Ikan bawal memiliki kepala kecil dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam. Bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae), yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang, letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut, dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah, tetapi berbentuk cagak.
Bentuk tubuh bawal air tawar agak bulat pipih. Dari arah samping tubuh bawal tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compresed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan.
Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Ukuran sisinya kecil-kecil. Bentuk kepalanya membulat dengan lubang hidung agak besar. Sirip dadanya terletak 6 bawah tutup insang. Sirip perut dan sirip duburnya terpisah.Bagian ujung siripnya berwarna kuning sampai merah, punggungnya berwarna abu-abu tua, dan perutnya berwarna putih abu-abu dan merah.
Ikan Bawal sangat potensial untuk dibudidayakan karena mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
- Pertumbuhannya cukup cepat Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang condong lebih banyak makan dedaunan
- Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami
Dengan keistimewaannya tersebut ikan bawal menjadi mudah untuk dibudidayakan. Apalagi ikan bawal suka makan dedauanan sehingga dapat mengurangi konsumsi pakan pellet. Dengan demikian dapat mengurangi biaya tinggi pada pakan. Pakan sendiri adalah komponen utama yang saat ini harganya cukup mahal. Bila tidak diimbangi dengan pakan lain menyebabkan margin yang didapatkan menjadi semakin kecil.
Proses budidaya ikan bawal yang tidak rumit dan memberikan margin keuntungan yang cukup tinggi ini menjadi salah satu faktor budidaya ikan bawal berkembang dengan sangat baik, Budidaya ikan bawal di kolam dapat dilakukan dengan system monokultur maupun polikultur.
Proses Pembenihan Ikan Bawal Air Tawar
Ikan bawal adalah salah satu jenis ikan budi daya air tawar yang banyak digemari masyarakat kita. Ukuran yang besar, rasa yang gurih, dan duri yang tidak begitu banyak adalah beberapa keunggulan mengapa ikan bawal menjadi pilihan para konsumen. Semakin tingginya permintaan terhadap ikan bawal air tawar, kita mempunyai peluang usaha dengan memproduksi benih-benih ikan bawal untuk dibesarkan sendiri maupun dijual ke orang lain.
Memilih Induk Ikan Bawal
Kita dapat membesarkan induk ikan bawal sendiri ataupun membeli indukan yang sudah siap untuk dipijahkan. Jika Kita memutuskan untuk membeli, maka belilah dari lembaga-lembaga pemerintah supaya kualitasnya terjamin.
Berikut adalah ciri-ciri indukan ikan bawal yang baik:
- Bentuk tubuh induk betina melebar dan pendek, sedangkan bentuk tubuh induk jantan lebih langsing.
- Warna kulit induk betina lebih gelap, sedangkan warna kulit induk jantan kemerah-merahan.
- Perut induk betina lembek dan perut induk jantan kasar.
Perawatan Induk Ikan Bawal
Biasanya indukan bawal siap untuk dipijahkan ketika berumur empat tahun untuk induk betina dan tiga tahun untuk induk jantan. Ciri-ciri dari induk betina yang telah siap untuk dipijahkan yaitu lubang kelaminnya berwarna merah. Kemudian untuk induk jantan, kita dapat mengetesnya dengan memijit atau mengurut bagian di sekitar kelaminnya. Jika mengeluarkan sperma berarti ikan sudah siap untuk membuahi telur. Perawatan induk harus disendirikan di dalam kolam perawatan dan terpisah antara induk jantan dan betina agar terhindar dari pemijahan liar dimana hasilnya akan tidak optimal.
Jumlah indukan sebaiknya disesuaikan dengan luas kolam. Perbandingan yang ideal yaitu sekitar tiga kilogram indukan per meter persegi. Untuk meningkatkan kualitas induk ikan bawal, sebaiknya ikan diberi pelet yang banyak mengandung protein pada pagi, sore, dan malam hari. Selanjutnya jika gonad sudah matang dan ikan menunjukan tanda-tanda seperti di atas pada alat kelaminnya, maka kita harus siap memijah induk betina dan induk jantan di dalam kolam pemijahan.
Proses Pemijahan Induk Ikan Bawal
Pemijahan dapat dilakukan dengan kakaban dan untuk hasil yang optimal, diperlukan campur tangan kita. Agar proses pemijahan lebih cepat, maka ikan betina kita suntik dengan ovaprim atau kelenjar hipofisa ikan lele atau ikan mas. Selanjutnya ikan dibiarkan di dalam kolam hingga memijah sendiri.
Selain itu, ada juga peternak yang mengurut ikan setelah disuntik supaya telur lebih cepat keluar dan sperma ikan jantan juga segera keluar untuk membuahi telur. Wadah atau kolam untuk pemijahan tersebut sebaiknya berukuran tidak terlalu besar dan airnya dibuat mengalir ringan.
Proses Penetasan Telur Ikan Bawal
Setelah proses pemijahan berjalan dengan lancar, selanjutnya telur-telur yang sudah dibuahi harus kita ambil dengan alat yang bernama scoopnet dan dipindahkan ke kolam penetasan dan pemeliharaan, dapat berupa akuarium. Untuk memudahkan proses pemeliharaan, sebaiknya proses penetasan dilakukan di dalam akuarium yang ukurannya cukup besar untuk sekaligus memelihara larva ikan hingga siap untuk dijadikan bibit.
Telur biasanya akan segera menetas dalam waktu sekitar 20 jam. Ketika mulai menetas, kita harus mengupayakan supaya telur tidak mengendap karena dapat berujung pada kegagalan menetas.
Pemeliharaan Larva Ikan Bawal
Perbandingan ukuran kolam atau akuarium yang digunakan untuk penetasan dengan jumlah ikan sebaiknya adalah satu liter air per 99 ekor larva. Kemudian setelah berumur tujuh hari maka ikan harus dipindahkan lagi ke kolam yang lebih besar, perbandingannya yaitu kira-kira satu liter air per 6 ekor larva. Pemberian pakan berupa pelet yang direndam terlebih dahulu dilakukan kepada ikan ketika mereka telah berumur 30 hari. Selama pendederan hingga masa panen, kita harus selalu memantau kondisi ikan dan melakukan penyortiran untuk mendapatkan hasil panen bibit bawal yang bagus.
- Satyani, D. 2006. Pemijahan Buatan Ikan Air Tawar. Warta TAAT- MASTEKTOM. 3(1) : 5.
- Sutisna, D. H. & Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius.
- Murtijdo, B A. 2001. Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar