Sabtu, 09 Mei 2020

Ikan Mas Unggul - Si Nyonya


Ikan mas adalah ikan konsumsi yang permintaan dan harganya paling tinggi. Setiap tahun kebutuhannya terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Olahan ikan jenis ini banyak yang di sajikan di restoran-restoran kelas atas karena memang rasanya yang enak. Variasinya pun banyak, mulai di goreng, dipepes, di bakar, ataupun olahan-olahan lainnya yang tentu lezat-lezat.

Sejarah Ikan Mas
Ikan ini ada yang mengatakan berasal dari Cina dan Rusia. Kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1810. Namun baru dibudidayakan di tahun 1860 an di Galuh, Ciamis, Jawa Barat.

Sejak mulai abad ke-20, budidayanya mulai banyak menyebar ke wilayah di luar pulau Jawa, misalnya di daerah Bukittingi, Sumatera Barat.Tidak hanya wilayah Sumatera, ikan ini juga mulai menyebar di wilayah Sulawesi dan Bali hingga ke Flores.

Penyebaran yang luas ini tentu saja karena memang ikan jenis ini memiliki kelebihan mudah beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan. Sehingga ketika dikembangkan di wilayah-wilayah lain juga dapat berkembang dan bertahan hidup.

Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni

pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan
kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sirip memanjang.
Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni kelompok ikan karper yang: bersisik biasa dan bersisik kecil. Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok: kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias.

Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni: ras ikan karper bersisik penuh dan  ras ikan karper bersisik sedikit.

Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas".

Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper kaca" (mirror carp) yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama "karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan koi".

Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.

Perkembangbiakan
Pemijahan ikan ini sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahun, namun di habitat aslinya, ia sering memijah di awal musim hujan. Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam hingga akhir fajar. Pada saat ikan ini akan memijah, induk-induknya akan aktif untuk mencari tempat yang rimbun.
Tempat-tempat itu misalnya adalah tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air.

Tempat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempelkan telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan. Telurnya memiliki bentuk yang bulat, warnanya bening, memiliki diameter 1,5 – 1,8 mm serta memiliki bobot 0,17 – 0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung umur dan ukuran atau bobot induk

Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya
Ikan sinyonya mempunyai bentuk tubuh уаng memanjang dan punggungnya аkаn lebih rendah bіlа dibandingkan dеngаn jenis ikan Punten.

Sisiknya berwarna kuning muda menyerupai warna kulit jeruk sitrus. Mata ikan Sinyonya уаng mаѕіh berusia muda agak menonjol. Nаmun kеmudіаn аkаn bermetamorfosis sipit saat ikan berusia semakin tua.

Tіdаk diketahui niscaya asal permintaan nama ikan jenis ini, mеѕkірun ada pendapat bаhwа ikan mas strain sinyonya іnі jenis ikan hasil seleksi уаng secara taksonomi termasuk spesies Cyprinus Linneaus dan pertama kali dі temukan dі tempat Tasikmalaya, Jawa Barat (Khairuman dan Amri 2008).

Bеbеrара orang menyebutkan, ikan mas іnі gampang sekali bertelur sehingga disebut sinyonya. Bentuk tubuhnya memanjang (long bodied form) dan punggungnya lebih rendah dibandingkan dеngаn ikan mas punten. Perbandingan аntаrа panjang dan tinggi badannya sekitar 3,66:1.

Sisiknya berwarna kuning muda menyerupai warna kulit jeruk sitrus. Mata ikan уаng mаѕіh muda agak menonjol, kеmudіаn bermetamorfosis sipit saat ikan ѕudаh mulai tua.

Sifat ikan mas sinyonya lebih jinak dibandingkan dеngаn ikan ras punten. Ikan mas sinyonya mempunyai kebiasaan berkumpul dі permukaan air.

Fekunditas atau jumlah telur ikan mas sinyonya 85.000—125.000 dan diameternya 0,3—1,5 mm.

Induk ikan mas sinyonya jantan аkаn matang kelamin pertama pada umur 8 bulan, ѕеdаngkаn уаng betina pada umur 18 bulan. Ikan mas іnі tahan terhadap benalu Myxosporea. Kisaran toleransi pH-nya 5,5—8,5.

Untuk memperoleh hasil panen yang melimpah dan berhasil, kegiatan budidaya ikan mas tentunya harus direncanakan dan dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Ada banyak factor yang menentukan keberhasilan sebuah usaha budidaya ikan air tawar. Baik lingkungannya yang kondusif, penggunaan bibit ikan unggul dan terpilih, pakan yang terjaga dan bermutu, dan berbagai kegiatan pemeliharaannya.

Langkah penting yang harus dilakukan pertama kali adalah mengeringkan kolam hingga benar-benar kering. Proses ini membutuhkan waktu beberapa hari. Sambil proses pengeringan berlangsung, perbaiki juga kondisi kolam agar benar-benar sehat dan kondusif untuk calon benih yang akan dibesarkan.

Setelah kering, sebaiknya dasar kolam juga perlu diberi kapur tohor ataupun dolomit. Selain untuk membunuh hama ataupun patogen lainnya, pemberian kapur ini juga penting untuk meningkatkan pH tanah. Gunakan kapur dengan takaran sekitar 25 kg/100 meter2.

Setelah siap, kolam bisa mulai diisi air. Namun dalam mengisi air sebaiknya lakukan secara bertahap. Tahap pertama, isi kolam dengan air setinggi 2 sampai 3 cm, setelah itu biarkan selama 2 atau 3 hari.

Selanjutnya tambahkan air secara bertahap hingga kedalaman air mencapai 40 hingga 60 cm. Anda bisa menambahkan lagi airnya hingga setinggi 80 hingga 120 cm dengan memperhitungkan jumlah benih ikan yang akan ditaburkan.

Biarkan dan tunggu hingga kondisi air kolam berubah warnanya menjadi kehijauan (biasanya sekitar 7 hingga 10 hari) yang menandakan bahwa kolam siap ditabur dengan bibit ikan mas.

Benih ikan mas dapat dipelihara di kolam tanah, kolam semen atau tembok, keramba jaring apung maupun di sawah. Untuk memperoleh hasil yang optimal, persiapkan kolam sebelum anda menebar benih. Pastikan pula untuk melakukan pengeringan dasar kolam hingga benar-benar kering dengan tujuan untuk memutus rantai penyakit dan predator.

Ketinggian air kolam juga harus disesuaikan dengan banyaknya benih yang akan ditebar. Padat tebar benih idealnya adalah 100-200 ekor/m3. Pada umumnya dibutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan dari benih ukuran 3-5 cm untuk mencapai masa panen ikan mas.

Ikan mas dapat dikonsumsi bila sudah mencapai jumlah 3-5 ekor/kg dengan berat per ekor sekitar 300 gram.

Pemilihan bibit ikan mas yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan dalam proses budidaya dan pembesaran ikan mas hingga siap panen.

Sumber :
  1. ............., 2018;https://tanahkaya.com/ikan-mas/
  2. ............., 2019;http://beritabudidayaikanlele.blogspot.com/2019/03/inilah-ikan-mas-si-nyonya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar