Pemijahan ikan mas koki dapat dilakukan pada berbagai media, baik itu di kolam tanah, kolam terpal maupun di akuarium. Untuk pemijahan maskoki sarana utama yang harus disiapkan yaitu kolam atau akuarium pemijahan dan substrat perekat telur. Substrat dapat berupa tanaman air yang mengapung seperti apu-apu atau eceng gondok (Eichornia sp.).
Pemijahan dapat dilakukan dengan pemijahan secara normal dengan mencampurkan induk yang telah matang gonad kedalam akuarium pemijahan muapun dengan metode stripping (buatan). Pada suhu 18-21oC, telur akan menetas sekitar 4-5 hari Sementara pada suhu 24- 27oC, telur akan menetas 2-3 hari.
Sebelum melakukan pemijahan, ada baiknya untuk mengetahui apakah ikan mas koki yang akan kita pijahkan sudah hamil atau belum. Inilah beberapa ciri yang menandakan ikan mas koki kita sedang hamil.
Ciri yang Menandakan Ikan Koki Sedang Hamil
Apakah ikan koki di dalam akuarium terlihat gemuk? Kamu mungkin berpikir bahwa ia sedang hamil dan siap bertelur. Tapi sebaiknya kita tidak langsung menyimpulkan demikian. Sebab tubuh gemuk pada ikan koki bisa saja disebabkan oleh sejenis penyakit yang menyebabkan ikan kembung. Untuk mengetahui ikan koki hamil atau tidak memang sedikit tricky.
Perlu kamu ketahui bahwa ikan koki adalah hewan ovipar. Betina menjadi gemuk karena ada telur yang dibawa dalam perut yang nantinya akan dikeluarkan di dalam air dan dibuahi sperma yang dilepaskan oleh jantan. Meskipun kegemukan menjadi umum dari kehamilan pada binatang, tentunya ada ciri lainnya yang lebih spesifik. Nah, di dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang ciri ikan koki yang sedang hamil.
Ciri Khusus Ikan Koki yang Tengah Hamil
Seekor ikan koki betina disebut sedang hamil tatkala ia siap melepaskan telur. Di dalam bebas, ikan koki betina dewasa mulai bertelur di akhir musim dingin dan di awal musing semi. Saat telur berkembang perut sang betina akan menjadi lebih gemuk.
Ikan koki jantan juga mengalami perubahan perilaku sebelum masa pembuahan. Di lingkungan yang baik, ikan koki betina mudah berkembang biak. Akan tetapi mereka memakan telur-telur mereka sebelum pemiliknya sempat mengetahuinya. Nah, agar kamu tidak keduluan ikan koki ketahui ciri kehamilannya.
1. Periksa Ciri Fisik Ikan Koki
Yang pertama dan penting kamu lakukan adalah mengamati bentuk dan ciri fisik kedua jenis ikan koki. Ikan koki jantan dan betina mempunyai bentuk dan ciri fisik yang berbeda. Ikan koki betina lebih bulat sedangkan ikan koki jantan tubuhnya lebih memanjang.
Ketika dilihat dari atas kamu bisa melihat bentuk tubuh ikan koki betina lebih penuh dan sirip dada lebih pendek dan bulat daripada sirip koki jantan.
2. Perubahan Perilaku Kehamilan
Jika kondisi yang mendukung kehamilan cocok. Barangkali memang benar ikan koki kesayanganmu sedang memasuki fase kehamilan. Oleh sebab itu kamu perlu mengamati lebih lanjut perilaku ikan kokimu. Pada ikan koki jantan, perubahan perilaku di fase ini sangat kontras terlihat.
Ikan koki jantan akan mengejar ikan koki betina dan mendorong-dorong perutnya bahkan sampai menyudutkannya. Fase ini disebut dengan spawning chase, perilaku ikan yang mengejar lawan jenisnya pada masa perkembang biakan.
Pengejaran ini hanya terjadi ketika ikan koki betina siap melepaskan telur. Ketika telur dilepaskan, pheromone khusus yang terdapat pada ikan ikut keluar dan menyebar ke dalam air. Zat kimia ini akan merangsang saraf sehingga mempengaruhi perilaku ikan koki jantan.
Adanya zat ini menjadi sinyal bagi ikan koki jantan bahwa betinanya sedang dalam fase perkembang biakan. Dalam banyak kasus, perubahan perilaku ini adalah salah satu ciri fase kehamilan yang lebih jelas dibanding ciri lainnya yang terjadi pada ikan koki ketika memasuki masa pembuahan.
Meskipun kejar-kejaran antar ikan ini adalah ciri yang sigfinikan pada fase perkembang biakan ikan koki, orang suka menganggap bahwa pengejaran ini adalah sebuah bentuk bullying ikan dan kejar-kejaran ini umumnya terjadi pada bulan-bulan di musim semi dan musim panas.
3. Tingkat Keaktifkan Pergerakan Ikan Koki
Ketika ikan koki betina akan bertelur, mereka biasanya mulai bergerak lebih lamban. Kamu perlu mengamati pergerakan ikan apakah ia berenang lebih lamban atau nampak kesulitan dalam berenangnya. Kamu mungkin juga akan melihat mereka sering menghabiskan waktunya bersembunyi di balik tanaman.
Dalam keadaan ini mereka lebih sering berada di dasar air dan bergerak secara pasif dan hanya berenang di sekitar tetumbuhan air atau area semak-semak air di dalam akuarium.
4. Muncul Bintik-Bintik Pada Tutup Insang
Ini mungkin saja bukan lah ciri yang paling spesifik dari masa kehamilan ikan koki. Namun, jika memperkirakan waktu, bintik-bintik yang kamu lihat pada tutup insang ikan koki bisa menjadi tanda bahwa ikan koki ini sudah siap melakukan pembuahan.
Ketika ikan koki jantan siap bertelur, bintik-bintik putih kecil yang biasa disebut dengan ‘spawning tubercles’ akan muncul di area kepala, tutup insang dan sirip dada. Jika kamu melihat hal seperti ini pada ikan koki jantan, sudah bisa dipastikan bahwa ikan koki betina sedang hamil.
Bintik-bintik putih di area kepala dan sirip dada ini mungkin sulit terlihat. Jika kamu tidak melihatnya, bukan berarti ikan koki betina di dalam akuarium kesayanganmu tidak hamil. Oleh karena itu, kamu perlu mengamati ikan dari ciri-ciri lainnya.
5. Ukuran Tubuh Ikan Koki
Bentuk tubuh ikan koki betina pada dasarnya lebih bulat dibanding bentuk tubuh koki jantan. Saat ikan koki betina akan bertelur, ukuran perut mereka mungkin akan membesar dan lebar dan buncit.
Namun, perlu kamu perhatikan lebih seksama masalahnya perut besar dan buncit seakan terlihat sedang hamil ini bisa saja tanda-tanda ikan sedang sakit. Perut buncit pada ikan koki bisa terjadi karena adanya infeksi organ dan gagal organ dalam yang disebut dengan dropsy.
Memperhatikan ikan koki dari atas bisa membantu kamu mengetahui apakah ikan koki sedang sakit atau sedang mendekati masa bertelur. Jika kamu melihat perut ikan buncit disertai sisik yang mengelupas itu bisa dipastikan ikan sedang sakit, bukan akan bertelur.
Namun, jika sebaliknya maka itu berarti ikan koki memang sedang hamil dan siap melepaskan telur-telur mereka untuk dibuahi oleh sperma dari ikan koki jantan di dalam akuarium yang sama.
Selain itu, perut ikan yang buncit bisa juga disebabkan karena terlalu banyak diberi makan. Ikan yang terlalu banyak diberi makan akan menyimpan banyak lemak di dalam tubuh mereka. Ini adalah hal yang tidak baik bagi kesehatan ikan koki secara keseluruhan.
6. Ikan Tidak Nafsu Makan
Perhatikan apakah ikan tidak menyentuh pakan yang kamu berikan. Ketika ikan akan bertelur, mereka terkadang menolak makanan yang diberikan. Jika hal ini terjadi pada ikan koki maka mungkin saja itu terjadi karena ikan memang akan segera bertelur.
Namun, mungkin saja ini tidak terjadi di ikan lainnya. Pasalnya ada ikan koki yang tetap gembul makan saat memasuki akan bertelur. Oleh sebab itu, kamu perlu amati lebih teliti ya perilaku ikan koki dilihat dari kebiasaan makannya.
7. Suhu Air Menjadi Petunjuk Ikan Koki Hamil
Saat kamu sudah yakin bahwa ikan koki akan segera bertelur segera cek suhu air. Pasalnya suhu ideal bagi ikan koki untuk bertelur adalah kurang lebih 200C. Ketika suhu air berubah dan ikan sudah menunjukan tanda-tanda akan bertelur, pertahankan suhu airnya.
Pada air dengan suhu tersebut ikan koki betina akan mudah melepaskan ratusan bahkan sampai ribuan telur kan jika sudah sampai waktunya.
Ketika ini berlangsung, ikan koki jantan akan segera mengeluarkan sperma untuk proses pembuahannya. Maka dari itu, ketika ikan sudah menunjukan tanda-tanda bertelur segera saja cek suhu air di akuarium agar ikan koki bisa bertelur dengan lancar.Pemijahan Ikan Mas Koki di Akuarium
Pemijahan Ikan mas koki di media Aquarium secara alami memang membutuhkan persiapan baik dari segi kualitas indukkan maupun prasarana yang lain, sehingga didapat bibit ikan mas koki yang sehat.
Apabila anda berniat untuk beternak ikan koki, maka carilah indukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik.
- Pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
- Untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau
- lumut atau sebaliknya.
Mungkin anda masih bingung cara membedakan mana indukkan jantan, mana betina? untuk itu, ada beberapa tips dalam mengenali jenis gender ikan mas koki ini. Diantaranya adalah:
- Ambillah seekor mas koki yang telah cukup umur dan kemudian perhatikan jari-jari pertama dari sirip dadanya (pectoral fin). Apabila jari-jari tersebut agak keras dan terdapat bintik-bintik putih yang tersusun secara teratur di sepanjang tulang jari-jari tersebut, sudah dapat dipastikan kalau mas koki itu berjenis kelamin jantan. Sedangkan mas koki betina, jari-jari pertama dari sirip dadanya relatif lebih lunak dan tidak berbintik-bintik (polos).
- Induk mas koki betina mempunyai perut yang lebih besar bila dibandingkan dengan mas koki jantan.
- Cara lain untuk menentukan jenis kelamin mas koki adalah dengan melihat bentuk tubuhnya. Mas koki dengan punggung yang agak melengkung biasanya berjenis kelamin betina. Sedangkan mas koki jantan mempunyai punggung yang agak mendatar dan tubuhnya lebih panjang bila dibandingkan dengan tubuh mas koki betina.
- Salah satu ciri ikan mas koki siap untuk kawin adalah dengan melihat sirip bagian bawah. Apabila ada bintik-bintik menonjol, maka sang koi siap untuk dipijahkan.
Berikut persiapan dan tahapan pemijahan dimulai:
- Bak/aquarium yang telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan + 24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya.
- Pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan kedalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok.
- Karena telur tidak perlu dierami, induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan erikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 ~ 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali.Setelah dipijahkan, maka langkah selanjutnya adalah menjaga agar benih tersebut sehat dan menetas.
- Setelah 2 ~ 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).
- Pada hari ke 3 ~ 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang telah disaring. Setelah berumur + 15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut disamping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air dihentikan. Untuk telur yang ditetaskan di aquarium maka sebainya setelah benih berumur + 1 minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas.
- Ketinggian air dalam bak 10 ~ 15 cm dengan pergantian air 5 ~ 7 hari sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.
- Setelah tahap penetasan, lanjut lagi ke pembesaran yang mana ikan mas koki memerlukan pakan yang cocok agar tumbuh cepat dan sehat. Pembesaran ikan dilakukan setelah benih berumur lebih dari 1 bulan sampai induk. Jenis koki mutiara ini memerlukan banyak sinar matahari, untuk itu tanaman eceng gondok dapat dikurangi atau dihilangi.
- Untuk tahap pertama pembesaran dapat ditebar + 1.000 ekor ikan dalam bak berukuran 1,5 x 2m. Kemudian penjarangan dapat dilakukan setiap 2 minggu dengan dibagi 2.
- Pergantian air dapat dilakukan 3 ~ 5 hari sekali, juga dengan air yang telah diendapkan. Makanan yang diberikan berupa cacing rambut. Makanan diberikan pada pagi hari secara adlibitum (secukupnya). Jika pada sore hari makanan masih tersisa, segera diangkat/dibersihkan.
Setelah berumur 4 bulan ikan sudah merupakan calon induk. Untuk itu jantan dan betina segera
dipisahkan sampai berumur 8 bulan yang telah siap dipijahkan. Untuk induk ikan sebaiknya
makanan yang diberikan yaitu berupa jentik nyamuk (cuk). Sepasang induk dapat menghasilkan telur 2.000 s/d 3.000 butir untuk sekali pemijahan.
Referensi
- Gusrina. 2012. Genetik dan Reproduksi Ikan. Deeppublish.Yogyakarta. 254 hlm
- Hardjo, B. 2004.Pemijahan Ikan Mas Secara Alami.Agro Media Pustaka. Jakarta.
- Hariani, D. 2008. Daya Tetas Ikan Mas (Cyprinus carpio) Hasil Triploidi Menggunakan Larutan Kolkhisin.WAHANA. Vol: 51, No: 2. Hal:72-80
- Suseno, D. 2002. Pengelolaan Usaha Pembenihan Ikan Mas.Penebar Swadaya. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar