Selasa, 27 September 2022

Ikan Bawal - Pemilihan Lokasi Budidaya

Ikan bawal merupakan salah satu komoditas perikanan yang digemari di masyarakat umum, itu karena ikan bawal selain mudah dibudidaya juga cepat pertumbuhannya, itu dikarenakan ikan bawal memakan daun daunan/sayuran, daging dan pellet. Dibawah ini ada sebagian teknik budidaya, khususnya teknologi pendederan dan pembesaran ikan ikan bawal secara intensif yang mungkin nantinya bisa membantu bagi para pelaku utama yang akan mengembangjkan komoditas ikan yang mirip dengan ikan piranha.Ikan bawal tawar merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.Ikan jenis ini termasuk yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain relatif tidak terlalu rumit budidayanya, ikan bawal tawar termasuk ikan yang tahan banting.

Mengenal Bawal Air Tawar
Ikan Bawal Air Tawar merupakan nama lokal yang digunakan di Indonesia untuk menyebut nama ikan dengan nama ilmiah Colossoma macropomum. Kata air tawar untuk membedakan dengan bawal air laut. Sementara nama dagang yang populer secara internasional adalah “tambaqui” , yang merupakan nama yang disandang dari asalnya Brazil yang juga disebut “pir pitanga” . Di Amerika dan Inggris sering disebut sebagai red belly pacu, mungkin mengacu pada warna bagaian perut dan siripnya yang berwarna merah. Adapun klasifikasinya berdasarkan sistematika penamaan ilmiah yang berlaku adalah sebagai berikut:
  • Phylum : Chodata
  • Kelas : Actinopterygii
  • Ordo : Characiformes
  • Famili : Charasidae
  • Genus : Colossoma
  • Spesies : Colossoma macropomum
  • Nama Lokal : Ikan bawal, bawal air tawar
Kebiasaan Hidup
Ikan bawal air tawar ini hidup pada air yang tidak terlalu jernih dan juga tidak terlalu keruh dengan derajat keasaman (pH) 5-7; suhu optimal yang diperlukan 22-28 oC. Di derah aslinya ikan ini hidup disungai dan anak-anak sungai. Karena jumlahnya yang besar dialam, ikan ini banyak ditangkap oleh nelayan setempat dan dijual ke pasar lokal atau diekspor.

Ikan yang bergerak lambat seperti ikan gurame ini hidup secara bergerombol dan bergerak kesana kemari, pada ikan dewasa banyak ditemukan pada arus sungai yang cukup deras dan anak-anak nya banyak ditemukan pada perairan yang lebih tenang.

Kebiasaan makan
Ikan bawal termasuk ikan dari golongan omnivora atau pemakan segala. Akan tetapi ada juga yang menyatakan bhwa ikan ini termasuk gologan karnivora atau pemakan dagi, terutama pada stadia larva atau benih. Anggapan tersbut didasarkan pada bentuk giginya yang tajam dan sekaligus menandakan sebagai pemangsa, serta hasil uji analisa isi perut yang menunjukan ikan ini memakan jasad renik seperti crustacea, cladocera, Copepoda dan Ostracoda. Namum secara tegas belum ada yang menyatakan secara tegas pada bawal ukuran dewasa sebagai pemakan daging atau karnivora.

Pada stadi ikan ini menyukai pakan alami yang ada diperairan yakni berbagai jenis planktong (phito dan zoo palnkton), peripiton dan bentos. Setelah ikan ini dewasa masing ada kecenderungan memakan serangga, dan udang-udang kecil. Pada operasioanl budidaya pembesaran (KJA) ikan bawal air tawar ini diberikan pakan pellet komersial dengan kadar protein 25-27 %. Penggunaan kadar protein ini sudah tepat, mengingat ketika diberikan protein dengan kadar diatas 27 persen, menunjukan hasil yang hampir sama, sehingga kadar protein tadi dirasa paling efisien untuk budidaya bawal.

Pakan tambahan seperti yang bersumber dari sayuran, sisa rumah makan dan limbah pasar sering juga diberikan pada ikan bawal. Jenis daun-daunan yang diberikan antara lain: daun singkong, ubi jalar, kangkung, dan tanaman air lainnya.

Anda tahu Ikan Bawal, ada yang menarik dari jenis ikan ini. Ikan bawal ternyata tidak hanya terdapat di laut namun ada juga ikan bawal air tawar. Ikan yang rasanya gurih dan lezat ini hampir disukai oleh semua orang. Peluang usaha yang menarik untuk di kembangkan. Banyak peluang usaha yang dapat di gali dari ikan bawal air tawar ini, dari mulai pembenihan / pembibitan, pembesaran, perdagangan sampai pengolahan lanjutan dari ikan segar. Namun untuk kali ini kita akan lebih fokus pada pembesaran ikan bawal air tawar.

Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok. 

PEMILIHAN LOKASI .

Ikan bawal tawar merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.Ikan jenis ini termasuk yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain relatif tidak terlalu rumit budidayanya, ikan bawal tawar termasuk ikan yang tahan banting. Usaha pembesaran ikan bawal tawar dilakukan dengan tujuan utama untuk memperoleh ikan konsumsi dengan ukuran yang disukai oleh para penikmat ikan. Pembesaran ikan bawal air tawar dapat dilakukan dengan sistem monokultur maupun polikultur.

PERSYARATAN LOKASI
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah lokasi sebelum digunakan untuk membudidayakan ikan bawal tawar adalah :
  • Tanah bertekstur liat lempung, tidak porous, subur serta mempunyai sudut kemiringan sebesar 3 – 5 %.
  • Lokasi pemeliharaan berada di pada ketinggian 50 – 400 m dpl.
  • Kualitas air harus baik, dalam artian bebas dari pencemaran bahan – bahan kimia, minyak maupun limbah pabrik. Memiliki kadar pH 7 – 8 dan bersuhu 20 – 280 C.
  • Dasar kolam berlumpur, tidak terlalu keruh.
  • Kedalaman kolam berkisar diantara 80 – 100 cm.
  • Sumber air mempunyai debit 3 liter / detik untuk sistem pemeliharaan tradisional serta 6 – 12 liter / detik untuk sistem pemeliharaan polikultur.

TEKNIK BUDIDAYA
  1. Persiapan Kolam
  2. Pengeringan tanah dasar kolam.
  3. Pengapuran tanah dasar kolam dengan menggunakan kapur tohor atau dolomit, dengan dosis 25 kg / 100 m2.
  4. Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang dengan dosis 25 – 50 kg / 100 m2 dan TSP dengan dosis 3 kg / 100 m2.
  5. Kolam diisi dengan air setinggi 3 cm lalu didiamkan selama 3 hari.
  6. Proses penambahan air dilakukan sedikit demi sedkit hingga pada akhirnya ketinggian air kolam maksimal adalah 80 – 120 cm.Pemilihan dan Penebaran Benih
  7. Penebaran benih dilakukan 7 – 10 hari setelah pemupukan.
  8. Benih yang akan ditebar harus sudah melalui proses aklimatisasi. Caranya :
  9. Masukkan benih ikan yang masih berada di dalam kantong plastik ke dalam air kolam. Setelah dinding plastik berembun, buka kantong plastik benih ikan tersebut, lalu masukkan air kolam sedikit demi sedikit hingga benih terlihat sudah dapat beraktifitas normal. Benih ikan siap ditebar.
PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya benar-benar kering.
Tujuan pengeringan tanah dasar antara lain :
  • Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor (penyaing makanan).
  • Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
  • Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi) dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah dan pori-pori tanah.Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.

Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg/100 m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.

Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7-10 hari setelah pemupukan).

PEMIJAHAN
Indukan bawal atau calon indukan bawal harus terpisah penyimpanan nya antara jantan dan betina, ini dimaksudkan agar memudahkan pengelolaan indukan dan mudah dalam seleksi induk ketika akan dipijahkan. Indukan bawal biasa berukuran diatas 2.5 kg. untuk mempercepat indukan bertelur biasanya diberi pakan keong mas, remis/kijing, atau juga bisa diberi toge. Indukan yang dianggap bagus biasa berumur diatas 2 tahun.

Untuk teknik pemijahan ikan bawal adalah dengan penyuntikan tapi tidak dengan striping, seperti hal nya ikan ikan lain penyuntikan biasa menggunakan hormon ovaprim dengan dosis 0.7ml/ikg. Dan penyuntikan ini dilakukan 2 kali penyuntikan. Ikan betina yang telah di suntik disatukan dalam bak pemijahan yang kedalaman nya kira kira 1,5 meter dengan menggunakan aerator, dimana perbandingan untuk indukan adalah 1 betina 3-4 jantan yang berukuran seimbang. Ikan bawal kawin biasanya pada malam hari dan ketika telur sudah dibuahi oleh pejantan maka telur siap dipanen dan di pindahkan pada media akuarium dengan menggunakan skopnet, itu dilakukan karena telur ikan bawal mengambang ke permukaan air.

PENDEDERAN
Teknologi pendederan ikan bawal air tawar secara intensif pada dasarnya dapat dilakukan dengan baik di kolam (outdor) maupun pada aquarium /bak fiber atau tempat tertutup lainnya. Langkah-langkah pendederan secara instensif perlu dikuasai dengan baik, mengingat benih yang didederkan sangat rentan dengan perubahan kondisi lingkungan (air dan udara) serta mudah terserang penyakitterutama untuk kegiatan pendederan yang dilakukan di tempat terbuka seperti kolam/KJA.

Pendederan di Aquarium/Bak Fiber

Persiapan
Larva ikan bawal dapat dipeliharan/didederkan secara intensif dengan menggunakan akuarium atau bak fiber didalam ruangan tertutup sehingga suhu ruangan tetap stabil. Ruangan disini bis berupa hatchery atau ruangan lain yang difungsikan sebagai tempat pemeliharaan larva.

Peralatan yang diperlukan selain aqurium anatara lain blower/aerator, berikut instalasinya, listrik, alat penangkap, dan alat bantu lainya. Ada kelebihan dari pemeliharan dalam aquarium atau fiberglass antara lain benih dapat lebih terkontrol, pengawasan lebih mudah, dan biasanya tingkat kematian akan rendah serta serangan hama dan penyakit akan dapat diminimalisir.

Setelah telur menetas 4 (empat) hari kemudian ikan bawal bisa langsung diberi makan dengan artemia dengan ketentuan suhu 30 derajat bila di bawah suhu itu maka hari ke 5 baru bisa diberi artemia. Pdat tebar yang digunakan untuk pendederan diaquariaum sebanyak 50-75 ekor larva/liter air. Sebelum larva ditebar ke aquarium perlu dilakukan penyiapan aquarium dan aklimatitsasi larva. Larva diberi pakan berupa artemia dengan hitungan 20 ekor artemia per ekor larva yang dipelihara. setelah7-10 hari larva dipelihara, bisa dilakukan penjarangan atau pemindahan larva ke tempat yang lebih luas atau dengan mengurangi padat tebar menjadai 25-40 ekor/liter. Pada usia 8-10 hari larva ikan bawal sudah bisa diberikan pakan berupa cacaing sutra/tubifex yang 1 minggu setelah di beri makan artemia maka larva bawal siap di pindah ke pendederan 2 yaitu menggunakan kolam tanah atau kolam tembok yang dasarnya tanah. Pada pendederan ini larva sudah bisa diberi pakan pellet tepung yang sudah direndam air. Ada hal penting yang jangan terlewatkan pada pendederan fase ini yaitu persiapan kolam, dimana kolam haruslah terlebih dulu diberi pupuk dan pengapuran. Dimana pemupukan ini sangat sekali berpungsi untuk pertumbuhan plankton yang nantinya menjadi sumber makanan bagi larva. Ikan biasa diberi makan 3 kali sehari dan setelah 30-40 hari ikan siap dipanen dengan ukuran 1.5-3cm.

Pembesaran
Seperti telah di jelaskan di atas bahwa ikan bawal memakan apa saja terutama daun-daunan/sayuran, daging dan pellet. Untuk kadar tebar per meter persegi bawal ukuran calon pembesaran 50gram yaitu 15/meter perseginya. Budidaya pembesaran bisa dilakukan pada media jarring terapung, kolam tanah, bak tembok dan kolam air deras. Pada media jarrng terapung sesungguhnya tidak dianjurkan disamping ikan bawal bisa merusak jaring juga ketika ikan bawal lepas dari jaring akan menjadi predator terhadap ikan ikan lain. Akan tetapi ada titik aman pemeliharaan dijaring yaitu dengan pemanenan ukuran 1 kg isi 3 sampai 6. Dimana ikan pada ukuran ini tidak terlalu membahayakan untuk bisa keluar jaring. Tips agar tidak memakan jaring antara lain menyimpan rumput atau sayuan di dalam jaring agap pada waktu lapar ikan tidak memakan lumut yang menempel di jaring. Budidaya ikan bawal bisa juga dilakukan pada kolam air deras dimana semakin besar kadar oksigen dalam air maka akan semakin membantu terhadap percepatan pertumbuhan ikan bawal. Untuk pakan ikan bawal hampir sama dengan ikan lain yaitu 3-4% dari bobot tubuh, akan tetapi supaya keuntungan dalam budidaya bisa ditingkatkan maka haruslah pintar mencari dan mendapatkan pakan alternative. Ikan pada fase ini biasa dipanen setelah 3-4 bulan, akan tetapi untuk di jaring terapung bisa dipanen dengan lama pemeliharaan selama 1.5-2 bulan saja

Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
  • Pertumbuhannya cukup cepat
  • Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang condong lebih banyak makan dedaunan
  • Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
  • Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami
Pakan dan Cara Memberikan Pakan
Sumber pakan yang dapat digunakan adalah dedaunan dan atau pelet ikan. Pakan dapat diberikan dengan dosis 3 – 5 % dari total berat ikan, dengan cara disebar merata.

Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan sudah mencapai 4 – 6 bulan, dimana dalam usia tersebut, berat ikan bawal tawar sudah mencapai kurang lebih 500 gram / ekor. Alat yang biasa digunakan dalam operasional panen ini adalah jaring yang terbuat dari waring berdiameter lebar.

NILAI EKONOMI
Ikan bawal tawar banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan ikan budidayadikarenakan memiliki berbagai macam kelebihan, diantaranya adalah cita rasa dagingnya yang menyerupai gurami serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap kondisi lingkungan hidup yang kurang baik.







Referensi
  1. Arie, U. 2000. Budidaya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi dan Hias. Penebar Swadaya. Jakarta. 80 hal.
  2. Djarijah AS. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Kanisius: Yokyakarta.
  3. Gusrina. 2008. Budidaya ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. Hal 167-249.
  4. Kemala, Dira. 2010. Analisis Kelayakan Pengusahaan Ikan Bawal Air Tawar Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Studi Kasus di Sabrina Fish Farm). Skripsi. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.
  5. Kordi, M. Ghufron h. 2011. Budidaya Bawal Air Tawar di Kolam Terpal. Andi. Yogyakarta. 102 hal.
  6. Mahyuddin. 2011. Usaha pembenihan ikan bawal diberbagai wadah. Jakarta. Penebar Swadaya.
  7. Zonneveld, N., Huisman, E. A., J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip budidaya ikan.Terjemahan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar