang di hasilkan di dalam kolam ini akan lebih subur jika dilakukan proses pemupukan terlebih dahulu sebelum mengolah kolam.
- Proses pergantian air yang biasanya bersumber dari aliran sungai tentunya memberikan tingkat tinggi dari masuknya pakan alami.
Kolam Terpal
Sekarang ini, penggunaan kolam terpal untuk berbagai budidaya ikan kian populer, pada Cara Budidaya Ikan Koi, banyak peternak ikan tersebut yang memilih menggunakan kolam terpal. Banyak jenis ikan lain yang biasanya di budidayak dengan menggunakan kolam berjenis ini, ikan gabus misalnya.
Penggunaan kolam terpal tentunya akan lebih praktis dan mudah, pembuatannya juga akan lebih murah jika di bandingkan dengan kolam beton dan tentunya memiliki beberapa kenggulan antara lain:
- Bagus untuk daerah yang tidak bagus atau tidak mudah mendapatkan air. Jika anda tinggal di daerah yang tidak terlalu mudah untuk mendapatkan air, daerah berpasir dan di pesisir dimana lapisan tanahnya tentu tidak bisa menampung air. Maka penggunaan kolam terpal adalah pilihan yang bagus.
- Menjaga kestabilan suhu di kolam. Beberapa petani ikan telah membuktikan kehebatan dari kolam terpal yang nyatanya mampu menahan fluktuasi atau perubahan suhu air kolam yang biasanya terjadi karena alas sekam yang di tabur pada dasar kolam.
- Tidak terlalu berbau. Berbeda dengan menggunakan kolam ikan yang terbuat langsung dari media tanah, penggunaan kolam terpal akan meminimalisir bau lumpur maupun bau tanah pada ikan yang di hasilkan.
- Lebih mudah untuk melakukan pemanenan. Karena pada kolam ikan terpal ini akan minim lumpur atau bahkan tidak ada sama sekali, jadi proses pemanenan akan lebih mudah dan cepat.
- Jarang di temukan adanya penyakit maupun hama. Kebersihan pada kolam ini relatif stabil, makanya jarang di temukan adanya ikan yang terjangkit penyakit maupun yang terkena hama tertentu.
Beternak ikan gabus di kolam beton atau melakukan budidaya menggunakan media kolam yang satu ini memang memerlukan persiapan dan juga perawatan yang akan berbeda dengan budidaya ikan menggunakan 2 media kolam jenis lainnya.
Walaupun sebenarnya untuk proses pembudidayaan ikan gabus, kolam beton di anggap paling bagus di antara yang lainnya. Berikut beberapa kelebihan ketika menggunakan kolam beton :
- Berbeda dengan kolam tanah, air yang di aliri kedalam kolam tidak akam mudah kotor dan lebih higienis karena tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
- Jauh lebih awet struktur kolam ini jika di bandingkan dengan struktur kolam yang lainnya.
- Lebih tahan dan akan lebih jarang membutuhkan proses perawatan.
- Mudah di bersihkan pada masa panen.
- Ikan yang di hasilkan ketika panen tidak akan berbau tanah maupun lumpur.
2. Memilih Indukan Ikan Gabus
Sebelum melakukan pembudidayaan, tentunya anda terlebih dahulu harus memilih indukan yang bagus, sehat dan aktif. Perbedaan induk jantan dan betina ikan gabus adalah sebagai berikut :
- Ikan gabus jantang biasanya akan mempunyai bentuk kepala yang oval dan betina yang berbentuk bulat.
- Warna tubuh ikan gabus jantan sedikit gelap dan pada betina terdapat warna kontras yang cukup terang.
- Lubang genital pada ikan gabus jantan biasanya berwarna merah dan jika di tekan akan keluar cairan bening dan pada betina jika di tekan pada bagian perut akan mengeluarkan telur, bertekstur lembek dan cenderung berukuran lebih besar dari pada perut ikan gabus jantan.
3. Memulai Pemijahan dan Proses Penetasan Telur
Pemijahan sendiri berarti sebuah proses di mana adanya pelepasan telur beserta sperma pada induk ikan yang nantinya akan menghasilkan pembuahan. Ini adalah proses yang terjadi ketika anda telah menemikan indukan untuk melakukan pemijahan.
Campurkan beberapa indukan jantan dan betina, setidaknya 20 hingga 30 indukan. Disinilah bak atau kolam yang telah anda pilih sebelumnya di perlukan. Sama seperti Cara Budidaya Ikan Cupang, ada beberapa kolam yang di perlukan, salah satunya untuk proses pemijahan.
Biarkan indukan ikan gabus selama 3 atau 4 hari di dalam kolam tersebut, usahakan agar air untuk tetap mengalir selama terjadinya proses pemijahan berlangsung. Beberapa tanaman air bisa anda tambahkan ke dalam kolam selam pemijahan. Isi air kolam dengan batasan hingga 50 cm. Biasanya ikan gabus betina mampu menghasilkan hingga 11.000 butit telur.
Telur – telur tersebut akan menetas dalam waktu lebih kurang sehari. Aturlah suhu kolam hingga 28 derajat C. Biarkan saja anakan ikan gabus yang telah menetas tersebut, karena mereka masih menyimpan cadangan makanan sendiri untuk selama lebih kurang 2 hari.
4. Perawatan Larva Ikan Gabus
Untuk merawat burayak atau larva dari ikan gabus, maka anda harus mempersiapkan beberapa langkah pemeliharaan, berikut penjabarannya :
Perawatan burayak ketika menginjak umur 2 hari seperti yang dijelaskan di atas bahwa larva atau burayak ini telah menyimpan cadangan makanan untuk 2 hari lamanya, dan setelah itu anda di haruskan memberi makanan seperti artemia, anda bisa memberi pakan 3 kali dalam sehari agar larva – larva tersebut bisa tumbuh besar dengan cepat.
Perawatan saat burayak atau larva berumur 5 hariTetap memberikan makan 3 kali dalam sehari dan jika perlu sisipkan makanan tambahan seperti Daphina. Selalu ingat untuk mengganti air kolam dan kelancaran sirkulasi serta jangan lupa dalam memberikan pakan.
5. Penebaran Benih
Penebaran benih ikan gabus biasanya di lakukan ketika umur anakan ikan mencapai 2 minggu. Biasanya penebaran benih akan di lakukan ketika larva atau benih ikan belum di beri makan dan pada saat pagi hari. Setelah 2 hari berlangsung, biasanya barulah petani ikan akan memberikan pakan yang umumnya berupa pellet atau makanan buatan pabrik.
6. Cara Pemberian Pakan Rutin
Anda dapat memberikan pakan berupa pellet, namun bisa juga menyediakan beberapa jenis pakan alternatif seperti anakan rayap, sisa danging ampasan yang ada di dapur dan ikan teri. Anda juga bisa membuat campuran pakan sendiri dengan bahan – bahan : ampas tahu, bekatul, ikan teri dan juga jagung. Rebus keseluruhan bahan – bahan tersebut dan giling menjadi satu, jemur campuran pakan tadi setelah anda merasa semua bahan tercampur dengan rata.
Karena sifat dari ikan gabus ini yang sangatlah kanibal, anda harus melakukan pengontrolan sesering mungkin, apalagi ketika anda telat memberi makan. Karena hal yang di takutkan adalah terjadinya saling memangsa antara mereka dan akan menyisakan yang kuat sebagai pemenang. Ini tentunya akan berdampak pada kerugian.
7. Proses Panen
Keunikan dari cara budidaya ikan gabus ini adalah peluang anda untuk melihat kebutuhan pasar. Bahkan anda bisa melakukan proses panen secara bertahap di dalam tiap – tiap kolam. Ikan gabus adalah ikan air tawar yang memiliki daya tahan tinggi.
Dan manfaat beragam yang di miliki ikan gabus membuar ikan ini akan selalu di minati. Jangan lupa untuk melakukan pensortiran atau pemisahan setidaknya sebulan sekali. Pilihlah ukuran ikan gabus yang sama besar dan pisahkan dengan yang berukuran lebih kecil atau lebih besar.
Kelompokkan ikan – ikan tersebut berdasarkan bentuk fisik dan besarnya ukuran mereka, ini untuk mencegah adanya sifat memakan ikan yang lebih kecil. Demikianlah rangkaian proses cara budidaya ikan gabus yang dapat anda terapkan agar menghasilkan panen yang berlimpah, selamat mencoba, semoga berhasil!
- Allington, N. I. 2002. Pengaruh Jenis Kelamin dan Ukuran Terhadap Kadar Albumin Pada Ikan Gabus (Channa striata). Tesis. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
- Almaniar, S. Taqwa, F. H. dan Jubaedah, D. 2012. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan benih Ikan Gabus (Channa striata) pada Pemeliharaan Dengan Padat Tebar Berbeda. Majalah Ilmiah Sriwijaya, 21 (15) : 46-55
- Extrada, E. H.T, Ferdinand dan Yulisman. 2013. Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa striata) Pada Berbagai Tingkat Ketinggian Air Media Pemeliharaan. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :103-114.
- Hidayatullah, S. Muslim dan F, H, Taqwa. 2015. Pendederan Larva Ikan Gabus (Channa striata) di Kolam Terpal dengan Padat Tebar Berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan. ISSN : 0853-7607. 20 (1).
- Mahardika, S, Mustahal, F, R, Indrayanto, A, Saputra. 2017. Pertumbuhan dan Sintasan Larva Ikan Gabus (Channa striata) Yang Diberi Pakan Alami Berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 7 (1) : 82-92
- Muflikhah, N., N.K. Suryati dan S. Makmur. 2008. Gabus. Balai Riset Perikanan Perairan Umum.
- Muslim. 2007. Potensi, Peluang dan Tantangan Budidaya Ikan Gabus (Channa striata) di Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Forum Perairan Umum Indonesia IV, Palembang 30 November 2007. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan. ISBN : 978-979-1156-10-3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar