Sabtu, 24 September 2016
Proses Pengalengan Ikan
Teknik Pemindangan Ikan
Pemindangan adalah cara menjadikan ikan segar yang telah diolah dengan cara penggaraman dan pengukusan ataupun perebusan dalam bentuk utuh atau disiangi atau berupa potongan.
ikan (juga udang dan kerang) diawetkan dengan cara mengukus atau merebusnya dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim
ikan (juga udang dan kerang) diawetkan dengan cara mengukus atau merebusnya dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim
Pengeringan Ikan Tanpa Sinar Matahari Langsung
Pengeringan ikan sebenarnya tidak harus selalu dilakukan dengan bantuan sinar matahari secara langsung (penjemuran) karena ikan dapat dikeringkan tanpa bantuan sinar matahari secara langsung contohnya melalui pengasapan ataupun pengovenan.
Proses Pengawetan Hasil Perikanan
Manfaat Ikan
Ikan merupakan makhluk hidup yang memiliki protein tinggi, yang sangat baik bagi kita semua dan relatif murah harganya. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel tubuh kita yang telah rusak. Selain air, protein merupakan bagian utama dari susunan (komposisi) tubuh kita.
Pengawetan Ikan
Pengawetan ikan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan ikan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada ikan.
Pengawetan Ikan dengan Pengasapan
Pengasapan Ikan sering digunakan dalam usaha perikanan sebagai salah satu cara untuk mengawetkan ikan. Usaha pengawetan ikan melaui sistim pengasapan sebenarnya sudah cukup lama dengan berbagai bentuk dan ragamnya dan sudah dikenal oleh masyarakat perikanan umumnya.
Teknologi Pengawetan Hasil Perikanan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mudah membusuk. Hal ini dapat di lihat pada ikan-ikan yang baru di tangkap dalam beberapa jam saja kalau tidak diberi perlakuan atau penanganan yang tepat maka ikan tersebut menurun mutunya.
Pengawetan Ikan dengan Suhu Rendah (Bagian 3; Pendinginan dengan Air yang Didinginkan)
Dasar dari pengawetan dengan menggunakan suhu rendah adalah bahwa pada suhu tersebut mikro organisme tidak dapat tumbuh atau tidak dapat berkembang (bacteristatic) dan reaksi enzimatis serta reaksi kimiawi yang menyebabkan kerusakan atau pembusukan dapat dihambat.
Meskipun pada suhu rendah dapat menghambat proses metabolisme mikro organisme, namun hal ini tidak berarti bahwa pada suhu rendah dapat mematikan seluruh mikro organisme. Jadi tujuan dari pengawetan dengan suhu rendah adalah dapat memperpanjang daya awet dengan memperhatikan faktor-faktor suhu yang digunakan, kualitas bahan baku, perlakuan pendahuluan, dari cara dan metode penggunaan suhu rendah yang diterapkan
Pengawetan Ikan dengan Suhu Rendah (Bagian 2: Pendinginan dengan Udara Dingin)
Yang menjadi dasar dari pengawetan dengan menggunakan suhu rendah adalah bahwa pada suhu tersebut mikro organisme tidak dapat tumbuh atau tidak dapat berkembang (bacteristatic) dan reaksi enzimatis serta reaksi kimiawi yang menyebabkan kerusakan atau pembusukan dapat dihambat.
Meskipun pada suhu rendah dapat menghambat proses metabolisme mikro organisme, namun hal ini tidak berarti bahwa pada suhu rendah dapat mematikan seluruh mikro organisme. Jadi tujuan dari pengawetan dengan suhu rendah adalah dapat memperpanjang daya awet dengan memperhatikan faktor-faktor suhu yang digunakan, kualitas bahan baku, perlakuan pendahuluan, dari cara dan metode penggunaan suhu rendah yang diterapkan
Pengawetan Ikan Dengan Suhu Rendah (Bagian 1: Pendinginan dengan Es)
Dasar dari pengawetan dengan menggunakan suhu rendah adalah bahwa pada suhu tersebut mikro organisme tidak dapat tumbuh atau tidak dapat berkembang (bacteristatic) dan reaksi enzimatis serta reaksi kimiawi yang menyebabkan kerusakan atau pembusukan dapat dihambat.
Mencegah Pembusukan Ikan
Kita telah mengetahui bahwa pembusukan ikan terutama disebabkan oleh enzym dan bakteri. Oleh karena itu untuk mencegah pembusukan, akan sangat efektif bila kedua penyebab utama itu disingkirkan dari ikan, dibunuh, dan dicegah kedatangan penyebab lain yang berasal dari luar.
Pembusukan itu sendiri bagaimana pun tidak dapat dicegah atau dihindari. Sampai saat manusia baru berhasil untuk memperlambat atau menunda proses pembusukan itu.
Label dalam Kemasan Olahan Ikan
Label adalah suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau pembungkus yang memuat informasi tentang produk yang ada didalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari produk yang dikemas. Setidaknya, jenis informasi yang bisa diketahui dari label kemasan produk pangan, yaitu :
Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Ikan
Definisi ikan segar
Ikan yang baru saja ditangkap dan belum yg mengalami proses pengawetan maupun pengolahan lebih lanjut. Ikan yang belum mengalami perubahan fisik maupun kimiawi atau yang masih mempunyai sifat sama seperti ketika ditangkap (baik rupa, sifat sama seperti ketika ditangkap (baik rupa, bau, rasa maupun teksturnya).
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Pengolahan ikan, dilakukan dengan tujuan untuk menghambat atau menghentikan zat-zat (reaksi enzim) dan pertumbuhan mikroorganisme (mahluk hidup ) yang dapat menimbulkan proses pembusukan pada ikan.
Pengolahan dan Pengawetan Hasil Perikanan
Ikan segar sebagai bahan mentah pada umumnya mempunyai nilai gizi yang tinggi. Dengan dilakukan penanganan yang tepat dan cermat maka kesegaran ikan tersebut dapat dipertahankan, dengan kata lain penanganan ikan yang kurang cermat dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar.
Prospek Olahan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan produk tepung ikan. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, tepung ikan tersebut dapat meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat pada produk ikan, sehingga mampu meningkatkan pemenuhan kebutuhan protein hewani di masyarakat.
Potensi Usaha Ikan Kerapu Skala Kecil
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 13.000 pulau, sekitar 75% (5,8 mill km persegi) dari total luas ditutupi oleh laut. Memiliki garis pantai terpanjang di dunia berkisar 80.000 km. Diperkirakan area untuk budidaya laut di sekitar 62.629 ha, dengan produksi tahunan sebesar 890.074 MT. Indonesia adalah produsen utama kerapu, dimana produksi ikan kerapu budidaya pada tahun 1999 sebesar 759 ton, meningkat menjadi 6.493 ton pada tahun 2005 dengan nilai total sekitar Rp. 116.891.489.000.
Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip pengolahan ikan pada dasarnya bertujuan:
- Melindungi ikan dari pembusukan atau kerusakan
- Memperpanjang daya awet dan mendiversifikasikan produk olahan hasil perikanan.
Produk Hasil Olahan Surimi
Surimi merupakan produk intermediate, maksudnya adalah surimi sebenarnya bukan merupakan hasil akhir dari suatu proses pengolahan ikan. Surimi adalah bahan antara, sebagai bahan baku untuk pembuatan produk olahan surimi. Produk dengan bahan baku ikan, terutama ikan berdaging putih dapat menggunakan surimi sebagai bahan bakunya.
Rumpon sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan
Rumpon adalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dilaut, baik laut dangkal maupun laut dalam. Pemasangan tersebut dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul disekitar rumpon, sehingga ikan mudah untuk ditangkap. Dengan pemasangan rumpon maka kegiatan penangkapan ikan akan menjadi lebih efektif dan effisien karena tidak lagi berburu ikan (dengan mengikuti ruayanya); tetapi cukup melakukan kegiatan penangkapan ikan disekitar rumpon tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)