Apa yang kita ketahui tentang Infusoria? sebuah istilah yang mungkin masih asing bagi sebagaian orang. Mari kita mengenal apakah itu Infusoria. Infusoria adalah istilah kolektif untuk makhluk air kecil seperti ciliate, euglenoids, protozoa, ganggang uniseluler dan invertebrata kecil yang ada di kolam air tawar. Beberapa penulis menggunakan istilah ini sebagai sinonim untuk Ciliophora
Infusoria adalah salah satu pakan alami burayak ikan yang masuk dalam kelas protozoa. Dalam kelas infusoria, dikenal subkelas ciliata yaitu kelompok hewan bersel satu yang memiliki bulu getar atau silia. jenis Ciliata yang sering di jumpai antara lain paramaecium caudatum, colpoda, didinium dan balantidium.
Infusoria adalah salah satu pakan alami burayak ikan yang masuk dalam kelas protozoa. Dalam kelas infusoria, dikenal subkelas ciliata yaitu kelompok hewan bersel satu yang memiliki bulu getar atau silia. jenis Ciliata yang sering di jumpai antara lain paramaecium caudatum, colpoda, didinium dan balantidium.
Infusoria adalah nama untuk berbagai jenis binatang bersel tunggal yang termasuk golongan protozoa. Infusoria berukuran antara 40-100 mikron. Ukuran ini sesuai dengan ukuran mulut larva ikan, sehingga banyak di budidayakan untuk digunakan sebagai pakan.
Berdasarkan alat geraknya, infusoria dibedakan menjadi 2 yaitu ciliata dan flagellata. Ciliata adalah infusoria yang bergerak menggunakan rambut getar (cilia). Yang termasuk ciliata adalah Paramaecium caudatum, Didinium narutum, Calpodium capulum,dll. Flagellata adalah infusoria yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagel). Yang termasuk flagellata adalah Euglena viridis, Pandorina sp, Chilomonas sp, dll.
Infusoria sebagian besar hidup di air tawar terutama dimana terjadi proses pembusukan. Makanannya adalah bakteri dan protozoa lain yang lebih kecil misal ganggang renik dan ragi.
Infusoria berkembangbiak dengan cara membelah diri dan dengan cara konjugasi. Infusoria tidak menyukai sinar matahari sehingga banyak terdapat di perairan yang teduh dan ditumbuhi tumbuhuhan air.
KULTUR INFUSORIA
A. Bahan-bahan yang diperlukan, antara lain :
- Bak/ember plastik ukuran 15 liter (jumlah Ember/ bak tergantung keperluan)
- Media budidaya terdiri dari kulit Pepaya matang, daun Kol/Selada atau pelepah pisang (gunakan salah satu media).
- Kain kasa untuk pembungkus sayuran dan tutup ember.
- Air kolam atau empang sebagai sumber bibit Infusoria
B. Pelaksanaan :
- Isi bak/ember dengan air sampai sekitar 10 liter
- Masukkan salah satu bahan (kulit Pepaya matang, daun Kol atau pelepah pisang) kedalam ember sebanyak 250 – 300 gram yang telah dibungkus kain kasa dan diikat.
- Tambahkan sekitar 2 – 3 gayung (1 – 2 liter) air empang/kolam, untuk memasukkan bibit Infusoria yang akan dibudidayakan
- Letakkan ember/bak plastik yang telah terisi kultur Infusoria pada tempat terlindung dari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan suhu yang tidak diinginkan.
- Tutup ember media budidaya dengan kain kasa untuk menghindari jentik nyamuk atau hewan lain masuk ke dalamnya.
C. Pemanenan :
- Pada hari ke-3, amati adanya lapisan tipis warna putih seperti awan di atas permukaan air media yang menandakan Infusoria sudah berkembang dengan baik (puncak populasi Infusoria biasanya terjadi pada hari ke-4 dan hari ke-5)
- Ambil lapisan putih tersebut dengan menggunakan mangkuk atau piring kecil untuk diberikan pada benih ikan.
- Satu siklus budidaya Infusoria (selama 1 minggu) dapat digunakan untuk makanan benih ikan sampai benih tersebut siap memakan jenis pakan alami yang lebih besar yaitu Moina dan Daphnia. Biasanya pemberian pakan alami Infusoria hanya berlangsung selama 2 – 3 hari.
Jenis Infusoria yang berkembang dipengaruhi oleh jenis media yang digunakan. Setiap media memiliki pH tertentu yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan benih ikan, apabila pemberian Infusoria dilakukan secara berlebihan. Pada media kulit pepaya jenis Infusoria yang dominan adalah Chlamydomonas sp. dan Colpoda sp. Sedangkan pada media kol, pelepah pisang dan daun kipahit adalah Paramaecium sp. dan Euglena sp. Media kulit pepaya dan pelepah pisang menunjukan pH yang cenderung asam dan ini disukai ikan Neon tetra, sedangkan pada media kol dan daun kipahit pH cenderung netral. Akan tetapi secara umum semua jenis media dapat digunakan untuk budidaya Infusoria. Pemberian lnfusoria ke benih ikan yang baru menetas, temyata dapat meningkatkan derajat kehidupan benih menjadi 60 – 80%.
Infusoria memiliki ukuran yang bervariasi yaitu sekitar 25-300 micron. Infusoria umumnya hidup di air tawar. Ini banyak ditemukan di air yang mengandung bahan organik seperti air kolam yang hijau terutama tempat yang sedang mengalami pembusukan. Pakan Infusoria yaitu ganggang renik, ragi dan bahan organik lainya.
Cara Kultur Infusoria Untuk Pakan Burayak Ikan
Pertama, siapkan terlebih dahulu wadah untuk melakukan kultur infusoria ini. Wadah tersebut dapat berupa botol bekas air mineral berukuran 1,5 liter yang dipotong bagian atasnya atau yang lainnya.
Bibit infusoria dapat diperoleh dengan mencari di selokan ataupun kolam ikan. Cara mengambilnya yaitu dengan langsung menciduk air pada bagian pinggir. Sebaiknya mencari bibit infusoria ini pada pagi hari.
Wadah untuk kultur infusoria diisi air 3/4 bagiannya. Selain itu isi juga dengan bahan makanan untuk infusoria. Bahan makanannya bebas, dapat berupa sayuran, tempe, pelet jamuran, daun bayam lebar, sawi, kentang, kol sawi dan jenis sayuran lainnya yang berwarna hijau. Selanjutnya rebus bahan pakan tersebut hingga menjadi bubur atau sangat matang dan dibusukkan.
Bibit infusoria dimasukkan ke wadah kultur. Setelah itu, tutup dengan kain agar sirkulasi udara lancar. Simpan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari secara langsung. Infusoria akan berkembang biak menjadi lebih banyak dan wadah akan penuh dengan bintik-bintik putih. Setelah 4 atau 5 hari kemudian infusoria dapat dipanen.
Cara Mengkultur Infusoria Secara Massal
Untuk melakukan kultur infusoria secara massal, anda harus menyiapkan kolam atau bak beton, Selanjutnya isi dengan air tawar, air payau atau air laut tergantung jenis infusoria yang akan dikultur. Air media yang digunakan yaitu jerami atau rumput kering ditambah dengan pupuk kandang.
Setelah satu minggu, air media akan ditumbuhi bakteri, cedawan, plankton, plankton dan ganggang yang nantinya akan jadi pakan alami infusoria. Selanjutnya, air media ditulari bibit infusoria.
Setelah satu minggu kemudian Infusuria akan memadati air media yang ditandai dengan warna air media yang berubah menjadi keputih-putihan. Infusuria berarti siap dipanen dan diberikan benih ikan atau ikan kecil, seperti ikan moly, ikan Gupy, tetra dan lainnya. Cara panen infusoria sangat mudah yaitu dengan cara mengambil air media dengan baskom atau lainnya kemudian air disaring dengan seser halus agar kotorannya tidak ikut, cara memberikan infusoria pada ikan cukup dilakukan dengan cara menyiramkannya pada tempat ikan.
Cara Memberikan Infusoria Pada Ikan
Untuk memberikan infusoria pada ikan sangatlah mudah. Caranya ambil infusoria beserta airnya dengan menggunakan baskom atau ember lalu tebarkan ke kolam, bak atau akuarium ikan dengan dosis sesuai keinginan. Setiap 1 m3 air diberi 5 liter air infusoria.
Berdasarkan alat geraknya, infusoria dibedakan menjadi 2 yaitu ciliata dan flagellata. Ciliata adalah infusoria yang bergerak menggunakan rambut getar (cilia). Yang termasuk ciliata adalah Paramaecium caudatum, Didinium narutum, Calpodium capulum,dll. Flagellata adalah infusoria yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagel). Yang termasuk flagellata adalah Euglena viridis, Pandorina sp, Chilomonas sp, dll.
Infusoria sebagian besar hidup di air tawar terutama dimana terjadi proses pembusukan. Makanannya adalah bakteri dan protozoa lain yang lebih kecil misal ganggang renik dan ragi.
Infusoria berkembangbiak dengan cara membelah diri dan dengan cara konjugasi. Infusoria tidak menyukai sinar matahari sehingga banyak terdapat di perairan yang teduh dan ditumbuhi tumbuhuhan air.
KULTUR INFUSORIA
A. Bahan-bahan yang diperlukan, antara lain :
- Bak/ember plastik ukuran 15 liter (jumlah Ember/ bak tergantung keperluan)
- Media budidaya terdiri dari kulit Pepaya matang, daun Kol/Selada atau pelepah pisang (gunakan salah satu media).
- Kain kasa untuk pembungkus sayuran dan tutup ember.
- Air kolam atau empang sebagai sumber bibit Infusoria
B. Pelaksanaan :
- Isi bak/ember dengan air sampai sekitar 10 liter
- Masukkan salah satu bahan (kulit Pepaya matang, daun Kol atau pelepah pisang) kedalam ember sebanyak 250 – 300 gram yang telah dibungkus kain kasa dan diikat.
- Tambahkan sekitar 2 – 3 gayung (1 – 2 liter) air empang/kolam, untuk memasukkan bibit Infusoria yang akan dibudidayakan
- Letakkan ember/bak plastik yang telah terisi kultur Infusoria pada tempat terlindung dari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan suhu yang tidak diinginkan.
- Tutup ember media budidaya dengan kain kasa untuk menghindari jentik nyamuk atau hewan lain masuk ke dalamnya.
C. Pemanenan :
- Pada hari ke-3, amati adanya lapisan tipis warna putih seperti awan di atas permukaan air media yang menandakan Infusoria sudah berkembang dengan baik (puncak populasi Infusoria biasanya terjadi pada hari ke-4 dan hari ke-5)
- Ambil lapisan putih tersebut dengan menggunakan mangkuk atau piring kecil untuk diberikan pada benih ikan.
- Satu siklus budidaya Infusoria (selama 1 minggu) dapat digunakan untuk makanan benih ikan sampai benih tersebut siap memakan jenis pakan alami yang lebih besar yaitu Moina dan Daphnia. Biasanya pemberian pakan alami Infusoria hanya berlangsung selama 2 – 3 hari.
Jenis Infusoria yang berkembang dipengaruhi oleh jenis media yang digunakan. Setiap media memiliki pH tertentu yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan benih ikan, apabila pemberian Infusoria dilakukan secara berlebihan. Pada media kulit pepaya jenis Infusoria yang dominan adalah Chlamydomonas sp. dan Colpoda sp. Sedangkan pada media kol, pelepah pisang dan daun kipahit adalah Paramaecium sp. dan Euglena sp. Media kulit pepaya dan pelepah pisang menunjukan pH yang cenderung asam dan ini disukai ikan Neon tetra, sedangkan pada media kol dan daun kipahit pH cenderung netral. Akan tetapi secara umum semua jenis media dapat digunakan untuk budidaya Infusoria. Pemberian lnfusoria ke benih ikan yang baru menetas, temyata dapat meningkatkan derajat kehidupan benih menjadi 60 – 80%.
Infusoria memiliki ukuran yang bervariasi yaitu sekitar 25-300 micron. Infusoria umumnya hidup di air tawar. Ini banyak ditemukan di air yang mengandung bahan organik seperti air kolam yang hijau terutama tempat yang sedang mengalami pembusukan. Pakan Infusoria yaitu ganggang renik, ragi dan bahan organik lainya.
Cara Kultur Infusoria Untuk Pakan Burayak Ikan
Pertama, siapkan terlebih dahulu wadah untuk melakukan kultur infusoria ini. Wadah tersebut dapat berupa botol bekas air mineral berukuran 1,5 liter yang dipotong bagian atasnya atau yang lainnya.
Bibit infusoria dapat diperoleh dengan mencari di selokan ataupun kolam ikan. Cara mengambilnya yaitu dengan langsung menciduk air pada bagian pinggir. Sebaiknya mencari bibit infusoria ini pada pagi hari.
Wadah untuk kultur infusoria diisi air 3/4 bagiannya. Selain itu isi juga dengan bahan makanan untuk infusoria. Bahan makanannya bebas, dapat berupa sayuran, tempe, pelet jamuran, daun bayam lebar, sawi, kentang, kol sawi dan jenis sayuran lainnya yang berwarna hijau. Selanjutnya rebus bahan pakan tersebut hingga menjadi bubur atau sangat matang dan dibusukkan.
Bibit infusoria dimasukkan ke wadah kultur. Setelah itu, tutup dengan kain agar sirkulasi udara lancar. Simpan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari secara langsung. Infusoria akan berkembang biak menjadi lebih banyak dan wadah akan penuh dengan bintik-bintik putih. Setelah 4 atau 5 hari kemudian infusoria dapat dipanen.
Cara Mengkultur Infusoria Secara Massal
Untuk melakukan kultur infusoria secara massal, anda harus menyiapkan kolam atau bak beton, Selanjutnya isi dengan air tawar, air payau atau air laut tergantung jenis infusoria yang akan dikultur. Air media yang digunakan yaitu jerami atau rumput kering ditambah dengan pupuk kandang.
Setelah satu minggu, air media akan ditumbuhi bakteri, cedawan, plankton, plankton dan ganggang yang nantinya akan jadi pakan alami infusoria. Selanjutnya, air media ditulari bibit infusoria.
Setelah satu minggu kemudian Infusuria akan memadati air media yang ditandai dengan warna air media yang berubah menjadi keputih-putihan. Infusuria berarti siap dipanen dan diberikan benih ikan atau ikan kecil, seperti ikan moly, ikan Gupy, tetra dan lainnya. Cara panen infusoria sangat mudah yaitu dengan cara mengambil air media dengan baskom atau lainnya kemudian air disaring dengan seser halus agar kotorannya tidak ikut, cara memberikan infusoria pada ikan cukup dilakukan dengan cara menyiramkannya pada tempat ikan.
Cara Memberikan Infusoria Pada Ikan
Untuk memberikan infusoria pada ikan sangatlah mudah. Caranya ambil infusoria beserta airnya dengan menggunakan baskom atau ember lalu tebarkan ke kolam, bak atau akuarium ikan dengan dosis sesuai keinginan. Setiap 1 m3 air diberi 5 liter air infusoria.
Sumber :
........., 2014; https://www.dictio.id/
........., 2016; https://kingaquarior.weebly.com
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^