Dalam kegiatan budidaya ikan/udang, juga budidaya perikanan lainnya, baik pada tahap kegiatan pembenihan maupun pembesaran, pakan buatan merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk menunjang keberhasilan kegiatan tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan pakan buatan sangat besar bila dibandingkan dengan biaya produksi lainnya yaitu mencapai 50 – 60% dari total biaya produksi.
Pakan buatan yang dibutuhkan harus mempunyai formula yang lengkap, mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan sintasan kultivan yang pada ahirnya dapat meningkatkan produktifitas dan keuntungan. Hal ini dapat diperoleh dari pakan buatan yang dibuat dengan cermat dan perhitungan kandungan nutrien yang teliti dari bahan-bahan penyusunnya.
Pengujian Mutu Pakan Secara Fisik, Kimiawi dan Biologis.
Untuk mengetahui tingkatan mutu pakan yang kita buat, harus dilakukan pengujian. Pengujian kualitas pakan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Untuk mengetahui tingkatan mutu pakan yang kita buat, harus dilakukan pengujian. Pengujian kualitas pakan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
a. Pengujian Fisik.
Pengujian pelet secara fisik yaitu :
1. Kehalusan bahan baku
2. Kekerasannya
3. Daya tahan dalam air
4. Daya apung .
Kehalusan bahan baku, dapat diuji dengan jalan menggiling ulang, berdasarkan besar kecilnya ukuran butiran, kita dapat membedakannya menjadi sangat halus, agak kasar, sangat kasar dll.
Kekerasan dapat diuji dengan memberi baban pada pelet sampai batas beban tertentu pelet akan hancur. Pelet yang baik harus mempunyai kekerasan yang tinggi, dan biasanya berasal dari bahan baku yang cukup halus.
Pengujian ketahanan dalam air (water stability), dilakukan dengan cara mengambil pakan , selanjuntnya merendam pakan dalam air dingin. Waktu yang diperlukan sampai saat pelet hancur merupakan ukuran daya tahan pelet tersebut.
Pengujian daya apung, kita lakukan dengan jalan menjatuhkan pelet kedalam air, waktu yang diperlukan mulai saat pelet menyentuh permukaan air sampa i tenggelam di dasar, adalah merupakan ukuran daya apungnya.
b). Pengujian Kimiawi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kandungan gizi dari pakan tersebut, yaitu kadar protein, lemak, karbohidrat, abu, serat dan kadar air. Pengujian ini dapat dilakukan di laboratorium. Parameter yang diuji antara lain energi gross, protein kasar, lemak kasar dan kandungan serat.
c). Pengujian Biologis
Pengujian biologis sangat penting terutama untuk milihat nilai Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio). Nilai ini sebenarnya tidak merupakan angka mutlak, karena tidak hanya ditentukan oleh kualitas, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti jenis, ukuran ikan, kepadatan, kualitas air dll. Semakin kecil nilai konversi pakan, semakin baik kualitas pakan, karena akan semakin ekonomis. Untk mengetahui nilai konversi pakan perlu dilakukan dilakukan pengujian lapangan pada berbagai tipe percobaan.
Lembar Kerja.
Akan dilakukan serangkaian kegiatan dalam rangka pengujian mutu pakan secara fisik, kimiawi dan biologis.
1) Alat :
- Wadah plastik
- Pemberat
- Pengayak
- Akuarium /wadah uji pengujian biologis.
- Seperangkat alat pengujian kimiawi
- Timbangan analitik.
2). Bahan :
- Pelet ( buatan sendiri)
- Beberapa pakan komersial
- Daftar kandungan gizi pakan buatan endiri dan pakan komersial.
Langkah Kerja :
Pengujian pakan secara fisik
Kehalusan bahan baku
- Ambil contoh pelet buatan sendiri dan pelet komersial,
- Haluskan , partikel diayak dalam 3 tingkatan, halus, agak kasar, dan kasar.
- Hitunglah persentase partikel halus terhadap kasarnya, semakin besar nilianya semakin baik mutunya.
Pengujian Kekerasan
- Timbanglah pakan buatan sendiri dan 2 jenis pakan komersial, taruh diatas meja
- Ambil pemberat ¼ kg, letakan diatas contoh pakan tersebut, amati yang terjadi.
- Ambil pemberat ½ kg, letakkan diatas contoh pakan yang sama, amati yang terjadi
- Ambil pemberat 1 kg, letakkan diatas contoh pakan yang sama, amati dan catat kapan saat pelet mulai hancur dan kapan saat pelet hancur seluruhnya.
Pengujian Daya Apung
- Untuk pengujian daya apung dapat digunakan gelas , isi air hingga ½ nya
- Timbanglah pakan 5 gram
- Masukan pelet tersebut kedalam gelas secara bersama-sama
- Hitung waktu yang diperlukan masing-masing pelet mulai tenggelam, merupakan daya apung.
Pengujian Kimiawi
- Timbang contoh pakan sebanyak 400 gram
- Ujilah kandungan nutrisinya ke laboratorium
- Bandingkan hasil analisis dengan daftar kandungan gizi yang tertera pada label,
- Diskusikan mengapa terdapat persaman dan perbedaan.
Pengujian Biologis
- Siapkan hewan uji, sesuai kebutuhan misal 5 ekor/ aquarium masing-masing dilakukan pengulangan 3 kali.
- Beri pakan sesuai kebutuhan ( 5% /hari) bobot biomass
- Sampling berat dilakukan tiap 10 hari sekali, selama minimal 1 bulan.
- Buatlah grafik pertumbuhan dari semua perlakuan dan bandingkan
Referensi
- Abidin Nur, Zaenal Arifin. 2004. Nutrisi dan Formulasi Pakan Ikan. Departemen Kelautan dan Perikanan . Balai Besar Pengembangan Budidaya Air payau Jepara.
- Abidin Nur, 2005. Study And Analysis Of Feed and Nutrients For Sustainable Aquaculture Development : A country revew for Indonesia, Centre For Brackiswater Aquacultur Development Jepara, Central Java-Indonesia.
- Anonim. 2009. Manajemen Pakan., Upaya Meramu Pakan Ikan Tanpa Minyak dan Tepung Ikan. Informasi Teknologi-http :/www.dkp.go.id.
- IBM Suastika Jaya, 2010. Petunjuk Praktis Memproduksi Pakan Murah untuk Budidaya Ikan Air Tawar.
- Yoyo W, Rina H, Irma MH dan Yukisaya N. 2007. Nutrisi dan Bahan Pakan ikan Budidaya. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Freshwater Aquaculture Development Project, Jepan nternational Cooperation Agency.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar