Selasa, 28 Januari 2020

Pakan Ikan Alami - Pelet Ikan dari Cacing Tanah

Hasil gambar untuk cacing tanah
Hampir semua orang sudah tahu bentuk dari hewan ini, namun sebagai bahan pakan ikan, mungkin tidak semua tahu. Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum Annelida. Mereka umumnya ditemukan hidup di tanah, memakan bahan organik hidup dan mati. Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah melakukan respirasi melalui kulitnya. 

Secara ilmiah cacing merupakan hewan tidak bertulang belakang (invertebrate) yang hidup di dalam tanah. Tubuh hewan ini tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin (annulus). Setiap segmen memiliki beberapa pasang seta, yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna untuk memegang substrat dan bergerak.

Cacing tanah merupakan makrofauna tanah yang berperan penting sebagai penyelaras keberlangsungan ekosistem yang sehat, baik untuk biota tanah, hewan maupun manusia. Hewan ini berevolusi menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Cacing tanah berguna untuk menyuburkan tanah dan dapat dijadikan pakan hewan ternak. Dalam dunia kesehatan cacing ini memiliki potensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti stroke, mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic) dan tekanan darah tinggi. Senyawa aktif cacing tanah mampu melumpuhkan bakteri patogen, khususnya Eschericia coli penyebab diare.

Cacing tanah yang tersebar di seluruh dunia berjumlah sekitar 1.800 spesies. Cacing tanah yang terdapat di Indonesia tergolong ke dalam famili Enchytraeidae, Glassocolicidae, Lumbricidae, Moniligastridae, Megascolicidae. Genus yang pernah ditemukan ialah Enchytraeus, Fridericia, Drawida, Dichogaster, Eudichaster, Pontoscolex, Pheretima, Megascolex, Perionyx dan Allolobophora.


Cacing tanah umumnya memakan serasah (sampah) daun dan juga materi tumbuhan lainnya yang telah mati. Foto: wikimedia commons

Dari hasil penelitian Sudarmi (1999) diketahui tiga spesies cacing tanah yang karakteristik hidupnya berasal dari tumpukan sampah organik pasar yaitu spesies Megascolex sp, Peryonix sp dan Drawida sp. Cacing jenis ini mempunyai ukuran panjang bervariasi, berkisar antara beberapa milimeter hingga 15 cm bahkan lebih.

Cacing tanah bersifat hemaphrodit (berkelamin ganda). Populasi hewan ini sangat erat hubungannya dengan kondisi lingkungan yang ada. Faktor-faktor ekologis yang memengaruhi makhluk tanah antara lain keasaman (pH), temperatur, aerasi dan CO2, bahan organik, suplai dan nutrisi. Cacing tanah umumnya memakan serasah (sampah) daun dan juga materi tumbuhan lainnya yang telah mati. Kemampuan hewan ini dalam mengonsumsi serasah tergantung pada ketersediaan jenis serasah yang disukainya, juga kandungan karbon dan nitrogen serasah.

Pada tahun 2015 lalu, terjadi fenomena dimana banyak cacing keluar dari tanah saat terjadi gempa di Kabupaten Bantul. Fenomena tersebut langsung dianggap sebagai tanda-tanda terjadinya gempa. Namun menurut pakar kegempaan, kejadian keluarnya cacing ke permukaan tanah pada gempa Bantul tahun 2015 dikarenakan pergantian musim. Musim yang telah memasuki kemarau namun masih berpotensi hujan dapat menyebabkan suhu di dalam tanah lebih tinggi dari permukaan. Hal tersebut yang memicu cacing muncul ke permukaan.Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan makanan. sumber protein tinggi. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa kompos (dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menguraikan sampah organik). Sisa dan media ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, karena penguraian sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Berkaitan dengan potensi cacing tanah sebagai bahan makanan sumber protein tinggi, pemanfaatannya sangat beragam seperti: 
  • Untuk bahan campuran kosmetika.
  • Sebagai makanan suplemen kesehatan.
  • Bahan obat-obatan terutama yang menyangkut dengan antibiotik.
  • Sebagai pakan ternak.
Komposisi nutrisi Lumbricus rubelius adalah sebagai berikut:
  • Protein Kasar : 60 – 72%
  • Lemak : 7 – 10%
  • Abu : 8 – 10%
  • Energi :900 – 4100 kalori/gram.
Dengan memperhatikan komposisi nutrisinya, maka di dunia perikanan,cacing tanah ini berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan ransum makanan ikan

Seperti diketahui bahwa untuk pertumbuhan ikan, sangat ditentukan oleh kandungan protein dalam makanannya. Mengingat kandungan protein cacing yang cukup tinggi (lebih tinggi dari ikan dan daging) serta komposisi asam amino esensial yang lengkap sehingga, dapat diperkirakan bila cacing tanah ini dapat dimakan oleh ikan akan dapat memacu pertumbuhan dan menghasilkan ikan yang sehat serta tahan terhadap serangan penyakit

Alat & Bahan serta Metode

Peralatan yang digunakan adalah:
  • Alat Penggiling Tepung
  • Alat Penggiling Daging
  • Baskom
Bahan:
  • Tepung Cacing : 41%
  • Telur ayam : 20%
  • Terigu : 14%
  • Dedak : 18 %
  • Kanji :1%
Langkah Pembuatan
Untuk membuat tepung cacing, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  • Cacing segar dipisahkan dari medianya.
  • Cacing segar ini di cuci/bilas dengan air bersih, lalu ditimbang.
  • Cacing segar dijemur oleh panas matahari di atas seng dalam 24 jam (suhu udara 32 – 35 derajat celcius).
  • Cacing yang sudah kering kemudian dibuat menjadi tepung dengan menggunakan penggiling tepung.
  • Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan.
Untuk menjadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah kuning telur ayam yang telah direbus, tepung kanji, terigu, dedak, tepung cacing, masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan.

Langkah-langkah pembuatan pelet ikan sebagai berikut :
  • Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.
  • Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi cukup kenyal. Penggunaan air harap diperhatikan seminim mungkin penggunaannya.
  • Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling daging sehingga menghasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
  • Pelet basah tersebut dipotong per 0,5 cm membentuk butiran- butiran.
  • Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian.
  • Kemudian pelet ditimbang dan siap digunakan
Untuk memperoleh pelet dengan kandungan protein 35%, maka susunan ransumnya adalah:
  • Tepung Cacing 47%
  • Telur Ayam 20%
  • Terigu 14%
  • Dedak 18% 
  • Kanji 1%

Beberapa Fakta Mengenai cacing Tanah):

1. Kandungan proteinnya sangat tinggi, berkisar antara 60-70% dari bobot kering, dengan kandungan asam amino esensial dan non esensial yg lengkap

2. Tepung cacing tanah mengandung antibiotik alami. Seperti pada spesies Eisenia Foetida yg mengandung Fetidins yg memiliki sifat antimikroba Aeromonas Hydrophylla dan Bacillus sp, atau pada spesies Lumbricus Rubellus yg memiliki dua agen antibakteri : Lumbricin 1 dan Lumbricin 2.

Cacing Tanah

3. Budidaya cacing tanah relatif mudah, dari indukan seberat 1 kg akan menghasilkan anakan seberat 2 kg setelah 3 bulan. Media kultur pun dapat memanfaatkan sisa baglog budidaya jamur atau tanah yg dicampur sekam padi/serbuk gergaji/pupuk kandang/limbah pertanian lainnya..Media harus dijaga kelembabannya dgn cara disiram apabila diperlukan.

4. Budidaya Cacing Tanah memerlukan pakan seberat tubuhnya setiap harinya. Cacing 1 kg harus diberi pakan seberat 1 kg juga setiap harinya. Pakan cacing dapat memanfaatkan limbah sayuran di pasar/ sisa makanan rumah tangga/ampas tahu dll..

5. Cacing Tanah tidak mengenal penyakitan (lha dia sendiri kan agen antimikroba ). Yg perlu diwaspadai adalah hama dan musuh cacing tanah antara diantaranga: kumbang, semut, burung, kelabang, lalat, lipan, tikus, katak, ayam, tupai, itik, ular, angsa, kutu, lintah dan lain-lain.

Sumber: 

.............., 2019, Dinas Perikanan Propinsi DKI Jakarta, Brosur Informasi Proyek Peningkatan Diversifikasi Usaha Perikanan ; http://www.bibitikan.net/


..............., 2019; https://www.greeners.co/flora-fauna/cacing-tanah-makrofauna-indikator-kesuburan-tanah/



2 komentar:

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus
  2. According to Stanford Medical, It's really the ONLY reason this country's women live 10 years more and weigh 19 kilos less than us.

    (By the way, it is not about genetics or some secret exercise and EVERYTHING to around "how" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "what"...

    CLICK this link to uncover if this short questionnaire can help you release your real weight loss potential

    BalasHapus