Senin, 25 Oktober 2021

Ikan Gabus - Budidaya dengan Panen yang Melimpah

Budidaya ikan gabus bisa dibilang tidak sepopuler ikan air tawar lainnya. Namun jika kita perhatikan lebih dalam lagi, ternyata budidaya ikan gabus ini bisa menghasilkan omset yang cukup menjanjikan lho.Ikan gabus masih kalah populer dengan lele, bandeng dan nila. Padahal kalau ditelisik lagi, ikan ini justru memiliki nilai gizi yang sangat tinggi.
Percaya atau tidak, ikan ini memiliki asam amino esensial dan non-esensial. Bahkan ikan ini dipercaya mampu membantu proses penyembuhan luka bakar,infeksi paru-paru, hepatitis dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, sehingga baik diberikan pada ibu hamil, bayi dan anak-anak. Cuma sayang sekali, popularitasnya belum setenar ikan tawar lainnya. Makanya sangat jarang orang mencoba usaha budidaya ikan gabus.

Berikut adalah jenis-jenis ikan gabus yang biasanya dibudidayakan di rumah atau secara skala besar:

1. Great Snakehead

Ikan gabus berjenis great snakehead dapat tumbuh sampai 1 meter. Ikan gabus ini sering dibudidaya karena bukan saja ukurannya yang sangat besar, namun dagingnya yang tebal dan penuh gizi.

Kepala ikan gabus berjenis great snakehead biasanya lebih besar dan tidak bersisik seperti jenis snakehead lainnya. Badannya lebih licin dan warnanya lebih gelap. Para nelayan yang menangkap ikan gabus jenis ini biasanya menjual hasil tangkapannya pada restoran-restoran besar.
Harganya pun cukup tinggi mengingat langkanya jenis great snakehead untuk ditemukan di perairan Indonesia.

2. Forest Snakehead

Jenis ikan gabus yang sering dipilih banyak orang untuk dibudidayakan di rumah adalah forest snakehead. Berbeda dengan great snakehead, ikan gabus ini berukuran lebih kecil, dan warnanya pun tidak sepekat jenis sebelumnya. Ikan satu ini terbilang lebih awet apabila dibudidaya di rumah karena kelebihannya yang dapat bertahan di segala macam suhu dan cuaca.

Ukuran ikan gabus forest snakehead dewasa bisa mencapai 40 cm, dan dapat ditemukan di sisi-sisi perahu nelayan ikan tawar di Indonesia.

3. Channa Gachua

Ikan gabus lainnya yang populer di kalangan banyak orang adalah channa gachua atau ikan gabus bogo.
Ikan ini berukuran kecil, panjangnya hanya bisa mencapai 20 cm.

Selain karena ukurannya yang kecil dan pertumbuhannya yang cepat, ikan gabus bogo juga dipilih karena warnannya yang cantik. Warna coklat ikan gabus lebih terang dengan sisi atas yang gelap, membuatnya terlihat seperti corak alami.
Pada spesimen ikan gabus bogo muda, terdapat bintink-bintik hitam di sampingnya, sehingga juga sering dijadikan sebagai ikan hias oleh banyak orang.

Channa Gacua, jenis ikan gabus yang paling kecil dan paling sering dibudidayakan. Bentuknya mirip ular, licin dan lincah seperti lele. Jadi hati-hati kalau mencoba budidaya ikan ini karena ikannya bisa melompat ke area lain. Mirip lele.

Usaha Budidaya Ternak Ikan Gabus, Apakah Menguntungkan?
Bisa dibilang mungkin orang sedikit malas mencoba usaha budidaya ikan gabus karena masa panennya sangat lama, yaitu 6-7 bulan. Kalau awal-awal buka usaha sudah pasti orang malas karena harus rela buang energi merawat ikan sampai besar.

Belum lagi kalau ikannya mati. Ini bisa stres kalau orang mengharapkan untung cepat. Kalau Anda termasuk salah satu orang ini, maka bisnis ikan gabus tidak cocok buat Anda.

Nah, soal harga, ikan gabus dipatok antara Rp. 30.000 – Rp. 40.000. Jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan ikan nila dan ikan tawar lainnya. Kalau menejemen pengelolaan ikan bagus, dipastikan seorang pengusaha mampu menjadi jutawan dengan cepat. Asal rajin dan telaten.

Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal, Tanah, atau Beton
Anda bisa memilih tempat budidaya ikan gabus yang paling sesuai dengan situasi di tempat Anda. Pilihannya adalah kolam terpal, tanah, atau beton.

Sesuaikan tempat budidaya ikan tersebut sesuai dengan kemampuan. Jangan memaksakan diri untuk menggunakan tempat yang butuh modal besar karena akan membebani Anda nantinya.

Kolam beton

Memilih Indukan Gabus Jantan dan Betina
Untuk menjalankan usaha budidaya ikan gabus, Anda harus memilih indukan ikan gabus jantan dan betina yang punya kualitas bagus. Ini akan sangat berpengaruh pada hasil panen yang akan didapatkan nantinya.

Untuk membedakan ikan gabus jantan dan betina, kita bisa melihatnya dari tanda di tubuhnya. Ikan gabus jantan bentuk kepalanya cenderung oval dan tubuhnya lebih gelap, ada bagian lubang genital berwarna merah pada bagian bawah tubuhnya.

Ikan gabus betina biasanya tubuhnya berwarna lebih terang dengan kepala yang cenderung bulat. Pilih indukan ikan gabus jantan yang punya berat minimal 1 kg.


Proses Pemijahan Ikan Gabus
Setelah menemukan indukan ikan gabus, selanjutnya Anda masuk pada proses pemijahan. Pemijahan adalah proses pelepasan telur sperma ikan sehingga menghasilkan pembuahan.

Pada proses pemijahan, kita memasukkan sekitar 30 indukan jantan dan 30 betian ke dalam bak yang sama agar terjadi pemijahan. Bak tempat pemijahan ini bisa dibuat dari bahan beton berukuran 7x4x2 meter.

Di dalam bak beton tersebut, kita bisa menambahkan air setinggi 50 cm dan membiarkan airnya mengalir. Selain itu, bak beton tersebut bisa juga ditambahkan tanaman eceng gondok agar membuat ikan lebih nyaman pada proses pemijahan.

Proses pemijahan aka membuat ikan gabus betina bertelur. Telur tersebut bisa dibawa dengan alat sekupnet halus dan membiarkan telur tersebut menetas secara alami.


Pada proses ini, kita harus rajin melakukan kontrol pada kolam. Pasalnya, satu indukan betina ternyata bisa menelurkan 10 ribu lebih telur di dalam kolam.

Proses Penetasan Telur Ikan Gabus
Agar kita lebih mudah mengontrol kondisi telur, akan lebih baik bila proses penetasan telur dilakukan pada akurium. Anda perlu menyiapkan akuarium berukuran 65x45x45 cm. Isi akuarium dengan air setinggi 40 cm, dan jaga suhu dalam air mencapai 20 derajat celcius.

Masukkan telur ikan gabus ke dalam akuarium sebanyak 4-6 butir per centimeter persegi. Telur ikan gabus akan menetas sekitar 24 jam setelah dimasukkan ke dalam akuarium.

Setelah menetas, larva ikan gabus tidak perlu langsung dikasih makan selama dua hari. Alasannya, ikan-ikan kecil ini masih punya cadangan makanan dalam tubuhnya setelah menetas.


Setelah larva ikan gabus berusia 2 hari, kita bisa memberikan makanan seperti nauplii Artemia, dengan jatah makan 3 kali dalam sehari. Anda juga perlu menjaga kepadatan akuarium, yaitu 5 larva per 1 liter air.

Setelah berusia 5 hari, kita bisa memberi larva ikan bagus makanan tambahan, misalnya daphnia sebanyak 3x sehari. Perhatikan kualitas air di dalam akuarium agar larva bisa bertahan hidup.

Menebar Benih Ikan Gabus dan Memberi Pakan
Jika benih ikan gabus sudah berusia 2 minggu, maka sudah saatnya untuk disebar ke kolam. Satu hal yang harus kita ingat, seminggu sebelum benih ikan dimasukkan ke dalam kolam pastikan bahwa air dalam kolam tidak dialirkan selama seminggu.

Pagi hari adalah waktu yang paling ideal untuk memasukkan benih ikan gabus ke dalam kolam. Setalah ikan gabus berada dalam kolam, jangan memberikan makanan selama 2 hari. Setelah dua hari, kita bisa memberikan ikan gabus makanan beruka tepung pellet sekitar 2 kg.


Selama di dalam kolam, perhatikan pakan ikan gabus tersebut. Selain pellet, kita juga bisa memberikan pakan berupa anakan rayap, ikan teri, dan daging ampas dapur. Ikan gabus biasanya makan ikan-ikan kecil juga.

Selain itu, pastikan untuk tidak telat dalam memberikan makan pada ikan gabus. Alasannya, ikan gabus termasuk ikan kanibal. Jadi, ikan ini bisa saling memakan ketika sedang lapar dan tidak ada bahan makanan lainnya.

Apa Saja Kendala Utama Usaha Budidaya Ikan Gabus?
Ikan gabus ini lebih liar dari pada lele. Karena itu baiknya buat pinggiran kolam yang lebih tinggi. Ikan ini juga termasuk ikan kanibal. Jadi hati-hati, pisahkan anak ikan segera agar tidak dimakan oleh ikan dewasa. Belum lagi proses pemijahannya yang rumit, dipastikan ini menyulitkan peternak untuk memisahkan ikan kecil dari ikan dewasa.

Untungnya, ikan gabus bukan termasuk ikan yang rewel soal air. Mau dikuras satu bulan sekali tidak apa-apa karena ikan ini memakai pernapasan bimodal (memakai insang dan menghirup oksigen di udara secara langsung). Yang penting ada air mengalir meskipun kecil dan sisa pakan atau kotoran di dalam air tidak terlalu banyak.

Cara Agar Anak Ikan Gabus Agar Tidak Dimakan oleh Ikan Dewasa
Kalau membuat kolam, sediakan saja gentong yang dimiringkan di dasar kolam, atau buat saja kolam lubang kecil agar ikan anakan bisa sembunyi dan tidak menjadi mangsa. Selain itu, taruh juga enceng gondok untuk merangsang pemijahan ikan agar lebih cepat berkembang biak.

Ada cara lain untuk memisahkan ikan anakan dengan menggunakan skupnet halus untuk mengambil telur ikan. Pindahkan telur ikan ini ke akuarium untuk ditetaskan. Telur-telur ini kemudian akan menetas engan baik bila didiamkan di akuarium dengan suhu 28 derajat selsius. Dalam waktu 24 jam telur ini akan menetas.

Bila sudah menetas,jangan diberi makan terlebih dahulu selama dua hari. Dan pisahkan anakan ikan yang berumur 3-15 hari di lokasi terpisah. Idealnya dalam 1 liter hanya boleh dihuni 5-7 ekor larva. Beri larva ini pakan seperti baupli artemia 3 kali sehari agar pembibitan cepat berkembang. Setelah itu, baru proses pembesaran ikan gabus dimulai di kolam terpisah.

Apakah Kolam Ikan Gabus Juga Berpengaruh?
Pembuatan kolam untuk pembesaran ikan sangat berpengaruh besar. Alfiant salah satu alumni universitas Brawijaya dari situs Warta Wirausaha menyarankan untuk menambakan 5-7 karung kotoran puyuh, sapi atau ayam (yang sudah ke ring) dalam kolam ukuran 200 m2.

Ini bertujuan untuk membuat habitas asli ikan dan membentuk pH yang sesuai dengan kehidupan ikan gabus di alam. Setelah itu, beri air dengan ketinggian 40cm dan biarkan kotoran mengendap selama 5 hari. Baru setelah itu diberikan bibit ikan dengan ukuran 50-100 ekor tiap m2.

Pakan Ikan Gabus

Tidak usah takut merasa kewalahan untuk memberi makan ikan. Pakan ikan gabus bisa bervariasi, dari pelet yang dibeli di toko peliharaan hingga pakan makanan yang dibuat sendiri.

Jenis pakan ikan gabus buatan sendiri termasuk daging ampasan dapur, anakan rayap, atau bisa juga sisa ikan teri. Atau, kamu bisa membuat pakan super untuk ikan gabus dari campuran bekatul, jagung, ampas tahu, dan ikan teri yang sudah direbus secara keseluruhan dan digiling ke dalam satu mangkuk besar.

Karena ikan gabus bersifat kanibal ketika masih menjadi larva dan ikan kecil, kamu harus selalu memastikan jumlah asupan makanan mereka cukup agar jumlah larva tidak berkurang karena ikan saling makan satu sama lain.

Pemberian pakan ikan gabus juga tidak rumit. Berikan saja pellet atau hewan-hewan lainnya misalnya benih ikan lele. Biasanya kalau ikan gabus stress mereka tidak ingin makan, sehingga pemberian benih ini sangat berguna untuk merangsang mereka makan lagi.

Demikian sekelumit hal kecil tentang cara budidaya ikan gabus. Komitmen tinggi, kesabaran, keuletan dan pantang menyerah harus Anda miliki kalau mau benar-benar ingin sukses di bidang ini. Harga ikan gabus memang tinggi, namun proses budidayanya ternyata gampang-gampang sulit.

Referensi
  1. Ardianto, D. 2015. Buku Pintar Budidaya Ikan Gabus. Yogyakatra: FlashBooks
  2. Cholik, F., Jagatraya, A.G., R.P. Poernomo, R.P., & Jauzi, A. 2005. Ikan Gabus (Channa striata). Akuakultur Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Kerja sama Masyarakat Perikanan Nusantara dengan Taman Akuarium Air Tawar, TMII. 415 hlm.
  3. Makmur, S. 2004. Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa striata Bloch) Di Daerah Banjiran Talang Fatima DAS Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Pusat Riset Perikanan Budidaya. 10(6): 1—6.
  4. Suryanti, Y., Priyadi, A., & Suhenda, N. 1997. Pemberian Pakan Buatan Untuk Ikan Gabus (Chana striatus) dalam Keramba di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Pusat Riset Perikanan Budidaya. III(3): 35—40.
  5. Tjahjo, D.W.H. & Purnomo, K. 1998. Studi Interaksi Pemanfaatan Pakan Alami Antar Ikan Sepat (Trichogaster pe ctorali s) , Be tok ( Anabas testudineus) , Muj ai r (Oreochromis mossambicus), Nila (O. niloticus) dan Gabus (Channa striata) di Rawa Taliwang. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Pusat Riset Perikanan Budidaya. IV(3): 50—59.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar