Senin, 26 September 2022

Ikan Bawal - Pembenihan

Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0, 05 %. Dalam banyak hal lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41 % dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting, ikan air tawar yang banyak kehilangan sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.

Klasifikasi ikan bawal air tawar :
Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Kelas : Pisces
Subkelas : Neopterigii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoides
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum
Sumber : Khairuman dan Khairul Amri, 2009

Asal Usul
Ikan bawal air tawar termasuk salah satu komoditi baru di bidang perikanan yang memiliki ekonomis yang cukup tinggi. Ikan bawal air tawar yang memiliki nama latin Colossoma macropomum bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi didatangkan dari Negara Brazil, Amerika Selatan beberapa tahun yang lalu. Ikan ini hidup dan berkembang di Amerika latin Sungai Amazon seperti Venezuela, Colombia, Peru, Equador, Brazil dan Argentina. Selain sungai Amazon ikan bawal air tawar juga ditemukan di anak – anak sungai amazona dan lembah sungai Orinoco serta daerah aliran sungai (DAS) Rio de La Plata. Untuk membedakannya dengan ikan bawal yang terdapat di air laut, ikan bawal air tawar asal Brazil ini disebut dengan ikan bawal air tawar karena memang seluruh siklus hidupnya berada di air tawar. Pertama kali masuk ke Indonesia ikan bawal ini dijadikan ikan hias untuk dipelihara di aquarium dan kolam – kolam taman, namun karena laju pertumbuhannya sangat cepat dan dapat mencapai ukuran besar, bawal air tawar yang sudah dewasa menjadi kurang pantas dipajang. Karena itu, didukung rasa dagingnya yang enak dan gurih, ikan bawal air tawar kemudian menjadi sangat popular sebagai ikan konsumsi.

Morfologi
Berdasarkan morfologinya, ikan bawal dibedakan dari ikan lainnya melalui bentuk tubuh, warna badan dan siripnya. Ikan bawal air tawar memiliki tubuh dari arah samping tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Sisik ikan bawal air tawar berbentuk otenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan mempunyai literalis berjumlah 78 – 84. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Tubuh-bagian vertikal dan sekitar sirip dada ikan bawal air tawar muda berwarna merah. Warna merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik. Warna merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik. Warna abu – abu tua, ujung sirip berwarna kuning sampai merah, sedangkan perutnya berwarna putih keperakan dan merah.

Gambar 3. Morfologi Ikan Bawal Air Tawar

Perkembangan
Arie (2000) Biasanya induk jantan terlebih dahulu mencapai matang kelamin. Fekunditasnya (jumlah telur yang dihasilkan) sekitar 500.000 butir telur.ikan bawal tergolong ikan air tawar yang dioesis. Pembuahan eksternal didalam air dan induk tidak mengawal anaknya. Induk mulai matang kelamin pada saat berukuran 3 – 4 kg/ekor dan berumur 2 – 4 tahun. Di alam, ikan bawal secara alami memijah selama musim hujan. Pemijahan pada daerah asalnya Brazil dan Venezuela dilaporkan terjadi pada bulan juni dan juli. Sementara di Indonesia, preode musim hujan berlangsung oktober – Maret dan bawal memijah rentang pada waktu tersebut.

Rangsangan musim hujan berupa genangan air baru merupakan faktor pemicu pemijahan bawal. Biasanya induk – induk bawal akan berenang ke bagian hulu sungai dan memijah dilokasi yang perairannya relative tenang. Pemijahan terjadi diluar tubuh induk ( di dalam air ) setelah induk betina mengeluarkan telur yang dibarengi dengan pengeluaran sprema induk jantan untuk membuahinya. Telur ikan bawal tidak menempel di subtract tetapi tenggelam di perairan yang tenang dan relative jernih. Telur akan menetas pada waktu 18 – 24 jam dan larva yang baru menetass akan berenang mencari perairan yang aman berupa perairan tenang agar tidak hanyut terbawa arus air tersebut dan mulai mencari makan sendiri.

Gambar 4. Perkembangan Ikan Bawal Air Tawar

Lingkungan Hidup
Di daerah asalnya, ikan bawal merupakan ikan liar yang sering bergerombol dan bergerak kesana kemari dalam berenang dan mencari makan. Pada ikan bawal yang dewasa biasanya ditemukan di perairan yang deras dan ikan stadia benih banyak ditemukan di perairan yang relatif tenang. Ikan bawal hidup pada perairan yang tidak jernih dan tidak terlalu keruh seperti di tempat asalnya hidup sungai amazon. Di Asalnya ikan bawal hidup dengan pH 5 – 7, suhu optimum 22 – 28 oC, kandungan oksigen (O2) yang 2,4 – 6,0 ppm, dan kesadahan 20. Makanan yang dimakan larva bawal berumur 4 – 5 hari adalah organisme renik berupa plankton, ikan larva bawal memakan plankton nabati (phytoplankton) yang berukuran 100 – 300 mikron, misalnya Brachionus calicyflorus, Synchaeta sp., Notcholca sp., Concchilus sp., filina sp., Brachionus angularis. Keratella cochlearis dan K. quadrata. Pada umur 5 hari tersebut, ukuran larva bawal 6 – 7 mm. Benih ikan bawal yang besar dan dewasa akan memakan aneka macam makanan berupa organisme nabati maupun hewani, misalnya invertebrate air, udang – udangan renik, larva dan serangga air dan aneka macam tanaman air.

Tabel 1. Kualitas Air pada media pembenihan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)
ParameterNilai
Suhu25-300C
WarnaHijau Kecoklatan
Kekeruhan20-40 cm planton
OksigenMinimal 4 mg/I
KarbondioksidaMaksimal 25 mg/I
pH7-8
AmoniakMaksimal 0,1 mg/I
Alkalinitas50-300 mg/I

Wadah Budidaya
Wadah merupakan aspek yang penting dalam proses budidaya dan berpengaruh dalam padat tebar ikan tersebut. dan peralatan mempermudah dalam pekerjaan kegiatan budidaya terutama pada saat memindahkan ikan, pengecekan kualitas air dan lain – lain. Bahan yang diperlukan dalam budiaya sebagai berikut.

Bak pengendapan
Bak pengendapan digunakan untuk menendapkan Air sumur, Air Pam dan Air tanah untuk mengendapkan kotoran, menghilangkan senyawa yang berbahaya dalam budidaya. Daya tamping bak pengendapan harus sesuai ataupun lebih dengan air yang digunakan untuk kegiatan budiaya agar sesuai dengan kebutuhan budiaya. Pengendapan dilakukan kurang lebih minimal 1 – 2 hari untuk menghilangkan seyawa yang beracun.


Gambar 6. Bak Pengendapan 3 x 3 m

Bak fiber
Bak fiber merupakan wadah yang mudah dibersikan dan tahan lama yang terbuat dari serat fiber. Keleman hiber dalam membersikan haruslah hati – hati karena mudah patah atau bocor jika terbating dan bau nya susah hilang jika sehabis pemakaian untuk ikan apalagi ikan yang telah mati. Cara mudah membersikannya dengan metode alami adalah dengan menaruh batang pohon tebu dan pembersihan dengan garam dikarenakan banyak bakteri – bakteri penyakit yang berassal dari air tawar dengan menggunkan garam bakteri tak tahan dengan air yang mengangandung garam tinggi, terlebih dahulu keringkan baknya 1 – 2 hari setelah itu baru bersikan dan keringkan 1- 2 hari. Setelah pengisian air usahakan lakukan pengendapan di bak tersebut agar zat – zat racun hilang jaka air tersebut dari pompa.


Gambar 7. Bak Fiber

Kolam Tradional / Ekstensif
Kolam tradisonal adalah kolam yang hampi semua bagannya tanah dari dinding dan dasarnya. Keuntungan dari kolam tanah adalah lebih mudah menghasilkan pakan alami dan bawal lebih menyukai kolam tradisonal dikarenakan sifat bawal yang dialam berada di rumput – rumputan dan sungai dengan begitu akan lebih cepat pertumuhan ikan bawal tersebut.


Gambar 8 . Kolam Ekstensif

Inkubator
Inkubator adalah wadah pengeraman dan penetasan ikan. Incubator juga dapat digunakan untuk wadah perawatan larva dan benih ikan. Model dan tipe ikubator yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan telur menurut jenis ikan. Sebaikanya, ikubator dibuat dari bahan – bahan yang tersedia dilokasi budiaya.


Gambar 9. Inkubator (bak penetasan telur)

Pengelolahan Induk
Induk yang ingin dipijhkan haruslah dipersiapkan untuk pembenihan ikan bawal tersebut. keberasilan usaha pembenihan tergantung dari kualitas induk itu sendiri. untuk itu, menjadi sangat penting bagi pembenih untuk memperoleh induk – induk yang berkualitas. Dan nutrisi yang diberikan berpengaruh terhadap gonad yang berkembang terhadap induk itu tersebut.

Seleksi Induk Ikan bawal
Kegiatan yang pertama dilakukan adalah pemilihan induk-induk, baik jantan maupun betina yang telah siap pijah dari kolam induk. Induk-induk tersebut ditimbang untuk mengetahui jumlah donor atau perangsang yang di butuhkan. Selanjutnya unduk dipelihara secara terpisah Antara jantan dan betina di kolam pemberokan ( kolam penyimpanan sementara ). Agar selama pemberokan ini induk tetap sehat, usahakan air tetap mengalir di kolam tersebut. Keberhasilan usaha pembenihan boleh dibilang sangat tergantung pada kualitas induk yang digunakan. Untuk itu, menjadi sangat penting bagi pembenihan untuk memperoleh induk-induk yang berkualitas. Adapun ciri-ciri induk atau calon induk bawal yang berkualitas baik adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Perbedaan jantan dan betina saat matang gonad
NoUraianBetina Jantan
1Bentuk tubuhMelebar dan pendekLebih lansing
2Warna kulitLebih gelapMerah atau kemerahan
3PerutLemakKasar
4Lubang kelaminBerwarna merahBila di urut akan mengeluarkan sperma berwarna putih
5Umur4 tahun3 tahun

Gambar 10. (a) Induk Bawal Jantan Dan (b) Induk Bawal Betina

Pemberokan Ikan
Kegiatan pemberokan dilakukan dengan tujuan untuk membuang kotoran dan mengurangi kandungan lemak dalam gonad. Pemberokan dilakukan dalam bak seluas 4-6 m2 dengan tinggi 1 meter selama 1-2 hari (Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sukabumi, 2006). Pembuangan kotoran dan mengurangi lemak dalam gonad bertujuan untuk mempermudah keluarnya telur – telur ( ovulasi ) yang ada di dalam gonad ikan, sehingga hasil telur yang didapatkan akan maksimal.

Gambar 11. Pemberokan ikan

Penyuntikan
Pada pemijahan semi alami maupun buatan hormon perangsang yang umum digunakan selain ekstrak kelenjar hipofisa adalah ovaprim (merek dagang). Ekstrak hipofisa yang digunakan dapat berasal dari ikan lele dan ikan mas sebagai ikan donor.Sebelumpenyuntikan, setiapkan lebih dulu peralatan yang diperlukan seperti spuit atau jarum suntik, kapas, gunting, baskom, cutter, bulu ayam,serta obat-obatan seperti aquabides, NaCl, dan peransang seperti ovaprim, LHRH atau chorulon atau donor dari ikan mas atau lele. Perhitungan dari dosis yang akan di gunakan tergantung dari jenis hormon. Sebagai berikut:
No 

       Induk

Peransang pemijahan
HipofisaOvaprinLHRH analog
1Betina3 dosis0,75 ml/kg3 ug/kg
2Jantan1 dosis0,5 mk/ kg2ug/kg
Tabel 3.Dosis penyuntikan induk jantan dan betina ikan bawal

Pemijahan Semi Intensif
Pemijahan semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan menyuntikan hormon perangsang ke tubuh induk betina dan jantan kemudian disatukan di dalam bak pemijahan dan dipijahkan secara alami.

Penetasan Telur
Telur- telur ikan bawal yang telah dibuahi selanjutnya ditetaskan pada akuarium atau corong- corong penetasan di unit penetasan yang dilengkapi dengan system resirkulasi yang telah disiapkan lebih dahulu. Air untuk penetasan telur harus bersih dan jernih yang berasal dari sumber pompa. Untuk meningkatkan kandungan oksigen, selama proses penetasan telur di bak sebaiknya menggunakan aerasi. Telur akan menetas Antara 20- 24 jam setelah striping. Jumlah telur yang menetas tergantung wadah penetasan.


Gambar 12 Bak Penetasan Telur

Pemeliharaan Larva
Setelah telur menetas semua waktu 1-2 hari selanjutnya satu persatu pengangkatan harus hati-hati agar kualitas air tetap terjaga. Larva yang baru menetas belum perlu di beri makanan. Sebab masih mempunyai makanan cadangan berupa kuning telur. Dengan perawatan dan makanan yang baik dalam tempo 20 hari larva bawal dapat tumbuh hingga mencapai 3-5 cm. Pekerjaan pokok perawatan bawal adalah membersihkan telur, siphonisasi, cangkang dan telur busuk, dan mempertahankan konsentrasi oksigen pada suhu optimal.


Gambar 13. Bak Pemeliharaan Larva



Referensi

  1. Arie, U. 2000. Budidaya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta. 80 hal.
  2. Bagjariani, Astrid. 2013. Analisis Risiko Produksi Pembenihan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) (Studi Kasus Pada Usaha Perikanan H.Ijam di Desa Cikupa, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor). Skripsi. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.
  3. Djarijah AS. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Kanisius: Yokyakarta.
  4. Mahyuddin. 2011. Usaha pembenihan ikan bawal diberbagai wadah. Jakarta. Penebar Swadaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar