Selasa, 27 September 2022

Ikan Bawal - Pakan Alternatif

Mencari alternatif pakan ikan bawal murah, tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas akan semakin jauh dari para petani, sejalan dengan melambungnya harga dasar semua bahan baku pakan, sementara para pembudidaya ikan nila harus berhadapan dengan biaya operasional pakan yang sangat besar yaitu sekitar 60-70% (Yanuartin, C. 2004), oleh karena itu upaya yang harus dilakukan adalah bagaimana mencarikan jalan keluarnya.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora
Ikan bawal termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa benih memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan bawal mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan bawal ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari. Ikan bawaljuga sangat responsive dengan pakan buatan dengan kadar protein 25-30%

Pakan memiliki peranan penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan
Ada beberapa factor yang harus diperhatikan agar ikan bawal bisa dipanen pada umur empat bulan sejak tebar bibit. Factor-faktor ersebut berhubungan dengan pakan ikan bawal, pemberian suplemen, pola pemberian pakan, pengontrolan, dan kebersihan air.

Jenis Pakan Alternatif/Tambahan
Dalam usaha pembesaran, biasanya pembudidaya memberikan dua jenis pakan, yaitu makanan pokok berupa pelet ikan tipe FF999, 781-SP, 781-2, dan 781 serta pakan alternatif atau tambahan.
Pemberian pakan alternatif atau tambahan dilakukan pada benih ikan bawal yang berumur setelah 1 bulan dari larva. Pasalnya, kalau ikannya masih kecil belum mampu memakannya. Cara pemberiannya, cukup disebarkan di atas permukaan kolam untuk dibiarkan dimakan oleh benih ikan bawal.
Pemberian pakan tambahan selain bertujuan untuk menghemat biaya pakan, juga untuk menggenjot pertumbuhan ikan bawal.

Pakan tambahan tersebut bisa berupa

1. Azzola
Azolla juga lebih efisien untuk alternatif pakan bawal dengan menggunakan tumbuhan Azolla sebagai pakan benih ikan nila, biaya pakan bisa ditekan hingga 20 %. FCR (feed convertion ratio/rasio konversi pakan) dengan lama pemeliharaan sekitar 120 hari dari ukuran benih 1 kg berisi 50 ekor nila bisa mencapai 0,9. Jika tidak menggunakan tumbuhan Azolla dan murni hanya memakai pelet, FCR bisa mencapai 1,2. Ia menghitung jika menggunakan pakan pelet saja yang mengandung protein sekitar 30 % maka dibutuhkan biaya pakan saja sekitar Rp 11 ribu per kg ikan bawal. Namun jika memanfaatkan tumbuhan Azolla biaya pakan bisa ditekan menjadi Rp 9 ribu per kg ikan bawal. Dengan harga jual ikan bawal ukuran konsumsi Rp 17 ribu per kg saat ini maka keuntungan bisa lebih besar lagi.

Jika untuk hitungan ikan bawal yang lebih besar ukurannya,penggunaan tumbuhan Azolla bisa menekan biaya pakan sekitar 25 – 30 %. Dengan rincian untuk 1 kg ikan bawal dibutuhkan pakan pelet 1 kg dan pakan tumbuhan Azolla 1 kg. Dari 1 kg benih nila berisi 70 ekor dan dipelihara selama 4-5 bulan bisa dipanen menjadi 4 ekor per kg dengan menekan biaya pakan sampai 30 %. Dengan harga jual ikan bawal ukuran konsumsi yang ukur besar sekitar 20.000 per kg sementara HPP (harga pokok produksi) berada dikisaran Rp 11 ribu per kg sehingga di harapkan bisa meraup untung sekitar Rp 9 ribu per kg. dengan menggunakan pakan pelet dengan protein terendah 13 % dengan harga Rp 5.500 per kg sehingga bisa meningkatkan pendapatan.

2. Ampas kelapa (serutan buah kelapa yang biasa sisa buat masak)
Untuk meningkatkan produksi hasil perikanan, perlu penyediaan pakan berkualitas, terutama pakan yang mengandung nutrisi dasar protein. Ampas kelapa adalah salah satu jenis limbah rumah tangga yang masih memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi terutama protein dan berpotensi untuk diolah menjadi bahan pembuatan pakan ikan bawal,pemberian ampas kelapa utuk ikan bawal dapat di campurkan waktu pembuatan pelet atau bisa di tebar secara langsung atau juaga bisa di fermentasikan terlebih dahulu.

3.Daun
Daun/sayuran yang buat masak tentunya yang bertekstur lembut seperti kangkung,bayam,sawi atau juga kol tentunya dengan di cincang sesuai besar ikan bawal. limbah sayuran yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum penepungan mempunyai protein paling tinggi dan penggunaan tepung limbah sayuran tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan bawal. Dengan demikian limbah sayuran dapat digunakan dalam pakan ikan bawal sampai 20%

4. lorotan atau roti yang sudah kadaluwarso
memanfaatkan makanan sisa dan roti kadaluarsa. Makanan sisa merupakan sisa limbah rumah makan,rumah tangga yang tidak habis dimakan manusia. Pemanfaatan limbah tersebut sangat menguntungkan bagi pembudidaya. Sekarung sisa makanan cukup untuk memberi makan satu kolam berisi benih ikan bawal ukuran 40 ekor per kg selama dua tiga hari, tergantung kondisi fisik pakan. pemberian pakan berupa lorotan dan roti kadaluarsa untuk ikan semacam bawal mulai marak pada beberapa tahun terakhir. Lorotan adalah sisa makanan restoran atau warung makan. Harga nasi lorotan saat ini Rp500 per kg. Para pembudidaya tersebut memperoleh lorotan sekaligus roti bekas dari pengepul. Campuran lorotan dan roti kadaluarsa dijual Rp50.000 per karung isi 50 kg. Hanya saja syarat mutlak penggunaan campuran lorotan ini adalah kolam dengan air mengalir. Jika air tidak mengalir ikan bawal bisa mati semua. Ini disebabkan karena adanya lapisan minyak yang timbul dari lorotan. Bila air kolam mengalir, lapisan minyak ini akan hilang dari permukaan air. Apabila air menggenang, minyak bisa saja menyangkut di insang sehingga ikan bawal mati.

Pemberian pakan ikan bawal dilakukan dua kali sehari, pukul 09.00—10.00 dan 14.00—15.00. Pemberian pakan saat cuaca relatif panas ini bertujuan agar si ikan bawal aktif bergerak karena suhu airnya telah hangat. Keaktifan gerak ini menyebabkan nafsu makan akan meningkat. Karena itu kolam sebaiknya tidak terhalang dari sinar matahari.

Strategi Pemberian Pakan
Ukuran lebih kecil dari bukaan mulut larva. Dalam masa larva selama 10 hari ikan bawal diberi pakan artemia ukuran 20 mm dan lebih kecil dari bukaan mulut larva bawal tersebut. Artemia mudah dideteksi dan dimangsa larva dan benih Artemia mudah didieksi oleh larva dikarenakan warnanya yang merah, bau yang cukup menyengat dan pakan artemia mudah dicerna dikarenakan pakan alami dan mempunyai serat yang tidak terlalu tinggi.

Pada ukuran 10 hari sampai 45 hari pemberian menggunakan pakan tepung berupa pakan hivrofit. Pada pakan tepung pemberian Vitamin C yang dibutuhkan loeh tubuh ikan dalam memproses memperkuat daya tahan tubuh ikan dan telur bebek untuk membuat pakan tersebut mempunyai aroma yang menyengat sehigga pakan akan mudah diditeksi oleh ikan sehingga di makan semua dan lebih effisen dalam penggunakan pakan. Serta pakan harus mengandung nutrisi tinggi dan seimbang, nutrisi yang baik untuk ikan bawal untuk larva protein 40 % dan benih ikan bawal protein 30 – 35 %. Pada pakan tepung yang mempunyai serat yang seimbang kurang dari 15 % dan hewani yang mudah dicerna dalam tubuh ikan dikarenakan omnivore lebih cepat mencerna hewani di banding nabat yang masih tersisa seratnya dalam feses.

Metode Pemberian Pakan
Metode pemberian pakan dikakukan dengan menggunakan At satiation untuk larva 3 – 10 hari merupakan teknik pemberian pakan yang sesuai dengan kemampuan konsumsi atau kebutuhan ikan dan menggunakan metode Feeding rate 4 % untuk pemeliharaan benih pemberian dilakukan 3 kali sehari. Sistem teknologi budidaya ekstensif dengan menggunkan kolam tanah bagian dasar dan pematang tanah dan penggunaan pakan 50 % pakan alami dan 50 % pakan buatan.

Pemberian Suplemen.
Sama seperti pada usaha pembenihan, usaha pembesaran ikan bawal juga memerlukan suplemen untuk meningkatkan selera makan ikan bawal. Suplemen yang digunakan berupa gula, susu, atau madu yang dicampurkan dengan pelet. Takarannya, sama dengan suplemen yang diberikan pada pakan benih, yaitu 1 sdm gula, 1 sdm madu, atau susu kental manis untuk 1 kg pelet. Untuk satu kali masa produksi ikan bawal konsumsi dari 10.000 ekor benih yang setara 1 ton ikan bawal, susu yang terpakai hanya dua kaleng. Sementara itu, madu sebanyak 1 botol dan gula pasir hanya butuh 1,5kg. pemberian suplemen harus diselang-seling, kadang diberi kadang tidak.tergantung pada Anda. Jika Anda ingin cepat, siplemen harus diberikan setiap hari.

Pola Pemberian Pakan
Pada dasarnya pola pemberian pakan untuk usaha pembesaran ikan bawal sama dengan pola pemberian pakan pada usaha pem benih an. Namun, jenis pakan dan porsinya yang berubah karena disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ikan bawal. Makin besar ikan bawal, makin banyak pakan yang dibutuhkan. Umumnya ikan bawal cukup diberi makan 3-4 kali sehari, yakni pada pagi (0.00-09.00), sore (16.00-17.00), dan malam hari (20.00-22.00).

Jumlah Pakan
Tidak ada petunjuk yang jelas mengenai berapa banyak makanan yang harus diberikan untuk seekor ikan bawal dalam satu hari. Namun, pakan yang diberikan tidak boleh kurang dari 5% berat tubuh ikan. Bila kita bicara pembesaran ikan bawal, semakin sering diberi makan, secara logika ikan bawal akan semakin cepat besar. Artinya pemberian pakan harus sesering mungkin, tetapi jangan berlebihan. Pemberian pakan yang terlalu sering berisiko terhadap kecepatan keruhnya air. Akibatnya, kolam harus sering dikuras dengan mengganti sebagian air. Namun, jika sumber air berasal dari saluran irigasi yang dialirkan melalui pipa ke dalam kolam terpal, airnya tidak perlu diganti hingga panen.

Pengontrolan
Dalam usaha pembesaran ikan bawal sama fungsinya dengan pengontrolan yang dilakukan dalam usaha pem benih an, yaitu untuk memastikan apakah usaha pembesaran ikan bawal yang kita lakukan berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Ada kendala dan masalah atau tidak. Jika ada masalah, baik itu menyangkut ikan, pakan, air, dan kolam, tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pengontrolan bersifat wajib (tentunya setelah berdo’a memohon agar di mudahka dan dilancarkan oleh Allah subhanahuwata’ala) jika kita menginginkan usaha yang sukses. Jangan berharap untung besar, jika ikan bawal kekurangan pakan, airnya kotor, atau kolam bocor. Ketekunan Anda sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya ini.

Pengurasan Kolam
Pengurasan tidak perlu dilakukan setiap hari, cukup setiap 3-5 hari sekali hingga waktu panen, karena secara fisik ikan bawal sudah kuat dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Tahapan kerja dalam pengurasan kolam pembesaran sama halnya dengan tahapan pengurasan kolam pada usaha pembenihan.

Dengan pakan alternatif murah tetapi hasilnya tidak murahan serta bisa menggunakan pakan organik dari bahan yang biasa saja tetapi hasilnya luar biasa. Namun, bukan berarti tidak ada kelemahan pada cara organik ini, tetap ada kendala dan kesulitan yang akan kita hadapi. Karena kondisi lingkungan yang berbeda belum tentu keberhasilan yang kita dapat akan sama. Contohnya ketersediaan air alami dan intensitas cahaya matahari yang menyinari kolam. Oleh karena itu kita sesuaikan dengan kemampuan kita dan jika bisa kita mungkin akan menemukan cara yang berbeda sehingga kelemahan dan kendala yang kita hadapi dapat kita minimalisir. Banyak - banyaklah belajar dan bertanya pada pakar maupun peternak ikan bawal yang sudah berpengalaman sebelumnya. Tidak ada salahnya kita mengikuti seminar yang biasanya diadakan didaerah setempat. Karena bisnis ikan bawal ini tidak akan ada habisnya, masih banyak peternak yang kesulitan memenuhi permintaan pasar ikan bawal yang membludak



Referensi
  1. Djarijah AS. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Kanisius: Yokyakarta.
  2. Kardana, D., K. Haetami dan U. Subhan. 2012. Efektivitas Penambahan Tepung Maggot dalam Pakan Komersial Terhadap Pertubuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3 (4): 177-184.
  3. Khalida, Afifa. Agustono dan Widya Paramita L. 2017. Penambahan Lisin pada Pakan Komersial terhadap Retensi Protein dan Retensi Energi Ikan Bawal Air Tawar. Jurnal ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol 9 No.2 November 2017.
  4. Mudjiman, A. 2011. Makanan Ikan. Penebar Swadaya, Jakarta. hal. 27-44
  5. Supriatna. 1998. Pengaruh Kadar Asam Lemak Omega 3 yang Berbeda pada Kadar Asam Lemak Omega 6 Tetap dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Bawal Air Tawar Colossoma macropomum Cuvier. Tesis. Program Paska Sarjana.
  6. Taufiq, taufiq. Firdus firdus dan Iko Imelda Arisa. 2016. Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) pada Pemberian Pakan Alami yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan, Unsyiah. Volume 1. No. 3 : 355-365.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar