Minggu, 27 Maret 2022

Ikan Hias Mas Koki - Panduan Praktis Budidaya


Budidaya ikan mas koki ini cukup mudah. Tingkat keberhasilan budidaya ikan ini sebenarnya cukup tinggi. Hal ini dibarengi dengan pengetahuan budidaya mas koki yang memadai. Terlebih dalam proses pemeliharaan dan perawatan ikan hias ini. Cara budidaya ikan mas koki perlu dipelajari dengan seksama agar bisa menjadi sumber pemasukan yang menggiurkan. Terlebih jika Anda juga hobi mengoleksi ikan hias. Hobi sekaligus bisnis ini bisa memberikan penghasilan sekaligus penghilang stress. Apalagi jenis ikan hias ini memang cocok dikembangbiakan di lahan terbatas.

Cara Budidaya Ikan Mas Koki
Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar populer di Indonesia. Potensi keberhasilan jenis ikan hias ini memang terbilang besar. Bahkan peluang budidaya ini terbuka tidak hanya di dalam negeri, melainkan sampai ke luar negeri.

Nilai ekonomis ikan hias ini tergolong tinggi. Bagi Anda yang memiliki lahan terbatas, cara budidaya ikan mas koki ini cocok dipilih. Harga jual ikan hias ini termasuk tinggi dengan siklus reproduksi yang cukup singkat. Bagi Anda yang berminat membudidayakan ikan hias ini, simak ulasannya berikut ini.

Pilih Jenis Ikan Koki yang Dibudidayakan
Ikan mas koki memiliki bentuk tubuh yang unik dan warna yang indah. Tak jarang jika banyak yang menggemari jenis ikan hias ini. Penggemar ikan koki pun cenderung stabil karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Ikan ini memiliki daya tarik tersendiri ketika dipelihara.

Anda dapat membudidayakan ikan hias ini meskipun di lahan yang sempit. Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan jenis atau varietas yang ingin dipelihara. Berikut merupakan jenis-jenis ikan mas koki yang populer dibudidayakan:
  • Ranchu Goldfish
  • Suihogan Goldfish/Bubble Eye
  • Oranda Goldfish
  • Chotengan Goldfish/Celestial Eye
  • Hanafusa/Pompom
  • Jikin Goldfish/Butterfly Tail
  • Demekin Goldfish/Telescope Eye
  • Ryukin Goldfish
  • Lionheart Goldfish/Lionchu
Menentukan Lokasi dan Media Budidaya Ikan Mas Koki
Setelah menentukan jenis ikan koi yang dibudidayakan, selanjutnya Anda perlu memperhatikan beberapa faktor lainnya. Salah satunya lokasi dan media budidaya. Keunggulan ikan hias ini memang pada daya tahannya yang cukup kuat di berbagai kondisi.

Sebelum masuk ke tahapan tersebut, pembudidaya juga harus menentukan apakah akan melakukan budidaya ikan mas koki di kolam beton, kolam terpal atau di aquarium. Dikarenakan, terdapat perbedaan perlakuan pada ketiga media pembiakan ikan tersebut. Namun untuk menentukan lokasi kolam, beberapa hal tetap harus dipertimbangkan dengan matang. Penentuan lokasi hal diperhitungkan dengan benar. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memilih lokasi kolam ikan mas koki adalah sebagai berikut:
  • Pilih lokasi kolam yang bebas dari banjir dan gangguan berasal dari alam lainnya.
  • Bebas pencemaran lingkungan sehingga kualitas air kolam tetap baik.
  • Lokasi harus bebas dari pemangsa buas misalnya ular, burung pemakan ikan, dan kucing.
  • Perhatikan keamanan lingkungan.
  • Pilih lokasi dengan keberadaan sarana transportasi yang memadai, yaitu meliputi akses jalan yang mudah dilalui.
  • Perhatikan sistem pembuangan limbah setelah panen. Limbah tersebut meliputi air pengurasan, kotoran ikan, dan air kolam setelah pemanenan.
Selain kriteria di atas, sebaiknya pembudidaya juga menghindari area kolam yang banyak pepohonan. Hal ini dilakukan agar pepohonan tersebut tidak menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan. Jika ikan mas koki kekurangan cahaya matahari, maka akan mudah terserang penyakit.

Setelah menemukan lokasi yang tepat untuk kolam, selanjutnya Anda bisa memperhitungkan konstruksi kolam. Perlu diketahui biaya pembuatan kolam umumnya relatif besar. Oleh karena itu, pembuatan kolam ini harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
  • Letak pintu air masuk
  • Letak pintu air keluar
  • Letak kubangan agar mudah memindahkan ikan mas koki yang siap panen
  • Dinding kolam yang dibangun harus kuat menahan tekanan atau volume air
  • Perhitungan sudut kemiringan lantai kolam agar pas
Membuat Kolam Pembenihan Ikan Mas Koki
cara budidaya ikan hias mas koki berikutnya adalah pembenihan. Ketersediaan benih memang menjadi salah satu kendala dalam perbanyakan ikan mas koki. Selain itu, teknik yang pembudidayaan masih minim dikuasai. Hal inilah yang menyebabkan ketersediaan ikan hias ini belum mampu memenuhi permintaan pasar. Permintaan terhadap mas koki memang cenderung meningkat tiap tahunnya. Terlebih kualitas benih pada budidaya ikan jenis ini memang tergantung dari kualitas indukan.

Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut sebelum melakukan pembenihan: 
  1. Siapkan kolam berukuran 2x2 meter, lalu bersihkan dengan air mengalir. Setelah itu, isilah dengan air bersih setinggi 30 cm.
  2. Sumber air yang digunakan untuk kolam sebaiknya berasal dari sumur bor. Sebenarnya air PDAM juga bisa dipakai asalkan kadar kaporitnya sudah netral. Anda bisa menetralkannya dengan menggenapkan dan aerasi selama tiga hari.
  3. Menetralkan kaporit juga bisa dilakukan dengan menambahkan 1 sendok makan sodium sulfat per 200 L air. Jika kondisi cahaya matahari sedang bagus, Anda bisa menjemur saja air tersebut selama 2-3 hari.
  4. Sediakan kakaban, yaitu media penempelan telur. Media ini bisa berupa ganggang, kelambu, eceng gondok, dan ijuk dengan bambu. Menyediakan kakaban jangan sampai terlewat karena media ini diperlukan ketika indukan sudah mulai menghasilkan telur.
Memilih Indukan Mas Koki
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cara budidaya ikan mas koki pemula maupun yang sudah lama harus berasal dari indukan yang berkualitas. Memilih indukan memang wajib dilakukan hari-hati dan tidak bisa sembarangan, berikut ciri-ciri yang bisa menjadi patokan.

Ciri Induk Jantan Mas Koki yang Berkualitas
  1. Terdapat bintik-bintik pada bagian sirip dada. Umumnya teksturnya kasar dan menonjol ketika diraba.
  2. Ketika perut indukan diurut pelan-pelan, akan keluar cairan berwarna putih dari lubang genital.
  3. Usia ideal indukan jantan adalah 7 bulan.
  4. Saat berenang cenderung lincah.
  5. Fisiknya utuh dan sehat.
Ciri Indukan Ikan Mas Koki Betina yang Berkualitas
  1. Bagian sirip dada ketika diraba akan terasa halu.
  2. Ketika bagian perutnya diurut akan terasa lembek dan mengeluarkan cairan kuning.
  3. Lubang genital induk betina berwarna kemerah-merahan.
  4. Usia ideal indukan minimal 8 bulan.
  5. Berwarna cerah dan bergerak agresif.
  6. Semua organ sehat dan tidak cacat.
Anda juga perlu memperhatikan pakan yang diberikan untuk indukan ikan mas koki sebelum pemijahan. Jenis pakan yang direkomendasikan adalah jentik nyamuk, kroto, dan pelet. Untuk jenis pelet, takarannya 3-5 kali sehari. Takaran yang digunakan 1% sampai 3% berat badan harian ikan koki.

Pemijahan Ikan Mas Koki
Sistem pemijahan pada mas koki terbagi menjadi dua, yaitu berpasangan dan kawin masal (kropyok). Tanda ikan mas koki yang mengalami pemijahan adalah jantan dan betinanya yang saling kejar-kejaran. Ikan mas koki jantan akan menggosokkan tubuhnya pada betina di bagian perut belakang. Setelah itu, pejantan akan membuahi telur dari betina dengan spermanya. Jika proses pembuahan berhasil, telur akan keluar dan menempel pada media yang disediakan (kakaban).

Adapun langkah-langkah penting dalam proses pemijahan ikan mas koki adalah sebagai berikut:
  1. Pastikan air kolam terisi 30 cm pada ukuran 2x2 meter.
  2. Kolam harus bersih dari kotoran dan lemak.
  3. Letakkan kakaban (media untuk telur menempel) 1/3 dari luas kolam.
  4. Tutup bagian atas kolam dengan jaring untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit. Misalnya capung yang berpotensi berkembang biak di kolam pemijahan.
  5. Masukkan 1 indukan betina dan 2-3 indukan jantan ke dalam kolam.
  6. Pilih indukan yang berukuran sama. Proses memindahkan indukan ini bisa dilakukan di sore hari. Sedangkan perkawinan mas koki biasanya dilakukan menjelang subuh. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengamatan di malam hari.
  7. Keesokan harinya, Anda akan mendapati telur-telur sudah menempel pada kakaban.
Umumnya, satu indukan ikan mas koki bisa menghasilkan 3000-5000 telur. Tunggu sampai kumpulan telur tersebut menetas di kolam pemijahan. Hindari telur mas koki dari sinar matahari langsung dan hujan. Hal ini akan mengakibatkan anakan gagal menetas.

Telur-telur mas koki akan menetas dalam waktu 3-4 hari. Anda bisa memberikan pakan pada benih mas koki sejak berusia 4 hari. Pakan yang direkomendasikan adalah moina sp atau mrutu.

Pemberian pakan bisa dilakukan sampai ikan mas koki berusia 10 hari. Selanjutnya, pakan bisa diganti dengan cacing sutera sampai usianya 40 hari.

Pendederan Ikan Mas Koki
Cara budidaya ikan mas koki selanjutnya adalah tahap pendederan. Proses ini merupakan pemeliharaan bibit ikan koki untuk membesarkannya sampai ukuran tertentu. Pendederan akan akan menghasilkan bibit yang siap dipindahkan ke kolam pembesaran.

Pengaturan kepadatan tebar benih bisa dilakukan dengan memperhatikan ukurannya. Semakin besar ukuran benih, kepadatan tebarnya semakin kecil. Contohnya jika bibi mas koki berusia dua bulan, maka kepadatannya sekitar 70-100 ikan per m2. Pada tahap ini, pemberian pakan pada benih pun sudah bervariasi. 
Berikut aturan-aturan yang sebaiknya dilakukan:
  1. Sampai umur 40 hari, pakan mas koki masih didominasi moina sp, mrutu, dan cacing sutera.
  2. Jika sudah lebih dari 40 hari, berikan pakan buatan yang mengandung protein minimal 40%.
  3. Ikan mas koki yang masih di bawah 1 tahun, bisa diberikan 2-5% ransum dari berat tubuhnya.
  4. Jika di atas 1 tahun, ransum yang diberikan 1-3% dari berat tubuhnya.
Seleksi Pengelompokan Ikan Mas Koki
Seleksi dilakukan untuk mengelompokkan ikan mas koki berdasarkan kualitas ekor, bentuk tubuh, warna, dan sebagainya. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Seleksi Awal
Anda bisa mengelompokkannya berdasarkan bentuk ekor ikan mas koki pada seleksi awal. Sebaiknya benih yang nyaris tidak berekor disingkirkan terlebih dahulu. Hal ini karena ikan koki dengan kondisi tersebut biasanya tidak laku dijual atau nilai jualnya menyusut. Seleksi penting dilakukan agar budidaya ikan koki berhasil dan berkualitas. Seleksi kedua bisa dilanjutkan berdasarkan sirip ekor mas koki.

Anda bisa melakukannya dengan menjaring ikan koki dengan jaring halus. Setelah itu, masukkan benih ke mangkuk berisi air untuk mempermudah proses seleksi. Seleksi awal ini bisa dilakukan ketika benih mas koki sudah berumur 10 hari.

Seleksi Lanjutan
Seleksi lanjutan bisa dilakukan ketika benih ikan mas koki berusia tiga minggu. Ukuran benih saat itu sekitar 2 cm. Seleksi lanjutan bertujuan agar benih setelah 1 bulan memiliki genetik seperti indukannya. Ketika memasuki usia 40-60 hari, ikan koki perlahan akan menjadi warna yang lebih cerah.

Melakukan seleksi seperti metode di atas bisa menjadi salah satu kunci budidaya ikan mas kokiyang efektif. Hal ini karena ikan yang dipilih hanya yang berkualitas bagus. Jadi, Anda bisa menjualnya dengan harga yang kompetitif di pasaran.

Penanganan Hama dan Penyakit Ikan Mas Koki

Seperti ikan air tawar pada umumnya, dalam budidaya ikan mas koki juga berpotensi terkena hama dan penyakit. Hama yang berpotensi menyerang ikan mas koki biasanya berupa kutu air, anak capung, dan sundep. Selain itu, waspadai juga hewan pemangsa seperti ular, burung, dan kucing. Penyakit yang bisa menyerang ikan mas koki biasanya berasal dari parasit, bakteri, dan jamur.

Parasit
Ikan mas koki bisa terserang parasit, yaitu organisme yang tumbuh dengan menghisap sari makanan makhluk yang ditumpangi. Penyakit yang cukup sering menjangkiti ikan mas koki karena parasit ini adalah bintik putih atau white spot. White spot biasanya menyerang benih ikan yang berusia 1-6 minggu.

Adapun gejala yang ditimbulkan akibat serangan parasit adalah munculnya bintik-bintik pada sirip, badan, dan isang. Selain itu, pergerakan ikan pun jadi aneh atau tidak normal. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan zat roxin dengan takaran yang sesuai.

Penyakit karena parasit ini menjadi salah satu musuh saat mengembangbiakkan ikan mas koki. Oleh karena itu, perawatan intensif diperlukan apabila ikan mas koki Anda mulai terserang berbagai penyakit akibat jamur.

Bakteri dan Jamur
Penyakit pada ikan mas koki juga bisa disebabkan bakteri. Organisme mikroskopik ini biasanya menyerang ikan koki pada bagian dada, perut, dan pangkal sirip. Tak jarang hal ini disertai dengan pendarahan dan infeksi. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan bakteri ini adalah produksi lendir yang berkurang. Hal ini membuat tubuh ikan jadi terasa kasar ketika dipegang atau diraba. Biasanya bakteri penyebabnya adalah aeromonas sp dan pseudomonas sp. Anda bisa mengobatinya dengan memberikan chloromycetin, oxytetracycline, dan kalium permanganate (pk).

Sedangkan ikan mas koki yang terserang jamur biasanya terdapat luka pada sirip, punggung, dan tutup insangnya. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kualitas air di dalam kolam. Jika dibiarkan begitu saja, bakteri dan jamur tersebut bisa menginfeksi ikan mas koki secara berlanjut. Tak jarang penyakit tersebut menular pada ikan lainnya yang dalam kondisi sehat.

Pembesaran Ikan Mas Koki
Pembesaran merupakan tahapan cara budidaya ikan mas koki selanjutnya. Tahap pembesaran bisa dilakukan dengan menebarkan ikan ke kolam yang lebih besar atau luas. Hal ini dilakukan agar pergerakan mas koki bisa lebih leluasa. Selain itu, intensitas pemberian pakan pun perlu diperhatikan. Pemberian pakan yang teratur bisa dilakukan sebanyak 2-5 kali per hari. Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan ikan mas koki pun bisa optimal. Kualitas air juga perlu diperhatikan agar tidak terserang hama dan penyakit. Disarankan untuk melakukan pengurasan 7-10 hari sekali.

Pengurasan penting dilakukan agar kolam ikan koki senantiasa bersih dan terawat. Benih ikan yang hidup di dalamnya pun akan lebih nyaman dan tumbuh dengan baik. Jadi pada tahap pembesaran ini, poin penting yang harus dilakukan adalah pemberian nutrisi dan pembersihan kolam ikan hias ini.

Pemanenan Ikan Mas Koki
Langkah budidaya ikan mas koki yang terakhir adalah melakukan proses pemanenan. Tahapan ini bisa dilakukan dengan cara panen total. Usia ideal ikan mas koki yang siap panen adalah sekitar 3-4 bulan. Sedangkan bobot yang bagus saat panen adalah 400-600 gram per ekor.

Anda bisa melakukan pemanenan total dengan metode pengeringan kolam. Sisakan air di dalam kolam setinggi sekitar 20 cm. Setelah itu, gunakan jaring halus untuk menangkap ikan. Pada tahap ini harus dilakukan secara hati-hati agar ikan mas koki tidak terluka.

Cara budidaya ikan mas koki di atas bisa Anda praktekkan dengan seksama. Mengingat peminat ikan hias ini memang selalu ada di pasaran. Dengan metode budidaya yang tepat, ikan mas koki bisa berkembang biak dengan baik dan sehat. 


Referensi
  1. Amri,K.,dan Khairuman.2008. Buku Pintar Budidaya Ikan Konsumsi. Agro Media Pustaka.Jakarta.
  2. Bachtiar, Y. 2004. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor. Agromedia Pustaka. Jakarta. 108 hlm.
  3. Hikmat, K. 2002. Mas Siikan Panjang Umur.Agromedia. Jakarta.
  4. Hisomudin, dkk., “Permasalahan Maskoki dan Solusinya”, Penebar Swadaya, 2003
  5. Kottelat, M., Whitten, A J., Kartikasari, S N., Wirjoatmodjo, S. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi.Periplus. Jakarta.
  6. Santoso, B. 2008. Petunjuk Praktis Budidaya: Ikan Mas. Kanisius, Yogyakarta. 77p.
  7. Susanto. 2004. Budidaya Mas. Kanisius. Jakarta.
  8. Zonneveld, N., E. A. dkk. 1991. Prinsip – Prinsip Budidya Ikan , hal :48-66. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar