Ikan Gabus ternyata memiliki khasiat sebagai obat untuk kesehatan manusia. Peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, membuktikan, bahwa ekstrak ikan gabus dapat menjadi obat diabetes. Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan penelitian pada hewan uji. Hasil yang didapat pada hewan uji, ekstrak ikan gabus dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki jaaringan pankrreas yang rusak.
“Kerusakan jaringan pankreas sendiri, dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemik atau kadar gula berlebih dalam darah,” Sebelumnya hewan uji telah diberi senyawa aloksan ke dalam tubuhnya. Senyawa ini bertujuan untuk merusak jarringan pankreas pada hewan uji. Setelah itu barulah hewan uji diberikan ekstrak ikan gabus. Tak lama kemudian, terlihat ekstrak ikan gabus mampu meregenerasi jaringan pankreas yang sebelumnya rusak akibat pemberian senyawa aloksan. Sebesar 69,78 persen jaringan pankreas dapat kembali normal. Lalu, apakah ekstrak ikan Gabus juga bisa mengobati impotensi akibat penyakit diabetes yang diderita pria?
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak ikan gabus ternyata tidak hanya memulihkan jaringan pankreas, tapi juga berhasil meregenerasi jaringan testis hewan uji. Rencananya, riset tentang manfaat ikan Gabus ini juga akan dikembangkannya dalam hal molekular. Pendekatan molekular ini dapat menjadi ilmu baru dalam bidang pengobatan di Indonesia. Ekstrak ikan asli penghuni perairan Indonesia yang telah diteliti ini dapat menjadi obat penyakit diabetes alternatif yang efektif, murah, dan mudah didapat oleh masyarakat.
Berdasarkan penelitiannya yang berjudul “Blueprint for Change”, penderita diabetes di Indonesia tercatat mencapai 7,6 juta orang. Sebanyak 41 persen di antaranya tidak mengetahui kondisi kesehatannya, dan 39 persen tidak mendapatkan pengobatan. Sisanya, hanya 0,7 persen penderita penyakit diabetes yang mendapatkan pengobatan dengan tepat.
Padahal, diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit penyebab kematian tertinggi ke-6 di Indonesia. Sayangnya, kebanyakan penderitanya tidak sadar mengidap penyakit ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala-gejala yang timbul. Selain itu, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan juga terbilang mahal.
Sumber:
Penulis : Ira Triswiyana, S.Pi. Penyuluh Perikanan di Kabupaten Bangka Barat; Materi Penyuluhan Spesifik Lokasi; http://mfcepusluh.bpsdmkp.kkp.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar