Pembenihan ikan merupakan salah satu bagian dari kegiatan budidaya ikan dengan cara mengawinkan indukan untuk mendapatkan anakan yang siap dipasarkan. Cara Pembenihan Ikan yang Baik adalah cara mengembangbiakan ikan dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol, melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan biosecurity, mampu telusur (traceability) dan keamanan pangan (food safety).
Induk merupakan salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam melakukan kegiatan pembenihan. Kualitas induk yang dipijahkan sangat mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan. Induk yang dirawat dengan baik dan memiliki kondisi yang prima dapat menghasilkan benih yang baik pula. Untuk menghasilkan induk yang berkualitas harus dilakukan beberapa perawatan yaitu : menyiapkan kolam induk, memberi pakan, mengelola kualitas air, memantau kesehatan induk ikan.
A. Menyiapkan Kolam Induk
Dalam pembuatan kolam pemeliharaan induk sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan dalam pemeliharaan induk. Prosedur kerja dalam menyiapkan kolam pemeliharaan induk, yaitu:
a. Membuka saluran pembuangan air dan menutup saluran pemasukan air.
b. Membiarkan air dalam kolam habis. c. Mengeringkan selama 3 - 4 hari.
d. Memeriksa dinding dan dasar kolam agar dapat diketahui ada tidaknya kebocoran.
e. Menambal dengan cara menimbun menggunakan lumpur atau tanah jika terdapat kebocoran. Jika lubang kebocoran terlalu besar maka sebelumnya diisi dengan batu agar lebih kuat menahan tekanan air kemudian ditimbun dengan lumpur.
f. Menekan timbunan lumpur atau tanah sehingga tambalan lebih padat dan kuat.
g. Memperbaiki pematang yang rusak terkikis air dengan cara menimbun menggunakan tanah dasar sehingga pematang lebih tebal dan kuat.
2. Isilah air ke dalam kolam dengan cara menutup saluran pembuangan air dan membuka saluran pemasukan air, isi sampai ketinggian 80 - 100 cm.
B. Memilih Calon Induk Ikan Lele
1. Calon induk jantan dan betina harus berasal dari keturunan yang berbeda.
2. Pertumbuhan bagus.
3. Sehat dan tidak cacat.
Memilih calon induk ikan lele dengan syarat dan ciri - ciri sebagai berikut :
4. Bentuk badan proporsional.
5. Secara keseluruhan mulai dari ujung mulut sampai ujung ekor tidak ada luka.
6. Bagian kepala relatif lebih kecil daripada bagian badannya.
Tabel 1. Kriteria induk sesuai SNI
No |
Kriteria |
Satuan |
Jenis kelamin |
|
Jantan |
Betina |
|||
1. |
Umur |
bulan |
8 - 12 |
12 - 15 |
2. |
Panjang standar |
Cm |
40 - 45 |
38 - 40 |
3. |
Bobot matang pertama |
g/ekor |
500 - 750 |
400 - 500 |
4. |
Fekunditas |
butir/kg |
- |
50.000 - 100.000 |
5. |
Diameter telur |
Mm |
- |
1,4 - 1,5 |
Prosedur kerja dalam memilih calon induk yang baik :
- Keringkan kolam pemeliharaan induk dengan cara menutup saluran pemasukan air dan membuka saluran pengeluaran air.
- Tangkap induk menggunakan serokan induk.
- Angkut induk dan tampung dalam wadah penampungan.
- Amati dan pilih induk sesuai dengan kriteria calon induk yang baik.
- Timbang induk jantan dan betina menggunakan timbangan, sesuaikan berat induk yang timbang dengan kriteria berat induk sesuai SNI (lihat tabel 1).
- Ukur panjang standar menggunakan penggaris, sesuaikan hasil pengukuran dengan kriteria panjang standar menurut SNI (lihat tabel 1).
- Masukkan induk yang telah dipilih ke dalam wadah pemeliharaan induk secara terpisah.
C. Memberi Pakan
Agar memperoleh induk matang gonad yang berkualitas, setiap hari induk harus diberi pakan yang bergizi. Jenis pakan yang diberikan adalah pellet dengan kandungan protein sesuai SNI, yaitu :
Tabel 2. Kandungan protein pellet yang dibutuhkan induk lele sesuai SNI
No |
Jenis Induk |
Kandungan Protein (%) |
Pemberian Pakan |
|
Dosis (%
per hari) |
Frekuensi (kali/hari) |
|||
1. |
Lele |
> 30 |
3
– 4 |
2
- 3 |
Prosedur kerja :
1. Hitung kebutuhan pakan berdasarkan bobot biomassa induk.
- Mengambil sampel ikan yang akan dihitung bobot rata - ratanya. Sampel ikan yang diambil sesuai dengan SNI, yaitu minimal dari 30 ekor ikan sampel atau 10 % dari populasi.
- Menimbang sampel ikan per individu. c. Menghitung rata - rata bobot ikan.
- Mengalikan rata - rata bobot ikan tersebut dengan jumlah populasi ikan yang dipelihara.
- Selanjutnya, mengalikannya dengan dosis pemberian pakan sesuai dengan SNI (lihat tabel 2 di atas).
3. Bagi jumlah pakan yang ditimbang dengan frekuensi pemberian pakan dalam sehari sesuai SNI (lihat tabel di atas). Misalkan frekuensi pemberian pakan 3 kali/hari berarti pakan diberikan pada waktu pagi (07.00), siang (12.00) dan sore (17.00), sedangkan kalau frekuensinya 2 kali/hari berarti pakan diberikan pada waktu pagi (07.00) dan sore (17.00).
4. Tampung pakan yang akan diberikan ke dalam baskom plastik.
5. Tebarkan pakan sedikit demi sedikit secara merata ke dalam kolam pemeliharaan induk. Apabila induk sudah tidak mau makan, maka pemberian pakan dihentikan dan apabila pakan masih tersisa pakan diberikan pada siang atau sore hari.
D. Mengelola Kualitas Air
Prosedur kerja :
1. Lakukan pergantian air satu kali dalam seminggu atau apabila kualitas air sudah menurun sebanyak 50%, dengan cara membuka saluran pembuangan.
Tabel 3. Kisaran optimum parameter kualitas air sesuai SNI
No |
Kisaran Optimum Parameter Kualitas
Air |
1. |
Suhu : 25 - 30 °C |
2. |
pH : 6,5 - 8,5 |
3. |
Oksigen
terlarut : > 4 mg/l |
4. |
Kecerahan : 25 - 30 cm |
5. |
Ammonia
(NH3) : < 0,01 mg /l |
a. Pengukuran suhu (°C)
Frekuensi dan waktu pengukuran suhu air dilakukan sesuai SNI yaitu dengan menggunakan thermometer di permukaan dan dasar wadah dengan frekuensi dua kali per hari pada pagi jam 06.00 dan siang jam 14.00.
1) Thermometer dikalibrasi terlebih dahulu.
2) Celupkan thermometer ke dalam air kolam pemeliharaan yang akan diukur suhunya. Thermometer dicelupkan sampai seluruh bagian thermometer terendam selama ± 5 menit dengan cara membelakangi matahari dan hindari kontak langsung dengan tangan.
3) Angkat thermometer kemudian amati dan baca angka yang ditunjukkan oleh skala thermometer.
4) Catat skala yang ditunjukkan, yang merupakan nilai suhu hasil pengukuran.
b. Pengukuran pH (derajat keasaman)
Frekuensi dan waktu pengukuran pH dilakukan sesuai dengan SNI, yaitu dengan menggunakan kertas indikator lakmus atau pH meter. Frekuensi pengukuran dilakukan dua kali per hari pada jam 06.00 dan jam 14.00.
Prosedur pengukuran pH menggunakan pH meter :
1) Buka tutup pH meter.
2) Geser tombol yang terdapat dibagian atas pH meter dan tunggu sampai angka yang ditunjukkan pH meter menunjukkan 0.0.
3) Celupkan ujung pH meter ke dalam air kolam pemeliharaan dan tunggu sampai angka yang terdapat pada pH meter stabil.
4) Amati dan baca angka yang ditunjukkan pH meter kemudian catat.
Prosedur pengukuran pH menggunakan kertas lakmus:
1) Ambil satu lembar kertas lakmus kemudian celupkan ke dalam air kolam budidaya.
2) Keringkan dengan cara mengangin-anginkan kertas lakmus sampai perubahan warna yang tertera pada kertas lakmus tetap.
3) Cocokkan kertas lakmus tersebut dengan warna standar pada pH indikator yang sudah diketahui nilai pHnya. Warna yang sesuai dengan warna yang ditunjukkan pH indikator adalah nilai pH yang diukur.
c. Pengukuran oksigen terlarut (DO)
Pengukuran oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter. Frekuensi pengukuran dilakukan dua kali per hari pada jam 06.00 dan jam 14.00.
Prosedur pengukuran DO :
1) Lakukan kalibrasi sebelum digunakan yaitu dengan menekan tombol nol pada saat kalibrasi sensor tidak dipasang terlebih dahulu.
2) Celupkan sensor DO meter ke dalam media pemeliharaan.
3) Catat angka yang tertera pada layar yang merupakan hasil pengukuran.
d. Kecerahan
Untuk mengukur kecerahan air menggunakan secchi disk dengan satuan meter atau cm dilakukan setiap hari pada siang hari pukul 12.00.
1) Masukkan sechi disk ke dalam air yang akan diukur kecerahannya.
2) Turunkan secara perlahan hingga piringan yang berwarna putih tidak tampak. Catat kedalaman air ketika pertama kali piringan secchi terlihat menghilang (nilainya H).
3) Naikkan kembali sechi disk secara perlahan ke atas. Mencatat kedalaman air ketika pertama kali piringan yang berwarna putih nampak (nilainya T).
4) Hitung nilai kecerahan (C) dengan rumus sebagai
berikut :
- http://www.pusdik.kkp.go.id/uploads/files/1._Pembenihan_Ikan_Air_Tawar_.pdf
- ......2012, Modul Teaching Factory, Pembenihan Ikan Air Tawar, Puslatluh, BRSDM-KP
IONQQ**COM
BalasHapusagen terbesar dan terpercaya di indonesia
segera daftar dan bergabung bersama kami.
Whatshapp : +85515373217 :-* (f)