Saat panen tambak, kadang banyak
terdapat udang dan ikan yang berukuran kecil yang tentunya harga jualnya tak
seberapa mau dibuang sayang. Tak ada salahnya jika kita mencoba memanfaatkan
dengan membuat terasi udang atau terasi ikan, selain kebutuhan untuk sendiri
juga untuk menambah penghasilan keluarga.
A. JENIS TERASI
Terasi
yang banyak diperdagangkan dipasar, secara umum dapat dibedakan menjadi dua
macam berdasarkan bahan bakunya yaitu :
a.
terasi udang
Terasi
udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan. Terasi udang mempunyai teksur
yang sedikit kasar dengan aroma yang khas
b. terasi ikan.
Terasi
udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna
kehitaman
Dari
segi harga Terasi udang umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan terasi ikan. Dan terasi udang lebih banyak konsumennya dibandingkan
terasi ikan
B. BAHAN
DAN ALAT
a. Bahan
:
- Ikan atau Udang
Untuk
terasi ikan biasanya menggunakan ikan kecil - kecil dan sejenisnya, yang harus
dibuang kepalanya terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Adapun jika
akan membuat terasi udang maka rebon dapat digunakan.
-
Garam
Dalam
pembuatan terasi, garam ini mempunyai manfaat ganda yaitu :
1. Sebagai pemantap cita
rasa terasi.
2. Sebagai bahan pengawet
(pada konsentrasi 20 % ; 2 ons per kg bahan baku).
- Pewarna
Bahan
pewarna ini diperlukan untuk memperbaiki penampilan produk terasi ; sebaiknya
digunakan pewarna yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah
(Standar Industri Indonesia/Sll).
b. Alat Yang Dibutuhkan
-
Timbangan
Timbangan sa digunakan sesuai dengan jumlah bahan.
- Bak Plastik
Wadah plastik berguna untuk tempat pencucian bahan baku terasi.
Kalau berupa alat penyaring yang terbuat dari bambu, ini berguna untuk
meniriskan bahan terasi setelah dicuci.
-
Lesung (Alat
Penghancur)
Dalam jumlah yang kecil digunakan lumpang dan alu, dan jika dalam
jumlah yang besar dapat menggunakan mesin penggiling, sebagai alat penghancur
sekaligus sebagai alat pencampur dan pelumatan.
-
Tempat
Fermentasi
Karena
adonan terasi mengandung kadar garam yang tinggi, maka tempat adonan ini harus
terbuat dari bahan anti karat, misalnya bak yang terbuat dari bahan plastik
yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
C.
CARA PEMBUATAN
1. Ikan dicuci bersih untuk
membuang kotoran dan lumpur yang melekat kemudian ditiriskan.
2. Tambahkan garam sebanyak
5% dari berat udang/ikan dan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan
kemudian diaduk rata.
3. Tempatkan campuran
tersebut pada wadah tampah dan ratakan agar ketebalannya 1 – 2 cm.
4. Jemur sampai setengah
kering sambil diaduk selama penjemuran agar merata tingkat kekeringannya.
5. Giling / tumbuk agar
halus dan di bentuk adonan gumpalan-gumpalan tersebut.
6. Hasil tumbukan berupa
tumbukan-tumbukan bulat dibungkus dengan tikar atau daun pisang kering. Biarkan
selama satu hari sampai dua hari.
7. Jemur kembali sambil
dihancurkan supaya cepat kering. Jika terlalu kering dapat ditambahkan air.
Waktu penjemuran 3 – 4 hari dan kondisi dijaga agar tidak terlalu kering.
8. Buat gumpalan-gumpalan
kembali dan bungkus dengan daun pisang kering.
9. Simpan selama 1 – 4
minggu, supaya terjadi proses fermentasi sampai tercium bau khas terasi.
SELAMAT MENCOBA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar