Ada yang pernah makan ikan gabus? Ikan gabus banyak dinamai oleh masyarakat Jawa dengan sebutan “ikan kutuk”. Banyak orang mengatakan bahwa ikan kutuk ini sekilas memang mirip dengan ular. Bahkan oleh orang luar negeri diberi nama snakehead fish, karena bentuknya seperti ular. Ikan gabus (Channa striata) atau yang lebih dikenali sebagai striped snakehead, anggota genus Channa, merupakan ikan konsumsi yang populer di Asia (Wee,1982). Peningkatan kebutuhan terhadap ikan gabus tentunya akan mempengaruhi ketersediaan stok di perairan umum. Salah satu cara untuk menjaga ketersediaannya adalah dengan mengembangkan kegiatan budidaya. Budidaya ikan gabus telah dilakukan di sungai dan waduk menggunakan karamba (Adamson, 2010; Poulsen et al., 2008), juga di rawa lebak menggunakan karamba dan sistem pagar (Muthmainnah, 2013).
Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan predator benih yang rakus dan sangat ditakuti pembudidaya ikan. Ikan ini merupakan ikan buas (carnivore yang bersifat predator). Di alam, ikan gabus tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok. Bahkan di Kalimantan pernah dilaporkan gabus memangsa anak bebek. Ini masuk akal karena di sungai dan di rawa-rawa Kalimantan terdapat jenis gabus berukuran besar (gabus toman/aruan dan sejenisnya).
Manfaat ikan gabus kutuk chana striata
Manfaat ikan gabus sungguh besar bagi tubuh manusia karena mengandung albumin. Ikan gabus baik untuk penyembuhan anak yang baru saja khitan atau ibu yang habis melahirkan, pasalnya dapat membantu mempercepat penyembuhan luka. Baik itu luka jatuh, luka operasi, luka bakar, maupun luka lainnya. Albumin sendiri ialah jenis protein yang jumlah sekitar 60% dari total plasma protein yang ada di dalam darah manusia. Ikan gabus mengandung kadar 90% protein lebih besar jika dibandingkan dengan telur.
Maka perlu sebuah analisa modal dan keuntungan usaha ternak ikan gabus untuk memantapkan diri membudidayakannya. Peluang bisnis ikan gabus sangat terbuka lebar, mengingat manfaatnya yang begitu besar tapi kepopulerannya masih berada di bawah ikan tawar lainnya.
Potensi ikan gabus ini bisa dibidikkan bagi setiap rumah sehat dengan cara promosi yang unik. Omsetnya bisa luar biasa lho sobat, kalau dikonsumsi juga enak, terlebih sangat bermanfaat bagi yang sedang butuh protein albumin. Anak yang habis khittan, ibu yang habis operasi, dan semua orang yang memiliki luka sangat baik lho mengkonsumsi jenis ikan ini.
Ikan gabus (Channa striata) atau yang lebih dikenali sebagai striped snakehead, anggota genus Channa, merupakan ikan konsumsi yang populer di Asia (Wee, 1982). Ikan ini memiliki nilai ekonomi yang terus meningkat dan memiliki pasaran yang tinggi karena rasanya enak dan ketersediaannya sepanjang tahun. Selain dimanfaatkan dalam bentuk ikan segar karena memiliki daging yang tebal dan rasa yang khas, juga telah diolah sebagai bahan pembuatan kerupuk dan pempek, serta sebagai ikan asin dan ikan asapan. Daging ikan ini juga dimanfaatkan sebagai bahan terapi pengobatan setelah pembedahan (Gam et al.,2006). Menurut Bloch (1793), klasifikasi ikan gabus sebagai berikut : Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Spesies : Channa striata
Secara morfologis, bentuk tubuh ikan memanjang, permukaan tubuh dan kepala ditutupi oleh sisik tebal dan permukaannya kasar. Sirip punggung panjang yang dasarnya mencapai pangkal ekor, permulaan sirip ini di atas atau sedikit di belakang sisip dada. Kepala berbentuk seperti kepala ular. Antara dasar sirip punggung dan linea lateralis terdapat 4 - 5 baris sisik, Dorsal 38 - 43, Anal 23 - 27, Linea lateralis (Lt) 52 - 57. Pada sisi badan mempunyai pita warna berbentuk > mengarah ke depan. Sirip dada lebih pendek dari pada bagian kepala di belakang mata. Umumnya bagian punggung tubuh berwarna gelap dan bagian perut (abdominal) berwarna putih. Sirip ekor berbentuk bundar (rounded) (Saanin, 1986; Pulungan et al., 1986; Kottelat et al., 1993 dan Pulungan 2000). Komposisi kimia dari ikan gabus menurut Sayuti dalam Rizki (2005) adalah kadar air sebanyak 75,01%, protein 17,06%, lemak 0,44% dan abu 1,43%. Sugito dan Hayati (2006), menambahkan ikan gabus mempunyai kandungan protein yang tinggi (17%), kandungan lemak yang rendah (1%) dan memiliki daging yang putih.
Ikan gabus merupakan ikan labirin yang mampu bertahan di luar air, karena mempunyai alat pernafasan tambahan yang berupa lipatan kulit tipis yang berliku- liku seperti labirin (Soeseno, 1988). Ikan ini biasa hidup di sungai, danau, dan kolam/tambak, serta biasa membuat sarang di daerah rawa-rawa atau diantara belukar yang terdapat pada tepi tambak dan sungai. Di Indonesia, ikan gabus penyebarannya sangat luas, mulai dari Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Flores, Ambon dan Halmahera (Weber dan Beaufort 1922). Di beberapa daerah, ikan gabus dikenal pula dengan nama ikan rayong(Sunda), Kuto (Madura), Bace (Aceh), Sepungkat (Palembang), dan di Bajarmasin dengan nama ikan Haruan (Weber & Beaufort 1922).
Ikan gabus merupakan ikan karnivor yang cukup buas. Di tambak pedalaman, yang salinitasnya lebih rendah/tawar, ikan gabus merupakan hama yang amat merugikan karena kebuasannya melebihi ikan kakap. Ikan ini tidak hanya memangsa ikan bandeng, tetapi juga ikan-ikan liar lainnya (Soeseno 1988). Ikan gabus sangat kaya akan albumin yaitu salah satu jenis protein penting. Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 %. Menurut Astuti (2008), albumin berada di dalam darah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengatur keseimbangan air dalam sel, mengeluarkan produk buangan, dan memberi gizi pada sel untuk pembentukan jaringan sel baru sehingga mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah pasca operasi atau pembedahan dan luka. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beragam penyakit, dari kekurangan gizi, diabetes, autis, hingga HIV-AIDS.
Habitat dan Kebiasan Hidup Ikan Gabus
Ikan gabus merupakan ikan labirin yang mampu bertahan di luar air, karena mempunyai alat pernafasan tambahan yang berupa lipatan kulit tipis yang berliku- liku seperti labirin (Soeseno, 1988). Ikan ini biasa hidup di sungai, danau, dan kolam/tambak, serta biasa membuat sarang di daerah rawa-rawa atau diantara belukar yang terdapat pada tepi tambak dan sungai. Di Indonesia, ikan gabus penyebarannya sangat luas, mulai dari Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Flores, Ambon dan Halmahera (Weber & Beaufort 1922). Di beberapa daerah, ikan gabus dikenal pula dengan nama ikan rayong (Sunda), Kuto (Madura), Bace (Aceh), Sepungkat (Palembang), dan di Bajarmasin dengan nama ikan Haruan (Weber & Beaufort 1922).
Pada beberapa daerah yang dilalui aliran sungai besar seperti di Sumatera dan Kalimantan, ikan gabus seringkali terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini sering kali ditemui berjalan di daratan khususnya di malam hari di musim kemarau mencari tempat lain yang masih berair. Ikan gabus bisa bertahan hidup tanpa air karena bisa bernapas menyerap oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan berupa labirin.
Pemijahan ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan dari Bulan Oktober hingga Desember. Pada musim kawin, ikan gabus jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang diantara tumbuhan di tepi air. Anak-anak ikan berwarna merah jingga bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama untuk mencari makanan.
Analisa Modal Usaha Ternak Ikan Gabus
Analisa modal merupakan perhitungan usaha ternak ikan gabus yang dapat membantu kelancaran usaha Anda menjadi seorang pebisnis. Analisa modal memang tidak selalu tepat, tapi dengan memperhitungkannya akan lebih membuat usaha Anda lebih terarah dan berdampak lebih baik dari apa yang dihasilkan. Jangan takut untuk memulai usaha, kantongi dulu bagaimana analisa modal dan keuntungannya. Analisa modal tersebut ialah sebagai berikut:
Bibit ikan gabus makan pelet
Rincian Modal Usaha Ternak Ikan Gabus
- Modal invest Pembuatan kolam terpal uk. 2m x 2m x tinggi 1m harga Rp 200.000
- Kebutuhan 2 Kolam = @Rp 250.000 x 2 = Rp. 500.000 Biaya operasional Usaha Ternak Ikan Gabus
- Bibit ikan gabus 4-6cm = @Rp 1000 x 2000 ekor = Rp 2.000.000
- Harga Pakan Pelet ikan gabus
- Harga Pelet bibit usia 1-2bln menggunakan Prima Feed 1000 (Pf 1000 ) Kemasan 10kg /sak dan kebutuhannya 2sak x @Rp. 180.000 = Rp. 360.000
- Harga Pelet usia 2bln - panen menggunakan Hi Provit 781-2 kemasan 30kg/sak dan kebutuhannya 10 sak x @Rp. 320.000 = Rp. 3.200.000
- Total biaya operasional Rp. 5.560.000 + Pembuatan kolam Rp. 700.000 = Rp.6.260.000
Potensi Keuntungan Usaha Ternak Ikan Gabus yang Begitu Menggiurkan
Analisa modal dan keuntungan usaha ternak ikan gabus cukup penting untuk mengetahui potensi pendapatan Anda secara maksimal. Dari pedoman ini Anda dapat mengevaluasi apa yang kurang jika tidak memiliki nominal yang sama. Meski potensi keuntungan ini masih kasar dan belum tentu tepat, tapi setidaknya sangat membantu Anda dalam memulai bisnis. Jika Anda membeli bibit ikan gabus yang ukurannya 4 - 6 cm, berarti sudah bisa panen sepanjang 5 - 6 bulan.
Potensi keuntungan tersebut sebagai berikut:
- Asumsi 2000 ekor, dengan tingkat hidup sebanyak 90% berarti 1800 ekor, dapat dijual per Kg. Jika per Kg berisi 6 ekor, berarti jumlahnya 300 Kg hasil panen.
- Penghasilan :
- rata - rata harga ecer di Jawa, Sumatra jika di jual sendiri adalah Rp 60.000 x 300kg = Rp 18.000.000
- jika dipanen tengkulak adalah Rp. 40.000 x 300kg = Rp. 12.000.000
Keuntungan :
- Jika dijual sendiri : Untung Rp. 18.000.000 - Modal Rp. 6.260.000 = Hasil Rp. 11.740.000
- Jika dipanen tengkulak : Untung Rp. 12.000.000 - Modal Rp. 6.260.000 = Hasilnya adalah Rp. 5.740.000
- Keuntungan Rp. 11.740.000 jika dijual ecer dan Keuntungan Rp. 5.740.000 Jika dipanen oleh tengkulak.
Faktanya penghasilan yang Anda dapat sudah mampu mengembalikan modal biaya investasi dari bibit, pakan dan kolam selama 1 tahun.
Tips Sukses Menjalankan Usaha Ternak Ikan Gabus
Selain analisa usaha ikan gabus diperlukan juga sebuah cara agar bisnis ternak ikan gabus dapat berjalan secara lancar. Berberapa tips yang dapat dilakukan sebagai berikut:
- Sebaiknya Anda pilih kolam dari beton, terpal, atau pun tanah. Sesuaikan saja dengan kemampuan Anda, jika masih pemula jangan memaksakan diri untuk investasi. Rawat kebersihan air kolam dan pastikan tidak ada hama yang menyerang. Pastikan juga ketersediaan air kolam cukup.
- Pilih pemasok bibit ikan gabus yang berkualitas dengan ukuran 4 -6 cm yang siap ditampung di kolam pembesaran. Cari pemasok yang dapat dipercaya dan sudah kredibel menjual bibit ikan.
- Bibit ikan gabus bisa diberi makan pelet, untuk membiasakannya tambahkan juga bibit nila. Ikan nila langsung cepat dapat makan pelet, sebaliknya ikan gabus sulit. Jadi ikan gabus akan ikut makan pelet seperti ikan nila juga. Tambahkan juga makanan ikan gabus berupa rontokan teri, anakan rayap, dan daging yang sudah hancur. Pastikan ikan gabus mendapat asupan makanan berupa protein, lemak, dan karbohidrat. Jangan sampai telat memberi makan dan menyortir ukuran ikan, jika Anda melakukan demikian, bisa jadi ikan gabus akan kanibal memakan ikan yang lebih kecil.
- Tahap panen bisa bertahap, ini merupakan kualitas prima ikan gabus. Ikan gabus dapat hidup lebih lama sehingga Anda tidak harus menjualnya dalam waktu yang singkat.
- Promosikan ikan gabus ke rumah-rumah sehat, atau pun penyedia makanan berprotein tinggi. Bidikkan ikan gabus memang lebih ke penderita luka yang membutuhkan albumin. Pasarkan ke siapa saja, warung, atau pun restoran yang mau menerima juga boleh.
Kesimpulan dari analisa modal dan keuntungan usaha ternak ikan gabus adalah untuk menentukan bagaimana modal, keuntungan, dan cara menjalankan usaha ternak ikan gabusnya.
- biaya investasi Rp 700.000 per tahun
- biaya operasional Rp. 5.560.000 per periode atau per panen.
- Ikan gabus dengan ukuran bibit 4-6 cm bisa mulai dipanen pada bulan ke 5-6.
- Penghasilannya untuk tingkat hidup 90 % bisa mendapatkan Rp. 18.00.000 berarti keuntungannya Rp. 11.740.000
Menarik bukan? Selain Anda berniat untuk mencari keuntungan tapi mengelola ternak ikan gabus juga akan membantu meningkatkan nilai gizi bagi masyarakat Indonesia.
Kepopuleran ikan gabus memang belum maksimal, ini tugas Anda sebagai pebisnis pemula di bidang ternak ikan gabus untuk mengembangkannya. Banyak masyarakat Indonesia yang masih kurang gizi maka bisa dibantu dengan pemberian menu makan ikan gabus. Terlebih bagi siapa pun yang baru saja mengalami luka, operasi, khittan, bersalin, dan lain sebagainya juga sangat dianjurkan untuk makan ikan gabus. Pastikan Anda juga telah mengetahui analisa modal dan keuntungan ternak ikan Nila yang cukup potensial membuat kantong Anda semakin tebal. Semoga bermanfaat
Referensi
- Baalu, N. M, Indris. Yusnaini. A, Kurnia. 2018. Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Keong Mas(Pomacea canaliculata) Segar dan Kering. Media Akuatika. 3 (1)
- Hidayatullah, S. Muslim dan F, H, Taqwa. 2015. Pendederan Larva Ikan Gabus (Channa striata) di Kolam Terpal dengan Padat Tebar Berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan. ISSN : 0853-7607. 20 (1).
- Muflikhah, N., N.K. Suryati dan S. Makmur. 2008. Gabus. Balai Riset Perikanan Perairan Umum.
- Muslim. 2007. Potensi, Peluang dan Tantangan Budidaya Ikan Gabus (Channa striata) di Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Forum Perairan Umum Indonesia IV, Palembang 30 November 2007. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan. ISBN : 978-979-1156-10-3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar