Hama
adalah hewan yang menimbulkan ganguan pada udang, dan menyebabkan
kerugian. Hama udang dapat dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu:
I. HAMA
A. Golongan Hama Predator
(pemangsa)
Golongan hama pemagsa (Predator) merupakan golongan yang sangat
merugikan karena memagsa udang secara langsung, yang termasuk golongan ini
adalah :
-
Golongan Ikan
Buas
Golongan
ikan buas yaitu : kakap (Lates Colcalifer), payus atau bandeng lelaki (Elops
hawaiensis), kuro (Polynemus Sp), kerong-kerong (therapon Spp),
mayung atau keting (Arius maculates), belut (Synbranchus bengalensis).
-
Ketam-ketaman
Golongan predator ketam – ketaman yakni kepiting, (Scyla
serata ), ketam bulum (sesarma SP)
- Ular yang antara lain adalah: ular kadut (cereberns
rhynchops).
- Burung
Bangsa burung antar lain adalah: Burung blekok (Ardeola
rallloides speciosa ), cagak (Ardea cinerea rectirostris), Pecuk gagakan
(Phalocrocoray corbo simensis), Pucuk ulo (Anhinga rufa melanogaster).
B. Golongan Hama Penyaing (Kompetitor))
Golongan
hama penyaing merupakan hama yang dapat menyaingi udang dalam hidupnya,
baik mengenai makanan maupun tersedianya oksigen di dalam tambak. Yang
termasuk golongan ini adalah : Ikan liar yaitu Mujair (Tilapia
mossambica), Belanak (Bugil Spp), Pernet (Aplocheilus javanicus),
Rekret (Ambassis gynocephalus), dan Siput yaitu Trisipan (Cerithidea
alata), Cerithidea djariensis dan Cerithidea autodorata, Larva
nyamuk Cyronomas longilobus, jenis udang yaitu udang kecil kecil Cardina
dentaculata, jenis ketam yaitu seasorina SP.
C. Golongan Hama Pengganggu
Hama jenis ini merupakan hama yang suka merusak lingkungan tambak
yaitu merusak pematang tanah dasar dan pintu air, yang termasuk golongan ini
adalah:
Bangsa
udang yang suka membuat lubang – lubang di pematang sehingga dapat
mengakibatkan bocoran. Udang tanah (Thallasina anomala), udang kecil -
kecil (Cardina dentaculata), ini juga suka membuat lubang – lubang
di pematang. Hewan – hewan pengerek kayu pintu air seperti remis pengerek (Teredo
navalis) dll. Tritip (Belanus SP), dan tiram (Crossostrea Sp)
yang suka menempel pada bangunan – bangunan pintu air tambak.
II. PENANGGULANGAN HAMA
A. Cara
penanggulangannya dan upaya pemberantasan hama tambak dikenal dengan dua cara
yaitu: Pemberantasan
Secara Mekanis
Pemberantasan
cara mekanis yaitu cara pemberantasan yang dilakukan pada saat pengeringan
rehabilitasi tambak, dengan cara mencari, menangakap, dan mematikannya, namun
untuk tambak yang sukar dikeringakan maka alterantif lain adalah dengan cara
kimiawi.
B. Pemberantasan Secara
Kimiawi
Pemberantasan
secara kimiawi yaitu suatu cara pemberantasan yang umum dilakukan yaitu dengan
bantuan racun nabati dan pestisida yang dianjurkan.
Penggunaan
racun nabati untuk pemberantasan hama tambak biasanya berupa perasan (ekstrak),
sebagai contoh adalah rotenon (C23H22 O6) dan
saponim, yang merupakan pestisida yang bersifat selektif yang pada
dosis tertentu bahan tersebut mematikan ikan tetapi tidak mematikan udang yang
dibudidyakan.
Rotenone
yang terdapat di dalam akar tuba (Dierrisellipica) di anggap yang paling
efektif untuk memeberantas benih ikan buas. dan ikan buas yang memangsa udang
daya racunnya lebih sempurna apabila salinitas (kadar garam) air tambak
rendah, sehingga diperlukan dosis yang lebih rendah.
Cara
pengolahan :
§ Akar tuba yang kering yang telah
di timbang sesuai dengan kebutuhan dipotong kecil-kecil, direndam dalam air
selama sehari semalam.
§ Kemudian ditumbuk apabila sudah
hancur kemudian direndam dalam air dan diperas sampai air perasan menjadi
putih.
§ Kemudian saring ampasnya, dan
diambil air yang berwarna putih seperti susu dan berbau tajam (ekstrak) yang
kemudian langsung dapatlangsung digunakan.
Cara
Pemberantasannya
ü Setelah selesai tahap reklamasi,
maka tambak diisi dengan air dengan ketinggian 30-40 cm.
ü Dipercikan secara merata ke
seluruh air dengan dosis 10 kg/Ha.
ü Aplikasi yang tepat adalah pada
waktu pagi hari
ü Pengaruh akar tuba akan hilang
setelah 2-5 hari.
ü Setelah satu minggu sudah siap
untuk ditaburi benur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar