Minggu, 10 Mei 2020

Ikan Mas Unggul - Ikan Mas Mustika yang Tahan Infeksi KHV

Hasil gambar untuk Ikan Mas Mustika Tahan Infeksi KHV
Ikan mas adalah ikan konsumsi yang permintaan dan harganya paling tinggi. Setiap tahun kebutuhannya terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Olahan ikan jenis ini banyak yang di sajikan di restoran-restoran kelas atas karena memang rasanya yang enak. Variasinya pun banyak, mulai di goreng, dipepes, di bakar, ataupun olahan-olahan lainnya yang tentu lezat-lezat. 

Ikan mas Mustika ini merupakan hasil perakitan melalui metode seleksi famili dan marka molekuler MHC II melalui uji tantang. Pembentukan populasi tersebut dilakukan melalui seleksi pada karakter ketahanan terhadap KHV menggunakan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1*05

Ikan mas raja dan super “Mustika” dipastikan tahan infeksi KHV, serta merupakan bibit unggulan yang bisa tumbuh cepat. Hasil inovasi riset pemuliaan di Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, ikan mas Mustika merupakan hasil metode seleksi famili dan marka molekuler MHC II melalui uji tantang.
Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi berhasil melakukan inovasi riset terhadap ikan Mas Unggul yang dinamai Ikan Mas Mustika atau Mas Rajadanu Super Tahan Infeksi KHV.

Ikan mas Mustika ini merupakan hasil perakitan melalui metode seleksi famili dan marka molekuler MHC II melalui uji tantang. Pembentukan populasi tersebut dilakukan melalui seleksi pada karakter ketahanan terhadap KHV menggunakan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1*05.

Hasil identifikasi marka MHC II menunjukkan bahwa persentase individu ikan mas Rajadanu tahan KHV yang membawa marka MHC II meningkat dari populasi tetua hingga turunan ketiga," kata peneliti Ikan Mas BRPI SUkamandi, Suharyanto

Pada generasi tetua ini, katas Suharyanto, persentase MHC II sebesar 60,00%, meningkat pada turunan F0 sebesar 85,70%, pada F1 sebesar 93,30%, pada F2 sebesar 86,25%, dan kemudian pada turunan F3 persentase MHC II sudah mencapai 100,00%.

Sementara untuk seleksi dilakukan dari tahun 2010-2015 dengan respons seleksi kumulatif sebagai indikator keberhasilan program pemuliaan ketahanan penyakit KHV menunjukkan peningkatan performa ketahanan KHV berdasarkan sintasan hasil uji tantang yang diperoleh yakni sebesar 68,12%.

Populasi dasar yang digunakan pada kegiatan seleksi dibentuk dari populasi ikan mas Rajadanu koleksi di BRPI Sukamandi (Sebelumnya bernama Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (LRPTBPAT) Sukamandi).

"Hasil pengujian keragaan pertumbuhan pada uji lapang (uji multilokasi dan multisistem) menunjukkan bahwa pertumbuhan dan tingkat ketahanan terhadap penyakit KHV ikan mas MUSTIKA lebih tinggi dari pada ikan mas yang berasal dari UPR Lokal (Gambar 2)," paparnya.

Berdasarkan hasil penngujian benih ikan mas MUSTIKA tersebar di Cirata (Cianjur), Jatiluhur (Purwakarta), Darma (Kuningan), Sukamandi (Subang) dan Cijambe (Subang) pada pemeliharaan fase pembesaran didapatkan data Daya tahan terhadap infeksi KHV tinggi (SR  uji tantang 98,89%), Pertumbuhan relatif cepat (SGR 3,01-3,62 % bobot/hari), efisiensi pakan tinggi (FCR 1,24-2,38), produktivitas pembesaran tinggi (lebih tinggi 5-67%), toleransi terhadap cekaman lingkungan tinggi, dan proporsi daging 21% lebih tinggi dibandingkan dengan ikan mas asal UPR/masyarakat.

Dampak dari testimoni tersebut, papar Suharyanto berakibat meningkatnya permintaan kebutuhan induk/ calon induk dan larva/benih mas MUSTIKA terutama institusi/ dinas terkait maupun para UPR/ pembenih yang ada di sentra sentra budidaya ikan mas di Cianjur, Ciamis, Pasaman, dan Lombok.

Hasil pengujian keragaan toleransi terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophilla pada dosis LD50 3,9x108 CFU/mL menunjukkan bahwa benih ikan mas MUSTIKA memiliki ketahanan yang lebih tinggi (mortalitas  19% pada jam ke 24 dan sintasan 29% pada jam ke 168) dibandingkan ikan mas dari UPR (mortalitas 39% pada jam ke 24 dan sintasan 27% pada jam ke 168).

"Diharapkan dengan terbentuknya strain baru ikan mas MUSTIKA dapat meningkatkan produktifitas budidaya ikan mas secara nasional dan sekaligus juga dapat meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan para pembudidaya maupupun pengusaha atau industri yang menggunakan bahan baku ikan mas," pungkasnya
Salah seorang pengembang ikan mas Mustika, Suharyanto mengatakan, pembentukan populasi ikan mas tersebut dilakukan melalui seleksi pada karakter ketahanan terhadap KHV menggunakan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1 05, dan hasil identifikasi marka MHC II menunjukkan bahwa persentase individu ikan mas tahan KHV yang membawa marka MHC II meningkat dari populasi tetua hingga turunan ketiga.

“Pada generasi tetua, persentase MHC II sebesar 60,00 persen. Hal ini meningkat pada turunan F0 sebesar 85,70 persen, pada F1 sebesar 93,30 persen, pada F2 sebesar 86,25 persen, dan kemudian pada turunan F3 persentase MHC II sudah mencapai 100,00 persen,” ujarnya kepada SpiritNews, Kamis (21/11/2018).

Dijelaskan, seleksi dilakukan dari tahun 2010 hingga 2015. Dengan respons seleksi kumulatif sebagai indikator keberhasilan program pemuliaan ketahanan penyakit KHV, menunjukkan peningkatan performa ketahanan KHV berdasarkan sintasan hasil uji tantang yang diperoleh, yakni sebesar 68,12 persen dan populasi dasar yang digunakan pada kegiatan seleksi dibentuk dari populasi ikan mas Rajadanu koleksi BRPI Sukamandi.

Hasil pengujian keragaan pertumbuhan pada uji lapang, uji multilokasi dan multisistem, menunjukkan bahwa pertumbuhan dan tingkat ketahanan terhadap penyakit KHV ikan mas Mustika lebih tinggi dari pada ikan mas yang berasal dari UPR lokal berdasarkan hasil pengujian benih ikan mas mustika di Cirata (Cianjur), Jatiluhur (Purwakarta), Darma (Kuningan), Sukamandi (Subang) dan Cijambe (Subang).

“Pada pemeliharaan fase pembesaran, didapatkan data daya tahan terhadap infeksi KHV tinggi SR uji tantang 98,89 persen, pertumbuhan relatif cepat SGR 3,01-3,62 persen bobot hari, dan efisiensi pakan tinggi FCR 1,24-2,38, produktivitas pembesaran lebih tinggi 5-67 persen, dan toleransi terhadap cekaman lingkungan tinggi, serta proporsi daging 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan ikan mas asal UPR masyarakat,” katanya.

Diungkapkan, hasil pengujian keragaan toleransi terhadap infeksi bakteri aeromonas hydrophilla pada dosis LD50 3,9×108 CFU mL, menunjukkan bahwa benih ikan mas Mustika memiliki ketahanan yang lebih tinggi, mortalitas 19 persen pada jam ke-24 dan sintasan 29 persen pada jam ke-168. Dibandingkan ikan mas dari UPR, mortalitas 39 persen pada jam ke-24 dan sintasan 27 persen pada jam ke-168.

Dampak dari testimoni tersebut berakibat pada meningkatnya permintaan kebutuhan calon induk dan larva benih mas Mustika, terutama institusi dinas terkait maupun para UPR pembenih yang ada di sentra-sentra budidaya ikan mas di Cianjur, Ciamis, Pasaman dan Lombok.

“Diharapkan dengan terbentuknya strain baru ikan mas Mustika, dapat meningkatkan produktifitas budidaya ikan mas secara nasional, sekaligus dapat meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan para pembudidaya maupupun pengusaha industri yang menggunakan bahan baku ikan,” ujar Suharyanto.

Benih Mustika Tahan Bencana
Ingat bencana Koi Herves Virus (KHV) yang menyerang dunia budidaya ikan mas tahun 2002? Pendatang baru besutan BPPI Sukamandi ini siap menerima tantangan!

Selain tahan serangan KHV, Ikan mas Mustika yang baru dirilis dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2016 hasil kegiatan pemuliaan di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi mempunyai segudang kelebihan juga memiliki performa yang baik pada karakter-karakter ekonomis penting lainnya.

Strain yang digunakan adalah strain Rajadanu, yang memiliki keunggulan pada berbagai karakter dibandingkan dengan ikan mas lainnya, yang telah berkembang dimasyarakat selama ini seperti strain Majalaya yang cukup mendominasi pada sentra-sentra pembesaran ikan mas. Selain itu, ikan mas Rajadanu memiliki morfologi atau bentuk tubuh yang relatif disukai pasar atau masyarakat dengan bentuk tubuh yang relatif lebih memanjang.

Ketua Kelompok UPR Ikan Mas di Cianjur, Ijang mengatakan, kurang lebih 4 bulan membudidayakan ikan mas mustika, namun untuk ikan mas jenis lain sudah sejak tahun 1985. “Prospeknya cukup bagus, sekarang orang cari ikan tahan virus dan mas Mustika pasti tahan virus, sehingga pembudidaya lebih diuntungkan dan bisa lebih baik dari ikan mas yang sudah ada sekarang”, ujar Ijang.

Lanjut Ijang, indukan mas Mustika, peralatan dan pakan disediakan oleh Balai Penelitian Pemulian Ikan (BPPI) Sukamandi. “Kita sekarang sedang memijahkan dan pemasaran benihnya di jual ke Cirata,” ungkapnya.

“Keuntungannya budidaya ikan mas Mustika yaitu ikan cepat besar, benihnya banyak, dan rasa dagingnya enak,” tambah Ijang.

Kegiatan Ijang bersama kelompok adalah melakukan budidaya, memelihara air supaya terjaga kualitasnya, pemberian pakan, kontrol hama dan penyakit dan melaporkan ke BPPI Sukamandi. “Dalam budidaya ikan mas Mustika, kendala pasti ada namun kami selalu koordinasi dengan BPPI Sukamandi,” tambah Ijang.

Ikan mas Mustika dihasilkan dari kegiatan pemuliaan melalui program seleksi konvensional dengan bantuan marka genetik. Peneliti, Balai Penelitian Pemulian Ikan (BPPI) Sukamandi, Khairul Syahputra, M.Si, mengatakan teknologi budidayanya mudah diterapkan karena relatif sama dengan teknologi yang sudah berkembang di pembudidaya serta tidak memerlukan tambahan teknologi spesifik.

Lanjut Khairul, budidaya ikan mas Mustika dapat diaplikasikan pada berbagai jenis atau sistem budidaya seperti kolam air tenang (KAT), kolam air deras (KAD), maupun keramba jaring apung (KJA). “Hasil uji lapang pada berbagai sistem budidaya menunjukkan bahwa penggunaan benih mas Mustika dapat meningkatkan produktivitas pembesaran sebesar 5-67%  lebih tinggi dari penggunaan benih ikan mas lainnya,” jelasnya.

“Kondisi optimal pertumbuhannya dapat dicapai pada kondisi kualitas air yang sesuai untuk budidaya ikan mas pada umumnya. Sedangkan pada saat terjadi wabah KHV, ikan mas Mustika masih memiliki sintasan yang tinggi dan pertumbuhannya tidak terganggu,” tambah Khairul.

Referensi:
  1. ................, 2018; https://bppisukamandi.kkp.go.id/?page_id=570
  2. Himawan, 2020; http://scholar.google.co.id/citations?user=3wmgy-kAAAAJ&hl=id



1 komentar:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus