Rabu, 25 Februari 2015

Membuat Terasi dari Sisa Panen Ikan


Saat panen tambak, kadang banyak terdapat udang dan ikan yang berukuran kecil yang tentunya harga jualnya tak seberapa mau dibuang sayang. Tak ada salahnya jika kita mencoba memanfaatkan dengan membuat terasi udang atau terasi ikan, selain kebutuhan untuk sendiri juga untuk menambah penghasilan keluarga.
A.     JENIS TERASI
Terasi yang banyak diperdagangkan dipasar, secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan bahan bakunya yaitu :
a.    terasi udang
Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan. Terasi udang mempunyai teksur yang sedikit kasar dengan aroma yang khas
b.   terasi ikan.
Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna kehitaman
Dari segi harga Terasi udang umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan terasi ikan. Dan terasi udang lebih banyak konsumennya dibandingkan terasi ikan

B.      BAHAN DAN ALAT
         a.   Bahan :
                -     Ikan atau Udang
Untuk terasi ikan biasanya menggunakan ikan kecil - kecil dan sejenisnya, yang harus dibuang kepalanya terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Adapun jika akan membuat terasi udang maka rebon dapat digunakan.
-        Garam
Dalam pembuatan terasi, garam ini mempunyai manfaat ganda yaitu :
1.   Sebagai pemantap cita rasa terasi.
2.   Sebagai bahan pengawet (pada konsentrasi 20 % ; 2 ons per kg bahan baku).
                -     Pewarna
Bahan pewarna ini diperlukan untuk memperbaiki penampilan produk terasi ; sebaiknya digunakan   pewarna yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah (Standar Industri Indonesia/Sll). 

b.              Alat Yang Dibutuhkan
-        Timbangan
Timbangan sa digunakan sesuai dengan jumlah bahan.
-     Bak Plastik
Wadah plastik berguna untuk tempat pencucian bahan baku terasi. Kalau berupa alat penyaring yang terbuat dari bambu, ini berguna untuk meniriskan bahan terasi setelah dicuci.
-        Lesung (Alat Penghancur)
Dalam jumlah yang kecil digunakan lumpang dan alu, dan jika dalam jumlah yang besar dapat menggunakan mesin penggiling, sebagai alat penghancur sekaligus sebagai alat pencampur dan pelumatan.
-        Tempat Fermentasi
Karena adonan terasi mengandung kadar garam yang tinggi, maka tempat adonan ini harus terbuat dari bahan anti karat, misalnya bak yang terbuat dari bahan plastik yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.

C.      CARA PEMBUATAN
1.   Ikan dicuci bersih untuk membuang kotoran dan lumpur yang melekat kemudian ditiriskan.
2.   Tambahkan garam sebanyak 5% dari berat udang/ikan dan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan kemudian diaduk rata.
3.   Tempatkan campuran tersebut pada wadah tampah dan ratakan agar ketebalannya 1 – 2 cm.
4.   Jemur sampai setengah kering sambil diaduk selama penjemuran agar merata tingkat kekeringannya.
5.   Giling / tumbuk agar halus dan di bentuk adonan gumpalan-gumpalan tersebut.
6.   Hasil tumbukan berupa tumbukan-tumbukan bulat dibungkus dengan tikar atau daun pisang kering. Biarkan selama satu hari sampai dua hari.
7.   Jemur kembali sambil dihancurkan supaya cepat kering. Jika terlalu kering dapat ditambahkan air. Waktu penjemuran 3 – 4 hari dan kondisi dijaga agar tidak terlalu kering.
8.   Buat gumpalan-gumpalan kembali dan bungkus dengan daun pisang kering.
9.   Simpan selama 1 – 4 minggu, supaya terjadi proses fermentasi sampai tercium bau khas terasi.


SELAMAT MENCOBA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar