Sabtu, 25 Januari 2020

Pakan Ikan Alami - Apakah Itu?

Hasil gambar untuk pakan alami ikan

Mahluk hidup dalam hal ini ikan yang hidup di perairan kolam, sungai, danau, laut dan wilayah perairan lain tidak kita beri pakan, namun tetap hidup bertahan. Mengapa? Itu semua karena adanya peran dari pakan alami yang juga tumbuh pada media yang sama

Pakan alami merupakan organisme planktonik yang hidup di perairan air tawar maupun air laut yang berperan penting dalam rantai makanan ekosistem perairan. Organisme plankton tersebut dapat berupa zooplankton yang bergerak aktif di perairan ataupun fitoplankton yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan berklorofil pada umumnya.
Plankton
Plankton dapat kita temukan terapung, di dasar ataupun melayang – layang di perairan. Oleh karena keberadaan organisme plankton inilah maka ikan yang tidak kita beri pakan untuk jangka waktu tertentu di perairan akan tetap bertahan hidup. Walaupun disaat kita memelihara ikan di kolam, dalam waktu beberapa hari ikan – ikan tersebut tidak kita beri pakan, akan tetap bertahan hidup. Sampai apabila ikan – ikan tersebut mati, maka organisme plankton dalam kolam tersebut telah habis dimakan ikan atau tidak mampu menyesuaikan jumlah yang dibutuhkan untuk dikonsumsi ikan – ikan tersebut.

Pada rantai makanan dalam ekosistem perairan dapat dikenal istilah produsen dan konsumen. Produsen adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk memproses suatu senyawa yang kemudian menghasilkan sumber energi bagi kehidupannya yang dibantu oleh sinar matahari atau komponen lainnya. Sedangkan konsumen adalah organisme yang menggunakan sumber energi dari yang dihasilkan organisme lainnya. Dalam ekosistem perairan, produsen utama yaitu fitoplankton yang kemudian fitoplankton akan dimakan zooplankton atau ikan herbivora yang selanjutnya zooplankton atau ikan herbivora akan dimakan ikan karnivora.

Plankton merupakan pakan alami utama di suatu perairan yang berperan penting dalam kehidupan organisme lain terutama larva ikan. Larva ikan masih memiliki struktur tubuh yang belum terbentuk secara kuat, seperti bukaan mulut yang masih sangat kecil dan proses pencernaan yang belum bisa mencerna pakan yang keras. Sehingga plankton yang memiliki struktur yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan mudah dicerna akan berperan dalam memberikan asupan gizi kepada larva ikan untuk dapat bertahan hidup dan berkembang menjadi dewasa.
Pakan Alami

Pakan alami mampu berkembang biak di perairan yang sesuai dengan daya toleransi hidupnya. Planton dapat dikembang biakkan secara massal pada lingkungan yang terkendali sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Beberapa jenis pakan ikan alami yang dapat dikembang biakkan secara massal antara lain yaitu infusoria, daphnia, diatomae, chlorella, tetraselmis, rotifera, artemia, dan cacing tubifex. 

Kategori pakan alami dapat dilihat dibeberapa komponen berikut yaitu :
  • Bentuk dan ukuran sesuai dengan lebar bukaan mulut ikan.
  • Mudah produksi secara massal.
  • Kandungan sumber nutrisinya tinggi.
  • Isi sel padat dan mempunyai dinding sel tipis sehingga mudah dicerna oleh ikan.
  • Cepat berkembang biak dan memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan sehingga lestari ketersediannya.
  • Tidak mengeluarkan senyawa beracun.
  • Gerakannya menarik bagi ikan tetapi tidak terlalu aktif sehingga mudah ditangkap oleh ikan.
Untuk memperoleh pakan alami dapat dilakukan kultur murni dengan media isolasi ataupun media buatan. Media isolasi yaitu dengan menggunakan media air laut ataupun air tawar yang sesuai dengan toleransi hidupnya. Sedangkan media buatan yaitu dengan menggunakan larutan kimia tertentu. Kultur murni untuk mengembang biakkan pakan ikan alami dilakukan di laboratorium atau tempat khusus produksi yang kemudian ditumbuh kembangkan di kolam atau perairan lainnya.

Jenis-jenis Pakan Alami ikan air tawar

Jadi Pakan alami atau Plankton adalah jenis makanan ikan, berupa organisme yg hidup melayang-layang didalam air tanpa mempunyai kemampuan untuk melawan gerakan air. utamanya yang masih berbentuk larva dan ketersediaannya dapat diusahakan atau dibudidayakan. Pakan alami (Plankton) sendiri dibagi menjadi 2 Jenis, yaitu : Phytoplankton (kelompok tumbuhan) dan Zooplankton (Kelompok hewan).

1. Phytoplankton
Phytoplankton adalah organisme air yang berukuran kecil yang melayang – layang mengikuti pergerakan air dan berupa jasad nabati. Ukurannya sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 – 200 µm (1 µm = 0,001 mm). Umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai. Meskipun ukurannya sangat halus namun bila mereka tumbuh sangat lebat dan padat bisa menyebabkan perubahan pada warna air laut yang bisa terlihat. Phytoplankton merupakan jenis plankton yang umumnya beraktifitas pada pagi hingga siang hari. Hal ini dikarenakan phytoplankton merupakan jenis tumbuhan mikroskopis yang dapat berfotosintesis.

2. Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam perairan. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan kemana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.

Di kalangan pembudidaya ikan, ada beberapa jenis pakan alami yang berprotein tinggi yang lazim diberikan kepada ikan hias air tawar. Diantaranya :

a. Infusoria



Merupakan protozoa yang sangat cocok diberikan pada burayak setelah makanan cadangannya habis. Protozoa ini kebanyakan hidup di air tawar seperti kolam, sawah, rawa, dan perairan tawar tergenang lainnya

b. Rotifera



Merupakan sekumpulan jasad renik yang tubuhnya mempunyai korona bulat yang berambut getar. Rotifer sendiri termasuk salah satu kelas udang renik ukurannya antara 50-300 mikron. Jenis Rotifera yang sering ditemukan ialah Brachionus.

c. Moina



Di kalangan petani Moina dikenal dengan nama "kutu air". Jenis kutu ini mempunyai bentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 - 1,8 mm dan berwarna kemerahan. Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara asexual atau parthenogenesis (melakukan penetasan telur tanpa dibuahi) dan secara sexual (melakukan penetasan telur dengan melakukan perkawinan/pembuahan terlebih dahulu). Pada kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan telur istirahat atau ephipium yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baik kembali.

Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anak selama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalah sekitar 13 hari. Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° C dan pH antara 6,5 - 9.

d. Daphnia



Daphnia mempunyai bentuk tubuh lonjong, pipih dan beruas-ruas yang tidak terlihat. Pada kepala bagian bawah terdapat moncong yang bulat dan tumbuh lima pasang alat tambahan. Alat tambahan pertama disebut \Antennula, sedangkan yang ke dua disebut antenna yang mempunyai fungsi pokok sebagai alat gerak. Tiga lainnya merupakan alat tambahan pada bagian mulut.

Perkembangbiakan Daphnia yaitu secara asexual atau parthenogenesis dan secara sexual atau kawin. Perkembangbiakan secara parthenogenesis sering terjadi, dengan menghasilkan individu muda betina. Telur dierami di dalam kantong pengeraman hingga menetas. Anak Daphnia dikeluarkan pada saat pergantian kulit. Pada kondisi perairan yang baik, disamping individu betina dihasilkan pula individu jantan. Pada saat kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan 1 -2 telur istirahat atau epiphium yang akan menetas saat kondisi perairan baik kembali.

e. Cacing Sutra



Cacing sutera (Tubifex), sering juga disebut cacing rambut atau cacing darah merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm, dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas. Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik.

Cacing rambut merupakan salah satu alternatif pakan alami yang dapat dipilih untuk memberi makan ikan yang anda pelihara, terutama pada saat fase larva hingga benih ataupun untuk ikan hias anda karena memiliki kandungan nutrisi yang baik dan cenderung seimbang dan sangat bagus untuk pertumbuhan ikan.

Di dalam tubuh cacing sutera terkandung kira-kira 57% protein dan 13% lemak, yang oleh karena itu merupakan pakan yang baik untuk ikan, tidak terkecuali ikan yang dipelihara manusia seperti lele atau ikan hias.

f. Jentik Nyamuk



Satu lagi pakan alami yang terkenal memiliki protein yang tinggi. Makanan yang disukai hamper oleh setiap jenis ikan hias tanpa resiko sampingan. Jentik nyamuk ini biasanya mudah dan dapat ditemukan di air selokan, comberan, parit, rawa dan sebagainya.


Sumber :
Aswar, 2012, ; http://aswarpunyainfo.blogspot.com/jenis-jenis-pakan-alami-ikan-air-tawar.html
Imrantika, F, 2013; http://farming.id/mengenal-pakan-ikan-alami-ikan/



1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus