Waktu panen adalah saat yang paling dinantikan setiap pembudidaya. baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Tibanya masa panen sering kali dianggap seakan menjadi tugas akhir dari proses budidaya. Pembudidaya yang sudah berpengalaman biasanya sudah bisa memprediksi jumlah ikan yang akan dihasilkan berikut keuntungannya.
Karena merupakan jenis ikan konsumsi, pasti mudah untuk pemasaran.Waktu Panen Ikan Bawal Lebih Singkat memang menjadi salah satu idaman petani bawal. Di samping itu ikan bawal sendiri memiliki daya tumbuh yang lumayan cepat (Budidaya apa adanya), apalagi jika menggunakan tehnik-tehnik terkini yang banyak di kembangkan. Terutama jika dipelihara pada lokasi cocok dan perawatan yang optimal.
Biasanya waktu budidaya ikan bawal untuk ukuran komsumsi adalah 5-6 bulan. Hal ini jika pemeliharaan pertama dilakukan dengan menggunakan bibit yang berukuran 9-12 cm atau sebesar korek api. Selama waktu 5 bulan tersebut, ukuran tubuh ikan bawal bisa mencapai berat antara 0,3-0,5 kilogram per ekor. Atau sekilo bisa berisi 8-10 ekor ikan bawal.
Perawatan Bawal
Ikan bawal bisa dipelihara pada kolam baik yang airnya mengalir atau tidak. Namun, jika air kolam tidak mengalir sebaiknya kapasitas ikan tidak dimaksimalkan sehingga ikan memiliki cukup oksigen dan leluasa bergerak.Kombinasi antara pakan almi dan pakan butan sangat di perlukan guna untuk melengkapi kebutuhan gizi ikan bawal. Pakan alami bisa menggunakan daun singkong atau juga daun talas. Sedangkan pakan buatan menggunakan bahan makanan yang dibeli dari pabrik.Untuk mempercepat pertumbuhan, pemberian pakan ini diberikan secara bersamaan. Artinya, untuk pakan pabrik diberikan pada waktu pagi dan sore hari. Sedangkan untuk pakan alami yang berasal dari daun-daunan tersebut, dibiarkan terapung di atas kolam. Sehingga bila ikan merasa makanan buatan belum cukup mengenyangkannya, bisa mendapatkan asupan tambahan dari pakan alami tersebut.
A. Ukuran dan Bobot Panen
Kegiatan yang dilakukan selama masa pemeliharaan seperti waktu penebaran benih, ukuran ikan, bobot ikan yang ditebar, serta sistem pemeliharaannya dapat dijadikan sebagai salah satu patokan dalam menentukan masa dan waktu panen.Hal ini karena umumnya dalam masa yang sama, ikan sudah mencapai ukuran konsumsi atau ukuran yang diinginkan konsumen.Untuk itu, sobat harus tahu cara panen ikan bawal yang benar menurut ahli dan petani.Patokan lainnya yang dapat dijadikan penentu waktu panen adalah ukuran ikan. Ikan dapat dipanen pada hari ke 40 sejak penebaran benih.Pada umur tersebut, ikan sudah mencapai ukuran konsumsi, yakni berukuran antara 10-12 cm dengan bobot 180-200 g.Ukuran ini biasanya untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen, sedangkan untuk pemancingan masih harus dipelihara lagi selama 1,5-2 bulan, yakni hingga berukuran 15-20 cm dengan bobot 400-500 g.
Bagi pemula, untuk menentukan ukuran konsumsi masih harus turun langsung ke kolam atau menangkapnya, tetapi bagi pembudidaya yang telah berpengalaman kegiatan tersebut bisa dilakukan hanya dengan melakukan pengamatan dari jauh. Berikut langkah-langkah cara panen ikan bawal yang benar untuk pemula dan petani lainnya.
Cara Panen Ikan Bawal
Untuk memanen bawal, pembudidaya tidak perlu mengalami kesulitan karena ukurannya memang sudah besar. Namun demikian, tetap harus dilakukan secara hati-hati. Selain ikannya harus tetap hidup, kondisinya juga harus bebas dari luka. Adanya luka pada tubuh dapat menimbulkan pendarahan dan menurunkan kualitasnya.
Cara panen ikan bawal yang benar yang menjadi ikan konsumsi tergantung dari wadah pemeliharaannya. Pemanenan di KJA (keramba jaring apung) paling mudah karena hanya dengan menarik jaring ke salah satu sudut, ikan-ikan sudah bisa ditangkap. Ikan yang sudah ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam plastik, diberi oksigen dan langsung di angkut.
Selain dikemas dalam plastik yang diberi oksigen, ada juga yang langsung dimasukkan dalam tong-tong plastik, kemudian diberi hancuran es. Berbeda dengan panen di KJA, pemanenan bawal di KAD adalah dengan mengeringkan kolam terlebih dahulu.
Waktu pengeringan di KAD tidak lama. Hal ini terjadi karena ukuran KAD tidak luas. Selain itu, ukuran pintu airnya juga lebih besar. KAD yang memiliki panjang 6 m, lebar 4 m, dan tinggi air 1,5 m hanya membutuhkan waktu maksimal 45 menit.
Berbeda dengan KAD, proses pengeringan di KAT lebih lama karena ukurannya terbilang cukup luas.
Kolam seluas 500 m2 dengan ukuran pintu pengeluaran sekitar 12,5 cm akan memakan wakt 2-3 jm. Kolam seluas 1.000 m2 dengan ukuran pintu pengeluaran yang sama memakan waktu sekitar sekitar 5-7 jam. Proses pemanenan di KAT menempuh 3 tahapan, yakni pengeringan, penangkapan, dan penampungan.
Sirkulasi Air Kolam
Pada kawasan yang berudara hangat ikan bawal cenderung lebih cepat dalam berkembang. Namun sebaliknya, pemeliharaan pada kawasan udara sejuk, perkembangannya lebih lambat dari kawasan berudara hangat. Selain itu, sirkulasi air juga mempengaruhi pertumbuhan ikan bawal. Ikan bawal akan lebih cepat berkembang jika air dalam kolam selalu mengalir. Namun tidak menutup kemungkinan, ikan ini juga mampu berkembang di kolam yang airnya diam.
Pada kolam yang tidak ada sirkulasi air, atau dalam kondisi diam perlu dilakukan penanganan khusus. Misalnya dengan tidak memenuhi kapasitas maksimal, yaitu per meter kubik untuk sepuluh ekor ikan. Sebaiknya, jika air dalam kondisi diam jumlah ikan yang dipelihara tidak terlalu banyak. Atau, jika kita hendak mengoptimalkan kapasitas kolam, bisa menggunakan alat bantu. Contohnya adalah dengan menggunakan pompa udara, sehingga air bisa mengalir. Hal ini mampu membuat perputaran udara dalam air sedikit lebih baik daripada jika air dalam kondisi statis total.
1. Pengeringan
Cara panen ikan bawal yang benar tahap awal adalah melakukan pengeringan kolam. Pengeringan dilakukan dengan menyurutkan air kolam secara perlahan-lahan. Membuka pintu pembuangan menjadi langkah awalnya. Sebelum membuka pintu pembuangan, dipasang saringan terlebih dahulu agar tidak ada ikan yang keluar. Selama proses pengeringan, air harus tetap di biarkan mengalir, tetapi debitnya dikurangi.
2. Penangkapan
Tahap selanjutnya cara panen ikan bawal yang benar di KAT adalah penangkapan. Namun, ndesebelumnya harus disiapkan beberapa alat seperti hapa, ember besar, waring, atau lambat. Penangkapan dilakukan secara bertahap sambil menunggu air surut. Caranya antara lain dengan meletakkan waring di depan pintu pembuangan atau tepat di atas kobakan. Ketika waring yang dipasang di angkat, akan ada beberapa ekor ikan bawal yang tertangkap. Hal ini dilakukan terus menerus hingga air kolam agak surut dan ikan-ikan sudah terkumpul dalam kemalir.
Saat ikan-ikan terkumpul dikemalir, alat tangkap sebaiknya tetap diletakkan ditempat semula. Selanjutnya ikan-ikan akan terbawa arus air mendekati pintu pembuangan dan masuk ke dalam jarring. Selanjutnya tinggal memasukkan saja ikan yang sudah tertangkap tadi pada ember atau wadah sejenisnya. Satu hal yang harus diperhatikan, penangkapan harus dilakukan pada pagi hari, yaitu sebelum matahari terbit, tetapi sudah mulai terang. Karena pada saat tersebut suhu air masih rendah. Penangkapan tersebut bertujuan agar ikan bawal tidak mudah stress dan mabuk akibat kepanasan.
3. Pembuangan Kotoran
Cara panen ikan bawal yang benar tahap berikutnya adalah membersihkan kotoran. Usai panen biasanya banyak sekali kotoran yang masuk ke dalam hapa. Kotoran tersebut bisa berupa sampah, daun-daun tanaman, ranting, sisa pakan, ikan lain, bahkan ikan yang mati. Namun, kotoran lain yang paling mengganggu adalah lumpur. Semua kotoran tersebut haru dibuang dan biasanya harus dilakukan 1 – 2 jam setelah panen, yakni ketika ikan sudah segar kembali.
4. Pemberokan
Pemberokan adalah melakukan penyimpanan ikan-ikan yang sudah dipanen dalam tempat tertantu, misalnya, bak semen, kegiatan ini bertujuan untuk membuang kotoran dalam tubuh ikan. Tempat pemberokan harus memnuhi 2 syarat pkok, yaitu ukurannya cukup untuk menampung ikan dan air mengalir harus bersih. Pemberokan semalam dan selama pemberokan ikan-ikan tidak boleh diberi pakan tambahan.
5. Pengemasan dan Pengangkutan
Cara panen ikan bawal yang benar tahap penting untuk pengoptimalan hasil pemanenan, terdapat hal yang harus diperhatikan sebelum hasil penen bisa sampai ke tangan konsumen, yakni proses pengemasan dan pengangkutan.
6. Pengemasan
Pengemasan merupakan proses akhir dari budidaya ikan bawal yang masih menjadi tanggung jawab pembudidaya. Hal ini karena konsumen umumnya hanya tinggal mengambil dan mengangkutnya. Biasanya dimasukkan dalam kantung plastik dan dikasih oksigen, kemudian diikat atasnya.
Cara pengemasan pada budidaya ikan bawal untuk konsumsi:
- Potong-potong plastik sepanjang 2 m.
- Ikan bagian tengah plastik dan masukkan salah satu bagian ke bagian yang lain sehingga akan terbentuk kantong berlapis dua.
- Isi kantong plastik dengan air bersih sebanyak 5 – 10 liter air, kemudian masukkan 5 – 6 kg ikan bawal.
- Buang udara dalam kantong, lalu masukkan oksigen dari tabung dengan skala kecil sampai diperkirakan mencapai setengah bagain kantong tersebut.
- Ikan dengan karet gelang sampai rapat dan siap diangkut.
7. Cara panen Ikan Bawal yang Benar - Pengangkutan
Cara panen ikan bawal yang benar berikutnya ini adalah pengangkutan. Pengangkutan merupakan kegiatan memindahkan atau membawa suatu barang atau benda lainnya dari satu tempat ke tempat lainnya. Tujuan utama pengangkutan adalah barang yang dibawa bisa tiba di tempat tujuan dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat sedikitpun. Perubahan bentuk, perubahan rasa, dan ketidak-lengkapan hanya akan emnurunkan nilai atau kualitas ikan. Jangan sampai selama pengangkutan alat pernafasan ikan terganggu karena bisa menyebabkan kematian total pada ikan.
Untuk itu, agar bisa bernafas dengan bebas, diperlukan oksigen yang cukup. Keadaan ikan tidak boleh tinggi dan berdesak-desakan. Sediakan sedikit areal, atau sekitar setengah bagian dari tubuhnya. Oleh karena itu, idealnya pengangkutan dilakukan pada malam harisehingga bila terjadi kenaikan suhu selama pengangkutan, tidak terlalu mempengaruhi terhadap kondisi ikan. Bila ikan akan diangkut selama 12 jam, keberangkatan harus diatur pada sore hari sehingga kemungkinan akan tiba ke tempat tujuan pada malam hari.
Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan dalam pengangkutan:
- Ikan yang akan diangkut harus diberok dulu, ditampung dalam bak dengan aliran air bersih dan tidak diberi pakan tambahan.
- Ikan harus diseleksi dulu, dilakukan pemisahan antara ikan yang berukuran besar, sedang, kecil sehingga ukuran ikan menjadi seragam, Dengan demikian, selama pengangkutan tidak terjadi persaingan terlalu jauh sesama ikan yang diangkut.
- Ikan harus diberi perawatan atau disucihamakan terlebih dulu, dengan cara merendamnya dalam obat tertentu seperti methylin blue (MB) dengan dosis 5 ppm selama 10 menit. Tujuannya agar ikan-ikan yang akan diangkut terbebas dari penyakit.
Referensi
- Arie, U. 2000. Budidaya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta. 80 hal.
- Djarijah AS. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Kanisius: Yokyakarta.
- Gusrina. 2008. Budidaya ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. Hal 167-249.
- Kordi, M. Ghufron h. 2011. Budidaya Bawal Air Tawar di Kolam Terpal. Andi. Yogyakarta. 102 hal.
- Mahyuddin. 2011. Usaha pembenihan ikan bawal diberbagai wadah. Jakarta. Penebar Swadaya.
- Zonneveld, N., Huisman, E. A., J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip budidaya ikan.Terjemahan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar