Jaring insang dasar atau bottom gillnet yaitu alat tangkap yang terbuat dari bahan jaring. Jaring insang dasar berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama. Jaring insang dasar (bottom gillnet) termasukndalam klasifikasi jaring insang (gillnet) (Anonim 2006)
Konstruksi Alat Penangkap Ikan
Bagian-bagian dari bottom gillnet menurut Martasuganda (2002):
Pelampung (float), berfungsi untuk mengapungkan alat tangkap. Tali pelampung (float line), adalah tali yang berfungsi untuk menyambungkan antar pelampung. Tali ris atas dan bawah, berfungsi untuk dipakai memasang atau menggantungkan badan jaring. Tali penggantung badan jaring bagian atas dan bawah (upper bolch line and under bolch line), adalah tali yang berfungsi untuk menyambungkan atau menggantungkan badan jaring pada tali ris. Srampad atas dan bawah (upper selvedge and under selvedge), adalah susunan mata jaring yang ditambahkan pada badan jaring bagian atas dan bagian bawah. Badan jaring atau jaring utama (main net), adalah bagian dari jaring yang digunakan untuk menangkap ikan, Tali pemberat (sinker line), adalah tali yang berfungsi untuk memasang pemberat yang bahannya terbuat dari bahan sintetis seperti haizek, vinylon, polyvinyl chloride, saran atau bahan lainnya yang bisa dijadikan untuk tali pemberat. Pemberat (sinker), berfungsi untuk menghasilkan gaya berat pada bottom gillnet.
Ukuran per tinting: panjang 50 m sebelum diikat (37,5 m setelah diikat); lebar 2,94 m sebelum diikat (1,94 m setelah diikat); bahan nilon monofilamen No. 25; Selvedge PE d/3 (Subani dan Barus 1989). Menurut kelompok kami, parameter utama dari bottom gillnet adalah ukuran mata jaring.
Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
Kapal
Kapal bottom gillnet termasuk ke dalam kelompok kapal dengan metode pengoperasian static gear. Ada dua jenis kapal yang digunakan dalam pengoperasian bottom gillnet, yaitu: a) motor tempel (12-25 PK), ukuran: panjang 6,7 m, lebar 1,5 m, dalam 0,5 m, jaring 14 tinting (pieces); b) motor dalam (6,5-18 PK), ukuran: panjang 7,5 m, lebar 2 m, dalam 1 m, jaring 20-25 tinting (pieces) (Subani dan Barus 1989).
Nelayan
Nelayan yang diperlukan untuk mengoperasikan jaring insang dasar yaitu 4 orang nelayan. Nelayan terdiri dari 1 orang nakhoda, 1 orang pengemudi dan 2 orang anak buah kapal (ABK). Nakhoda bertugas menentukan daerah pengoperasian, pengemudi bertugas mengemudikan kapal dan ABK bertugas untuk membantu dalam operasi penangkapan ikan (setting dan hauling) (Krisnandar 2001).
Konstruksi Alat Penangkap Ikan
Bagian-bagian dari bottom gillnet menurut Martasuganda (2002):
Pelampung (float), berfungsi untuk mengapungkan alat tangkap. Tali pelampung (float line), adalah tali yang berfungsi untuk menyambungkan antar pelampung. Tali ris atas dan bawah, berfungsi untuk dipakai memasang atau menggantungkan badan jaring. Tali penggantung badan jaring bagian atas dan bawah (upper bolch line and under bolch line), adalah tali yang berfungsi untuk menyambungkan atau menggantungkan badan jaring pada tali ris. Srampad atas dan bawah (upper selvedge and under selvedge), adalah susunan mata jaring yang ditambahkan pada badan jaring bagian atas dan bagian bawah. Badan jaring atau jaring utama (main net), adalah bagian dari jaring yang digunakan untuk menangkap ikan, Tali pemberat (sinker line), adalah tali yang berfungsi untuk memasang pemberat yang bahannya terbuat dari bahan sintetis seperti haizek, vinylon, polyvinyl chloride, saran atau bahan lainnya yang bisa dijadikan untuk tali pemberat. Pemberat (sinker), berfungsi untuk menghasilkan gaya berat pada bottom gillnet.
Ukuran per tinting: panjang 50 m sebelum diikat (37,5 m setelah diikat); lebar 2,94 m sebelum diikat (1,94 m setelah diikat); bahan nilon monofilamen No. 25; Selvedge PE d/3 (Subani dan Barus 1989). Menurut kelompok kami, parameter utama dari bottom gillnet adalah ukuran mata jaring.
Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan
Kapal
Kapal bottom gillnet termasuk ke dalam kelompok kapal dengan metode pengoperasian static gear. Ada dua jenis kapal yang digunakan dalam pengoperasian bottom gillnet, yaitu: a) motor tempel (12-25 PK), ukuran: panjang 6,7 m, lebar 1,5 m, dalam 0,5 m, jaring 14 tinting (pieces); b) motor dalam (6,5-18 PK), ukuran: panjang 7,5 m, lebar 2 m, dalam 1 m, jaring 20-25 tinting (pieces) (Subani dan Barus 1989).
Nelayan
Nelayan yang diperlukan untuk mengoperasikan jaring insang dasar yaitu 4 orang nelayan. Nelayan terdiri dari 1 orang nakhoda, 1 orang pengemudi dan 2 orang anak buah kapal (ABK). Nakhoda bertugas menentukan daerah pengoperasian, pengemudi bertugas mengemudikan kapal dan ABK bertugas untuk membantu dalam operasi penangkapan ikan (setting dan hauling) (Krisnandar 2001).
Alat Bantu
Alat bantu pada bottom gillnet berupa net hauler atau net drum, berfungsi untuk menarik jaring pada saat hauling (Sainsburry 1971).
Alat bantu pada bottom gillnet berupa net hauler atau net drum, berfungsi untuk menarik jaring pada saat hauling (Sainsburry 1971).
Umpan
Alat tangkap jaring insang tidak menggunakan umpan dalam pengoperasian.
Metode Pengoperasian Alat
Metode pengoperasian bottom gillnet terdiri atas beberapa tahap (Miranti 2007), yaitu; 1) Persiapan: meliputi pemeriksaan alat tangkap, kondisi mesin, bahan bakar kapal, perbekalan, es dan tempat untuk menyimpan hasil tangkapan atau palkah. 2) Pencarian daerah penangkapan ikan (DPI); dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman nelayan yang sering melaut. 3) Pengoperasian alat tangkap; terdiri atas pemasangan jaring (setting), perendaman jaring (soaking) dan pengangkatan jaring (hauling) (Krisnandar 2001). 3.a) Pemasangan jaring (setting) yaitu penyusunan bottom gillnet dan pemasangan umpan yang dilakukan di atas kapal agar lebih memudahkan nelayan pada saat setting. 3.b) Perendaman jaring (soaking) yaitu perendaman jaring yang dilakukan selama sehari semalam. 3.c) Pengangkatan jaring (hauling) yaitu proses pengangkatan jaring (hauling) yang dilakukan pada sisi kiri lambung kapal. 4) Tahap penanganan hasil tangkapan; pelepasan hasil tangkapan dari jaring untuk kemudian disimpan dalam palkah.
Daerah Pengoperasian
Bottom gillnet dioperasikan di dasar perairan dengan perairan berkarang. Bottom gillnet dapat dipasang di perairan air tawar yang dangkal pada kedalaman sekitar 50 m (Krisnandar 2001). Daerah distribusi bottom gillnet adalah Bali, Cibinuangeum, Pangandaran (Jawa Barat) (Subani dan Barus 1989).
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan bottom gillnet adalah udang barong (Panulirus spp), manyung (Tachysurus spp), layur (Trichiurus spp), gulamah (Scienidae) dan kuro (Polynemus spp) (Subani dan Barus 1989
Metode Pengoperasian Alat
Metode pengoperasian bottom gillnet terdiri atas beberapa tahap (Miranti 2007), yaitu; 1) Persiapan: meliputi pemeriksaan alat tangkap, kondisi mesin, bahan bakar kapal, perbekalan, es dan tempat untuk menyimpan hasil tangkapan atau palkah. 2) Pencarian daerah penangkapan ikan (DPI); dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman nelayan yang sering melaut. 3) Pengoperasian alat tangkap; terdiri atas pemasangan jaring (setting), perendaman jaring (soaking) dan pengangkatan jaring (hauling) (Krisnandar 2001). 3.a) Pemasangan jaring (setting) yaitu penyusunan bottom gillnet dan pemasangan umpan yang dilakukan di atas kapal agar lebih memudahkan nelayan pada saat setting. 3.b) Perendaman jaring (soaking) yaitu perendaman jaring yang dilakukan selama sehari semalam. 3.c) Pengangkatan jaring (hauling) yaitu proses pengangkatan jaring (hauling) yang dilakukan pada sisi kiri lambung kapal. 4) Tahap penanganan hasil tangkapan; pelepasan hasil tangkapan dari jaring untuk kemudian disimpan dalam palkah.
Daerah Pengoperasian
Bottom gillnet dioperasikan di dasar perairan dengan perairan berkarang. Bottom gillnet dapat dipasang di perairan air tawar yang dangkal pada kedalaman sekitar 50 m (Krisnandar 2001). Daerah distribusi bottom gillnet adalah Bali, Cibinuangeum, Pangandaran (Jawa Barat) (Subani dan Barus 1989).
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan bottom gillnet adalah udang barong (Panulirus spp), manyung (Tachysurus spp), layur (Trichiurus spp), gulamah (Scienidae) dan kuro (Polynemus spp) (Subani dan Barus 1989
Sumber : http://samsudinpunya.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar