Rabu, 25 Februari 2015

Penyakit Udang dan Pengendaliannya


Penyakit menurut beberapa ahli didefinisikan sebagai gangguan beberapa fungsi sebagian atau seluruh organ tubuh dikarenakan adanya factor abiotik (Kualitas air, makanan dan lainnya) dan factor biotk (organisme penyebab penyakit atau pathogen).
A.     PENYAKIT NON INFEKSI
a.   Stres
Pnyakit ini bisa trjadi karena lingkungan, seperti pubahan suhu air ataupun karena kepadatan populasi
b.   Intoksikasi (keracunan)
Pemberian pakan yang berlebihan mengkibatkan tinggihnya kadar Amoniak karena terjadi akumulasi ( penimbunan) sisa makanan dan kotoran udang yang mengandung nitrogen amoniak yang terlarut dalam air terdapat dalam bentuk ion ( NH4+) dalam bentuk union (NH3) dan selalu dalam persenyawaan equilibrium. Amoniak (NH3) adalah senyawa union yang bersifat racun terhadap udang keseimbangan kadar NH3 dan NH4 tergantung pada suhu, pH, salinitas, alkalinitas, dan oksigen terlarut
c.   Defisiensi 
Juga disebabkan oleh makanan yang tidak baik kadar vitaminnya sehingga mengganggu tumbuh kembang.
B.      PENYAKIT INFEKSI
1.   Penyakit Disebabakan Oleh Virus
Sampai dengan saat sekarang ada 3 jenis penyakit yang disebabkan oleh virus pada udang windu yang dibudidayakan yaitu, Monodon Baculo Virus (MBV), Infection Hypodermal and Hematopoietic Necrosi Virus (IHHNV) dan Hepantopancreatic Parvo- like virus (HPP).
Namun secara umum ada dua jenis penyakit yang ganas  disebabkan oleh virus yaitu:
a. Penyakit Kepala kuning (Yellow Head disease)
      disebabkan oleh virus  YHV (Yellow Head Baculo Virus) Gejala: mula – mula nafsu makan meningkat dalam beberapa hari kemudian berhenti sama aekali. Kepala dan insang berwarna kuning.
b.  Penyakit Bercak Putih (White Spot Diseas).
Disebabakan oleh virus SEMBV (Systim Ektodermal and Mesodermal Baculo Virus). Udang yang sakit tampak lemah dan berenang ke pinggir tambak, usus kosong, Tubuh pucat dan kemerah – merahan dan kadang ditempeli organisme penempel. Gejala khas berupa bercak putih dengan diameter 1-2 mm, mula-mula terlihat di karapas dibagian kepala dan bila sudah parah bercak putih menyebar keseluruh tubuh.
Sampai kini belum ditemukan  cara memberantas penyakit Virus maupun obat untuk penyakit ini, pencegahan adalah langkah yang paling tepat, upaya penanggulangan dapat dilakukan antara lain dengan jalan mengganti air secara rutin setiap hari minimal 5 % dari total volume air tambak, penggunanaan pakan jangan\ menimbulkan penimbunana sisa pakan yang menyebabkan pembusukan.
2.   Penyakit Disebabkan Oleh Bakteri
Meskipun bakteri sangat umum menyerang udang namun infeksinya bersifat “ oportunis’’ yang mana bakteri tersebut bukan merupakan penyebab utama timbulnya penyakit pada udang. Dalam kondisi  dimana udang mengalami stress maka bakteri tersebut akan menimbulkan gerjala-gejala sakit. Hampir semua jenis bakteri yang menyerang udang bersifat motil, oxidase positif dan berbentuk silindir atau batang ( rods) dengan ukuran 0,5-3,0 µm dan negative.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain adalah :
a.   Penyakit Bercak – Merah ( Red Discoloration Disease)
Ciri – ciri pada udang antara lain  kondisi badan lemah, berenag lambat, tidak mempunyai nafsu makanan dan badan berwarna bercak – bercak kemerahan (red discoloration )
Pencegahanya adalah dengan menyaring air yang masuk, pengatian air secara teratur dan mengadakan desinfeksi air.
b.   Penyakit bercak Cokelat – putih pada cangkang ( Brown white  dicolaration of carapace disease)
Ciri- ciri udang yang terserang pada cangkang ( carapace) dijumpai bercak- bercak cokelat berbentuk bulat yang pada infeksi berat terdapat pada batas warnah  disekeliling becak cokelat yang dapat menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya.
penyakit ini disebabkan oleh bakteri penghambat kitin (chitine) Beneckea, Vibrio Spp, Flavobacterium sp, dan pseudomonas sp, 
Penanguulangan dengan jalan memperbaikai mutu air, pengaturan pakan, dan pengaturan padat penebaran, Anti biotika dapat diberikan  melalui percampuran dengan telur ayam atau telur bebek mentah denngan  perbandingan 1 butir telur untuk 10 kg pakan. Campuran telur dengan antibiotika disemprotkan pada pakan yang dikeringkan di tempat yang teduh lalu ditebar ke dalam tambak. Dosis yang di anjurkan unutk penggunaan antibiotika adalah: Teramycin 30 mg/kg pakan, Erytromycin 40 mg / kg pakan, furanance /Tilocion 100 mg / kg pakan. Pemberian biotika dalam makanan dilakukan terus menerus 3 hingga 5 hari, kecuali bagi Furanance / Tylocin selama 14 hari
c.   Penyakit Insang Hitam (Black Gill Disease)
Penyakit ini sering di jumpai di tambak yang sukar untuk mengadakan pergantian air, dengan
ciri – ciri pada insang berwarna kehitaman seperti luka yang terbakar. Insang hitam tersebut oleh bakteri benang dari jenis Leucothrix sp.
Penanggulangannya dilakukan dengan cara pergantian air sesering mungkin.  Pengendalianpertumbuhan bakteri tersebut dengan menggunakan Cuprisulfat 1ppm atau Cutrine plus 0,05 ppm bersamaan dengan penggantian air  terus menerus selama 24 jam. Pengobatan untuk udangnya  dapat diberikan Kalium Permanganat (PK) 5-10 ppm selama 1 jam atau Furance 1 ppm.
3.   Penyakit Disebabkan Oleh  Protozoa
Protozoa merupakan salah satu penyebab penyakit pada udang yang dinamakan organisme ektokomensal yang biasa menempel pada bagian luar tubuh udang namun tidak menimbulkan kerusakan jaringan tubuh di mana ia menempel. Parasit ini sangat berbahaya jika terdapat dalam jumlah banyak menempel dan menutupi seluruh permukaan tubuh yang meliputi insang, kaki renang dan kaki jalan sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pergerakan, pernafasan, makan, dan proses pergantian kulit.
Penyakit ini terdiri dari:
a.   Penyakit udang kapas / penyakit udang  susu
Ciri – ciri  Penyakit ini menyerang pada tubuh udang sehingga tubuh udang tersebut berwarna putih buram, putih susu, dan lembek. Umumnya menyerang udang yang dipelihara pada perairan dengan kandungan bahan organik cukup tinggi (lebih besar dari 70 %). Cara Pencegahan yang paling efektif sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun demikian upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan penggantian air untuk mengurangi bahan organik dalam tambak serta menumbuhkan pakan alami. Atau dengan menggunakan obat CuSO4  0, 1 – 0,5 ppm.
b.   Penyakit Lumutan atau penyakit udang bersepatu.
Penyakit ini biasa menempel bagian luar tubuh yaitu pada insang, karapas, kaki renang, kaki jalan, ekor kipas, dan terkadang di mata. Pada infeksi berat memperlihatkan pergerakan lemah berenang lambat dan otot abdomen terlihat pucat, jenis penyakit ini sering dijumpai pada tambak yang airnya tidak dikelola dengan baik. Penyebabnya adalah jenis Zoothamnium sp, Epistylis Sp, Verticella Sp, dan  Acineta Sp.
Penanggulangannya dapat dilakukan pergantian secar teratur,mengurangi pemasukan bahan organik,  pemberian bahan stabilisator air seperti Zeolit (3-5 ppm), Dolomit atau Kaptan (2-3 ppm). Menambah jumlah kincir air agar kandungan oksigen perairan meningkat serta pemberian formalin 25 ppm, Choramine T.5 ppm, dan uinnineBisulfate 5.
4.   Penyakit Defisiensi (Kekurangan Makanan).
Dalam pertumbuhan udang memerlukan unsure – unsur nutrient yang penting untuk  pertumbhan dan kelangsungan hidupnuya baik protein, lemak, karbohidrat, maupun Vitamin. Beberapa unsure ini harus disuplai terus menerus agar udang bisa tumbuh, berkembang  dan bereproduksi.  Apabila salah satu atau beberapa unsur ini kekurangan bisa mengakibatkan penyakit. Misal saja kekurangan Vitamin dapat menyebabkan penyakit seperti:
Penyakit Hitam Mematikan
Penyakit ini sering terjadi pada udang yang kekurangan Vitamin C (Ascorbic acid) dan umumnya dijumpai pada perairan  tambak yang miskin makanan alami  (Alga Plankton). Penanggulanganya adalah menambah vitamin C. sebanyak 2.000 mg perkilogram pakan yang diberikan serta penumbuhan pakan alami. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar