Sabtu, 09 Mei 2020

Ikan Mas Unggul - Punten



Sosok ikan mas punten bertubuh buntak, kepala kecil, punggung tinggi tanpa punuk, dan berwarna hijau kelam. “Pertumbuhannya lebih cepat plus proporsi dagingnya lebih banyak dibanding dengan ikan mas lainnya,” ujar Iwan Susanto SPi, periset Instalasi Ikan mas punten merupakan ikan mas yang dikembangkan pertama kali tahun 1933 di Desa Punten, Malang, Jawa Timur. 
Ikan mas punten memiliki ciri-ciri ikan konsumsi yang tubuhnya relatif pendek, tetapi bagian punggungnya lebar dan tinggi. Lalu, pada bentuk badan ikan mas punten terkesan membuntak atau bulat pendek atau disebut dengan big belly.Budidaya Air Tawar (IBAT), Punten, Dinas Perikanan dan Kelautan. Saat dewasa, bobot daging ikan mas punten mencapai 365 g dari bobot total rata-rata 1,1 kg. Artinya, proporsi daging ikan itu tanpa kepala, sisik, usus, dan tulang mencapai 40,1%. Bandingkan dengan ikan mas lainnya yang rata-rata memiliki proporsi daging sebanyak 35%. Dengan jumlah daging yang lebih banyak, maka ikan mas punten sangat cocok sebagai ikan konsumsi. “Persentase daging yang banyak pada ikan mas punten tak lepas dari sosoknya yang gempal,” ujarnya.

Sejarah
Ras ikan mas ini dikembangkan di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar Punten (UPBAT Punten) Desa Punten, Kota Batu, Jawa Timur. UPBAT Punten yang dibangun pada tahun 1918 dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1918 merupakan UPBAT pertama di Indonesia yang didirikan untuk mengembangkan penyuluhan perikanan air tawar di daerah. Pembangunan UPBAT Punten dipimpin oleh E.J. Reintjes dan dibantu oleh pegawainya antara lain Supardi Niti Sumarto dan Makri (Cokro).

Pada Januari 1919, untuk pertama kalinya didatangkan ikan tombro (Cyprinus carpio, L) dari Tasikmalaya Jawa Barat sebanyak 100 ekor jantan dan 125 ekor betina ukuran 20 - 30 cm warna kemerah-merahan ke UPBAT Punten. Pada Juli 1919, mulai dipijahkan/dikawinkan dengan metode Dubish (menggunakan rumput yang sengaja ditanam sebagai tempat meletakkan telur). Satu minggu sekali memijahkan satu pasang dengan perbandingan 1:2, 2:3, 3:4.

Hasil benih ikan UPBAT Punten pada tahun-tahun permulaan (1919 - 1922) terbanyak ditebarkan di waduk-waduk dan rawa di daerah Bojonegoro. Ada pula yang dikirim ke Flores dan Bali.

Penjualan benih ikan rakyat untuk pertama kalinya masih sangat sulit, karena rakyat tidak suka ikan yang berwarna merah, kemudian dicoba mendatangkan tombro hitam. Kemudian dicoba mendatangkan Tombro hitam atau hijau dari Eropa, tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena terlalu banyak kesulitan dan resiko transportasinya. Untuk itu dilakukan seleksi ikan tombro yang didatangkan dari Sumber Pucung, Kawedanan, dan Kepanjen yang berwarna kehijauan sebagai induk yang mampu menghasilkan jenis ikan tombro dengan warna kehijauan secara beruntun.

Akhir 1922 baru didapatkan jenis tombro kehijauan dan hijau kelam yang dikenal dengan tombro Punten, dan pada tahun-tahun berikutnya pemeliharaan ikan tombro di Jawa Timur menjadi semakin memasyarakat.

Pada 1923-1928 UPBAT Punten di bawah pimpinan yang baru yaitu Van Dragon dengan dibantu H. Haanse mengadakan berbagai percobaan. Perputaran pemindahan diteliti dengan diadakan percobaan pemijahan terhadap pasangan-pasangan induk yang tetap. kolam-kolam diubah sesuai dengan teknik ini. Percobaan pemijahan menggunakan variasi perputaran satu dan tiga bulan, dalam waktu satu tahun telah dapat disimpulkan bahwa sepasang induk dapat dipijahkan sampai tujuh kali.

Dengan meninggalnya H. Haanse, seleksi diteruskan oleh penggantinya H.J. Goossen beberapa tahun kemudian dari seleksi tersebut terjadi jenis Ikan Mas/Tombro Punten yang terkenal di kalangan perikanan darat di seluruh Indonesia.Cepat

Nilai gizi ikan mas punten juga tinggi. Hasil uji proksimat atau pengujian untuk mengetahui seberapa besar kandungan nutrisi dalam daging Cyprinus carpio menunjukkan hasil yang baik. “Dari hasil uji proksimat menunjukkan bahwa setiap 100 gam daging ikan mas punten mengandung protein 16,881 %, lemak 9,214%, abu 0,979%, air 72,582%, dan karbohidrat 0,341%,” ujar Iwan Susanto. Selain itu ikan mas baru itu juga memiliki kelebihan lain, yakni percepatan tumbuh juga luar biasa.

Menurut Iwan Susanto pada umur 5 bulan bobot ikan mas punten mencapai 500 g atau sekilogram terdiri atas dua ekor. Sementara ikan mas lainnya baru berbobot sekitar 350 g atau per kilogram isi 3 pada umur yang sama. “Ikan mas punten lebih cepat besar jika diletakkan di daerah bersuhu panas,” ujarnya. Pada perairan bersuhu 250C lebih, pada umur 5 bulan bobot ikan mas punten sudah mencapai 1 kg. Ikan mas punten cepat tumbuh dan berkarkas tinggi hingga 40%.

Namun, Iwan Susanto belum mengetahui rasio konversi pakan (Feed Convertion Ratio, FCR) ikan mas punten. Hasil riset Farid Mudlofar, Erlinda Yurisinthae, Agus Santoso dari Universitas Tanjungpura menyebutkan FCR ikan mas 2. Beberapa peternak mampu menekan FCR hingga 1,2—1,5. Artinya untuk menghasilkan 1 kg daging menghabiskan 1,2 kg pakan selama periode budidaya.

Pengalaman Muhammad Badrudin di Gresik, Jawa Timur, ikan mas itu bahkan mencapai 1 kg pada umur 4 bulan. Suhu udara di Gresik yang rata-rata 26—310C, cocok untuk budidaya ikan mas punten. Namun, keunggulan secara genetik dibandingkan dengan ikan mas lain juga berpengaruh. “Sebelumnya saya membudidayakan ikan mas lain, tetapi bobotnya tak sampai 1 kg meski umurnya sudah 4 bulan. Yang ini (ikan mas punten, red.) lebih cepat besar dan dagingnya banyak,” ujarnya.

Sayang, saat panen, pembudidaya mina padi itu tak menimbang bobot daging ikan itu lantaran hanya untuk konsumsi pribadi. Ikan mas punten sejatinya bukan asli Punten, Kotamadya Batu, Jawa Timur. IBAT mendatangkan ikan mas punten dari Desa Kalima, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, sejak 1950. “Saat itu kami mendatangkan sebanyak 26 induk mas jantan dan 31 induk mas betina ukuran 20—30 cm,” ujar Iwan.

Berawal dari pengadaan induk itu, kegiatan produksi ikan mas punten di IBAT Punten mulai beroperasi kembali hingga memiliki induk-induk ikan mas berjumlah ratusan pasang. Hasil pengujian daya adaptasi ikan mas punten menunjukkan ikan itu masih mampu bertahan hidup pada suhu 9℃ dengan angka kematian 53,33 %. Namun, pada suhu itu, ikan mas tidak banyak melakukan pergerakan. Hasil uji itu juga menunjukkan bahwa ikan mas punten masih bisa hidup pada suhu rendah.

Taksonomi
Famili : Cyprinidae
Spesies : Cyprinus carpio
Nama Dagang : Tombro, Ikan Mas
Nama Indonesia : Ikan Mas

Ciri Fisik
Tubuhnya relatif pendek, tetapi bagian punggungnya lebar dan tinggi. Karena itu, bentuk badan ikan mas punten terkesan membuntak atau bulat pendek (big belly). Perbandingan antara panjang total dan tinggi badan adalah 2,3-2,4:1. Warna sisik hijau gelap, mata agak menonjol, gerakan tubuhnya lambat, dan bersifat jinak.




Ikan Mas Punten jantan






Ikan Mas Punten betina

Makanan
Kategori omnivora/pemakan segala: daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lаіn sebagainya.

Keunggulan
a. Proporsi daging yang dikonsumsi (edible portion) di atas 40,27%
b. Tahan terhadap penyakit khususnya Aeromonas hydrophylla
c. Pertumbuhan bobot harian 3,49% per hari
d. Pertumbuhan panjang harian pada pembesaran 1,18 per hari
e. Bobot akhir hingga 1,5 kg

Namun, tidak disarankan budidaya ikan mas punten pada suhu di atas 38oC. Dari segi pH, ikan mas punten bisa bertahan hidup minimal pada pH 5 (53,33%) dan maksimal pada pH 9 (56,67 %). Ikan mas punten aktif makan pada sore hari dengan kisaran suhu air berkisar antara 22-24℃ (suhu di Punten). Ikan mas punten secara alami mencari makan pada tengah dan dasar kolam yang berlumpur.

Ikan mas Punten memiliki mulut relatif besar dan dapat disembulkan sehingga memungkinkan ikan menggali lumpur di dasar perairan untuk mencari pakan. Pakan alami seperti azola juga digemari ikan mas punten. Sementara pada stadia larva, ikan itu mengonsumsi fitoplankton seperti Closterium sp, Nitzschia sp, Polycystia sp, dan Stentor sp dan beberapa jenis zooplankton antara lain Daphnia sp, Trigonophyxs sp, dan Chaetoceros sp.

Pada ukuran fingerling atau 5—8 cm pakan alami mulai bervariasi dan ukurannya juga beragam. Jenis pakan alami pada stadia ini antara lain jenis fitoplankton, zooplankton, dan bahan-bahan organik. Pada ukuran fingerling atau 8—12 cm pakan alami mulai bervariasi dan ukurannya juga beragam. Jenis pakan alami pada stadia ini antara lain jenis fitoplankton, zooplankton, dan bahan-bahan organik. Proporsinya zooplankton (44.44 %) dan fitoplankton (55.56 %).

Namun, kini ikan mas punten banyak tercampur dengan jenis ikan mas lain secara genetika, sehingga sulit mendapatkan ikan mas punten asli. Oleh karena itu, IBAT mendomestikasi plus memperbanyak ikan anggota famili Cyprinidae itu. IBAT mengoleksi kembali induk-induk ikan mas punten dari berbagai daerah seperti Blitar, Kepanjen, Kediri, Sragen, dan Punten sebanyak 60 ekor induk jantan dan 77 ekor induk betina.(SP)


Sumber:
  • ............,2018; https://instalasi-budidaya-air-tawar-punten.indonetwork.co.id/
  • Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR 55/KEPMEN-KP/2018 tentang Pelepasan Ikan Punten




1 komentar:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus