Panen benih ikan gabus meliputi kegiatan pengurangan air media pemeliharaan, penseragaman ukuran/ gradding, dan pengelompokkan benih ikan gabus yang akan dipasarkan sesuai ukuran. Panen benih ikan gabus secara umum tidak dilakukan secara total karena ukuran benih yang tidak seragam. Panen dapat dilakukan secara bertahap jika benih masih dalam ukuran kecil dan dapat dilakukan secara total jika ukuran benih sudah besar namun ukuran benih yang dipanen harus dikelompokkan sesuai ukuran.
Perlakuan yang diberikan pada benih sebelum dipanen adalah pemberian immunostimulan 2 hari sebelum benih dipanen dan pemuasaan benih 12 jam sebelum benih dipanen. Pemberian immunostimulan ini adalah untuk menjaga kesehatan benih dan meningkatkan kekebalan tubuh sedangkan pemuasaan berfungsi untuk membersihkan isi perut sehingga selama proses panen maupun transportasi benih nantinya kualitas air media akan terjaga karena benih ikan gabus tidak akan memuntahkan isi perutnya.
Benih ikan gabus akan sangat rentan terhadap perubahan suhu maupun penanganan yang kasar karena permukaan kulit benih ikan gabus yang tipis dan tidak bersisik sehingga mudah terserang bakteri atau jamur. Pemanenan yang baik dilakukan pada saat suhu rendah atau pada pagi maupun sore hari dan tidak dalam keadaan hujan.
Peralatan yang digunakan dalam melakukan panen haruslah lengkap dan dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah ikan sehingga dalam proses penanganan dapat dilakukan secara cepat untuk mengurangi resiko kerusakan dan stres pada benih. Beberapa peralatan yang harus disiapkan adalah seser halus, peralatan dan perlengkapan gradding benih ikan dan wadah penampungan.
Ukuran benih yang seragam akan menjaga tingkat kelangsungan hidup/Survival Rate (SR). Grading pada usaha pembenihan dilakukan mulai minggu ke tiga dari telur menetas. Dan pada minggu ke empat dilakukan grading kembali demikian seterusnya grading dilakukan setiap minggu sampai menjadi benih kelas sebar. Masa pemeliharaan larva ikan gabus hingga memasuki ukuran panen dapat berlangsung selama 1,5 sampai 2 bulan pemeliharaan.
Informasi PenunjangPerlakuan pada saat panen akan sangat membuat benih ikan gabus stress, untuk itu kondisi kesehatan benih harus baik. Ikan yang sedang mengalami sakit tidak ddapat dipanen karena akan mengakibatkan kematian karena proses grading dan pergantian media pemeliharaan secara tiba-tiba. Penanganan ikan yang sedang sakit akan menimbulkan penularan penyakit baik pada lokasi pembenihan maupun pembesaran. Untuk mengurangi resiko infeksi dan penularan penyakit, maka pada saat dilakukan grading maupun penanganan ikan lainnya pada saat panen sebaiknya diaplikasikan antiseptik pada air media.
URUTAN KERJA
Metode panen benih ikan gabus sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan benih sesuai ukuran.
Panen dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga akan panen dapat dilakukan secara total maupun sebagian.
Panen dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga akan panen dapat dilakukan secara total maupun sebagian.
2. Identifikasi ukuran benih yang akan dipanen.
Panen juga dapat berdasarkan ukuran benih yang akan dipanen sesuai permintaan pasar.
3. Tentukan metode panen benih yang akan dilakukan apakah panen total atau sebagian.
Teknik waktu panen benih ikan ditentukan
1. Identifikasi kesehatan benih ikan gabus yang akan dipanen.
Ikan yang sehat akan memiliki vitalitas yang baik, dan dapat dilihat dari gerakan yang lincah.
2. Tentukan waktu panen.
Panen dilakukan pada kondisi suhu rendah, dan dapat dilakukan pagi atau sore hari.
3. Atur tempat grading dan teknik panen.
Posisi panen dilakukan didekat bak penampungan.
Jenis dan jumlah alat disiapkan sesuai kebutuhan
- Buat ceklist daftar alat yang akan digunakan berupa kolam dengan isi nama alat, jumlah dan kegunaan
- Siapkan bak plastik penampung benih sesudah diayak. Bak plastik yang disiapkan sebanyak lima buah dengan fungsi empat bak sebagai wadah benih setelah diayak dan satu bak untuk wadah dalam proses grading. Bak plastik diisi air dan diaplikasikan antiseptik. (Gb.1)
- Siapkan bak grading dengan cara mengurutkan ukuran lubang ayakan. Lubang ayakan paling kecil ditempatkan paling bawah kemudian ditumpangi dengan ukuran ayakan yang lebih besar. Demikian seterusnya
- Siapkan seser untuk mengambil benih
Panen dilakukan sesuai dengan prosedur
- Kurangi air media pemeliharaan hingga tersisa pada bagian penampungan,
- Untuk menjaga agar air pada bak penampungan ini tetap baik, maka dapat dilakukan sirkulasi air dengan selang kecil untuk mengalirkan air baru. Sirkulasi ini dilakukan jika kepadatan benih pada bak penampungan terlalu padat.
- Kumpulkan benih ikan gabus pada bak penampungan kolam.
- Lakukan grading dengan cara menyerok sedikit demi sedikit benih ikan gabus dari bak penampungan.
- Grading dilakukan pada bak plastik yang sudah diisi dengan air bersih yang sudah diendapkan dan diaplikasikan antiseptik
- Masukkan ikan gabus pada bak grading yang sudah diurutkan ukurannya.
- Grading dilakukan dengan mengayak benih menggunakan bak grading benih khusus.
- Pisahkan benih ikan gabus pada bak plastik sesuai ukuran benih.
Referensi
- Bijaksana,
U. 2011. Pengaruh beberapa parameter Air pada Pemeliharaan Larva Ikan
Gabus (Channa striatas Blkr) di dalam Wadah Budidaya. Temu Teknisi Balai
Benih Ikan Air Tawar se-Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan.
- Hartini
S, Sasanti A.D, Taqwa FH. 2013. Kualitas Air, Kelangsungan Hidup Dan
Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa Striata) Yang Dipelihara Dalam Media
Dengan Penambahan Probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(2)
:192-202.
- Makmur,
S. 2004. Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa striata Bloch) Di Daerah Banjiran
Talang Fatima DAS Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.
Pusat Riset Perikanan Budidaya. 10(6): 1-6.
- Muflikhah,
N., S. Makmur, dan N.K. Suryati. 2008. Gabus. Badan Riset Kelautan dan
Pusat Riset Perikanan Tangkap Balai Riset Perikanan Perairan Umum.
- Harianti.2013.
Fekunditas dan Diameter Telur Ikan Gabus (Channa striata Bloch, 1793) Di
Danau Tempe, Kabupaten Wajo. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 8, No. 2, 2013
:18-24.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar